Flu Singapura pada Anak

September 17, 2024

Beberapa bulan yang lalu sempat heboh flu singapura pada anak. Gw baca feed di instagram terkait hal ini sampai bergidik ngeri melihat gejalanya. Kasian banget kalau anak sampai kena. Sariawan yang banyak di mulut, bintik-bintik (lenting) merah seperti cacar di tubuh, serta demam tinggi. Alamak, ini sih auto terjun bebas berat badannya. 😭

Apa itu flu singapura? Flu singapura adalah penyakit infeksi virus menular yang umumnya terjadi pada anak-anak. Penyakit ini dalam dunia medis dikenal dengan nama hand foot and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan, mulut, dan kaki (PTMK). HFMD atau PTMK ditandai dengan adanya luka di mulut dan ruam atau lepuhan (benjolan berisi air) di tangan dan kaki. Kadang-kadang lepuhan juga bisa terjadi di bokong penderita. Anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun adalah kelompok yang paling berisiko terjangkit flu singapura ini. Namun, penyakit ini juga bisa menjangkiti remaja bahkan orang dewasa loh!

Penyebab flu singapura adalah virus yang bernama Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71 yang merupakan virus dari kelompok nonpolio Enterovirus. Karena ini virus, tentu saja bisa menular. Malah kayanya penularannya cukup cepat deh! Biasanya menular dari droplet ketika penderita batuk atau bersin, menggunakan alat makan bersama penderita (sharing food), atau terkena cairan dari lepuhan yang pecah. Maka dari itu, etika batuk/bersin wajib dilakukan, ga sharing alat makan, atau menjaga supaya lepuhan ga pecah. Yah tapi namanya juga anak kecil ya, sulit bun untuk meminta mereka menerapkan etika batuk maupun ga garuk badannya. Asli itu lepuhan gatal kaya cacar air bentukannya!

💊💊💊 

Sejak baca hebohnya flu singapura ini, gw berdoa semoga Baby Z jangan sampai deh kena virus satu ini... Ehhh siapa sangka, Baby Z terpapar juga. 🥹

Senin, 24 Juni 2024

Awalnya di pagi hari gw merasa agak aneh karena pagi hari dia nyusu cukup lama. Ada kali sejam dan gw merasa badannya agak anget. Benar saja, siang hari dia cuma mau makan sekitar 5 suapan. Terus nampak lemas dan lesu. Suhunya gw ukur saat itu 37,8 drajat. Gw berilah penurun panas. Puji Tuhan dia mulai aktif kembali setelah beberapa saat dan sempat mau makan loti gendang (roti goreng) walau cuma setengah potong.

Sore hari dia kembali demam. Kembalilah diberi penurun demam oleh bapaknya (sekitar pukul 6 sore). Kondisinya lemas dan bahkan ga mau makan sama sekali. 🥹 Ga wajar nih... Biasanya Baby Z walau demam masih aktif dan masih mau makan. Ini untuk pertama kalinya ga mau makan sama sekali. 😔 Karena demamnya juga masih ada, jam 9 malam diberilah penurun demam lewat bokong. Nangis kejar tentu saja. Tapi tetap diberikan karena suhunya sudah tinggi, 38,7 bahkan 39 drajat.

Karena suhunya mulai turun, dia kembali aktif dan mau makan biskuit regal sekitar 3 keping (Dia makan biskuit malam-malam sekitar jam 10an dongg 😅). Dia pun akhirnya tertidur sekitar tengah malam saat menyusu. 

Selasa, 25 Juni 2024

Eh jam 2 pagi hampir jam 3, Baby Z terbangun dan menangis. Gw cek suhunya, 37,8 drajat. Yaampun masih demam. 😔Kembalilah gw beri obat penurun demam karena sudah selang sekitar 5 jam sejak pemberian obat penurun demam sebelumnya. Sempat muntah ga lama setelah diberi obat. Jadi gw berikan ulang deh. Huhuhu. Puji Tuhan, dia mau tertidur kembali.

Pagi hari gw cek suhunya masih sumeng-sumeng dan memang gw sudah minta Mr. Q dari semalam untuk buat janji ke dokter anak di pagi hari. Gw punya feeling ga enak karena Baby Z ga mau makan. Jadi kami pun membawa Baby Z ke dokter di jam 9 pagi. Sebelum berangkat, gw beri kembali penurun demam karena suhunya masih di 38 drajat. Gw pun menyadari di area tangannya muncul bentol-bentol merah beberapa. Padahal semalam masih belum ada.

Gw berobat ke RSPI Puri. Somehow sekarang jadi nyaman untuk berobat ke sini. Seperti biasa, sebelum mulai konsultasi, pasti akan diminta untuk timbang berat badan. ukur tinggi, suhu, dan saturasi oksigen. Karena sudah beberapa kali ke sini, serasa punya sendiri gitu karena gw langsung cus ukur-ukur sendiri di ruang pengukuran🤭. Sebelumnya gw memang sudah bilang juga sih ke susternya kalau Baby Z itu akan drama kalo ada suster, jadi gw minta gw sendiri saja yang ukur. Saat itu berat badannya 10,95 kg. Huft.. akankah berat ini akan merosot jauh. 😔Tingginya 87 cm dengan suhu 38 derajat celcius. Untuk saturasi oksigen sih bagus, 99 ya.

Saat periksa oleh dokter, awalnya dokter mendiagnosa terkena infeksi saluran kemih karena Baby Z memang belum sunat. Dokter menyarankan agar cek urin supaya bisa lebih pasti. Gw sebetulnya agak sangsi bisa cek urin. Wong sebelumnya pernah coba mau tampung urin, tapi gagal karena Baby Z ga nyaman dan malah copotin plastik penampung urinnya. 😅

Gw dan Mr. Q agak galau dan Mr. Q putusin untuk coba dulu. Tapi Mr. Q bertanya apakah ada kemungkinan terpapar flu singapura karena sepupunya didiagnosa kemungkinan flu singapura dan Jumat itu memang main bareng Baby Z. Gw pun menambahkan kalau Baby Z ada ruam di area mulut dan tangan per pagi ini. Semalam juga gw sempat cek area tenggorokannya dan nampak seperti ada radang dan ada warna samar putih yang cukup besar. Akhirnya dokter pun periksa fisik bokong, kaki, tangan, dan tenggorokan.

Gw sebetulnya heran, kenapa si dokter cuma periksa fisik area telinga dan stetoskop dada dan punggung saja. Kenapa ga cek tenggorokannya juga. Untung saja gw dan suami infokan soal gejala flu singapura yang dialami oleh sepupunya. Jadilah dokternya periksa area bokong, tangan, dan kaki, serta tenggorokan. Benar saja ada ruam-ruam (dan lentingan merah) di tangan, kaki, dan bokongnya. Juga sariawan yang semakin putih di tenggorokannya. Padahal semalam gw cek belum sampai seputih ini loh!! Lalu ruamnya pun semakin banyak dari terakhir sebelum pergi ke RS. Buset cepet juga ya penambahan ruamnya. 😣

Dokter pun akhirnya meresepkan obat untuk flu singapura.  Ada antivirus berupa puyer yang harus diminum tiga kali sehari, salep oles (yang ternyata komposisinya sama seperti puyer antivirus) untuk dioleskan pada ruam/lepuhan tiga kali sehari sampai warna merahnya hilang, mycostatin drops untuk sariawan di mulutnya (gw pakai obat jamur ini juga saat terkena jamur mulut), puyer untuk jamur yang diminum sehari sekali, obat batuk sirup diminum dua kali sehari, dan obat pilek sirup (intrizine) yang juga diminum dua kali sehari (bisa digabung dengan obat batuknya saat diberikan).

Alamak, banyak betul obatnya! Semoga Baby Z mau untuk minum obatnya. Mana ada puyer juga kan yang biasanya pahit. 🙃 Siang hari kami pun pulang dan Baby Z masih belum mau makan. Sore hari gw agak memaksa Baby Z untuk makan dengan gw berikan bubur regal dan susu. Gw beri pakai pipet dan sukses masuk 3 ml saja. Huhuhu. Sisanya dia mau untuk sendok sendiri air madu yang dibuat. At least ada gula yang masuk deh ke tubuhnya. Biar jadi kalori kan... Daripada ga ada asupan sama sekali. Huft.

Malam harinya sudah agak mendingan karena mau makan sepotong tempe goreng dan 3 slices apel.

Rabu, 26 Juni 2024

Yaampun!!! Kondisi ruam Baby Z makin parah dan banyak!!! 😱😨Mulai berisi air jadi lepuhan dan Baby Z mengeluh sakit apalagi tiap sesi oles salep dari dokter. Hati ibu mana coba yang ga tersayat dengar anaknya merintih "sakit". 😭😭😭 Belum lagi dia suka garuk-garuk karena kan memang gatal ya bagian ruam-ruamnya. Gw sudah berusaha supaya dia ga garuk-garuk. Tiap mulai gatal, gw minta mba yang biasa asuh dia untuk oleskan Zambuk supaya rasa gatalnya mereda. 

Malam ini pun Baby Z rewel sulit tidur. Nampaknya karena rasa gatal yang dirasakannya. Juga rasa sakit sariawan di mulutnya. Gw dan Mr. Q sampai ajak ke wc untuk rendam kaki karena gw rasa kakinya tuh gatal bangetttt sampai ditendang-tendang terus. Usai sesi rendam, mulai lebih baikan meski masih tetap rewel. Tapi better. Suhu tubuhnya juga sudah tidak demam, namun masih sumeng sekitar 37 derajatan.

Kamis, 27 Juni 2024

Malam hari nampaknya Baby Z sudah tidak seresah kemarin. Gw rasa gatalnya sudah mulai tidak begitu terasa. Walau kadang masih meringis sakit dengan tangannya menunjuk pada area mulutnya. Pasti sakit deh sariawannya. Ruam-ruam di tubuhnya juga semakin banyak dan mulai makin banyak yang melenting. Tapi ada juga beberapa yang sudah mulai sembuh. Suhu tubuh sudah normal hari ini.

Oia ada hal mengejutkan terjadi hari ini! Saat sesi baca buku The Hungry Caterpillar Eats Breakfast (counting book), pada halaman akhir ada angka satu hingga sepuluh. Gw bacakan "One... two... three..." lalu gw tunjuk angka 4 dan seterusnya pakai jari. Baby Z bisa dong menjawab hingga ten! 😲 Yaampun Baby Z sudah bisa berhitung!! I'm so proud of you. 🥰 Meski sakit, tapi dia bisa memberikan hal mengejutkan beginii...

Minggu, 30 Juni 2024

Lah malah gw yang demam dong. Siang hari suhu tubuh gw 37,5 derajatan. Gw istirahat saja supaya bisa lebih baik. Suhu turun sih meski tidak minum penurun demam. Tapi sore hari sekitar jam 5an gitu, gw demam kembali. Saat ukur suhu, 38 derajat, eh malahan 38,7 derajat! Waduh-waduh, nampaknya gw tertular Baby Z flu singapura. 😨 Flu singapura ini memang bisa menular ke orang dewasa yang imunnya lemah. Jadi memang sebaiknya kalau ada yang sakit flu singapura, sebaiknya terapkan 3M ya. Gw sebetulnya sudah pakai masker saat bersama Baby Z. Tapi emang dasar imun gw lemah, jadi mungkin saja tertular deh.

Senin, 01 Juli 2024

Per hari ini kondisi Baby Z sudah normal, tinggal sisa-sisaan bintik merahnya saja yang masih bersisa. Kaya koreng gitu saat mengering. Jadi masih rutin diberi salep. Nafsu makannya juga sudah kembali normal. Malah siang hari dia makannya nambah. Menu makan malamnya jadi habis, untung masih ada sisa ayam goreng kering semalam. Jadi disuirin deh ayam itu dan dimakan dengan kuah soto ayam.

Selasa, 02 Juli 2024

Nafsu makannya luar biasa! Dia habiskan 2 susu kotak UHT dong di sore hari. Belum lagi di malam hari makan pisang 3 buah! Menu makannya hari ini sop ayam juga habis semua. Bagus banget deh! Sepertinya Baby Z balas dendam di hari sebelumnya yang mogok makan. Tapi memang untuk ruam-ruamnya belum hilang sempurna. Masih ada beberapa tapi sudah kering. Gw pun masih belum berani untuk datang kelas Rockstar karena takut masih ada virusnya. Bahaya juga kan nanti kalau ada yang tertular. 

Gw hari ini akhirnya konsultasi lewat Halodoc karena sariawan di tenggorokan gw makin putih dan terasa sakit tiap menelan. Diresepkanlah obat antivirus, antibiotik, obat sariawan, dan vitamin. Weleh-weleh, gantian emaknya yang sakit. 😞

💊💊💊

Flu Singapura pada anak sebetulnya tidak berbahaya. Bisa di-treatment di rumah tanpa harus rawat inap di rumah sakit. Tentunya sambil pantau juga kondisi anak. Apakah anak ga mau makan dan minum sama sekali atau tidak. Kalau gamau makan atau minum, ini yang bahaya. Apalagi kalau malas minum dan bikin dehidrasi. Makin menurun nanti kondisinya ye kan. Gw makanya agak harap-harap cemas pas awal-awal Baby Z ga mau makan utama sama sekali (cuma sedikit bangettss). Tapi puji Tuhan dia mau makan apel dan minum air putih. Walau drama saat sesi minum obat, tapi obat yang diminum tertelan semua. Good job Z! Jadi diputuskan untuk dirawat saja di rumah. Penyakit flu singapura ini sembuh dalam 7-10 hari. Biar benar-benar tuntas sih sebaiknya 10 hari lah di rumah jangan ke mana-mana biar ga nyebarin virus. Gw sendiri sariawannya cuma satu dan ga ada muncul ruam sama sekali. Cuma demam saja sehari. Sariawannya sendiri hilang dalam seminggu. Eh tapi lanjut malah kena pilek terus ga lama sakit tenggorokan, then batuk. Huft lelah dah sakit melulu. 😱😞 

Oia, setelah kondisi ruamnya sudah kering, ada lagi yang aneh! Kuku pada tangan dan kaki Baby Z seperti patah gitu. Telapak kakinya juga kulitnya seperti kelupas ganti kulit gitu. Sepupunya yang kena flu singapura juga pun mengalami hal yang sama. Bahkan ganti kulitnya lebih heboh ketimbang Baby Z karena sampai ke betis. Untuk hal ini sih gw cuma potongin saja kuku yang mencuat karena patah itu karena takut makin melebar patahannya dan kulit yang kelupas gw olesi dengan cream supaya lembab. Sekian cerita flu singapura pada anak gw. Semoga anak kalian ga ada yang ngalamin flu singapura ya. Amin. 

No comments:

Powered by Blogger.