Egois
Setiap manusia itu egois. E G O I S. Yang membedakan itu porsi keegoisannya. Ada yang bilang "Laki-laki itu makhluk PALING egois di dunia." Apakah begitu? Kok jadi seksisme?! Ya stereotipe macam itu masih merajalela di jaman yang sudah milenial ini. Aku ngomong apa sih???
Maklumkan saja...mungkin kepalaku habis kena benturan hebat jadi ngomongnya ngelantur kaya gini. Tapi menurutku ini tidak sepenuhnya ngelantur. Sadar ga sadar kalian pasti punya ego kan? Cuma sekali lagi, seberapa besar kamu mengontrol egomu itu. Curhat ya?! Ya anggap saja aku sedang curhat lewat tulisan di blogku sendiri. Toh kalau kalian ga suka, ya tak perlu dibaca kan?
Aku ingin cerita soal pertemanan saat aku jaman sekolah. Eits, jangan berpikir yang engga-engga dulu. Ini cerita dari sudut pandangku yang saat itu..ehem...penuh ego. Jadi jaman kusekolah itu tentu aku punya teman. Teman bermain. Aku bukan anak yang miris banget ga punya teman dan ke mana-mana sendirian kok. Eh aku bukannya ngatain anak yang sendirian itu miris ya. Cuma dari sudut pandangku yang ga suka sendirian, ga punya teman bermain dan sendirian itu miris. Ya mungkin karena aku ini sekolah di sekolah yang sama terus sekolahnya dari TK sampai SMA, jadi aku tidak perlu susah-susah cari teman karena teman-teman bermainku ya itu-itu saja. Paling ada nambah yang baru ketika menginjak SMP dan SMA.
Aku mau cerita terkait pertemanan SMP-ku. Di sini aku mengenal sosok teman dari SD lain yang aku kagumi. Dia itu anaknya enerjik dan obrolanku dengannya nyambung. Selain dia, aku juga main sama teman yang sudah kukenal sejak TK. Yang satu sekolah sama aku pasti lagi mikir-mikir deh siapakah mereka??? Hihihi..
Aku cukup lupa persisnya gimana. Cuma memang dasar anak SMP ingusan, aku itu egois. Aku sebel sama temanku yang kukenal dari TK itu karena kuanggap dia "memonopoli" teman yang kukagumi itu. Padahal kalau kupikir-pikir lagi sekarang, sebenarnya aku yang malah mau memonopoli dia. Padahal kan dia punya hak untuk bebas berteman dan bermain dengan siapa saja. Nah karena aku sebel dan egois. Aku mulai deh merasa insecure gitu dan malah menjauhi mereka. Aku sok sokan pengen tahu apa mereka sadar kalau aku ini lebih diam dari biasanya. Habis mereka itu asik banget kalo ngobrol. Mungkin karena mereka lebih sering bareng kali ya jadi aku tuh kaya roaming gitu. Lalu kalian tau apa yang terjadi saat aku malah seperti itu?? Mereka fine-fine saja dan aku malah sakit hati sendiri karena aku merasa ditinggalkan mereka. Bodoh banget ga?!
Karena emosi sudah memuncak, kuajak saja mereka ngobrol empat mata. Kuluapkan semua isi kepala dan emosiku pada mereka. Terjadilah pecah tangis di antara kami. Dan aku lupa gimana, akhirnya kami tetap temenan gitu. Dari situ aku mulai belajar, jangan egois dan baper. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan mereka. Akunya saja yang kelewat baper dan malah jadi sensi melihat mereka begitu akrab. Seolah-olah temanku direbut gitu. Padahal kan tidak begitu. Payah memang aku ini. Saat pembicaraan empat mata itu lah aku sadar. Jadi selama ini aku itu dipenuhi oleh pikiran-pikiran negatifku sendiri dan aku hanya ingin mereka peka sama aku. Padahal yang ga peka itu aku! Aku cuma mentingin diriku sendiri dan mereka yang ga salah apa-apa malah aku salahi.
Lalu gimana dengan aku yang sekarang?? Oh, tentu saja, aku masih egois. Masih egois saja kok bangga?! Tapi sebisa mungkin kuporsikan supaya tidak malah membuat orang lain dirugikan. Aku yang sekarang sudah ga segitu bapernya dan belajar untuk selalu positive thinking. Tentunya saat ini pun aku masih terus belajar untuk menjadi yang lebih baik. Jadi, apa menurut kalian yang paling egois itu cuma laki-laki??
Aku mau cerita terkait pertemanan SMP-ku. Di sini aku mengenal sosok teman dari SD lain yang aku kagumi. Dia itu anaknya enerjik dan obrolanku dengannya nyambung. Selain dia, aku juga main sama teman yang sudah kukenal sejak TK. Yang satu sekolah sama aku pasti lagi mikir-mikir deh siapakah mereka??? Hihihi..
Aku cukup lupa persisnya gimana. Cuma memang dasar anak SMP ingusan, aku itu egois. Aku sebel sama temanku yang kukenal dari TK itu karena kuanggap dia "memonopoli" teman yang kukagumi itu. Padahal kalau kupikir-pikir lagi sekarang, sebenarnya aku yang malah mau memonopoli dia. Padahal kan dia punya hak untuk bebas berteman dan bermain dengan siapa saja. Nah karena aku sebel dan egois. Aku mulai deh merasa insecure gitu dan malah menjauhi mereka. Aku sok sokan pengen tahu apa mereka sadar kalau aku ini lebih diam dari biasanya. Habis mereka itu asik banget kalo ngobrol. Mungkin karena mereka lebih sering bareng kali ya jadi aku tuh kaya roaming gitu. Lalu kalian tau apa yang terjadi saat aku malah seperti itu?? Mereka fine-fine saja dan aku malah sakit hati sendiri karena aku merasa ditinggalkan mereka. Bodoh banget ga?!
Karena emosi sudah memuncak, kuajak saja mereka ngobrol empat mata. Kuluapkan semua isi kepala dan emosiku pada mereka. Terjadilah pecah tangis di antara kami. Dan aku lupa gimana, akhirnya kami tetap temenan gitu. Dari situ aku mulai belajar, jangan egois dan baper. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan mereka. Akunya saja yang kelewat baper dan malah jadi sensi melihat mereka begitu akrab. Seolah-olah temanku direbut gitu. Padahal kan tidak begitu. Payah memang aku ini. Saat pembicaraan empat mata itu lah aku sadar. Jadi selama ini aku itu dipenuhi oleh pikiran-pikiran negatifku sendiri dan aku hanya ingin mereka peka sama aku. Padahal yang ga peka itu aku! Aku cuma mentingin diriku sendiri dan mereka yang ga salah apa-apa malah aku salahi.
Lalu gimana dengan aku yang sekarang?? Oh, tentu saja, aku masih egois. Masih egois saja kok bangga?! Tapi sebisa mungkin kuporsikan supaya tidak malah membuat orang lain dirugikan. Aku yang sekarang sudah ga segitu bapernya dan belajar untuk selalu positive thinking. Tentunya saat ini pun aku masih terus belajar untuk menjadi yang lebih baik. Jadi, apa menurut kalian yang paling egois itu cuma laki-laki??
No comments: