Book Review: Red Rising

June 24, 2021

Pertama kali tau Red Rising itu karena Mr. Q beli board game berjudul sama dengan novelnya. Board game tersebut dibuat berdasarkan novel Red Rising karya Pierce Brown ini. Board game ini langsung jadi board game kesukaan gw karena gw sering menang. HAHAHA. Eh tapi gw bukan mau bahas board game, gw mau review novel Red Rising yang dinobatkan sebagai New York Times bestseller serta Goodreads Choice Award Best Debut Goodreads Author.


Book Review: Red Rising

Judul

:

Red Rising

Penulis

:

Pierce Brown

Jumlah Halaman

:

440 halaman, 23 cm

Tahun Terbit

:

2017

Penerbit

:

PT. Gramedia Pustaka Utama

Kategori

:

Adventure, Survival Games, aksi


Sinopsis Red Rising karya Pierce Brown

Patahkan belenggunya. Hiduplah untuk tujuan yang lebih berarti.

Bumi sudah sekarat. Darrow seorang Merah, penambang di bawah permukaan Mars. Misinya adalah mengumpulkan elemen-elemen berharga yang kelak akan dimanfaatkan untuk menjinakkan permukaan Mars dan memungkinkan manusia hidup di sana. Kaum Merah adalah harapan terakhir umat manusia.

Itulah yang mereka yakini, sampai Darrow menyadari semua itu kebohongan besar. Mars sudah layak huni - dan sudah dihuni - selama ratusan tahun, oleh orang-orang yang menyebut diri mereka kaum Emas. Mereka adalah golongan yang menggap Darrow dan kaumnya hanyalah budak remeh yang bisa dieksploitasi dan disingkirkan tanpa ragu.

Dibantu kelompok pemberontak misterius, Darrow menyamar seabgai Emas dan menyusup ke sekolah komando kaum Emas, dengan tujuan menghancurkan musuh dari dalam. Tetapi sekolah koando itu adalah medan perang - dan Darrow bukan satu-satunya orang yang memiliki rencana tersembuyi.

Review Red Rising

Kalau kalian pernah nonton atau baca The Hunger Games dan Game of Thrones, maka Red Rising ini menjadi gabungan keduanya. Ikut dalam permainan hidup atau mati serta perebutan kuasa. Novel Red Rising ini sejujurnya menjadi novel pertama dari triloginya. Masih ada dua novel lanjutan, bahkan tambahan dua lagi setelah triloginya.

Alur ceritanya dibuat maju dan menurut gw cukup cepat alurnya. Ga begitu lama dari perpindahan cerita saat Darrow masih menjadi penambang neraka (helldiver) di dasar Mars hingga akhirnya Darrow menjelma menjadi kaum Emas dan menyusup ke Institut tempat para kaum Emas dididik menjadi penakluk.

Total ada 44 bab dalam buku Red Rising ini. Judul tiap bab ini seperti spoiler singkat dari ceritanya. Gw cukup menikmati spoiler kecil itu. 🤣 Jujur aja gw penasaran sama kisahnya Darrow ini. Gw selalu nanya Mr. Q agar dikasih spoiler yang selalu dijawab "uda baca aja" sama Mr. Q. 🤣🤣🤣 Aduuh gregetan pengen tauuuu!!!

Baca ini siap-siap berimajinasi tingkat tinggi karena banyak istilah teknologi masa depan yang dipakai. Misalnya saja frysuit yang merupakan pakaian kerja Darrow sebagai penambang Hellium-3 atau pitviper yang merupakan hewan ganas di dalam tambang yang gw bayangkan kaya kalajengking. Deskripsinya sih badannya hitam, seperti sulur minyak kental dan badannya bisa mengembang hingga seukuran paha dengan panjang sepanjang tiga manusia dibariskan. Hmmm ga kaya kalajengking sih, tapi somehow gw menganggapnya seperti kalajengking. Maafkan imajinasi absurd gw. 😂

Selain istilah-istilah asing, juga harus mengakrabkan diri dengan kasta-kasta berdasarkan warna. Kaum Merah merupakan budak alias kasta paling rendah. Kemudian ada kaum Pink, Cokelat, dan Obsidian di atasnya, serta warna-warna lain dan puncaknya adalah kaum Emas. Bisa dicek sendiri ke situs Red Rising Wiki yang akan menjelaskan dengan detil soal kaum-kaum warna pada Red Rising kalo kalian penasaran.

Tapi kira-kira begini gambaran masing-masing warna kalo dijajarkan.

Sumber: Red Rising Wiki added by Tripper511

Selain istilah tingkat tinggi itu, ada juga istilah-istilah perang yang bikin gw bingung juga. Misalnya pasukan kavaleri. Apa itu maksudnya? Maklum gw kan ga pernah ikut perang, mana ngerti istilah beginian. Sampai akhirnya tau kalau itu maksudnya pasukan berkuda toh. *manggut-manggut* Jadi nambah-nambah istilah baru soal perang gitu. Penggambaran alamnya cukup detil tapi gw kepayahan membayangkannya. Gw memang orang visual, jadi kalo cuma digambarin pake tulisan tuh kaga kebayang. Pada halaman awal buku Red Rising ini ada gambar denah Mars gitu. Beberapa kali gw bolak-balik ke halaman itu supaya bisa kebayang lokasinya. 😅

Akhir kisah Red Rising ini sejujurnya ga menggantung. Cukup selesai sampai situ tapi gw cukup kecewa sama pilihan Darrow di akhir itu. Kenapa oh kenapa dirimu memilih dirinya??? Tapi pas baca lanjutan novelnya, yaitu Golden Son, jadi mulai manggut-manggut lagi. Tapi tetep kecewa sih. Hahaha.

Menurut gw Pierce Brown ini piawai menceritakan keseruan hidup Darrow ini. Isu-isu sosial dibawa dan dikemas dengan cara masa depan dan jadi mengingatkan gw soal perbudakan. Nilai-nilai yang dianut manusia masa depan dan cerita soal kebohongan besar yang dibangun untuk memperbudak suatu kaum. Sungguh mengenaskan dan picik. Tapi memang nyata ada di kehidupan kita.

Meskipun jumlah halaman dari Red Rising ini cukup banyak, menurut gw, gw cukup cepat menyelesaikan satu novel Red Rising ini. Karena memang ceritanya bikin penasaran. Apalagi buat yang kemal alias kepo maksimal. Aduuuh rasanya pengen cepetan tau ceritanya!!!

Gw kasih rating 4 dari 5. Tetep ya ga sempurna. HAHAHA. Menurut gw masih kurang membuat gw WOW dalam membaca cerita ini. Mungkin nanti di novel Golden Son-nya gw kasih rating 5 kali? Hehehe.

⭐⭐⭐⭐(4/5)

12 comments:

  1. Karena dimention mirip Hunger Games, aku jadi kepo pengin baca!! Wkwkwk.
    Dari review Cici juga terlihat menarik isi bukunya 😆 + aku memang beberapa kali lihat buku ini bersliweran sih hahaha. Thank you reviewnya Ciii 🙏🏻🙏🏻

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seru Lia, bikin penasaran. Makanya aku cukup cepet juga nyeleseiinya hahaha

      Sama-sama Lia. Selamat membaca ^^

      Delete
  2. Kalo ceritanya kombinasi antara hunger games, jujurnya aku lebih suka kalo ada filmnya mba :D. Film2 yg terlalu fantasi gini, LBH enak secara visual memang. Tp kalo buku2 thriller yg real, aku ttp LBH suka baca drpd nonton filmnya :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah setuju kak Fanny! Lebih seru kalo dibikin film. Dan aku memang orang visual, makanya aku pun kepayahan membayangkan kejadiannya saat baca novel ini hahaha

      Kalo thriller soalnya bakal serem ya adegan gore-nya haha aku pernah mao muntah loh pas nonton sekilas series Hannibal 🤣 Astaga ga kuat liatnya.... >.<

      Delete
  3. Wahhh Board Games tuh banyak yah jenisnya.. 😄 aku malah penasaran sama Board Games Red Rising ini cara mainnya gimana.. wkwk 😂

    Soalnya board games yg oernah dimainin cuma Ular Tangga sama Monopoli.. ahah *heh! Bay! Kebiasaan OOT mulu..* 😂

    ~Kembali ke Laptop~
    Asli penasaran banget sama buku RED Risingnya mba.. hmmm 😁 secara penggemar film HungerGames😊 oke masukin List dlu. Tapi halamannya banyak yh.. hahah
    Aku tipe pembaca Siput soalnya 😊😊 tapi terimakasih buat Racunnya.. 😉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Board game Red Rising itu semacam deck building gitu… Jadi kumpulin kartu supaya jadi kombo kuat yang menghasilkan poin tinggi. Tapi bukan cuma kartu aja, ada fleet track yang bisa ngasilin poin juga kalo bisa majuin fleetnya. Ada influence yang diletakan di Institut, pemegang influence tertinggi akan dapat skor 4 poin per influence yang diletakan di institut. Ada juga jumlah helium yang dimiliki, serta siapa yang megang Sovereign Token. Banyak komponennya. Gamenya seruuu. Apalagi kalo uda pernah baca novelnya, soalnya jadi tau latar belakangnya gitu. Terus kartu yang dibuild itu tuh isinya karakter2 gitu Bayu. Ada karakter Darrow kaya di dalam novelnya dan karakter2 lainnya yg ada dalam novel. Yaiyalah ya, namanya jg game dari novel hahaha

      Dua board game yang Bayu sebutkan itu board game favoritku pas SD hehe seneng banget mainin ituu

      Aku juga bacanya lama loh Bayu. Tapi baca Red Rising tau-tau kelar aja hahaha

      Delete
  4. Aku penggemar Hunger Game, kak. Jadi buku ini layak dilirik, deh. Hahaha.
    Tapi akan lebih senang lagi kalau ada filmnya ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Noa
      Betul. Aku pun akan senang kalo ada filmnya. Karena aku anak visual hahaha
      Pasti seru deehhh
      Tapi sayangnya nanti ga akan detilll

      Delete
  5. aku kira ini novelnya thomas harris, eh beda judul ya?wkwkwkwk dari review kakak aku jadi penasaran karena belum pernah baca novel science fiction, kalau dijadiin film duuhh kayanya bagus banget deh. kasih deh tuh produser dan sutradaranya film hunger games atau harry potter, eh banyak deh yang bagus-bagus juga. aku suka banget hunger games. tapi belum pernah baca juga novelya, hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan kak Eka hehehe

      Setuju kak!!! Aduh kapan ya novel ini dibikin filmnyaaaa 😆😆😆 Series lah kalo engga kaya Game of Thrones gitu hehe

      Delete
  6. Aku belum baca bukunya mbak, tapi melihat ulasannya sepertinya butuh imajinasi yang bagus ya, apalagi setting nya di planet mars.

    Jadi perbedaan kasta didasarkan warna kulit ya, dari kaum merah yang paling bawah, coklat, pink dan puncaknya emas.

    Ini juga baru awal ya, masih ada dua buku lagi jadi trilogi, itu juga masih ada dua lagi. Jangan-jangan nanti masih nambah lagi.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo anaknya visual, agak sulit mas agus bayanginnya heheh... Latar cerita di planet Mars yang sudah didiami penduduk... Ga kebayang kan??? hahahah

      Bukan berdasarkan warna kulit sih. Jadi kaya semacam golongan warna aja. Kayanya ciri warnanya tuh terdapat di iris matanya. Jadi kalo kaum merah ya matanya merah, rambutnya juga merah. Kaum Emas pun gitu, rambutnya emas dan matanya juga emas. Tapi kalo Obsidian lain nih, matanya item (obsidian) tapi rambutnya putih. Hehehe Tapi mostly rambut sama mata sesuai dengan golongan warnanya hehe

      kayanya ga nambah lagi deh. Jadi total ada 5 buku tentang ini...

      Delete

Powered by Blogger.