Jalan-Jalan ke Singapura: Bugis - ArtScience Museum - Garden by the Bay - Suntec City

June 22, 2018
Selasa, 29 Mei 2018

Happy Waisak Day to all my Buddhist Friends ^^

Yup hari ini hari Waisak dan itu juga berarti tanggal merah di Singapura. Pagi-pagi kami berangkat dari hotel pukul 8 naik bus menuju Bugis+. Rencananya kami mau beli oleh-oleh di pasar Bugis, setelah itu cus deh ke ArtScience Museum. Buat kalian yang mau beli oleh-oleh berupa tas bergambar Merlion atau I Love SG dan kaus dengan sablonan tentang Singapura, pasar Bugis ini adalah tempat yang tepat untuk membelinya. Selain di Bugis, kalian juga bisa belanja di Chinatown sih. Berhubung saat ke Chinatown kami tidak membeli apapun untuk dibawa ke Indonesia, jadi kami memutuskan untuk membelinya di Bugis.

Sekitar pukul 9 kami sampai di halte seberang Bugis+. Dari situ kami berjalan kaki menuju Albert Court untuk sarapan. Albert Court ini letaknya di belakang Bugis+. Semacam food court gitu untuk sarapan. Berhubung hari ini hari Waisak dan di dekat Albert Court ada Vihara, jadilah Albert Court dipenuhi pengunjung yang habis dari Vihara. Kami berkeliling untuk menentukan makanan yang akan kami pesan. Akhirnya aku dan Kibo menjatuhkan pilihan untuk makan semacam sup dengan isian rupa-rupa baso tahu. Harga semangkuknya $5 dan semangkuk ini bisa dimakan berdua olehku dan Kibo. Cukup mengenyangkan untuk sarapan. Oh ya, aku memilih untuk makan ini karena ramai dibeli sampai-sampai terlihat antrian untuk mendapatkan sup ini. Penasaran dong jadinya.

Setelah kenyang, kami pun berjalan kaki menuju pasar Bugis. Di sini mama membeli kaos I love SG untuk oleh-oleh. Aku, Kibo, Olen, dan Ray sih lihat-lihat toko makanan. Kami pun membeli coklat Hersey Kiss di sini dan coklat-coklat lainnya. Naaahhh. Tipsnya nih ya, di bandara coklatnya lebih murah guys!!! Soalnya kalian bisa membeli barang tanpa kena pajak dengan menunjukkan boarding pass kalian. Lumayan kan ga kena 8% pajak. Huhuhu. Ya tak apa juga sih kalau kalian mau beli di sini. Toh di Bugis harga coklat-coklatnya banyak yang diskon. Apalagi kalau beli dua atau lebih. Lumayan murahlah jadinya.

Nah seusai belanja oleh-oleh, supaya tidak berat gembol-gembol belanjaan, diputuskanlah aku dan Kibo kembali ke hotel untuk menyimpan belanjaan di kamar. Sedangkan yang lainnya langsung pergi menuju ArtScience Museum dari Stasiun Bugis. Aku dan Kibo sih berjalan kaki ke hotel. Cukup lumayan sih jalannya, sekitar 900 meter. Cuaca siang hari nan panas juga bikin pengen cepat-cepat sampai. Untunglah aku pakai celana pendek. Setidaknya jadi lebih adem saat jalan kaki. Hihihi.

Setelah menyimpan belanjaan di hotel, aku dan Kibo naik bus menuju ArtScience Museum. Kata Kibo sih naik bus lebih dekat ke sana ketimbang naik MRT. Yasudah kami coba saja. Tapi pas sampai di halte dekat ArtScience Museum, kami tetap harus berjalan kaki menuju museumnya. Nyebrang jembatan Helix gitu. Lumayan bisa lihat pemandangan bagus di sini saat jalan kaki. Ya meski panas, kami (aku sih kayanya) bisa menikmati perjalan itu.

Pemandangan Saat Berjalan Kaki
Oh ya, kalau kalian naik bus, sebaiknya sih kalian buka Google Maps juga. Bus di sini tuh tidak menunjukkan nama-nama haltenya gitu. Penumpang harus aware sendiri mau turun di halte mana. Selain itu, haltenya sendiri juga ga ada namanya. Padahal di Google Maps ada nama haltenya. Jadi buat ngira-ngira turun di mana, ya kita harus lihat Google Maps deh.

Nah setelah jalan kaki nan panas dan cukup melelahkan, akhirnya kami sampai juga di depan ArtScience Museum. Museum ini letaknya dekat banget sama Mall Marina Bay Sands. Malah salah satu exhibit dari museum ini ada di dalam mall itu. Nama exhibit-nya adalah Digital Light Canvas. Dari lantai atas mall, kalian bisa lihat Digital Light Canvas ini kok. Bagus.

Aku dan Kibo harus menunggu Olen dan yang lainnya sampai dahulu. Aku pikir mereka akan sampai duluan. Tahunya malah sebaliknya. Jadi saat nungguin mereka, aku foto-foto depan museum dulu deh. Di depan museumnya ada kolam teratai gitu. Saat itu teratainya sedang mekar. Bagus deh buat difoto. Hihi.

Oh ya, aku membeli tiket ArtScience Museum ini lewat Tokopedia. Harganya Rp 153.000 per orang dan bisa masuk ke Future World sama Digital Light Canvas. Pihak toko mengirimkan tiketnya ke alamatku. Sebenarnya mereka juga kirim e-tiketnya lewat email juga sih. Tapi kan sudah bayar ongkir juga, jadi mereka kirimin juga hasil cetaknya ke aku. Nah buat masuk ke museum ini ada jam-jamnya gitu. Maksudnya sih supaya tidak penuh sesak saat melihat-lihat museum. Tapi sebenarnya cukup bebas juga kok masuknya mau jam berapa saja. Hihihi.

Nah ArtScience Museum ini terdiri dari beberapa lantai. Aku lupa tepatnya berapa. Kalau tak salah sih 5 lantai. Tapi karena aku cuma bisa masuk ke Future World dan Digital Canvas. Jadi aku menuju ke lantai tempat Future World berada. Oh ada lagi kok satu lantai paling atas bisa didatangi secara gratis. Di sana dipamerkan hasil karya suatu sekolah. Aku lupa itu nama sekolahnya. Mereka memamerkan hasil karya dari murid-murid di bidang robotika dan desain animasi gitu. Nah yang bikin keren, murid-murid di bidang robotika itu adalah murid-murid SD loh! Gileee kecil-kecil sudah bisa bikin robot dan jadi engineer.
Salah Satu Hasil Karya yang Dipamerkan
Nah kalau untuk bidang desain animasi, murid-muridnya sudah besar gitu deh. Mungkin SMA atau mahasiswa. Di sana diputar film animasi hasil karya mereka. Short movie gitu tapi bagus loh! Kita juga bisa nyobain ngegambar gitu dengan diajari oleh mereka. Berhubung mejanya sudah penuh, aku cuma lihat-lihat saja. Terus kita juga bisa nyobain jadi alien gitu loh. Caranya kita berdiri di tempat yang sudah ditentukan. Nanti di layar proyektor, bentuk kita berubah jadi alien. Lucu deh!
Nah ini hasil karya mereka sebelum akhirnya jadi suatu karakter dalam animasi.

Untuk Future Worldnya sendiri...benar-benar mengasikkan sekali!!!!! Kalian harus coba dateng ke sini. Rasain gimana seni bertemu dengan science. Wah keren banget loh!!!

Pertama kali masuk kita akan merasakan suasana di pantai. Pengunjung bisa tidur-tiduran di kursi males gitu dengan membayangkan sedang berada di laut. Soalnya sekeliling ruangan itu gambarnya ombak-ombak dan pencahayaannya remang-remang, hanya dari cahaya proyektor yang menampilkan deru ombak. Ditambah ruangan yang dingin. Ah jadi enak bobo. #plak. Papa mama sendiri jadi asik malas-malasan di sana. Sedangkan para anak-anak keliling menjelajah museum.
Berasa di atas Ombak
Nah sebelum masuk ke ruangan "ombak", ada satu ruangan yang menampilkan permainan cahaya gitu. Ditambah dengan lantunan musik yang sesuai dengan arah gerak cahaya itu. Buat masuk ke sini harus bergantian. Soalnya ada durasi untuk menikmati pertunjukan lampu ini. Aku sendiri masuknya agak sudah setengah pertunjukan. Tapi tetap menikmati kok dan terpukau dengan keindahan permainan cahaya itu.

Selanjutnya dari ruangan "ombak", kita bisa naik perosotan yang keren gitu! Jadi perosotannya itu disorot oleh lampu proyektor. Dan saat kita meluncur turun, nanti gambarnya mengikuti arah luncuran kita. Keren deh!!! Ada juga balok-balok yang bisa kita mainkan dan tampilannya nanti bisa berubah. Ada yang membentuk jalan kereta api, jalan raya, jembatan, dan sungai. Lucu deh!

Terus kita juga bisa mewarnai gambar yang sudah disediakan. Ada gambar hewan-hewan laut, rumah, UFO, mobil, buaya, dan lain-lain. Nah gambar itu bisa kita scan di tempat yang sudah disediakan. Terus hasil mewarnai kita akan muncul di layar lebar. Lucu ya. Bukan cuma itu saja! Kita juga bisa membuat bentuk 3D-nya dengan mencetak polanya dan membuatnya di ruangan tempel gunting gitu.
Aku sendiri membuat gedung. Nih hasilnya.
Hasil karya para pengunjung juga bisa ditinggalkan dan dipajang di ruangan ini. Lucu-lucu deh hasilnya. Hihihi. Aku sendiri juga meninggalkannya di ruangan tersebut.

Selain itu masih ada lagi ruangan seperti di luar angkasa. Serasa masuk di antar berjuta bintang gitu.
Sebenarnya masih ada lagi sih. Tapi nanti jadi kepanjangan. Kalau penasaran, kalian harus coba deh datang langsung ke sini! Seru pokoknya!!! Kami bahkan menghabiskan waktu cukup lama loh di sini. Sampai lupa makan siang. Hihihi.

Setelah semua ketakjuban itu, akhirnya kami menyudahi dan pergi makan di food court yang ada di Mall Marina Bay Sands. Di mall ini juga kami mencicipi Yole, semacam llao llao kalau di Indonesia. Tapi yang beda, Yole punya varian rasa apple frozen yogurt. Jadilah aku dan Kibo beli yang rasa apel itu. Harganya $6 untuk ukuran medium. Terus saus yang dikasih tuh melimpah ruah! Beda banget sama di Jakarta yang ngasih sausnya pas-pasan. Malah bisa dibilang sedikit.
Frozen Yogurt

Nah setelah perut kenyang, kami kembali ke ArtScience Museum. Kali ini buat lihat yang lantai paling atas itu. Setelah puas. Akhirnya kami jalan kaki ke Garden by the Bay. Awalnya tuh sempat ragu buat ke situ karena cuaca agak gerimis. Tapi sudah di sana masa ga ke Garden by the Bay sama sekali?!

Kami tidak membeli tiket masuk untuk ke Flower Dome maupun ke Cloud Dome. Jadi kami cuma mampir ke Silver Gardennya saja. Habis sudah pada lelah berjalan.

Terus dari Garden by the Bay, rencananya kami mau pergi ke Suntec City untuk makan malem bersama sepupuku. Saat itu masih sekita jam 5 sore. Untuk sampai ke Suntec City butuh waktu sekitar satu jam kurang. Kibo bilang ke sana bisa naik bus. Tapi kami harus berjalan kaki terlebih dahulu menuju halte. Arah jalannya kami mengandalkan Google Maps dong. Tapi siapa sangka kami ternyata ditipu oleh Google Maps!! Awalnya kami (aku dan Kibo) kira naik jembatan yang sedang kami lewati, ternyata seharusnya kami naik jembatan yang satunya lagi. Gara-gara salah jalan itu, alhasil kami jalan kaki sampai Suntec City!

Aku dan Kibo sudah ketawa-ketawa saja dah karena kebodohan ini. Yang lainnya tuh masih belum tahu kalau ternyata kami semua salah jalan. Hihihi. Ada kali kami jalan lebih dari 2 km. Hahaha.

Sesampainya di Suntec City, aku langsung mengabari sepupuku. Dia jalan dari Johor, Malaysia naik mobil dan butuh sekitar satu jam sampai ke Suntec City. Sembari menunggu sepupuku datang, kami jalan-jalan saja melihat-lihat isi mall. Tapi karena kaki kami semua sudah pegal-pegal, jadi kami duduk-duduk saja di tempat duduk yang disediakan. Hihihi.

Setelah bertemu dengan sepupuku, sebut saja Ci Pei dan suami, kami pun menuju tempat makan yang Ci Pei rekomendasikan. Kami makan Bakut Teh ala Singapore malam ini. Ci Pei memesankan dua set Bakut Teh gitu. Waahhh makanan yang datans super banyaaak!!! Kekenyangan aku!
Tak Lupa Foto
Setelah perut kenyang dan puas bercakap-cakap, kami pun pulang dengan menggunakan MRT. Waktu juga sudah menunjukkan pukul 9 malam. Jadi kami pun berpisah de dengan Ci Pei+suami. Mereka pun harus kembali ke Johor (rumahnya di sana) dan besok sudah kembali bekerja. Oke deh sampai jumpa kembali ya Ci ^^

Begitulah ceritaku jalan-jalan ke Singapura di hari ketiga ini.

No comments:

Powered by Blogger.