Virus Corona Merebak - Himbauan Kerja dari Rumah
Sumber: freepik.com |
Merebaknya virus COVID-19 atau yang biasa disebut virus Corona sudah terjadi sejak Januari 2020 lalu. Epidemik global ini sudah menyebar di banyak negara dan Indonesia pun tak luput dari paparan virus Corona ini. Sejak pak presiden Jokowi mengumumkan bahwa ada dua WNI di Jakarta yang positif mengidap Corona, beberapa warga mulai panik dan melakukan pembelian barang-barang secara berlebihan. Padahal sebelum-sebelumnya, yang kutahu banyak meme yang becandain virus Corona ini ga mempan untuk warga Indonesia. Tapi sekalinya kejadian di Indonesia, pfft pada panik juga.
Video-video dan gambar orang-orang yang belanja mie instan, hand sanitizer, masker, dan kawan-kawan dalam jumlah besar pun dibagikan di grup-grup sosial media yang tentunya bukan memberikan ketenangan, malah bikin tambah panik atau bahkan malah memicu ingin ikutan panic buying?! Apakah pembelian berlebihan tersebut wajar?? Dalam kacamata saya sih tentu saja tidak! Dengan tingginya permintaan dan supply yang segitu-segitu aja, sesuai dengan hukum ekonomi, tentu akan membuat harga barang membengkak. Sudah gitu diperparah oleh para penjual yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menjual barang dengan harga yang sungguh tak wajar mahalnya. Hmmm. Sudah parah dengan adanya epidemik, eh malah diperparah dengan harga barang yang tinggi. Piye toh?
Aku sendiri menanggapi keadaan epidemik ini puji Tuhan masih dengan santai tapi tentu juga harus waspada. Memang sudah biasanya aku pergi kerja pakai masker mulut harian dan memang aku cuma stok satu dus isi 50 pc yang kubeli satu bulan sebelum virus Corona ini merebak. Masker ini kugunakan selama perjalanan dari Barat ke Selatan. Tau sendiri kan polusi udara di Jakarta itu seperti apa?? Naik angkutan umum sudah pasti lah paparan polusinya lebih besar daripada naik angkutan pribadi. Belum lagi kalau berdesakan di dalam bus atau KRL. Ada yang bau badan dikit, ugh, bikin mood happy hari itu jadi hilang. So that's why I need to wear a mask to avoid such a condition.
Berhubung hari kerja sebulan itu kurang lebih 25 hari which is 1 dus masker cukup untuk 2 bulan, akhirnya persediaan maskerku pun habis juga. Mau beli online harga masker sudah ga ngotak. Beli ke apotik, diborong habis-habisan sama orang-orang yang panic buying. Puji Tuhan papa mama masih simpan stok masker di rumah dan aku diberikan dua dus. Jadi aku ga perlu beli masker dengan harga selangit itu!!
Kalau hand sanitizer? O hooo... Aku bukan tipe orang yang suka pake hand sanitizer. Kalau tangan kotor, yauda pergi ke washtafel dan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Untungnya di kantor kursi tempatku kerja dekat dengan toilet. Jadi kalau mau bersihkan tangan, ga usah pakai hand sanitizer segala lah. Langsung saja cuci tangan pakai sabun.
FYI, buat yang belum tau, untuk mencegah penyebaran virus Corona ini langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
- Jangan pernah sentuh wajahmu! Apapun yang terjadi. Terutama di mata, hidung, dan mulut karena virus Corona bisa masuk ke tubuhmu melalui tiga area itu. Sentuh wajah ganteng atau cantikmu apabila kamu sudah selesai cuci tangan dengan sabun ya guys.
- Kalau batuk atau bersin ditutup! Masih kulihat di KRL ada buk-ibuk dengan santainya bersin tanpa nutup mulutnya dan doi asik saja gitu mainan HP padahal sudah bersin DUA kali. Kalau bisa sih kenakan masker kalau sedang batuk atau bersin-bersin.
- Jangan bersentuhan atau hindari jabat tangan. Kau ga tau kan tangan lawanmu itu bersih atau kotor. Jadi sebisa mungkin jangan jabat tangan dulu deh ya. Ganti salamannya pakai salam namaste aja. 🙏🙏🙏
- Selalu cuci tanganmu pakai sabun ya!! Yang bersih. Indikator bersihnya, cuci tangan sambil nyanyi happy birthday sebanyak 2 kali. Cuci tangan ini terutama dilakukan sebelum makan untuk menghindari virus Corona ini termakan olehmu.
- Kalau habis pergi dari luar, pulang ke rumah langsung mandi yang bersih. Jangan langsung ngibrit tidur di kasur. Kamu kan ga tau virus itu nempel di bajumu atau engga. Jadi biar aman langsung mandi dan ganti bajunya! Ingat ya virus Corona ini bisa bertahan hidup selama 1 hari di luaran.
- Hindari area publik. Kalau ga penting-penting amat ga perlulah keluar rumah. Di rumah lebih baik.
Naah berhubung di Indonesia kasus positif Corona sudah bertambah dari 2 orang menjadi 117 orang (sumber: merdeka.com), pak gubernur Jakarta menghimbau agar perusahaan mengijinkan para pekerjaan untuk bekerja dari rumah alias remote. Memang sih semakin sedikit orang yang pergi-pergi, semakin juga membantu persebaran virus Corona ini terhambat. Bahkan meski kita sehat, kita tetap tinggal dalam rumah dan ga pergi ke mana-mana akan membantu untuk mencegah penyebaran virus Corona. That's why langkah kebijakan kerja dari rumah ini cukup dapat membantu mencegah penyebaran virus Corona ini.
Puji Tuhan pak bosku yang baek sudah dari sejak Sabtu, 14 Maret, kemaren menghimbau agar para karyawannya kerja dari rumah. Awalnya sih dari minggu lalu itu sudah diinstruksikan bagi yang kurang sehat dan mengalami batuk/pilek/demam, sudah tak usah masuk kantor dan akhirnya pak bos menuruti himbauan dari pak Gubernur untuk mengijinkan para karyawan kerja dari rumah. Ingat loh ya ini kerja dari rumah. BUKAN LIBURAN. Kadang malah ada orang-orang ga ngotak yang malah memanfaatkan momen ini untuk liburan. Malah pergi-pergi bukannya stay at home dan tetap bertanggung jawab akan kerjaannya. Jadi kan sama aja gitu nyebarin virus jugaaa. Huhuhu. 😣😣😣
Kalau kalian gimana nih menanggapi darurat virus Corona ini?? Semoga saja virus Corona ini bisa segera berakhir dan ditemukan vaksinnya ya!!! Amin.
hehe semoga kita selalu dijaga kesehatannya mba.. aamiin
ReplyDeleteiyaaaa
Deleteaminnnn
Iya betul, ada yang diliburkan bukannya berdiam diri di rumah tapi malah ke puncak atau rekreasi ke tempat lain. Apa tidak takut tertular ya.😑
ReplyDeletebukannya takut tertular...takutnya mreka2 yang menularkaan.. Badannya berasa sehat tapi sebenarnya virusnya uda neplook huhuhu
Deletejadi makin luas persebarannya
Iya betul mbak, soalnya orang yang kekebalan tubuh nya bagus itu bisa tetap beraktivitas seperti biasa padahal dia mengindap virus Corona. Akhirnya tanpa sadar ia menularkan kepada yang lain.😑
Deleteiyaa betul!!! Itu malah yang ngerinya!! 😔😔
DeleteKalau aku kerjanya jadi ibu rumah tangga, jadi sebagian besar waktu memang di rumah sih, Mbak. Hehehe.
ReplyDeleteAku pun semenjak Corona masuk ke Indonesia masih tetap stay cool tapi tetap waspada. Lebih sering-sering cuci tangan pake sabun. Dan jadi lebih jarang keluar rumah kalau gak perlu-perlu amat. Sangat disayangkan sih, tadi pas aku keluar untuk ke apotik dan beli minyak di minimarket ternyata di jalanan masih banyak aja orang-orang yang berlalu lalang pake baju necis yang nampaknya mau jalan-jalan syantik, ada juga bapak-bapak yang bergerumbul di warkop sambil bercanda dan merokok, pokok di mana-mana masih rame banget seperti hari-hari biasa. Sepertinya memang masyarakat di daerahku sini masih kurang concern sama wabah Corona ini. Padahal si virus sudah masuk Jawa Timur.
Iya betol mba!! kalau emang ga perlu keluar rumah, ya ga usah keluar dulu sekaraangg... Memang sangat disayangkan masih ada orang yang dengan santainya pergi jalan-jalan dan masih nongkrong. Aku berdoa sih jangan sampai Indonesia jadi kaya Italia. Karena di negara tersebut juga ga menanggapi serius himbauan untuk stay at home. Club, bar, dan restorant masih ramai dikunjungi...terus orang-orang yang dinyatakan positif Corona malah kabur pulang ke daerahnya masing-masing yang bikin penyebarannya makin parah... Padahal kalau uda tau positif, yauda diem aja di tempat itu...biar ga bawa virus ke daerah yang belum terjangkit.
DeleteSemoga virus ini cepat terselesaikan ya.
ReplyDeleteTapi memang butuh dukungan dari masyarakat untuk nggak ke luar rumah apabila nggak diperlukan, dan lebih fokus untuk menjaga kesehatan dan kebersihan :)
iya amin semoga wabahnya bisa segera berlalu.
Deletebetulll kalo masyarakatnya ga dukung, ga bisa nih buat nahan penyebaran virusnya biar ga semakin cepat... kalo pada diem di rumah dan jaga kesehatan si harusnya bisa bantu nahan laju penyebaran virus biar lambat...
Yang terasa sekarang masker dan hand sanitizer yang langkah. Pengen ngelindungi diri dan keluarga, alatnya tidak ada.
ReplyDeleteSebenernya kalau kita cuma di rumah aja, masker dan hand sanitizer itu ga perlu dibeli kok. Masker kan digunakan supaya kalau sakit, virusnya ga nyebar ke mana-mana. Buat orang sehat justru ga diperlukan. Sekali lagi ini case-nya kalau di rumah aja ya. Kalau pergi-pergi baru deh butuh masker supaya paparannya bisa dikurangi. Dikurangi loh ya tapi ga menutup kemungkinan tetap terpapar. Makanya sekali lagi paling aman ya di rumah aja.
DeleteTerus buat hand sanitizer sendiri pun dibutuhkan kalau akses ke tempat cuci tangan tuh ga ada. Terus hand sanitizer sendiri juga berguna buat tangan yang tak tampak kotor. Kalau abis megang lumpur, pakai hand sanitizer ya sama aja wadul. Jadi paling bagus ya tetep cuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
Intinya sih ya kalau ga ke mana-mana alias di rumah saja ga butuh kok beli masker dan hand sanitizer. Biarlah masker dipakai buat orang yang lebih membutuhkan seperti petugas medis dan orang sakit. Jadi kan kita ga bikin masker langka.
Terus hand sanitizer juga jadi langka karena panic buying ituuu. Parahnya sekarang malah banyak orang-orang yang asal bikin hand sanitizer. Ada juga oknum yang pakai cairan kimia lain pengganti alkohol karena alkohol saat ini langka which is malah bikin hand sanitizer yang kalau dipakai terus menerus bikin tangan rusak. Jadi harus bijak juga beli hand sanitizer. Jangan asal sembarangan beli supaya yang penting punya gitu....
waah sedih juga ya bioskop baru buka eh malah tutup...tapi bagus sih karena sadar untuk menggalakkan social distancing. Soalnya kalau ga gitu malah parah nanti efeknya. Ga bisa diremehkan.
ReplyDeleteIya aku seneng karena udah diterapin WFH dari lamaa. Jadi ga takut harus commute dari Barat ke Selatan kan.
Salam kenal juga ya! Nanti aku mampir ke sana hehe
Makasih sudah mau mampir ^^
Kalau saya kuliah kak. Dari Jakbar ke Jaktim, sekarang dilakuin online :D
ReplyDeleteSelama wabah ini, banyak hal yang jadi renungan. Banyak senengnya, kangennya lebih banyak lagi buat kayak hidup seperti biasa.