Cara Membuat Tanaman Hidroponik dengan Paralon

November 30, 2023

Jaman PSBB dulu, saat orang-orang terbatas mobilitasnya, papa mertua gw jadi melakoni hobi baru, yaitu bercocok tanaman hidroponik. Papa membuat tanaman hidroponik dengan paralon karena cukup efektif dan murah. Yang ditanam ada kangkung, selada, dan pakcoy. Sekali panen, besar-besar betullll sayurnya!! 😍

Eits, sebelumnya apakah sudah tahu apa itu hidroponik? Hidroponik adalah  cara budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah dan hanya memanfaatkan air. Jadi tanaman hidropnik adalah tanaman yang ditanam menggunakan media air, bukan tanah seperti pada umumnya nanem tanaman.

Nah gimana ya cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon?? Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat tanaman hidroponik dengan paralon:

Bahan yang Diperlukan

  • Paralon, sebaiknya pilih paralon yang tebal dan tidak beracun untuk tanaman.
  • Wadah Air yang berfungsi sebagai wadah untuk air nutrisi.
  • Pompa Air untuk mengalirkan air nutrisi ke paralon.
  • Selang Air untuk menghubungkan pompa air ke paralon.
  • Net Pot sebagai tempat tanaman ditempatkan.
  • Media Hidroponik: cocopeat, rockwool, atau bahan media hidroponik lainnya.
  • Nutrisi Hidroponik: campuran nutrisi yang cocok untuk tanaman yang akan ditanam.
  • Tanaman Hidroponik, sebaiknya pilih tanaman yang sesuai untuk sistem hidroponik.

Langkah-langkah Membuat Tanaman Hidroponik dengan Paralon

  1. Persiapkan paralon.
  2. Potong paralon sesuai dengan panjang tempat yang tersedia.
  3. Buat lubang kecil di sepanjang paralon untuk menempatkan net pot.
  4. Siapkan wadah air.
  5. Letakkan wadah air nutrisi di bawah paralon.
  6. Pasang pompa air di dalam wadah air untuk mengalirkan air ke paralon.
  7. Hubungkan pompa air dengan cara menghubungkan selang air dari pompa ke bagian atas paralon.
  8. Pastikan selang merata di sepanjang paralon.
  9. Tempatkan net pot dengan memasukkan net pot ke dalam lubang yang telah dibuat di paralon.
  10. Masukkan net pot ke dalam lubang yang telah dibuat di paralon.
  11. Pastikan net pot aman dan tidak goyah.
  12. Tambahkan media hidroponik dengan mengisi net pot dengan media hidroponik seperti cocopeat atau rockwool.
  13. Tempatkan bibit tanaman ke dalam media hidroponik.
  14. Sediakan nutrisi hidroponik.
  15. Campur nutrisi hidroponik dengan air sesuai petunjuk kemasan.
  16. Tambahkan campuran ini ke dalam wadah air.
  17. Nyalakan pompa air untuk memastikan air nutrisi mengalir ke paralon dan mencapai akar tanaman.

Pemeliharaan Tanaman Hidroponik dengan Paralon

Kita harus rajin pantau tingkat air nutrisi dan memastikan pH dan EC (konduktivitas listrik) sesuai dengan kebutuhan tanaman. Bersihkan sistem secara berkala untuk mencegah pembentukan alga dan bakteri yang mengganggu tanaman hidroponik. Perlu diingat bahwa jenis tanaman dan kebutuhan masing-masing tanaman dapat berbeda-beda guys. Jadi pastikan untuk melakukan riset terkait dengan tanaman yang akan ditanam dalam sistem hidroponik ini. Selain itu, sebaiknya beradaptasi dengan kondisi tumbuh dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan supaya kelak nanti panennya mantul alias tanamannya besar-besar!

Ngomong-ngomong, entah mengapa ya hasil panenan tanaman hidroponik papa mertua rasanya sedikit pahit! Padahal bentukannya sudah cakep banget loh. Besar-besar dan hijau segar. Tapi entah mengapa rasa seladanya enakan rasa selada yang suka dikasih gratis kalau beli nasi uduk. #eh. Mungkin karena pengaruh air nutrisi kali ya? 🤔 Kalau kalian yang pernah menanam tanaman hidroponik, rasanya apakah pahit juga? Tapiiii... kalau makan kangkungnya sih ga kerasa, soalnya kan ditumis dulu. Jadi kalau ngelalap deh kurang nikmat rasanya. 😅

Oia, apakah kalian juga ikut hobi bercocok tanam dan menanam tananam hidroponik dengan paralon? Gw sendiri sih lebih suka nanem pakai media tanam tanah ya karena kalau pakai hidroponik gini sepertinya harus telaten memastikan pH dan EC sesuai dengan kebutuhan tanaman. 😅 Eh tapi nilai plusnya ga makan tempat ya...

Postingan ini diikutsertakan dalam eco listerasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3DoP Ibuku Content Creator 🍀 

8 comments:

  1. Belum punya hidroponik, tapi selalu suka lihat tanaman dan sistem pipa yang dipakai di hidroponik tsb.

    Selalu penasaran dengan sistem hidroponik jadi sering melihat dan bertanya sama pemiliknya. Kayaknya seru kalau punya hidroponik sendiri. Apalagi ibuku juga suka bercocok tanam. Lahan di depan rumah kurang pas untuk hidroponik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah pas tuh kak! Kalo suka nanem-namen sayuran dan lahan sempit, bisa pakai cara hidroponik ini hehehe

      Delete
  2. Aku sekedar suka aja kalo ttg tanaman mba 😅. Temrn2 juga banyak yg JD punya hobi berkebun dan hasilnya cakeeep2 bener.

    Kalo aku kayaknya menang ga bakat. Kayak kata mama, tanganku itu panas. Tanaman apapun yg aku pegang pasti mati 🤣🤣. Awalnya ga mau percaya, tapi kaktus yg aku beli aja, mati juga 🤭😅. Ya sudahlah, sejak itu menikmati tanaman temrn2 aja, ga usah ikutan bercocok tanam 🤭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi kak, kaktus ga gampang juga lohh rawatnya. Kaktus yang kubeli juga pada mati. Hahahaha. Yang mudah rawatnya lidah buaya nih kak. Beranak pinak lidah buayaku hehehe ada yang sudah gede-gede sampe harus beli pot ukuran 40cm. Ini juga harus siapin pot lebih gede lagi kalo mau makin besar lidah buayanya kaya yang dijual di market hahaha

      Delete
  3. hidroponik menurutku sih emang yang paling ampuh untuk menanam karena medianya tidak membutuhkan tanah yang luas
    ini kayak mau masuk perumahan saya ada 3 meter tanaman hidroponik
    jadi dia dibuat tinggi keatas,
    setau saya sih sayur yang paling banyak memakai sistem ini
    dan harga jual sayurnya juga lebih mahal dibandingkan yang ditanah di tanah biasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. wow baru tau ada yang dibikin tinggi ke atas hidroponiknya. Iya betul, sayur paling sering ditanam dengan teknik ini karena bisa dijual lagi dan lebih segar dan besar-besar hehehe

      Delete
  4. Baru tahu paralon bisa untuk tanaman hidroponik, jadinya tidak butuh lahan yang luas ya mbak, cocok untuk daerah perkotaan yang lahannya terbatas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bisa dipake buat aliran airnya gitu hehehe

      Delete

Powered by Blogger.