PPAB 2011

March 24, 2021

Blog ini ada karena merupakan salah satu tugas PPAB 2011. Apa sih PPAB 2011? Untuk singkatan dari apa saja aku sudah lupa itu singkatan dari apa. Mungkin Proses Pengenalan Angkatan Baru 2011?? Entahlah. Yang jelas itu nama ospek jurusan Teknik Industri bagi angkatanku.

Sebelumnya aku sudah pernah ceritain tentang apa saja momen yang terjadi saat PPAB 2011. Tapi kali ini aku mau ceritain hal yang lain. Mungkin lebih ke tugas-tugas yang aku dan teman-teman 2011 kerjakan dahulu.

Hari Sabtu dan Minggu dua minggu lalu aku diajak oleh adikku untuk beresin lemari buku. Isinya ingin dikosongkan dan kami buang hal-hal yang sudah tidak kami butuhkan lagi. Ceritanya lagi declutter gitu. 😆 Terus aku menemukan satu map yang berisi berkas-berkas di masa aku kuliah dan masih tersimpan dengan apiknya buku masa beserta buku angkatan yang aku dan teman-teman buat saat PPAB 2011. Dulu aku sayang untuk membuang benda-benda ini. Jadi masih aku simpan sampai akhirnya aku putuskan untuk dibuang kemarin. Tentu sebelumnya aku foto dulu untuk diabadikan dan sekarang ingin aku ceritakan kisah dibalik tiga hal tersebut. Jangan bosan bacanya ya. Hehehe.

Buku Masa

Tugas membuat buku masa ini dikeluarkan berbarengan dengan tugas membuat buku angkatan. Membuatnya penuh dengan keringat (eh tapi ga keringetan sih karena udara di Bandung dingin) dan waktu yang lama guys. Membuat buku masa ini dikerjakan oleh tangan, semacam prakarya. Jadi kami harus bikin buku dari kertas ukuran A5 dengan cover seperti pada foto.

Bikin cover-nya ribet. Dari kertas buffalo, kami wajib menuliskan TI MRI 2011. Untuk membuat TI MRI 2011 ini bukan dengan cara print di kertas buffalo, melainkan kami harus potong-potong kecil kertas warna pink, biru muda, dan hijau lalu ditemplekan hingga membentuk tulisan TI MRI 2011. Sungguh suatu kerajinan tangan yang melelahkan.

Isi dari buku masa ini adalah biodata dari mahasiswa TI MRI senior dan setiap minggunya kami ditargetkan untuk bisa mengumpulkan biodata-biodata tersebut. Kalau ga kekumpul, tentu ada hukuman yang ditentukan secara bersama. Huft.

Jadi selain lelah membuat cover buku, kami juga harus semangat ngumpulin biodata dari para senior. Sejujurnya tujuan dari buku masa ini sih supaya kami, adik-adik angkatan, ga malu untuk kenalan dengan para senior. Jadi bisa lebih mengakrabkan diri dengan mereka. Juga supaya kakak-kakak bisa modus sama kita atau kita bisa modusin kakak-kakak #eh 😆

Buku Angkatan

Another prakarya. Untuk membuat cover dari Buku Angkatan, kami harus menganyam pakai kertas buffalo. Beneran guys dianyam. Terus anyamannya harus membentuk tulisan TI MRI 2011 dan dihias strip-strip kuning dan hitam pada bagian atas dan bawah. Kalau kalian zoom, kalian pasti sadar bahwa cover-nya merupakan hasil anyaman. Sungguh suatu karya yang lagi-lagi butuh keringat dan waktu untuk mengerjakannya. FYI, ini dibuat berbarengan dengan buku masa dan tugas-tugas lainnya, jadi waktu yang kami punya tidak banyak untuk ngerjain ini. Padahal ada target waktu untuk menyelesaikannya, mau ga mau kami begadang ngerjain ini. 😤

Terus isinya apa? Sesuai namanya, buku angkatan, jadi isinya biodata dari satu angkatan. Berbeda dengan Buku Masa yang cuma diisi biodata saja (tapi butuh tulisan kesan dan TTD kakak senior-nya jadi ga boleh curang dengan nulis biodata doang), untuk buku angkatan ini juga kami isi biodata tapi urut NIM . Tambahan yang PR banget tuh si pemilik buku harus foto dengan nim atas dan bawah dari si pemilik biodata. Maksudnya begini. Misal aku lagi isi biodata untuk NIM 13411001, biodata selanjutnya berarti kan NIM 13411002. Aku harus foto bertiga dengan NIM 13411001 di sebelah kananku dan NIM 13411002 di sebelah kiriku. Terus aku harus setidaknya ngobrol dengan si pemilik biodata supaya bisa nulis "apa yang kamu kenal dari dia". Satu angkatan TI MRI 2011 saat itu ada 165 kalau ga salah ingat, jadi aku dan teman-teman harus foto tuh dengan semua orang bertiga-bertiga urut dengan NIM. Kalau ada yang oportunis, pasti tugas buku angkatan ini tidak akan rampung.

Aku ingat kami berkumpul di depan TVST (salah satu gedung di kampus) untuk mengerjakan tugas buku angkatan ini. Biar cepat, 10 orang diminta baris urut NIM. Lalu anak-anak yang lainnya tinggal foto bergilir. Lucu ya, mendadak jadi artis dadakan gitu karena harus foto satu-satu. Tentunya bikin Buku Angkatan ini dikerjakan sampai subuh-subuh. Terutama untuk bisa mengisinya ya. Setiap minggu kami ditargetkan 30 atau lebih biodata sampai selesai. Aku berhasil nyelesain semua biodata ini. Rasanya senang dan letih. Makanya aku simpan Buku Angkatan ini untuk mengenangnya. Lagi pula ini kan memang Buku Angkatan yang berarti aku bisa mengenal teman-teman 2011 dari situ. Juga kenangan saat mengisi Buku Angkatan itu.

Tugas Kelompok

Kami dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk membuat produk inovasi. Aku lupa sekelompok dengan siapa, tapi kelompokku membuat inovasi produk bernama ULTRIC alias Ulekan Eletric. Setelah bikin produk inovasi, masing-masing individu harus mempresentasikan produk tersebut ke orang-orang. Minimal dipresentasikan kepada 10 orang. Tapi bukan ke sesama teman-teman angkatan ya, melainkan orang luar. Untuk membuktikan bahwa sudah mempresentasikan produk, kami harus mendokumentasikan lewat video dan meminta tanda tangan dari orang yang kami presentasikan. Bahkan kami juga harus "riset pasar" apakah orang yang dipresentasikan tersebut berminat untuk membeli produk kami.

Buat presentasi ini, aku presentasiin ke teman-teman kos adekku di Unpar. Lumayan mencapai target dari situ. Terus langsung kekumpul banyak jadi ga perlu presentasi satu-satu. Seingatku, aku presentasi dua kali supaya bisa rampungin tugas individu ini.

Dari tugas ini, kami dituntut agar inovatif dan percaya diri dalam mempresentasikan produk. Sekalian juga dikenalkan dengan tugas riset pasar karena harus tanyain pendapat orang yang kami presentasikan.

BTW, kalo ULTRIC ini beneran ada, apakah kalian mau beli?? 😆

👹👹👹

Seingatku, untuk bikin Buku Masa dan Buku Angkatan tuh bukan pribadi masing-masing yang bikin. Tapi kami bikin kelompok-kelompok dengan PIC yang bertugas memimpin kerja dari masing-masing kelompok. Jadi ada yang bertugas nempel-nempelin potongan kertas (aku ingat aku masuk dalam kelompok ini). Ada juga yang bertugas menganyam. Ada yang pergi print dan jilid buku. Juga kelompok-kelompok lainnya supaya semua tugas PPAB 2011 bisa rampung.

Kira-kira itulah kisah dibalik ketiga hal tersebut. Memang tugas-tugas yang diberikan tersebut sungguh membuat kami lelah dan riweuh ngerjainnya. Tapi dibalik itu, kami jadi kenal satu angkatan, kami jadi kenal senior-senior di TI-MRI, kami juga jadi belajar percaya diri dengan presentasi ke "orang luar" (ada yang presentasi ke stranger di jalan). Ada kisah manis dibalik perjuangan menyelesaikan ketiga tugas tersebut. Tapi kalau ditanya mau diulang atau engga. Tentu aku ga mau ya!! HAHAHAHA. Cukup dikenang saja. 😄

34 comments:

  1. mba Fris waktu aku kuliah ga sampe ada tugas begitu, ini kreatip beneran ya tugasnya, dan itu sampe dianyam segala, tadi pas aku liat sekilas malah mengira dibuat dengan tulisan spidol
    tiap hari ada aja ya berarti kegiatan kenalan kesana kesini sama temen seangkatan dan kakak senior. tapi mayan lah ya kalau bisa saling modus gitu hehehe

    zaman awal aku masuk kuliah, hape ga secanggih sekarang, mungkin kalau ada tugas sampe foto begitu agak susah juga ya. dulu hapeku malah belum ada kameranya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya nih kak Ainun. Namanya juga ospek... Jadi tugasnya ada-ada saja HAHA Meski bukan dipelonco, tapi PR banget ngerjainnya >.<
      Kalo sekilas keliatannya emang kaya dibikin pakai spidol ya? haha tapi itu dianyam gituu. Ada kelompok yang ngerjain anyamannya, kalo uda jadi, ada kelompok lain yang tugasnya laminating terus nempelin ke cover Buku Angkatan hahaha

      Betul. Jadi selain belajar di kelas, di sela-sela tuh kita kenalan ke teman seangkatan kalo engga ke kakak kelas hahaha sibuk banget deh kami saat itu!!

      Pas jamanku juga masih pakai BB kak Ainun. Jadi fotonya juga ya gitu ala kadarnya ehehe Yang penting foto, terus fotonya kita print satu-satu2 🤣

      Delete
  2. Tugas dari seniornya PR banget ya, Ci 🤣 walaupun niatnya baik, tapi ngerjainnya susah payah banget ini wkwkwk wajar kalau Cici sayang untuk ngebuang buku ini, jerih payah Cici dan teman-teman lainnya tertuang semua di buku-buku ini 😂. Walaupun pada akhirnya dibuang, tapi setiap lembarannya udah di foto kan? 🤣

    Aku jadi ingat zaman aku sekolah dulu, tanpa disuruh siapa-siapa, teman-teman ciwik di kelas demen banget tuker-tukeran biodata 🤣 bahkan kalau isi biodata, buku catatannya sampai dibawa pulang supaya bisa dihias secara maksimal 🤣. Tahun lalu pas decluttering, aku ketemu buku-buku kumpulan biodata ini dan ngikik sendiri membaca dan mengingat memori dari buku tsb 😂. Aku rasa ini juga dialami Cici saat melihat isi buku-buku di atas wkwk

    Btw, kalau ada Ultric, kayaknya aku mau beli 1 deh. Lumayan ngebantu banget buat nguleg sambal soalnya sambal yang diuleg itu lebih mantap dibanding yang diblender, jadi Ultric itu penemuan yang mukhtahir banget sih 🤣 kok Cici kepikiran aja wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau Buku Masa aku buang tanpa aku foto isinya.. Bodo amat dah 🤣 Tapi kalo Buku Angkatan, masih aku simpen. Kenang-kenangan soalnya buat liat "wajah" kami saat tingkat 1 di jurusan hihihi

      Betul. Kalo dibaca lagi, yaampun ini isinya lucu benerrr. Muka-mukanya masih pada "polos". Isi tulisannya berantakan karena cepet-cepet ngisi 🤣 Bikin senyum-senyum liatnya. Tapi kalo disuruh ngulangin sih ogah!! hhahaa

      Wah itu ide siapa ya. Kalo ga salah karena ada yang suka masak, terus kepikiran untuk bikin produk ini karena kan menderita saat ngulek tuh. Bikin pedih mata hahaha Belom tangannya pegel hahaha Nah makanya kelompokku jadi bikin inovasi produk ULTRIC ini ahahaha

      Delete
  3. Paham kenapa kamu sayang mau ngebuangnya Friis, soalnya bikinnya juga lumayan menguras tenaga dan waktu, terus cerita di baliknya berkesan banget yaa 😄

    Kayaknya aku mau beli kalo ULTRIC beneran ada. Selama ini paling males kalau harus ngulek, kan bikin pegel yaa wkwkwk jadi ULTRIC ini akan sangat membantu kegiatan dapur 😂😂 Keren lho ini idenya Friiis 👏👏👏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa nguras tenaga bangeeettt. Kaya tiada hari tanpa begadang. Pagi-sore kuliah, terus lanjut ngerjain tugas osjur. Huaaaa lelah letih lesuu lunglai 😅

      Wiih banyak yang minat ya ternyata. Pas aku presentasi pun banyak yang minat untuk membeli kalau barang ini tercipta 🤣

      Delete
  4. Kak Friska!! kak Friska senior aku dong, kakak masuk kuliah di tahun 2011? wkwkwwk. Jadi aku butuh penjelasan lanjut soal ulekan elektrik itu kak, gimana cara kerjanya? aku tertarik..

    Aku baca ini related banget sama ospek aku dulu yang harus kumpulin ttd senior dan harus tau nama senior itu tanpa di kasih tau sebelumnya..hadeh. Ternyata tugas pengumpulan ttd kak Friska gak beda jauh waktu aku ospek dulu haha. Kalo inget-inget masa ini jadi rindu juga sih momen pertama kali jadi mahasiswa hihihi. btw, ternyata iya bener dianyam ya kak, ini butuh berapa lama ngerjainnya kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya aku masuk kuliah di tahun 2011. Wah kak reka memang tahun berapa? >.< (menolak tua tetep manggil kak) 🤪

      Jadi cara kerjanya itu bisa diatur speed tumbukannya. Bisa pelan, bisa cepat. Barang yang mau diulek itu tinggal masukin ke wadahnya, terus tutup rapat wadahnya dalam ULTRIC dan tinggal atur speed dan jalankan si ULTRIC. Begitulah 🤣🤣🤣

      Wah kalo harus tau namanya sih engga wajib di aku, tergantung seniornya tengil apa engga. Kalo tengil musti cari tau sendiri. Ada juga yang nanya-nanya dulu sebelum dia mau kasih biodatanya hahaha

      Betul harus dianyam itu. Berapa lama ya... Semalaman deh ngerjainnya. Soalnya harus cepet-cepet bikin dan ngisi bukunya kan. hahaha

      Delete
    2. 2 tahun setelah kak Friska hahaha. Gpp kak panggil Reka aja sekarang 😃

      Eh keren ya kak jadi kayak blender gitu..hohoho

      Delete
    3. Uwooo punya adek 🥰

      Iya konsepnya kaya blender tapi kalo blender kan bikin rasanya ga senikmat hasil yg diulek kan. Makanya kelompokku kepikiran bikin ULTRIC hahaha

      Delete
  5. Jadi ingat masa-masa jadi maba juga ngumpulin tanda tangan senior, meski ngga harus terkumpul semua juga sih kayak kak Frisca. Tapi teman saya yang paling banyak ngumpulin tanda tangan dapat hadiah, namun esensinya jadi bergeser. Dari yang tadinya biar bisa akrab dengan senior, jadi makin ngasih jarak.

    Kalo sampai buat macam buku masa itu ngga ada sih. Paling waktu dapat mata kuliah Bahasa Inggris, disuruh buat tenses dengan prakarya.

    Kalopun nanti beneran ada ulekan elektrik, saya kayaknya masih senang dengan ulekan biasa. Bisa ngerasain rasanya ditengah-tengag ngulek, atau bisa nentuin teksturnya mau seperti apa. Tapi kalo Mama saya kadang kalo mau ngulek dan ngga mau ribet paling diblender aja. Ha ha ha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Loh kok jadi ngasih jarak Rahul? Bukannya malah bikin mendekatkan diri dengan senior ya?

      Diblender dengan diulek itu lain loh rasanya. Aku lebih suka rasa yang diulek hahaha Tapi memang kalo rajin ngulek, mending ulek sendiri yaa hihihi

      Delete
    2. Soalnya yang senior ogah-ogahan dimintai tanda tangan. Biasanya karena dua hal, yang pertama karena memang sibuk dan yang kedua karena sok ngartis. Ha ha ha. Dari perspektif junior, pasti lebih cenderung menganggap alasan paling gampang yah no. 2.

      Saya ngga tau bedanya apa, tapi kalo sudah jadi makanan yah saya tugasnta cuma satu: makan aja. Ha ha ha

      Delete
    3. Oia bener juga. Males bgt sih kalo ketemu senior kaya gituuu. Nah kalo saatku dlu, seniornya emg uda dibriefing untuk kenalin diri ke adek2 pas diminta biodata. Jadi kaga ada yg belagu wkwkkw

      Laiiin rahul haha
      Coba bikin sambel yg diulek sama yg diblender. Pasti enakan yg diulek deh

      Delete
  6. what a good teamwork on doing this book :)

    ReplyDelete
  7. oh skrg istilahnya jd PPAB ya? kalo dulu sih ospek kalo jamanku... hehe, berasa aku udh tua nih udh melewati masa2 seperti itu,..
    tp lanjut terus donk blognya, udh bagus gini kok, sekalian aku follow blognya deh, berharap dpt follow balikan... :D biar makin akrab... lam knl ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh PPAB sendiri sebutan yg dibuat sama panitia ospek 2012 kak. Sebenarnya mah ospek juga cuma dibikin sebutan lain yaitu PPAB. Pada jaman aku ngospek adek angkatan, kami namain ospeknya dengan PABRIK hahaha 😝

      Wah makasih kak wawan sudah mampir di mari. Salam kenal juga. Tadi aku pun sudah mampir ke blog penghuni 60. Cuma belom kasih komen di tulisan kakak. Pan kapan mampir lagi ke sana ya hehe
      Skrg lg kurang pas waktunya 😆 #banyakalasan hahaha

      Soalnya lg buka pake hp, aku lebi suka kalo baca via laptop. Lebih besar tampilannya hehe

      Delete
  8. Memang hal unik seperti itu yang jadi kenangan tak terlupakan. Bukan kuliahnya, bukan dosennya apalagi kantinnya.

    Saya masih ingat hal aneh yang saya lakukan pas masa pengenalan kampus, ngomong sama tumbuhan. :D

    Those memories will stay with us forever. Itu juga yg menjadi bahan ngobrol saat kumpul kembali bersama setelah sekian lama tidak berjumpa.

    Thanks for visiting me :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah ada apa tuh dgn kantin kampusnya kak Grey?

      Lalu ada apa ngomong sama tumbuhan? 😂 Kalo kak Grey lakuin pas masa ospek, aku lakuin itu sejak merawat tumbuhan 🤣

      Makasih juga uda mampir ke mari ya ^^

      Delete
  9. Akhirnya terkuak...
    Ternyata Mbak Friska angkatan 2011 yaaak. Kita berbeda 4 tahun berarti nih.. 😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. tydaaaackkkk 😣 Ketauan deh yaak hahaha

      Wah selisih 4 tahun ya, konon kalau dapat jodoh yang selisih 4 tahun itu lebih langgeng #eh 😁

      Delete
  10. Mba fris, aku sih mau kalo ada ulekan elektrik hahahhaah. Selama ini kan kalo urusan ngulek asistenku juga pake blender, kecuali dikit yg diulek yaaa :p.

    Aku zaman kuliah di Malaysia ga ada yg namanya ospek :D. Jd ga ngerasain begini sih. Ada asiknya, ada ga enaknya juga. Ga enaknya skr ga ada yg bisa dikenang hahahahah. Walopun dulu ngalaminnya misuh2, tp skr pas diinget2, kan jd cerita lucu :D . Kampusku dan kampus adikku yg juga di Malaysia, kayaknya ga biasa ngelakuin ospek. Jd ga ngalamin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak fanny berarti setuju juga kan hasil yang diulek dan diblender itu enakan yang diulek? ╰(*°▽°*)╯

      Beberapa kampus juga ada yang ga ngadain ospek. Paling kaya cuma pidato dari petinggi kampus trus yauda gitu ya. Memang ada ga enak dan ada enaknya juga sih dari ospek ini ya kak. Enaknya kalo ga ada ospek ga cape dengan tugas-tugas "ga penting" di luar akademik. hehee Juga ga ngerasain dimarah-marahin senior haha

      Delete
  11. Yaampuun.. baca ini jadi inget masa2 osjur :)))

    Emang suka aneh2 ya osjur itu... tapi untungnya makin ke sini makin ga jaman dengan ospek pakai kekerasan. Yang sekarang, biar kata tetap ngerepotin, tapi masih bermanfaat lah ya.. ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Osjur tuh suka aneh-aneh. Malah katanya senior di angkatan tahun 90an itu osjurnya disuruh jalan dari kampus sampai ke Dago Atas. Ckcck berapa kilo itu harus jalan :")

      Untungnya sekarang uda ga boleh perpeloncoan lagi. Meski tetep marah-marahnya sih adaaa. :)

      Delete
  12. Hahhaha 🤣🤣 somehow tulisan ini take me back ke masa2 itu.. 🤣

    Dulu waktu pas kuliah diploma, ngerasain juga rasanya pusing2 nyari ttd senior.. astaga sumpah dlu tuh kaya mikir "TUJUANNYA APA SIH??" Nanya nama, asal kan udh cukup yah.. wkkw😅 sbenarnya sih yah nggk masalah mnta ttd senior. Tapi kadang senior itu loh persyaratannya banyak banget.. suruh nyanyi lah, suruh bikin ketawa.. lah emnk saya pelawak apa.. wkwk tapi seru sumpahh.. 😂😂

    Baru pas akhirnya masuk semester 2 ikut pelatihan, dan gabung ke BEM. Hahah 🤣 rasanya puas banget balas dendam ke adik2 baru.. hahah *jahat beud* smpe main kejar2an. Wkwkw

    Terimakasih buat tulisan nostalgianya..

    Lohh, Mba TI. Aku juga lagi proses kuliah TI nih. Susahh yah. Soalnya dlu diplomanya Teknik Kimia terus lintas jurusan ke TI. Kalau ditanya alasannya saya nggk tau.. wkwk 😅😅 tapi sks yg harus dikejar jadi banyak.. *lohh malah curcol, kebiasaan emnk.. 😅😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYA KAN!! Rasanya males banget aseli SKSD ke senior buat minta TTD-nya. Huft. Eh tapi jadi penasaran Bayu bikin lawakan hahahaha

      Wah wah balas dendam juga ya akhirnya ke adek kelas. Pas masa aku jadi panitia ospek, sayangnya ditiadakan tuh buku massa haha Jadinya adek-adek kelas kenalnya ya ke kakak-kakak senior yang rajin kumpul di himpunan aja hehe dan bukan aku tentunya :)

      Sama-sama Bayu. 😃😃

      Kenapa kamu pindah dari Tekkim ke TI?? Eh malah nanya hahaha... Padahal jawabannya ga tau ya. 😅

      Di kampusku, Teknik Kimia ini jadi jurusan favorit, buat yang masuk jurusan itu musti IPK minimal 3.5 dulu hahaha Aku sih pilih TI biar kaga ketemu FISIKA menyebalkan di Tekkim. Lebih senang ke statistik soalnya hehehe Tapi sebenarnya TI tuh ga susah, cuma banyak aja yang dipelajarin meski cuma kulit-kulitnya doang hehe

      Terus setelah menjalani kehidupan di TI, nyesal ga? haha apa masih lebih suka pelajaran Tekkim?

      Delete
    2. Lawakan saya mah ngomong aja juga udah lucu.. wkwkw 😅😅

      Iyahh nggk tau. Mungkin karena di tempat kerja banyak yg TI juga 😆.. lohh bukannya di TI ada pelajaran fisika dasar ya Mba.. kok di aku ada yah 😂.. wkwkwk

      Hhmm sebenrnya Tekkim suka kalau pembahasannya udah yg tentang renewable resources gtu.. TI juga seru sih. Cuma yah gtu. Karena pindahnya agak nyimpang jauh jadi sks yg harus dikejar rada banyakan.. haha 😆

      Delete
    3. haha bener juga sih soalnya aku ketawa-tawa tiap baca posmu. 🤣

      Oh di tempat kerja banyak anak TI ya, berarti banyak tuh yang pemikirannya "efektif-efisien" HAHAHAH Di kampusku sih fisika dasar adanya di tingkat 1 sebelum penjurusan. Jadi tingkat 1 itu kaya SMA kelas 4. Nanti isi polling untuk masuk jurusan yang diminati. Nah aku masuk di fakultas teknologi industri biar bisa masuk TI karena fakultas ini terbagi dalam 4 jurusan (TI, Teknik Kimia, Teknik Fisika, dan Manajemen Rekayasa Industri). Terus sebelum masuk tingkat 2 musti pilih mau di jurusan mana, aku pilihnya ke TI biar ga ketemu FISHITKA itu. Eh kan jadi ngomong kasar wkwkw 😂

      Menurutku sih dibanding 3 jurusan di fakultasku, aku paling suka TI soalnya bisa nyiptain sistem yang bagus gituu hehehe Kalo Tekkim lebih ke proses jalannya suatu pabrik (misal nentuin panjang pipa yang harus dipake untuk bikin pabrik ato atur berapa temperatur yang dibutuhkan untuk X, yang pada akhirnya ketemu rumus-rumus Fisika). Terlihat dari mata kuliahnya yang kalo di tekkim tuh tentang termodinamika dan tugas besarnya rancang pabrik, sedang kalo di TI belajarnya statistis, operation research biar efektif efisien tadi, dan tugas besarnya bikin layout pabrik (which is nentuin gimana nih biar bisa nekan cost dan hasilin cuan tinggi). Eh kan jadi curhat panjang hahaha

      Have fun ya Bayu di TI!!

      Delete
  13. Baca ini jadi tahu kalo awal kuliah ngga gampang ya.

    Yang aku baca sih kalo mau masuk kuliah harus di ospek dulu ya, misalnya suruh bawa barang yang aneh atau malah minta tanda tangan para senior. Terus habis itu ada tugas lain, seperti mbak Frisca disuruh bikin prakarya, mana harus dari kertas buffalo dan dianyam lagi.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. awal kuliah sebenernya santai mas Agus. Cuma diribetin sama tugas-tugas ospek hahaha

      Tapi ga semua kampus ngadain ospek kok mas Agus. Umumnya sih diadain ospek hehe.

      Delete
  14. Hallo Mba Friska salam kenal,

    jiwa mamak-mamak saya terpanggil setelah membaca Ultric kalau ada pengen beli biar nggak capek ngulek :))

    Tapi emang masa-masa ospek itu 'Hih' banget ya, kayak ada aja nih yang diada-adain. Meski udahnya jadi kenangan, tapi males banget kalau harus diulang. Wkwkwk...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo kak Pipit salam kenal 😄

      Hihihi kayanya Ultric ini memang digemari para ibu-ibu nih hehe. Memang si Ultric ini idenya untuk mempermudah ibu-ibu masak di rumah ehhe

      Betul. 'Hih' banget tapi kalo dikenang tuh bikin happy tersendiri. Cuma ya jangan diulang aja wkwk

      Delete

Powered by Blogger.