Jalan-Jalan ke Bali: Lagi?! Ngapain Aja di Bali?
Tahun ini dua kali aku menginjakkan kaki di Pulau Dewata, Bali. Yang pertama trip ke Bali bersama Kembar 5 minus Siska pada bulan Mei tanggal 10 - 13. Nah yang kedua trip ke Bali bersama Mr. Kibo and family pada tanggal 16 - 20 November 2018. Ga bosen gitu?? Jawabannya sudah pasti tidak. Karena perginya kan sama orang yang berbeda dan aku mengunjungi tempat-tempat yang berbeda pula dari kunjunganku yang pertama.
Persiapanku untuk liburan ke Bali kali kedua ini tidak seheboh pas pergi sama teman-teman. Soalnya trip kali ini yang mengatur adalah koko kedua Mr. Kibo dan istri. Aku pun cuma terima beres aja. Paling aku beli tiket sendiri. Saat itu aku beli hari Senin. Lah kok inget?! Iya dong! Karena setiap hari Senin itu kalau beli tiket pesawat di Tokopedia bakal dapet promo. Jiah malah iklan.
Aku beli tiket Lion Air dengan kode pernerbangan JT 30, keberangkatan pukul 05.40 WIB. Untuk tiket pulangnya, aku beli tiket Air Asia dengan kode penerbangan QZ - 7511, keberangkatan pukul 08.35 waktu Bali. Kenapa pesen yang itu? Ya aku sih ikut aja. Soalnya Mr. Kibo and fam sudah beli tiket duluan kan. Sedangkan aku saat itu masih galau untuk ikut atau tidak. Saat-saat terakhir, aku memutuskan untuk ikut setelah Mr. Kibo berhasil meyakinkan aku. Ceileh. Saat itu harga tiket pulang-pergi Jakarta-Bali sekitar Rp 1,6jtan. Lumayan lah harganya. Dibilang murah sih engga. Tapi lebih murah daripada harga tiket PP Jakarta-Bali saat aku pergi bulan Mei lalu. Lagipula aku belinya pun bulan Oktober awal. Jadi cukup mepet lah. Kalau mau dapat tiket murah harus 6 bulan atau setahun sebelum deh.
Kamis, 15 November 2018
Untuk pergi ke Bandara Soekarno-Hatta, Kamis malamnya aku menginap di rumah Mr. Kibo supaya bisa pergi ke bandara bersama-sama satu taksi. Karena aku ini budak korporat, sebelumnya memang aku sudah minta ijin cuti lewat sistem di kantor. Tapi aku ga ada bilang ke atasan kalau aku cuti dari Jumat-Senin. Hahaha. Habis aku pikir, aku kan sudah ajukan di sistem. Harusnya si boss tau dong ya kalo aku cuti. Buat apa aku bilang lagi. Istilahnya, uda ada sistem, buat apa masih pake yang konvensional.
Sebelum aku berangkat ke Bali ini aku tidak bisa tidur. Bukan karena kesenengan pengen liburan ke Bali. Tapi karena stress dengan kerjaan kantor. Ya, kalo boleh curhat, aku ga nyaman kerja di kantorku saat itu. Sistem kantor yang sucks dan salah satu atasan yang menurutku agak bossy membuat aku tidak betah kerja di sana. Semalaman itu aku nangis karena sebelumnya di kantor si boss tiada hentinya mengomentari aku karena si boss gagal mendapatkan approval contract. Padahal kontrak itu sudah beberapa kali diajukan tapi acap kali juga ditolak karena masih dianggap belum sempurna. Nah aku sebagai si pembuat PPT, jadi bahan bully karena ga bisa menyuguhkan informasi yang diinginkan bos besar. Ya begimana aku tau ya apa yang dimauin si bos besar. Karakteristik bos besar aja aku ga tau kaya apa dan PPT itu pun pertama kalinya aku buat. Aku sudah mengikuti kerangka materi yang dikasih sama si boss. Tapi kalau memang masih ditolak jadi salahku semuanya gitu?! Padahal di divisi lain yang bikin PPT tuh boss-nya karena dia yang mempresentasikan ke bos besar. Aku yang cuma kroco ini kan jadinya bisa ngerjain kerjaan segabrekku yang lain daripada pusing dengan revisi PPT tiada henti yang cukup menyita waktu. Huft.
Jadilah aku ga bisa tidur dan baru bisa tidur jam 1 pagi. Padahal jam 3 paginya aku harus sudah bangun untuk bersiap-siap pergi ke bandara.
Jumat, 16 November 2018
Mataku sembab. Juga ada sedikit lingkaran hitam di bawah mata efek kurang tidur. Si R, adik Mr. Kibo menanyakan penyebab mataku jadi begitu. Aku hanya tersenyum kecut tanpa berucap satu kata pun. Ya aku ga mau bahas. Kalau inget, nanti jadi nangis lagi. Lagi sensitif.
Setelah mandi dan bersiap-siap, dua taksi burung biru pun sudah menunggu di depan rumah. Kami berdelapan plus satu yang masih di perut sudah siap pergi ke bandara. Di bandara, koko pertama Mr. Kibo beserta istri dan dua anaknya sudah mengantri di tempat check-in. Untunglah ko T sudah sampai duluan, jadi kami tidak perlu antri lagi.
Sesampainya kami di Bali, sudah ada orang yang menunggu kami untuk mengantarkan kami jalan-jalan di Bali. Yup, kami sudah menyewa satu mobil elf supaya kami ramai-ramai muat satu mobil. Destinasi pertama kami di Bali adalah Krisna. Entah mengapa langsung pergi ke Krisna yang merupakan tempat beli oleh-oleh khas Bali. Sejujurnya untuk beli oleh-oleh yang murah bukan di sini tempatnya, tapi di Larissa seberang Joger. Apalagi di Larissa ini menjual kerupuk kulit babi merk Rejeki yang enak itu. Sedangkan di Krisna hanya menjual makanan halal saja guys. Tapi sudah ke sini, aku pun beli beberapa kacang Bali dan pia titipan teman kantor.
Puas belanja di Krisna, perjalanan kami dilanjutkan ke Warung Wardani. Ada dua cabang, yang satu di Jl. Yudistira No. 2 dan satunya lagi di Jl. Waringin No. 3. Buat yang mau bikin pesanan nasi bungkus, bisa ke nomor 08123917153 ya. Jadi promosi. Di Warung Wardani, kami bisa menyantap nasi campur Bali yang yummy. Sepiring nasi campur di Warung Wardani harganya Rp 50.000. Porsinya lumayan besar ya. Sepiring, kumakan berdua sama Mr. Kibo. Untuk rasa sih aku ga begitu suka. Terus ada lauk yang keras-keras dan ga enak ditelan gitu. Entah itu apaan. Yang top emang nasi babi gulinng Pak Malen. Tapi gapapa, namanya juga nyobain ya.
Nasi Campur Bali Warung Wardani |
Usai dari Warung Wardani, kami pergi ke Sate Babi Bawah Pohon. Mantap ya, habis makan, lanjut makan lagi. Trip ini ga beda jauh sama tripku ke Bali sebelumnya. Diisi oleh makan teruusss.
Sate Babi yang Uenak |
Puas dengan nikmatnya daging dewa dengan beberapa potong lontong nasi, kami pun lanjut mencari yang manis-manis. Ya kalau ke Bali, pasti ga asing deh dengan Gusto Gelato. Tempat makan gelato satu ini memang sangat terkenal di Bali. Selain karena suguhan berbagai macam rasa gelato, tempatnya juga nyaman dan luas. Bisa menampung cukup banyak wisatawan yang kepanasan karena Bali memang panas guys! Untuk ukuran medium, berisi 3 scoop gelato dibandrol dengan harga Rp 45.000. Cukup murah kalau dibandingkan dengan ice cream di Jakarta.
3 Scoop Gusto Gelato: Pralindo; Vanilla; Rum Raisin |
Seusai ngadem makan gelato, kami pun memutuskan untuk check in ke hotel tempat kami bisa bobo selama 3 malam di daerah Seminyak, Bali. Kami menginap di Hotel Pelangi. Hotel ini milik kenalan papanya Mr. Kibo. Karena kenal, papa dan mamanya Mr. Kibo diberikan kamar hotel gratis oleh sang pemilik. Kamarnya tidak tanggung-tanggung guys, langsung dikasih kamar super besar yang ada Jacuzzi-nya dan balkon yang bisa memandang pantai di kejauhan itu.
Jus Jambu, Welcome Drinks |
Sesampainya di Hotel Pelangi, kami diberikan welcome drinks berupa jus jambu segar dan dingin. Tak lupa diberi juga handuk dingin supaya bisa menyegarkan badan dari panasnya suhu di Bali saat itu. Proses check in-nya entah mengapa agak lama. Jadi kami beristirahat dengan duduk-duduk di lobi hotel dulu sementara. Oh ya, hotel Pelangi ini memiliki fasilitas berupa akses ke pantai langsung guys. Jadi kalau mau main ke pantai tinggal jalan kaki saja dan voila sampai deh di pantai. Nice banget!!! Selain itu hotel Pelangi juga dilengkapi dengan kolam renang yang cukup besar di sebelah restoran. Kalau mau renang-renang cantik bisa juga. Hehehe.
Pantai Jimbaran |
Usai meletakkan barang-barang di kamar masing-masing, kami pun lanjut pergi ke Jimbaran untuk makan malam. Maklum Jimbaran ini agak jauh letaknya dari hotel dan waktu saat itu memang sudah agak sore. Jadi kami jalan saja deh ke Jimbaran untuk bersantap seafood di pinggir pantai. Aku lupa dengan nama restoran yang kami tuju saat ke Jimbarang. Tapi makanannya cukup enak-enak. Apalagi udang bakarnya. Hmm. Yummy
Cumi Bakar, agak keras menurutku |
Udang Bakar |
Para orang dewasa bersantap, anak-anak main di pantai. Bahkan sampai basah jadi harus bertukar baju. Aku sih foto-foto. Mengabadikan momen-momen yang ada saat itu.
Yak begitulah itinerary hari pertama kami di Bali. Untuk hari kedua, ketiga, keempat, dan kelima akan aku lanjutkan nanti ya.
Ending
Pos jalan-jalan ke Bali ini kudedikasikan untuk ci Margrid yang sekarang sudah bahagia di Surga . Kalau bukan karena ci Margrid, aku sepertinya ga akan ikut trip ini juga. Apalagi kata-katamu yang kuinget banget "biar Pika bisa update blog lagi soal Bali". Semoga momen-momen liburan terakhir bersama ci Margrid ini bisa kukenang terus....Love you ci Margrid.
No comments: