Kacamata
Kacamata bisa dibilang adalah benda wajib yang harus dekat denganku setiap saat. Ya begitulah nasib penderita rabun jauh sejak kecil begini jadinya. Ga bisa lepas dari kacamata. Kacamata ini tuh seperti bagian dari tubuhku gitu. Kalau ga ada dia, kerjaku jadi terhambat. Ibaratnya kalau lagi sakit, misal flu, berarti kan hidung lagi ga bener (mampet). Terus kerja pasti jadi terhambat kan??? Nah gitu juga kalau kacamataku kenapa-kenapa. Aku bisa nangis di pojokan kalau sampai kacamata ini rusak. 😭😭😭
FYI, aku sudah memakai kacamata sejak diriku masih taman kanak-kanak. Gila kan?! Untuk ukuran aku di masa kecil, ini termasuk gila. Soalnya ga ada tuh teman sebayaku yang sudah pakai kacamata. Cuma aku doang dan aku harus pakai kacamata terus sampai sekarang. Ejekan "si mata empat" sudah pastilah jadi makanan sehari-hariku di masa sekolah dulu. Eh untungnya berhenti sih sejak masuk SMP. Hehe. 😬
Penyebab diriku pakai kacamata, mungkin karena memang dapat DNA dari orang tua yang memang juga berkacamata. Menurut riset, orang Asia itu biasanya punya kelainan mata alias rabun jauh. Makanya ga heran deh kalau banyak yang berkacamata di Asia ini. Iya ga sih?
Selain karena DNA, kata mamaku, saat kecil aku tuh bandel. Kalau nonton TV, maunya dekat-dekat. Terus karena kurang pengawasan juga kali ya karena kedua orang tuaku sibuk kerja, jadinya ga ada yang awasin aku supaya nontonnya jangan terlalu dekat. Ditambah aku memang pada dasarnya suka baca buku. Awalnya buku cerita, terus cerpen, terus majalah (bobo), dan berakhir ke komik. Komik sih yang paling parah. Kalau sudah baca komik, ga bisa berhentii!!! 😅😅😅 Tapi kalau sekarang sih sudah ga segila dulu. Ceritanya pembelaan. Tapi racunnya sekarang ya laptop dan gadget. Jadi sama aja ya. 😆
Kalau ditanya berapa minus mataku? Ah sudahlah, ga perlu kujawab. 🤓 Beberapa orang menyarankanku untuk lasik saja. Tapi aku takut 😆. Biarin deh ga apa, aku tetap bermata empat. Beberapa juga menyarankanku untuk pakai softlens. Tapi aku merasa lebih nyaman kerja pakai kacamata. Kalau jalan-jalan sih ga apa deh ga pakai kacamata. Hehe.
Karena kacamata ini sudah seperti bagian dari diriku, bikin kacamata juga jadi rutinitas tahunanku. Hampir setiap tahun aku pasti pergi ke optik untuk bikin kacamata baru. Ya tentu saja bikin baru karena minusku bertambah. Ugh! 😔 Untungnya sejak SMA, minusku sudah mulai stagnan dan jadinya aku ga tiap tahun ganti kacamata. Eh tapi tetap sih aku suka minta ganti karena lensanya sudah mulai baret-baret atau bingkai kacamatanya sudah mulai bopel. 😝
Meski begitu, ga pernah tuh dalam kamusku, kacamata sampai pecah ataupun patah sehingga aku harus mendadak bikin kacamata. Aku selalu menjaganya dengan apik. Seperti yang tadi kubilang, sudah seperti bagian dari diriku. Jadi aku betul-betul menjaganya dengan baik.
Padahal pernah loh mukaku ketimpuk bola, untungnya si kacamata ini ga pecah. Pernah juga beberapa kali jatuh. Tapi tetap aman. Sampai akhirnya, kemarin malam aku menjatuhkan kacamataku dan voila. ..bingkai kacamataku patah dong. Nangislah aku di pojokan. 😭😭😭 Eh engga sih. Soalnya aku masih menyimpan kacamata lamaku. Jadi aku masih terselamatkan dengan pakai kacamata lama. Kalau ga ada kacamata lama, wah ga tau deh. Aku bisa stress dan beneran nangis di pojokan deh.
Sehabis insiden itu, tentu saja aku langsung merengek minta diantarkan ke optik untuk beli kacamata baru. Ga mungkin aku bertahan dengan kacamata lamaku ini karena ya namanya juga kacamata lama, sudah ga enak dipakai. And yes, sekarang aku menderita dengan memakai kacamata lamaku ini!!!
Ah rasanya ingin cepat-cepat pergi ke optik!! Tapi lagi PSBB gini, optik mana yang buka ya? Hmm. Tapi suami bilang, Sabtu nanti aku akan diantarkan ke Optik untuk cari frame baru. Yeay! Jadi ingin cepat-cepat hari Sabtu.
Kalau kalian, pernah punya pengalaman yang sama denganku? Eh ini sih pertanyaan khusus buat yang pakai kacamata... Hehe
Saya pakai kacamata sekarang mba hahaha. Tapi kacamata anti radiasi, itupun nggak bisa lepas selama jam kerja dan jam blogging means around 12 jam saya menggunakannya dalam sehari. Kalau sedang giat, bisa sampai 16 jam 😂
ReplyDeleteBy the way, saya memang nggak pakai kacamata dari jaman TK seperti mba Frisca, tapi saya tau rasanya kalau barang yang kita gunakan tiba-tiba rusak. Sebab saya ini harus banget wajiiiib pakai jam tangan, dan ketika saya nggak pakai karena lupa, saya bisa gelisah dan jadi nggak konsen, alhasil harus putar balik ke rumah untuk ambil jam 🤣
Buset kak Eno! 16 jam depan laptop??? Itu musti banget sih pakai kacamata anti radiasi. Kalau engga bahaya si mata huhuhu
DeleteWaaah sampai segitunya ya kak Eno dengan jam tangan >.<
Kalau aku pas lagi pakai softlens, aku masih suka kebiasaan pegang ke area idung buat naikin kacamata gitu loh kak wkwkwk
Padahal kacamatanya ga ada. Cuma refleks aja gitu naikin kacamata padahal lagi pake softlens 😂😂
Oh aku juga tipe yang suka pakai jam tangan. Sampai tidur pun aku pakai wkwkw tujuannya biar kebangun pas tengah malem, gelap-gelap pun aku masih bisa liat jam #gapenting
Wah, kalau begitu, kali ini aku harus undur diri dulu karena nggak relate sama pembahasannya 🤣
ReplyDeleteTapi kalau ngomongin softlens, aku pernah pakai softlens buat gaya-gayaan doang lho, Ci 🙈. Maklum, saat itu masih SMA dan rasanya keren banget kalau bisa pakai softlens apalagi yang warnanya terang-terang, walaupun ujung-ujungnya hanya pakai yang warna coklat aja tapi aku tetap ngerasa keren 🤣 apalagi saat pertama bisa pasang softlens sendiri, rasanya kayak abis menang lotre 🤣
Btw, aku sering dengar pengalaman orang di lasik dan hasilnya oke kok, Ci. Jika rumah sakit yang cici pilih itu bagus punya, pasti aman jadi cici nggak perlu khawatir. Coba cici cek di IG Elleyamada. Di situ, Ci Elle pernah sharing soal pengalaman lasiknya, siapa tahu bisa jadi referensi untuk Ci Frisca 😄
Berbahagialah kau Lia karena tidak harus pakai kacamata hehehe Aku suka iri sama orang yang ga pakai kacamata 😆😆😆 Apalagi yang bisa baca jauh meski tulisan kecil. Alias matanya super tajam hahaha dan aku punya temen yang matanya begituuu.
DeleteAku awal belajar pakai softlens juga begitu Lia wkwkwk
Susaaah banget. Terus pas uda bisa pakai, seneng banget rasanya! Kaya abis kerja berat terus kerjaannya selesai hahaha
Teman baikku juga ada yang lasik dan oke-oke saja. Cuma memang habis lasik itu ada pantangan, jangan terlalu sering liat gadget nanti kambuh lagi. Sedangkan aku ini kerjaannya menuntut untuk sering liat laptop wkwkw jadi pikirku akan percuma juga kalau lasik. Nanti malah kambuh lagi huhuhu
atie pake kaca mata hanya driving time , power masih dalam lingkungan 100 gitu, jadinya tak mau bergantung terlalu ke kaca mata
ReplyDeleteiya Atie! Kalau masih kecil, rajin minum jus wortel. Temenku hilang minusnya karena rutin minum carrot juice. Tapi ya itu, harus minus kecil.
DeleteAku aku aku, pake kacamata sih pas mulai kuliah, tapi ganti kacamata itu udah berkali-kali. Terakhir karena kacamatanya keinjek anakku pas lagi main sama temennya. Kurang baik menjaga kacamata emang nih, padahal itu kacamata termahal yg pernah dibeli, huhu
ReplyDeleteAkhirnya sekarang balik ke kacamata mika lagi. Milihnya yg mika elastis gt biar kalo keinjek gt dia ga rusak, paling lensanya aja yang lepas, tapi masih bisa dipasang lagi sih.
Yang aneh dari orang berkacamata adalah kalo lg nggak pake kacamata, kaya berubah aja gt mukanya. ngerasa gt ga mbak?
wadooowww keinjek 😰😰😰 Kacamata mahal pula yak huhuhu
DeleteItu bukan kurang baik menjaga mungkin kak, tapi karena kacamatanya ga nyantol tiap saat di muka hehe
kalo kaya aku gini yang nyantol tiap saat, kemungkinan keinjeknya tipis ehehehe
iya aku uda pakai kacamata plastik si sekarang...Yang besi gitu aku suka alergi. Malah jadi gatel merah-merah gitu jadinya =="
IYA. THE POWER OF GLASSES. Hihi Makanya ga heran kan sosok superman ga ketauan karena doi pakai kacamata hihihi. Orang-orang yang uda biasa liat aku pakai kacamata juga jadi ga ngenalin aku pas lagi pakai softlens hahaha
Aku juga... hahahah.. saya tahu rasanya kok diejek mata empat karena saya pakai kacamata sejak SD.
ReplyDeletePenyebabnya, kira kira samalah dengan mbak.. hahaha baca sambil tiduran, nonton TV terlalu dekat dan seterusnya... waktu kecil kacamataku sudah min 2 1/2.. kalau sekarang sudah 7 1/2, tambah plus 3 dan silinder 2 1/2 yah maklum kerjanya melototin komputer terus.
Karena itulah saya sudah berhenti baca buku cetak karena kepala bisa tiba-tiba berat setelah 10-15 menit baca, jadi saya lebih banyak baca media elektronik sajah. Sedih sih, tapi daripada kepala pusing g keruan.
Soal kacamata pecah, hahaha sudah biasa. Maklum anak laki kadang kacamata dipake maen bola dan hasilnya pecah atau patah.
Repot emang kalau tidak ada kacamata, saya tidak bisa ngapa ngapain tanpanya.. kebayang deh harus pake kacamata lama yang ukurannya sudah tidak pas lagi.. wakkksss...
Tapi ada untungnya mbak kalau pakai kacamata, kelihatan "pintar" padahal mah sebaliknya.. hahahahaha
ketika teman-teman ga pakai kacamata dan cuma kita sendiri yang berkacamata, otomatis lah ya diejek mata empat huhuhuhu
DeleteWah emang ya mas Anton, ga baik itu kebiasaan seperti ituuu! Bikin mata rusaaak 😔😔😔
Wah malah lebih enak baca media digital ya dibanding cetak. Aku malah enakan cetak karena kan ga kena sinar gadget meluluuu
jadi ga cepet kering matanya
ahaha kalau laki-laki kacamata pecah kayanya santai aja gitu ya. Teman cowoku yang patah kacamatanya juga begitu. Santai aja gituu.
hahaha disangka pintar atau nerd nih mas Anton 😜
Wah, kalau saya pakek kacamata sejak masuk kuliah. Kadang iri juga sama yang nggk pakek kacamta. Bis aliat dr jauh. Sekarang sy mesti pakek kcamata, huhu. Kalo ganti kcamata biasanya minus msti nambah. Huaaa
ReplyDeleteitu karena kebanyakan baca buku dan liat laptop kah kak??
DeleteIyaa iri ya sama yang matanya masih baguuus >.<
waah itu rasanya kaya sedih dan meringis gitu tiap ke optik eh minus nambah huhuu
Salam kenal ya mba, saya Ilham. Menarik membaca cerita mba yang sudah berkacamata semenjak taman kanak-kanak. Kalau saya sendiri dari kecil sampai sekarang (umur 20an), alhamdulillah belum berkacamata, tapi suka pakai kacamata bening kalau naik motor biar ngga kelilipan hehehe.
ReplyDeleteSaya paham sih rasanya kalau punya barang kesayangan yang rusak, walaupun cowok tapi kali emang itu barang di sayang banget dan rusak tetep bisa nangis loh. Ya sedikit lah air matanya hehehe.
Jangankan barang fisik, aplikasi edit foto di uninstall sama ade aja saya antara kesal dan sedih. Bisa di download lagi sih, cuma disitu saya sudah ada settingan tersendiri jadi kalau mau ngedit ngga perlu repot-repot harus ubah banyak hal.
Halo Kak Ilham. Salam kenal juga ^^
Deletemakasih sudah mampir di sini hehe
Wah kak Ilham ini menjadi salah satu kaum yang aku iriin! Hehehe soalnya pasti enak banget deh ga perlu pakai kacamata dalam hidup ini #lebay
Untung ga nangis di bawah shower ya biar air matanya ga keliatan hehehe
Wah itu aku tau rasanya! Ibaratnya kalau main game PS, uda lewatin check point banyak trus di-save dan save-annya diapus sama adek! Ugh gondok tapi mau gimana lagi ya. Cuma bisa mainin ulang (kalau di kasus kak Ilham, donlod ulang dan setting ulang)
Ealah mba dulu jaman ps1 tuh saya ngalamin banget kaya gitu mba, sumpah mau nangis rasanya 😭. Jadi gatau kenapa dulu tuh memory card ps1 kalo kita salah colok alias nyoloknya kebalik aja udah bisa bikin saveannya ilang dan dulu saya sering kaya gitu dan alhasil savean segala macem game yg udah jauh pun hilang.
DeleteNyesek banget, untungnya dulu bukan cuma saya aja yg maen ps 1 ada temen juga, jadi saya bisa copy savean punya dia deh.
Yaaaaah 😭😭😭 Untungnya temennya mau pinjemin save-an dia yak. Jadi ga harus ulang dari awal lagi. Kan cape ajaa harus ngulang-ngulang teruuus huhuhu
DeleteTossss! Yeaaay ada teman seperjuangan memakai kacamata 😆
ReplyDeleteAku pakai kacamata sejak SD sih, jadi sampai sekarang kalau nggak kacamataan tuh aneh banget. Waktu pas melahirkan anakku, aku harus lepas kacamata selama 24 jam lebih. Rasanya risih banget kok muka kayak "polos" gitu XD begitu proses melahirkan udah selesai dan masuk ke kamar pemulihan, hal yang pertama aku cari adalah: "mana kacamata gue?" 🤣 apesnya, waktu itu kacamataku dititipin sana sini akhirnya kebawa sama siapa gitu deh jadi aku terpaksa pake kacamata suami yang minusnya berbeda denganku huhuhu soalnya aku kalau nggak kacamataan, pandanganku bener-bener burem, hampir nggak bisa lihat apa-apa. Untungnya, kacamata yang sekarang lumayan awet, udah 3 tahun nggak ganti :D
Btw, waktu sekolah dulu kacamataku pernah ketimpuk bola volley juga wkwkwk patah dong, langsung minta izin sama guru untuk benerin ke optik milik orangtua teman sekelas. Terpaksa deh, daripada aku nggak bisa belajar karena nggak bisa lihat papan tulis hahahaha
Tooos ci Jane!!!
DeleteEh kok ga boleh kacamataan ci?? Ceritain lebih soal ini dong ciii hehe sekalian bekal buatku nanti kalau melahirkan hehehe Ntr colek aku ya kalau dibikin dalam sebuah pos 😁
Iyaaa kalau ga pakai kacamata berasa gimana gitu ya. Tangan tanpa sadar naikin kacamata gitu padahal ga ada kacamatanya heheh
wooow! Kacamatanya awet bingit ci!!!
Wadow wadoooww itu sedih sihhh. Otomatis ya ci ingin segera ke optik. Pokoknya ga mau tau harus ada kacamata barunya gitu ya hehehe
Aku jawab langsung aja yaa di sini huahaha alasannya cuma karena kenyamanan dan keamanan aja sih. Pas kontraksi gitu kan aku agak brutal ya, jadi daripada kenapa-kenapa dilepas aja deh biar nyaman wkwkwk Terus memang saat persalinan itu aku diminta melepaskan semua aksesoris, kayak kalung, anting, cincin, gelang dan si kacamata :D
DeleteHoala begitu toh prosedurnyaa *angguk-angguk*
DeleteMakasih ci Jane informasinya hehe
Duh aku ga kebayang 24 jam lebih dalam keadaaan rabunnn huhuhu
Ga enak banget pasti!!!