PPAB 2011

Blog ini ada karena merupakan salah satu tugas PPAB 2011. Apa sih PPAB 2011? Untuk singkatan dari apa saja aku sudah lupa itu singkatan dari apa. Mungkin Proses Pengenalan Angkatan Baru 2011?? Entahlah. Yang jelas itu nama ospek jurusan Teknik Industri bagi angkatanku.

Sebelumnya aku sudah pernah ceritain tentang apa saja momen yang terjadi saat PPAB 2011. Tapi kali ini aku mau ceritain hal yang lain. Mungkin lebih ke tugas-tugas yang aku dan teman-teman 2011 kerjakan dahulu.

Hari Sabtu dan Minggu dua minggu lalu aku diajak oleh adikku untuk beresin lemari buku. Isinya ingin dikosongkan dan kami buang hal-hal yang sudah tidak kami butuhkan lagi. Ceritanya lagi declutter gitu. πŸ˜† Terus aku menemukan satu map yang berisi berkas-berkas di masa aku kuliah dan masih tersimpan dengan apiknya buku masa beserta buku angkatan yang aku dan teman-teman buat saat PPAB 2011. Dulu aku sayang untuk membuang benda-benda ini. Jadi masih aku simpan sampai akhirnya aku putuskan untuk dibuang kemarin. Tentu sebelumnya aku foto dulu untuk diabadikan dan sekarang ingin aku ceritakan kisah dibalik tiga hal tersebut. Jangan bosan bacanya ya. Hehehe.

Buku Masa

Tugas membuat buku masa ini dikeluarkan berbarengan dengan tugas membuat buku angkatan. Membuatnya penuh dengan keringat (eh tapi ga keringetan sih karena udara di Bandung dingin) dan waktu yang lama guys. Membuat buku masa ini dikerjakan oleh tangan, semacam prakarya. Jadi kami harus bikin buku dari kertas ukuran A5 dengan cover seperti pada foto.

Bikin cover-nya ribet. Dari kertas buffalo, kami wajib menuliskan TI MRI 2011. Untuk membuat TI MRI 2011 ini bukan dengan cara print di kertas buffalo, melainkan kami harus potong-potong kecil kertas warna pink, biru muda, dan hijau lalu ditemplekan hingga membentuk tulisan TI MRI 2011. Sungguh suatu kerajinan tangan yang melelahkan.

Isi dari buku masa ini adalah biodata dari mahasiswa TI MRI senior dan setiap minggunya kami ditargetkan untuk bisa mengumpulkan biodata-biodata tersebut. Kalau ga kekumpul, tentu ada hukuman yang ditentukan secara bersama. Huft.

Jadi selain lelah membuat cover buku, kami juga harus semangat ngumpulin biodata dari para senior. Sejujurnya tujuan dari buku masa ini sih supaya kami, adik-adik angkatan, ga malu untuk kenalan dengan para senior. Jadi bisa lebih mengakrabkan diri dengan mereka. Juga supaya kakak-kakak bisa modus sama kita atau kita bisa modusin kakak-kakak #eh πŸ˜†

Buku Angkatan

Another prakarya. Untuk membuat cover dari Buku Angkatan, kami harus menganyam pakai kertas buffalo. Beneran guys dianyam. Terus anyamannya harus membentuk tulisan TI MRI 2011 dan dihias strip-strip kuning dan hitam pada bagian atas dan bawah. Kalau kalian zoom, kalian pasti sadar bahwa cover-nya merupakan hasil anyaman. Sungguh suatu karya yang lagi-lagi butuh keringat dan waktu untuk mengerjakannya. FYI, ini dibuat berbarengan dengan buku masa dan tugas-tugas lainnya, jadi waktu yang kami punya tidak banyak untuk ngerjain ini. Padahal ada target waktu untuk menyelesaikannya, mau ga mau kami begadang ngerjain ini. πŸ˜€

Terus isinya apa? Sesuai namanya, buku angkatan, jadi isinya biodata dari satu angkatan. Berbeda dengan Buku Masa yang cuma diisi biodata saja (tapi butuh tulisan kesan dan TTD kakak senior-nya jadi ga boleh curang dengan nulis biodata doang), untuk buku angkatan ini juga kami isi biodata tapi urut NIM . Tambahan yang PR banget tuh si pemilik buku harus foto dengan nim atas dan bawah dari si pemilik biodata. Maksudnya begini. Misal aku lagi isi biodata untuk NIM 13411001, biodata selanjutnya berarti kan NIM 13411002. Aku harus foto bertiga dengan NIM 13411001 di sebelah kananku dan NIM 13411002 di sebelah kiriku. Terus aku harus setidaknya ngobrol dengan si pemilik biodata supaya bisa nulis "apa yang kamu kenal dari dia". Satu angkatan TI MRI 2011 saat itu ada 165 kalau ga salah ingat, jadi aku dan teman-teman harus foto tuh dengan semua orang bertiga-bertiga urut dengan NIM. Kalau ada yang oportunis, pasti tugas buku angkatan ini tidak akan rampung.

Aku ingat kami berkumpul di depan TVST (salah satu gedung di kampus) untuk mengerjakan tugas buku angkatan ini. Biar cepat, 10 orang diminta baris urut NIM. Lalu anak-anak yang lainnya tinggal foto bergilir. Lucu ya, mendadak jadi artis dadakan gitu karena harus foto satu-satu. Tentunya bikin Buku Angkatan ini dikerjakan sampai subuh-subuh. Terutama untuk bisa mengisinya ya. Setiap minggu kami ditargetkan 30 atau lebih biodata sampai selesai. Aku berhasil nyelesain semua biodata ini. Rasanya senang dan letih. Makanya aku simpan Buku Angkatan ini untuk mengenangnya. Lagi pula ini kan memang Buku Angkatan yang berarti aku bisa mengenal teman-teman 2011 dari situ. Juga kenangan saat mengisi Buku Angkatan itu.

Tugas Kelompok

Kami dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk membuat produk inovasi. Aku lupa sekelompok dengan siapa, tapi kelompokku membuat inovasi produk bernama ULTRIC alias Ulekan Eletric. Setelah bikin produk inovasi, masing-masing individu harus mempresentasikan produk tersebut ke orang-orang. Minimal dipresentasikan kepada 10 orang. Tapi bukan ke sesama teman-teman angkatan ya, melainkan orang luar. Untuk membuktikan bahwa sudah mempresentasikan produk, kami harus mendokumentasikan lewat video dan meminta tanda tangan dari orang yang kami presentasikan. Bahkan kami juga harus "riset pasar" apakah orang yang dipresentasikan tersebut berminat untuk membeli produk kami.

Buat presentasi ini, aku presentasiin ke teman-teman kos adekku di Unpar. Lumayan mencapai target dari situ. Terus langsung kekumpul banyak jadi ga perlu presentasi satu-satu. Seingatku, aku presentasi dua kali supaya bisa rampungin tugas individu ini.

Dari tugas ini, kami dituntut agar inovatif dan percaya diri dalam mempresentasikan produk. Sekalian juga dikenalkan dengan tugas riset pasar karena harus tanyain pendapat orang yang kami presentasikan.

BTW, kalo ULTRIC ini beneran ada, apakah kalian mau beli?? πŸ˜†

πŸ‘ΉπŸ‘ΉπŸ‘Ή

Seingatku, untuk bikin Buku Masa dan Buku Angkatan tuh bukan pribadi masing-masing yang bikin. Tapi kami bikin kelompok-kelompok dengan PIC yang bertugas memimpin kerja dari masing-masing kelompok. Jadi ada yang bertugas nempel-nempelin potongan kertas (aku ingat aku masuk dalam kelompok ini). Ada juga yang bertugas menganyam. Ada yang pergi print dan jilid buku. Juga kelompok-kelompok lainnya supaya semua tugas PPAB 2011 bisa rampung.

Kira-kira itulah kisah dibalik ketiga hal tersebut. Memang tugas-tugas yang diberikan tersebut sungguh membuat kami lelah dan riweuh ngerjainnya. Tapi dibalik itu, kami jadi kenal satu angkatan, kami jadi kenal senior-senior di TI-MRI, kami juga jadi belajar percaya diri dengan presentasi ke "orang luar" (ada yang presentasi ke stranger di jalan). Ada kisah manis dibalik perjuangan menyelesaikan ketiga tugas tersebut. Tapi kalau ditanya mau diulang atau engga. Tentu aku ga mau ya!! HAHAHAHA. Cukup dikenang saja. πŸ˜„

Series Review: Liar Game - Korean Version (2014)

Waktu itu Kibo ngajakin nonton drama Korea. Tumben banget kan. Eh ternyata dramanya adalah Liar Game - Korean Version. Gw sudah nonton Liar Game yang versi Jepangnya sama doi juga. Duluuuu banget pas masih kuliah. Terus karena dibuat versi Koreanya, si Kibo penasaran dan ngajakin nonton Liar Game - Korean Version. Kayanya gw nonton ini juga habis nonton yang versi Jepangnya. Tapi ketunda dan baru dilanjut nonton lagi sekarang-sekarang ini.

Sumber: asianwiki

Liar Game - 라이어 κ²Œμž„

Sutradara

:

Kim Hong-Sun

Penulis

:

Shinobu Kaitani (manga), Ryoo Yong-Jae

TV

:

tvN

Jenis Film

:

Drama, Misteri

Total Episode

:

12 episode

Tanggal Rilis

:

20 Oktober – 15 November 2014


Cast Liar Game - 라이어 κ²Œμž„

Sinopsis Liar Game - 라이어 κ²Œμž„

Nam Da Jung (Kim So Eun) adalah seorang gadis naif yang hidup sendiri karena ayahnya kabur entah ke mana serta meninggalkan hutang besar yang harus Da Jung tanggung seorang diri. Suatu hari dia membantu seorang nenek yang membawa koper besar untuk menemukan sebuah alamat. Dia disuruh menunggu saat si nenek ke toilet. Karena tak kunjung datang, Da Jung pun mengecek nenek tersebut. Apesnya si nenek hilang dan koper bawaan si nenek masih dipegang Da Jung.

Da Jung pun penasaran dengan apa yang dibawa oleh si nenek karena kopert tersebut selain besar juga berat. Siapa sangka isinya adalah uang dalam jumlah besar?! Da Jung panik dan sesaat ia mengingini uang tersebut agar dia bisa menulasi utang sang ayah sehingga ayahnya dapat kembali dan berkumpul kembali bersama dirinya. Tapi hati nuraninya tergerak dan dia pun menyerahkan uang tersebut ke kantor polisi.

Berkat kejujurannya tersebut, Da Jung pun lolos menjadi peserta Liar Game berhadiah 10 Milyar Won. Sesuai namanya, Liar Game adalah sebuah permainan yang menuntut para pesertanya untuk saling menipu. Da Jung yang naif dan mudah mempercayain orang pun kesulitan untuk memenangkan permainan Liar Game ini. Akhirnya ia pun meminta bantuan Cha Woo Jin (Lee Sang Yoon) seorang profesor pintar agar Da Jung dapat memenangkan Liar Game tersebut. 

Kang Do Young (Shin Sung Rok) selaku MC dari acara Liar Game ini punya maksud tersembuyi dan merencanakan sesuatu yang menguak masa lalu Da Jung dan Woo Jin. Rahasia apakah itu?

Review Liar Game - Korean Version

Beda sama Liar Game versi Jepang, Liar Game - Korean Version ini lebih realistis. Kalau versi Jepang mungkin karena ngikut manga (komik), jadi kejadian-kejadiannya agak aneh alias ga mungkin juga kejadian di dunia nyata gitu. Contoh, kalau versi Jepangnya penampilan para tokohnya unik-unik. Apalagi cara ngomongnya. Lebay banget dan gw yakin orang Jepang pada umumnya ga begini penampilan dan cara ngomognya. Tapi gw bukan mau bandingin yang versi Jepang dan Korea. Gw mau review drama Korea satu ini.

Dari segi cerita, sudah oke banget. Seru dan menarik plus bikin penasaran banget!! Tipikal drama Korea memang suka bikin penasaran tiap akhir episode. πŸ˜… Gw nonton ini tuh suka minta nonton dua episode sekaligus alias biar satu ronde game selesai. Jadi ga penasaran wak akan result dari game-nya. πŸ˜†

Yang nyiptain cerita ini perlu diacungin jempol lah. Kepikiran aja gitu Liar Game macam begini. Aku ceritain satu game-nya ya. Jadi ronde pertama game itu adalah satu lawan satu. Si Da Jung diberikan uang 100 juta Won dan dia harus menjaga uang 100 juta Won tersebut tapi juga harus bisa mengambil 100 juta Won milik lawan. Pokoknya sampai batas waktu yang ditentukan, pemenangnya yang berhasil mendapatkan uang 200 juta Won. Cara mengambil 100 juta Won milik lawan ya dengan cara menipu lawan. Awalnya si Da Jung tertipu dengan lawannya yang adalah guru SMA-nya dulu. Uang 100 juta Won Da Jung diambil sama pak guru dan Da Jung frustasi gimana caranya membalikkan keadaan. Buat yang penasaran cara Da Jung memenangkan ronde satu ini, bisa ditonton sendiri ya dramanya. πŸ˜

Untuk acting dari aktor dan aktris Liar Game - Korean Version ini sih cukup oke. Naif dan "bloon"-nya Da Jung tergambarkan. Kepintaran profesor Woo Jin juga keren banget. Apalagi si MC Do Young yang penuh misteri. Ekspresi mikro Do Young mantep uga loh. Serem kalo liat dia senyum dan ketawa-tawa gitu. Creepy dan dapet pshyco-nya.

Lagu latar yang dipakai sih ga begitu nyantol di kepalaku. Bahkan aku ga inget ost dari Liar Game - Korean Version ini πŸ˜… Yang aku ingat cuma lagu back song di awal film aja.

Makin ke episode akhir kayanya agak lain sama yang versi Jepang. Soalnya jalan cerita Korean Version ini kan Liar Game merupakan salah satu acara TV gitu. Sedangkan kalau yang versi Jepang, ya bukan acara TV, melainkan emang ada orang iseng aja yang ngumpulin peserta Liar Game.

Sangat disayangkan di akhir episode itu kurang bagus menurutku. Mau nguak misteri tapi kaya terburu-buru gitu deh. Jadi kesannya show TV tapi jadi acara curhat keluarga juga gitu karena nguak misteri hubungan antara Da Jung, Woo Jin, dan Do Young yang ada sangkut pautnya sama keluarga mereka. πŸ˜…

Belum lagi properti yang dipakai berupa pistol, keciri banget pistol bohongannya. πŸ€£ Padahal itu pistol milik polisi. Tapi bentuk pistolnya kaya pistol mainan. Sama kaya pistol yang digunakan dalam game Liar Game. Aku dan Kibo ketawa pas liat properti pistolnya. So sorry. Mungkin kurang budget juga jadi pakai yang ada saja.

Rating IMDb untuk Liar Game - Korean Version adalah 7.8. Wow ga disangka cukup bagus juga. Aku akan berikan rating 7 untuk Liar Game ini. Karena aku lebih suka yang versi Jepangnya. Maap agak subjektif nih penilaiannya. Soalnya versi Korea ini lebih ke drama gitu ya dan cukup lebay dramanya. Buat misterinya masih lebih dapet yang versi Jepang. Tapi seru kok ceritanya. Buat yang suka misteri dan teka-teki, pasti suka deh sama game-game dalam Liar Game ini. Aku penasaran banget sama jawaban dari tiap game-nya. Makanya harus nonton sampai satu ronde kelar biar ga kebawa mimpi. 🀣 

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐ (7/10)

Barter

Jaman sekarang kayanya jarang-jarang ya ada yang masih melakukan barter. Barter sendiri adalah kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa perantaraan uang (pengajar.co.id). Nah kemarin ini pas aku namu di blognya Lia si peri kecil nan imut, aku tertarik menerima tawaran Lia untuk adopsi Monstera Adansonii alias Janda Bolong milik Lia. Terus aku pun berniat untuk memberikan hasil stekan tanaman mintku untuknya. Jadi ceritanya kita barter tanaman. 🀣

Setelah percakapan lewat kolom komentar blog Lia, akhirnya Lia pun menemukan cara untuk mengirimkan tanamannya ke rumahku. Awalnya aku ragu karena jarak rumah kami berdua yang cukup jauh. Maklum ya ini ngirim tanaman. Jadi butuh milih layanan antar yang kilat agar tanaman tidak mati di jalan. 🀣 Syukurlah layanan antar sameday dari Ant*raja cukup terjangkau dan sukses mendaratkan Janda Bolong milik Lia kemarin. Yeaaay aku punya koleksi tanaman baru di "kebun" miniku. Terima kasih Lia.

Nah giliran aku untuk mengirimkan tanaman mint milikku. Sekilas aku ceritakan pertumbuhan mint milikku. Bisa dilihat pertumbuhannya dari gambar.


Tanaman mint yang kuberikan kepada Lia juga merupakan hasil stekan. Cara steknya dengan memotong batang mint yang sudah panjang. Lalu aku masukin ke botol berisi air. Tunggu beberapa hari hingga akarnya tumbuh panjang dan lebat. Baru deh tanam di media tanam yang tidak menyimpan air agar akar mint tidak busuk. Media tanam yang aku pakai merk Geek Farmer, berupa campuran tanah, pupuk kompos, dan pasir.

Pertama kali aku masukin ke media tanah setelah akarnya tumbuh lebat itu tanggal 16 Januari 2021. Aku tancapkan tiga batang mint. Sayang seiring perkembangan waktu, satu batang mint mati. Sepertinya karena aku letakkan di area yang mudah terkena air hujan. Saat itu kan hujan cukup sering turun. Jadi sejak satu batang mati, aku pindahin ke tempat yang lebih aman dari air hujan. FYI kebun miniku ini berada di beranda kamarku.

Nah sejak dipindahin ke tempat yang lebih teduh (aman dari sinar matahari langsung dan air hujan), tanaman mintku ini tumbuh subur. Bisa dilihat kan tanggal 11 Februari 2021 sudah muncul daun-daun mint yang cukup lebat. Meski kecil-kecil, tapi cukup okelah.

Terus tanggal 28 Februari 2021, daunnya sudah lebar-lebar. Jauh lebih lebar dibanding indukannya. Indukan mintku daunnya piyik-piyik kaya foto tanggal 11 Februari 2021. Aku cukup terkesima karena mint yang ini tumbuh dengan lebat dan subur. Beda sama pot satunya yang tumbuh lebat juga, tapi daunnya tidak selebar yang ini. Padahal pot satunya ini satu batch stekkan dengan pot yang ini. Tapi hasilnya bisa lain. πŸ˜…

Dua batang sudah kupangkas untuk kustek ulang dari pot kuning ini. Daun mint ini harus cukup sering dipangkas agar tumbuh lebat. Kalau dibiarkan saja, malah bikin tanaman mint mati. Jadi kalau aku liat sudah menjulur panjang, pasti aku potong batangnya. Entah nanti aku stek atau aku konsumsi dengan cara diseduh air panas dan kutambahkan madu atau perasan jeruk sebagai minuman yang bikin segar tenggorokan.

Semoga tanaman mint tersebut tumbuh subur di tempatmu ya Lia. Semoga juga janda bolong darimu tumbuh lebat dan tinggi di tempatku. πŸ₯° Senang bisa barter tanaman denganmu!!! ^^

Series Review: Penthouse: War In Life (2020)

Kembali lagi dengan rutinitas series review yang sudah lama ga nongol. Kali ini gw baru kelar nonton Penthouse: War in Life. Sebenernya sekarang lagi on going nonton season 2-nya. πŸ˜† Gw nonton drama ini karena nyokap dan adek gw lagi seru nontonin ini. Gw bahkan mulai nontonnya dari episode 9 terus lanjut ke episode 10. Aseli dramanya penuh konflik keluarga dan kelicikan dunia orang kaya. Ckckck. Jadilah gw mulai nonton lagi dari episode satu buat tau sendiri semua ceritanya. Soalnya pas gw nonton itu kan gw cuma diceritain aja garis besarnya supaya bisa ngikutin.

 

Penthouse - νŽœνŠΈν•˜μš°μŠ€

Sutradara

:

Joo Dong-Min

Penulis

:

Kim Sun-Ok

TV

:

SBS

Jenis Film

:

Drama

Total Episode

:

21 episode

Tanggal Rilis

:

26 Oktober – 5 Januari 2021


Cast Penthouse - νŽœνŠΈν•˜μš°μŠ€

Keluarga Shim Su Ryeon

Keluarga Cheon Seo Jin

Keluarga Oh Yoon Hee

Keluarga Kang Ma Ri

Keluarga Lee Kyu Jin

Penuh Misteri

Sinopsis Penthouse: War in Life

Shim Su Ryeon (Lee Ji Ah) lahir sebagai orang kaya. Dia adalah seorang wanita elegan dan dia tinggal di lantai 100 Hera Palace, sebuah penthouse mewah yang hanya bisa ditinggali oleh orang-orang tertentu saja. Suaminya bernama Joo Dan Tae (Uhm Ki Joon). Dia adalah seorang pebisnis sukses dan bekerja di bidang real estate

Cheon Seo Jin (Kim So Yeon) juga lahir sebagai anak orang kaya. Dia orang yang arogan. Saat SMA, dia sekolah di Cheong Ah dan memenangkan hadiah utama dari festival Cheong Ah sehingga ia menjadi penyanyi seriosa tersohor. Kini ia menjadi guru di SMA Cheong Ah. Suaminya bernama Ha Yoon Cheol (Yoon Jong-Hoon). Dia adalah kepala ahli bedah di rumah sakit umum Cheong Ah.

Oh Yoon Hee (Eugene) lahir dari keluarga miskin. Dia bekerja keras untuk kesuksesan anaknya, Bae Ro Na (Kim Hyun Soo). Dia ingin tinggal di Hera Palace dan menjadi orang kaya untuk anaknya.

Review Penthouse: War in Life

Sumber: asianwiki
Di episode satu sudah dibikin epic moment yang cukup banyak. Mulai dari jatohnya seorang cewe dari lantai atas penthouse terus mayatnya terkulai tragis di patung malaikat yang berada di tengah-tengah lobby penthouse. Belum lagi kejadian masa lalu berupa perebutan tropi dan si pemenang tropi tega menyayat leher lawannya. Gila banget sih!! Tapi sejujurnya part yang ini agak gimana gitu. Habisnya gini loh ceritanya "spoiler alert"

Diceritakan kalau Oh Yoon Hee (Eugene) adalah siswi berprestasi di Cheong Ah Art School. Dia selalu jadi nomor satu lah ya. Terus ada Cheong Ah Art Festival dengan grand prize berupa diterimanya di Seoul University jurusan musik. Tentu Oh Yoon Hee yang berasal dari keluarga miskin sangat menginginkan tropi tersebut karena dia bisa melanjutkan studi di Seoul University dengan gratis dan karirnya sebagai penyanyi bisa tercapai dengan memenangkan piala tersebut.

Saat festival tersebut, Yoon Hee tampil dengan prima. Dia yakin akan memenangkan kompetisi tersebut. Namun siapa sangka kalau pemenangnya adalah Cheon Seo Jin (Kim So Yeon) anak dari direktur Cheong Ah Art School. Yoon Hee tidak terima dirinya kalah karena semua orang tahu kalau Seo Jin saat pentas tidak bisa menyanyi dengan baik. Tapi berkat ayahnya yang kaya raya dan kenal para juri festival tersebut, skor penjurian direkayasa sehingga Seo Jin lah yang jadi pemenangnya. Ayahnya sogok para juri ceritanya.

Di bagian ini sejujurnya gw agak aneh sih. Yoon Hee labrak Seo Jinnya tralu grasak grusuk. Dia malah ngunci diri mereka berdua terus rebut-rebutan piala di ruangan tersebut. Berakhir si Seo Jin nyayat leher Yoon Hee terus pura-pura pingsan dan malah Yoon Hee yang dicap buruk karena sudah nyayat lehernya sendiri karena ga terima kalah. Yah namanya juga film ya, didramatisir biar seru. πŸ€£

Terus belum lagi kejadian Yoo Je Ni (Jin Ji Hee) yang pura-pura muntah darah dan ngakunya dirancunin sama Bo Ro Na. Again karena ibunya Je Ni orang kaya dan sering kasih sumbangan buat sekolah (plus uang buat kepala sekolah), si Je Ni jadi dianggap spesial dan Bo Ro Na dianggap bersalah. Hal ini memaksa Bo Ro Na masuk komite disiplin gitu dan hampir membuat Bo Ro Na dikeluarkan dari sekolah.

Gila banget kan konflik yang ada di episode satu ini. Baru episode awal, sudah dikasih serentetan konflik yang bertubi-tubi.

Selain konflik anak sekolah, diceritakan juga perselingkuhan di antara penghuni penthouse. Lalu demi menutupi perselingkuhan yang ketauan oleh Min Seol A (Jo Soo Min), dengan teganya Min Seol A disekap bahkan kekerasan fisik pun dilakukan. Sampai akhirnya seseorang mendorong jatuh Min Seol A dari lantai 47 hingga ia meninggal di Hera Palace.

Alur cerita Penthouse ini maju mundur. Kadang diceritakan juga masa lalu para karakternya. Masing-masing tokoh punya karakter yang kuat dan tentu saja akting para aktor dan aktrisnya bagus-bagus. 

Gw tentu saja pro dengan Shim Su Ryeon dan Oh Yoon Hee. Tapi di dekat-dekat episode akhir, gw kesel banget sama Oh Yoon Hee. Sudah hilang hati nurani demi lindungin diri dan anaknya. 🀣

Ah nonton ini perasaan gw diobrak-abrik. Kesel pas liat tokoh-tokoh jahatnya menang perkara teruuusss. Kesel juga pas protagonisnya tiba-tiba berubah jadi antagonis. Tapi ada juga kok protagonisnya menang. Ini hal yang gw tunggu-tunggu. Ketika protagonis bisa balikin keadaan. πŸ˜„

Tentu saja air mata gw juga ambyar pas bagian Oh Yoon Hee dan Bo Ro Na. Pas mereka berdua baikan setelah ribut berhari-hari yang membuat Ro Na ga mau sekolah. Sedih bener gw nontonnya. Bagian itu tuh mengingatkan gw pentingnya komunikasi. Kenapa sih susah bener ungkapin aja duduk perkaranya?! Malah dipendam sendiri dan merasa bisa atasi masalahnya sendiri. Huh. Huh. 😣

Oia, nonton ini tuh berasa ga bisa nafas lega alias santai gitu. Soalnya diajak tegang teruuusss. Tentu saja gw ga ada fase bosan untuk nonton ini. Ibu mertua gw juga keracunan nonton ini setelah gw puterin series ini di akhir pekan. Penthouse juga tayang di tv nasional kan setiap sore. Jadi saat gw belom unduh series ini dengan subtitle Bahasa Indonesia, mama mertua nontonya di tv nasional dulu deh. 

Untuk lagu latar yang pake melodi klasik, tentu bikin terngiang-ngiang. Gw jadi pengen ikut nyanyi tapi apa daya suara ini tak sampai πŸ€ͺ Yaiyalah, lagunya lagu seriosa, gimana bisa gw nyanyiinnya. 🀣🀣🀣 Adakah kalian yang bisa nyanyi seriosa?

Gw pun baru sadar kalau Seo Jin alias Kim So Yeon adalah aktris yang main di Beating Again! Kalo di Beating Again dia jadi protagonis, di Penthouse ini So Yeon jadi antagonis. Wow, gw ga mengenalinya kalo ga liat history perfilman So Yeon dulu.

Penthouse sendiri konon jadi drama terhits di Korea sekarang. Kabarnya sih akan dijadikan tiga season dan sekarang sedang on going di season keduanya. Gw baru nonton sampai episode 6 season 2 Penthouse nih. Hehehe.

Rating dari IMDb untuk Penthouse: War in Life ini bagus, yaitu 8 bintang. Jarang-jarang kan nih IMDb ngasih rating segini. Gw sendiri akan kasih bintang 9 buat series satu ini. Saat gw baru selesai nonton ini, gw ga sabar nunggu season duanya tayang. Seru ceu!!!

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐ (9/10)

ODOP 0.1

Tak terasa aku berhasil juga menjalani ODOP 0.1 seminggu kemarin. Apa sih ODOP 0.1? ODOP sendiri singkatan dari One Day One Post yang berarti satu hari satu pos *yeee itu mah Bahasa Indonesianya bukan artinya πŸ€£ Tunggu jangan gaplok saya dulu. Intinya sih setiap hari kita menuliskan satu pos dan dipublikasikan. Jadi setiap hari tayang satu tulisan di blog. Awalnya aku ragu bisa melakukan ini. Tau sendiri kan aku mana pernah nulis tiap hari. Sebulan bisa tayang empat tulisan saja sudah syukur. Eh ini tiba-tiba mau ikutan ODOP 0.1 πŸ˜† Tapi tak kusangka aku bisa melaluinya.

Rahul, selaku penggagas dari ODOP 0.1 ini mengajak kami yang partisipasi untuk menuliskan evaluasi dari ODOP 0.1 kemarin. Uda kaya evaluasi penanggung jawab di himpunan gitu yak. Hehehe. Yah biar secara formal ODOP 0.1 ini resmi selesai gitu yaak. πŸ₯³ Oke tanpa banyak cing cong, mari aku mulai evaluasi ODOP 0.1.

Apakah ODOP hal yang baru bagiku?

Mengenal istilah ODOP sendiri sih sudah lama. Karena suka seliweran di jagat Instagram soal ODOP. Tapi buatku ini adalah hal yang baru. Mana pernah ya aku nulis konsisten seminggu full. Kemarin saat ikutan 15 Days Writing Challenge saja ada bolosnya. Ga full nulis 15 hari. πŸ€£ Jadi bisa dikatakan ini pertama kalinya buatku melakukan ODOP! Yeay πŸ₯³ 

Kesulitan ga melakukan ODOP?

Karena menulis selama tujuh hari saja, aku sendiri tidak begitu kesulitan karena sudah nyicil nulisnya dari hari Sabtu. Padahal mulainya di hari Senin πŸ˜† Tapi sempat tuh cukup lelah nulis saat tema Kronik Masa Sekolah. Panjang banget ceu tulisanku. Jadi aku nulisnya sampai dua hari gitu. πŸ€£ Tapi masih on schedule sih tayangnya. Waktu nulis tema ini, aku sempat yang "Aduh panjang banget!! Tapi belom kelar ceritanya. Ah sudahlah! Cerita masa SMA dicepetin aja!!" Terus aku niat sampai buka hard disk untuk cari foto-foto masa sekolah. Proses ini juga nih yang bikin aku lama ngerjain tema Kronik Masa Sekolah ini. Jangan lupa baca yaak ceritaku!! #maksa

Proses nulisnya gimana?

Untuk tema hari pertama, aku sudah mulai nulis tuh di hari Sabtu siang. Aku kerjainnya lewat HP di tempat kerja Kibo. Terus tinggal bikin grafik buat posnya gitu deh. Pos hari pertama itu bisa dibilang sudah kelar di hari Sabtu. Terus hari Minggu aku kerjain buat hari kedua. Tapi baru draft-nya saja sama mulai desain-desain grafiknya. Di hari Seninnya, saat aku publish pos hari pertama, aku lanjut kerjain tulisan hari kedua. Nah pas hari Selasanya, aku tinggal tambahin gambar sama di-publish deh. Terus sore habis kerja, aku mulai ngerjain tulisan untuk hari ketiga dengan tema Game yang Dimainkan di HP. Hari Rabu sore, aku tinggal bikin gambar dan tambahin ke tulisan terus dipos deh sorenya sehabis kerja. Again habis ngepos, aku nulis tulisan untuk besok. Jadi ga keteteran sama sekali.

Nah baru dah tuh di hari Rabu sore itu, tulisanku soal Kronik Masa Sekolah ini belum kelar!!! Aku baru lanjutin lagi di hari Kamis sorenya. Jadi di hari Kamis ini aku cukup cepat-cepat ngerjainnya karena kan sudah harus cepat diselesaikan dan ditayangkan biar aku ada waktu untuk maen ngerjain yang laen. #plak Untung saja selesai juga tulisan untuk hari Kamis. Tapi aku ga sempat ngerjain tulisan untuk hari Jumat. Jadi tulisan hari Jumat dengan tema Hal yang Membuat Mood Baik Lagi baru kukerjakan sore harinya. Bisa diliat kan tulisannya jadi lebih pendek. Soalnya emang uda ga tau mao nulis apa lagi dan waktu nulisnya juga ga banyak karena mao dipake buat maen πŸ€ͺ

Hari Sabtu karena libur, aku ngerjain di HP (biasanya nulis di laptop) untuk tulisan hari itu dengan tema Apa yang Dilakukan Saat Sendirian di Rumah? Ngerjain ini di tempat kerja Kibo karena tiap Sabtu aku pasti ngikut ke sana. Karena ga buka laptop, nulisnya di HP deh. Terus bikin gambarnya juga dari HP. Sorenya aku pos deh. Tulisannya juga pendek karena memang virus males sudah mulai mengintip di balik pintu. πŸ˜–

Hari terakhir ODOP 0.1, aku mulai nulis pagi-pagi sambil sarapan. Terus temanya Mimpi Teraneh. Jadi isi tulisannya fresh from the oven gitu tentang mimpi semalam. Untung saja tu mimpi aneh nongol malem-malem. Mungkin karena sebelum tidur aku kepikiran soal ini kali ya. Jadi mimpi malam itu aneh deh πŸ€£ Overall, aku tidak begitu kesulitan sih ngikut ODOP 0.1 ini. Semangat nulis terus meski di hari Sabtu mulai sedikit kendor. Hehe.

Impresi baca tulisan partisipan lain dengan tema yang sama seperti apa?

Seruuuuu dan seneng bacanya. Seperti yang Rahul bilang, seperti sharing session. Ibaratnya kaya lagi kongkow bersama gitu di meja Kafe MM. Terus kita saling bercengkrama tentang tujuh tema. Aku keliling ke semua blog partisipan untuk baca tulisan mereka. Seru dan menyenangkan!! Eh tapi di dua hari terakhir ODOP 0.1 itu aku belum sempat kunjungin semua blog sih. Nanti aku akan mampir kok karena penasaran dengan ceritanya. πŸ˜πŸ˜πŸ˜

Apakah melihat hal yang menarik dari kisah partisipan lain?

Tentu dong!! Aku ketawa-ketawa dan senyum-senyum tiap baca tulisan mereka. Terus jadi semakin mengenal pribadi masing-masing penulis. Jujur saja aku baru mengenal Syifana si Marsholic dan Sella si adek manis yang suka bikin fanfic. Berkat ODOP 0.1 ini dan aku baca semua tulisan partisipan, aku jadi lebih mengenal mereka. Serasa teman dekat tapi hanya kenal di dunia blog. ^^

Apakah masih tertarik mengikuti ODOP?

もけろんです! Tentu saja. Tapi aku lebih memilih ODOP selama tujuh hari saja. Kalau dilakukan 30 hari full sepertinya aku ga sanggup karena aku perlu main game rehat menulis juga!!! πŸ˜† Ini saja setelah usai ODOP 0.1, aku jadi malas nulis dan misuh-misuh di dunia blog. laaaaah. Hanya beberapa hari kok. Makanya di hari Rabu ini aku kembali nulis. Tenang, kalian akan tetap aku gangguin di dunia blog. Jangan bosan mampir ke blog ini ya!! #maksa πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†

πŸ‘ΉπŸ‘ΉπŸ‘Ή

Akhir kata, terima kasih untuk ODOP 0.1. Terima kasih juga untuk kawan-kawan yang sudi mampir di blogku ini. Aku akan kembali saat ODOP-ODOP lain ada. Buat kalian yang mao ikutan semacam ODOP ini, ayo ramaikan dengan nongkrong di Kafe MM! Mana tau kalian yang akan gagasin ODOP 0.2 kan??? Hehehe

Weird Dream

Sering ga sih kalian kalau tidur terus bermimpi? Aku ini tipe orang yang kayanya tiap tidur, ga pernah deh ga mimpi. Selalu ada aja yang dimimpiin. Tapi pas pagi harinya terbangun, kadang aku masih ingat secercah mimpi itu, kadang ingat semuanya, tapi kadang lupa juga apa yang dimimpiin. πŸ˜…

Aku pernah menceritakan beberapa mimpiku di blog ini. Saat aku sering mimpi pergi liburan ke Jepang melulu bahkan mimpinya sampai mimpi dalam mimpi. Bermimpi saat sebelum ujian atau bermimpi horor yang menceritakan aku membeli rumah tua berhantu.

Eh tapi ODOP hari terakhir ini (wah ternyata konsisten juga aku selama tujuh hari ini bisa nulis terus 😎) bertemakan tentang Mimpi Teraneh yang diberikan oleh kak Eya. Aku ceritain mimpi yang mana ya. Sebentar dipikir-pikir dulu. πŸ€”πŸ€”πŸ€”

.

.

.

.

.

.

.

.

Oke sepertinya mimpi tadi malam cocok untuk kuceritakan. Karena mimpinya emang aneh. Aneh banget kenapa aku bisa mimpiin orang-orang itu. HAHAHA. Eh tapi emang ada ya mimpi yang ga aneh? Aku merasa semua mimpiku aneh semua. πŸ˜… Fokus hei kamu Furisukabo. Temanya mimpi teraneh! Jadi memang mimpi-mimpi yang dialami itu aneh, cuma pilih yang paling aneh. πŸ™„

Mimpi ku semalam itu menceritakan aku sedang berada di rumahku di Karawang. Teman kampusku, Aulia namanya, meminta aku mengirimkan foto rapor SMA-ku. Aku bingung kenapa dia meminta foto raporku. Tapi yasudah aku cari raporku di rumah dan kufoto deh rapor kelas tiga SMA-ku. Setelah itu aku mengirimkannya kepada Aulia via WA.

Seingatku, rumahku ini ada yang ketuk, jadi aku membukakan pintu tapi tidak ada siapa-siapa. Aku melongok keluar dong untuk mencari orang yang ngetuk. Eh tapi saat aku keluar itu, tau-tau pintu rumah tertutup jadi aku ga bisa masuk rumah. Sistem pintu rumahku itu kalau sudah ketutup, ga bisa dibuka dari luar. Harus ada yang bukain dari dalam atau pakai kunci.πŸ˜… Aku panik dong karena di dalam rumah kosong, tidak ada siapa-siapa. Masa aku jadi ga bisa masuk rumah?! Padahal aku ga bawa kunci, HP atau uang pun ga ada. Nanti bagaimana aku cari makan atau menghubungi orang rumah?! Panik mode on gitu dah. Terus setelah agak tenang, aku pelan-pelan mencoba buka pintunya dari luar. Puji Tuhan bisa dan tiba-tiba saja latar belakangnya berubah jadi di kampus. πŸ€£

Di kampus kayanya aku masih tingkat satu karena aku baru daftar salah satu unit di kampus. Aku ga tau aku daftar unit apa dalam mimpi itu. Tapi aku tau-tau sudah masuk dalam grup WA unit tersebut. Di situ ada Aulia dan beberapa orang yang aku ga kenal. Ada satu orang namanya Fadhil (bukan Fadhil temen angkatanku), badannya sedikit gemuk. Entah mengapa wajahnya familiar. Tapi siapa ya dia. Nah dia ini ternyata yang ngumpulin nilai rapor untuk didaftarkan di suatu perlombaan gitu. Aku ga tau lomba apa. Aku pun diintegrogasi di unit tersebut. Tapi bukan di grup WA, melainkan tatap muka. Ditanya-tanya kaya lagi perkenalan masuk unit gitu. Terus persiapan untuk lomba karena di-review dari nilai rapor.

Si Fadhil ini guyon gitu dengan teman-teman cowo lainnya. Aku ga ingat dia guyon apa. Terus saat sedang guyon itu, pak Wolter datang. Pak Wolter ini sejujurnya adalah guru Bahasa Inggrisku saat SD. Di kehidupan nyata, pak Wolter sudah almarhum. Aku kaget dong ada pak Wolter datang di situ. Dia menanyakan kabar kami di sana. Terus dia bertanya jam berapa padaku dan aku pun melihat jam tanganku saat itu, Mi Band 3. Eh terus pak Wolter pinjam jam tanganku karena menurutnya itu bagus. Dia mencoba pakai di tangannya. Tapi entah mengapa kaitannya itu harus diatur dengan mencabut jamnya dulu gitu. Aneh. Padahal aslinya tuh tinggal masukin aja kaitnya ke lobang yang sesuai dengan besarnya pergelangan tangan.

Karena pak Wolter kesulitan untuk mengaitkan jam tangannya, aku pun mencoba menjelaskan bahwa cara kaitinnya dengan mencabut dulu jam tangannya. Baru dipasang lagi setelah diatur kaitannya. Teman-teman yang lain sudah bisik-bisik sambil senyum-senyum. Menertawakan kejadian tersebut. Dalam hatiku bilang "Dasar mereka, bukannya bantuin malah ketawa. Ga sopan."

Terus ga lama aku pun terbangun dan bilang "Mimpi apaan tuh tadi?! Aneh bener."

Nah sudah cocok lah ya untuk tema hari ini. Hehehe. Tapi sampai sekarang aku tuh terbayang-bayang muka si Fadhil itu. Di mimpi sih namanya Fadhil. Tapi aku merasa di kehidupan nyata bukan itu namanya. Siapa ya dia??

Teman-teman punya mimpi teraneh apa nih?

Me Time

Aduh gawat nih. Sudah mulai ada tanda-tanda mager nulis. Entah kenapa ya kalau weekend itu, semangat nulisku turuuunn. Ayo tetap semangat di hari keenam ODOP 0.1 ini! πŸ’ͺ🏼πŸ’ͺ🏼πŸ’ͺ🏼

Pernah denger ga sih kalimat “Gue butuh ME TIME” Salah satu bos di kantor pernah ceritain dirinya yang pergi nonton bioskop sendirian kalau film kesayangannya sudah tayang. Itu merupakan bentuk Me Time dirinya.

Jadi apa tuh Me Time? Kalau menurut definisi dari yang aku pahami, Me Time ini tuh suatu kegiatan yang dilakukan sendirian. Semacam reward untuk diri sendiri gitu atau semacam short escape dari rutinitas sehari-hari untuk bisa bersantai dan bahagiain diri sendiri. Maapin atas ke-sotoy-an diri ini yak! 😌

Tema ODOP hari ini adalah Apa yang Dilakukan Saat Sedang Sendirian di Rumah? Diberikan oleh penulis blog Creameno. Lagi pandemi gini umumnya di rumah jarang sendirian ga sih kak Eno? Kan lagi stay at home selalu. πŸ€ͺ Engga deng. Aku pernah juga kok sendirian di rumah di masa pandemi begini. Soalnya pasangan kan pergi kerja yak, sedangkan aku masih diberlakukan work from home. Jadi sendirian deh di rumah.

Kalau sendirian saat hari kerja, tentu saja aku kerja yaak 🀣 Hampir 8 jam lebih duduk di depan laptop ngerjain kerjaan kantor. Tapi kalo bicara di waktu senggang, kaya jaman aku SMA yang suka ditinggal di rumah sendirian, aku sih pilih baca komik ato ga main laptop (game online saat itu). Eh sebetulnya saat SMA itu bukan karena orang tuaku tega ninggalin aku dan cuma ajak adekku pergi sih. Tapi lebih karena aku yang memilih untuk diam di rumah alias ga ikut pergi sama mereka. 😝 

Kalau ga salah ingat, setiap hari Minggu itu aku ada kelas agama gitu. Wajib hadir kalo engga nanti ga lulus dan harus ngulang tahun depan. Padahal hari Minggu itu adalah waktunya orang tua dan adek pergi ke Jakarta untuk jalan-jalan (selain untuk belanja kebutuhan toko juga sih 🀭). Mau ga mau aku memilih untuk ditinggal saja di rumah biar aku ga ngulang taon depannya.

Di kelas agama ini, aku bareng sama Sis. Nah Sis ini tuh sudah hidup mandiri karena orangtuanya pindah ke Tangerang. Jadi dia ini tinggal sama tantenya karena kan masih harus menyelesaikan pendidikan SMA di sini. Nah karena sama-sama sendiri, sebelum kelas agama mulai (mulainya habis maksi) aku dan Sis ngobrol-ngobrol dulu gitu sambil makan siang bareng. Jadi setidaknya aku punya teman makan siang. Ga sendirian amat 😝

Nah usai kelas kan sudah sore, kadang aku suka pergi main bareng Sis sampe sore. Atau langsung pulang dan aku bisa main game online sepuasnya #plak πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

Nah kalau sekarang ngapain aja tuh Me Time-ku? Aku rasa kalian bisa simpulkan sendiri deh kira-kira aku ngapain aja. 🀣 Iya ga jauh-jauh dari masa SMA-ku, aku akan main game online, yang kini ganti jadi Mobile Game (AoV atau Mobile Legend). Kalau sudah bosan atau lagi kalah mulukkk, aku pilih nonton film atau baca komik. Sambil nyemil tentunya, kalau ada pop corn, aku bikin pop corn dulu.

Atauuu kalau lagi akhir bulan, aku akan mulai bikin desain cover jurnal harianku dan bikin template untuk sebulan ke depan. Aku butuh juga nih nyalurin keinginan menggambarku di buku jurnal. 😜 Biar gambar ga bagus-bagus amat atau pilih bikin gambar yang sederhana, yang penting keinginan gambar dan warnain ini tercapai. Aku akan merasa senang dan puas aja gitu untuk menggambar dan mewarnai hehe. Iya gini-gini aku ada jiwa seninya juga πŸ™ˆ

Nah kalau temen-temen, ngapain aja tuh Me Time-nya? Menurutku Me Time ini tetap diperlukan sesekali, biar kita tetap waras 🀣

Mood Swing

Mood Swing atau perubahan suasana hati yang terjadi sama aku ini umumnya karena kondisi hormon. Contohnya saat menjelang datang bulan atau saat aku remaja yang ababil (abege labil) itu. πŸ€ͺ ODOP hari kelima ini bertemakan Hal Apa yang Membuat Mood Baik Lagi? Tema ini dicetuskan oleh Syifana, pemilik kepribadian INFJ yang sama kaya aku. πŸ₯° (tes kepribadian MBTI).

Sejujurnya dulu saat awal-awal aku bikin bullet journal, aku pernah bikin halaman year in pixel gitu. Halaman ini untuk nge-track hari-hariku selama setahun. Maksudnya apakah hari itu aku merasa seneng banget (great day), seneng aja (happy day), biasa aja (ok day), sedih (sad day), atau bawaannya kesel atau marah-marah (angry day).

Setelah dikerjain selama setahun, ternyata mood swing-ku ini ga banyak. Hari-hari kujalanin dengan biasa aja. Life is flat. Kaya gitu kali ya umpamanya. πŸ€ͺ

Kembali lagi ke hal apa yang bikin mood jadi baik lagi, sebagai seorang Sanguine, aku ini cukup ceria. Jadi jarang punya mood buruk. Kalopun lagi buruk juga karena lagi mau datang bulan. Jadi sensitif gitu. πŸ˜† Terus kalo ngomong jadi nyolot deh. Biasanya pasangan udah tau tuh kalo aku bentar lagi datang bulan, dia akan silent mode on. Ga mau banyak gaya biar ga disenggol bacok sama aku πŸ˜‚ 

Duh kan jadi ngelantur terus, ga ke intinya. 😝 Oke kembali ke laptop topik. Aku cukup gampang balikin mood-ku jadi baik lagi. Entah dengan main game, nonton film, dan utamanya sih nulis atau ceritain ke orang yang kupercaya. Kalau lagi eneg atau kesal banget sama sesuatu tuh aku harus utarain. Kalau dipendam, bisa-bisa malah makin stress dan meledak nantinya. Jadi kalau lagi ga bisa diutarakan via kata-kata, aku utarain via tulisan.

Aku pernah juga loh nangis tanpa sebab. Aneh ya? Jadi ya rasanya sedih aja gitu padahal lagi ga ada yang perlu disedihin juga. Memang meski Sanguine, aku juga Melancholic. πŸ€ͺ Tapi menurut artikel yang aku baca, dengan menangis itu tubuh kita kaya ngeluarin hormon yang bikin kita relax. Iya ga sih? Atau aku salah baca. HAHAHA.

Terus aku sebisa mungkin sih menyelesaikanlah masalah di hari itu. Ga dibawa berlarut-larut gitu. Seperti ada tertulis, kesusahan sehari, cukuplah untuk sehari. πŸ˜„ 

Kalau temen-temen, gimana nih cara balikin mood yang lagi turun? Apakah mood swing kalian berlebihan?? Kalau berlebihan, perlu juga tuh dikenali. Jangan-jangan butuh pergi ke ahlinya. Oia, jangan merasa pergi ke psikolog/psikiater itu merupakan hal yang jelek. Justru kalau sudah dideteksi awal kan bisa lebih cepat disembuhkan bukan?? Terus aku liat-liat, di jaman pandemi begini malah makin banyak loh yang butuh ke psikolog. Maksudku untuk bikin janji dengan psikolog tuh sulit karena penuh teruuus alias lagi banyak pasiennya. Hehe. Mungkin lonjakan kebutuhan akan psikolog ini karena stress atau malah depresi dengan kehidupan yang mendadak berubah total. Dulu yang awalnya bebas, eh sekarang kaya terkurung. Terus akhirnya kesehatan mental jadi terganggu deh. Lebih baik segera diobati kan daripada kalau sudah parah, jadi semakin sulit diobatinya. Aku jadi inget karakter Jinhyuk dalam webtoon PigPen. Hmm. Jangan sampai kaya dia deh. πŸ˜«

Buat yang belum baca PigPen, kira-kira si Jinhyuk ini tuh kurang kasih sayang dari orang tuanya. Ayahnya seorang anggota DPR dan memilih menjaga citranya ketimbang mengobati anaknya yang sudah ada tanda-tanda kelainan mental. Ibunya sudah ga ada dari kecil jadi dia cuma bergantung pada ayahnya seorang.

Terus saat sang ayah tahu bahwa Jinhyuk mengindap schizophrenia (tahap awal), dia malah mukulin si Jinhyuk terus mengirim Jinhyuk untuk tinggal di keluarga lain. Dia pun dibawalah ke sebuah keluarga yang memiliki peternakan babi. Dia mendapat kasih sayang di sini, tapi karena dia ini sebenarnya masih mengidap schizophrenia, dia jadi berhalusinasi kalau dia ini tidak diterima keluarga itu karena anak bungsu keluarga ini, Jinu, lebih disayang keluarga itu. Dia jadi ingin menjadi Jinu, bahkan kalau Jinu dipanggil, dia merasa dipanggil. Kisah pun berlanjut dan si Jinhyuk ini jadi seorang pembunuh karena sakitnya itu semakin parah!! Ngeri kan?!

Jadi memang lebih baik pengobatan awal itu lebih baik ketimbang sudah parah kan?? Ah kenapa jadi ke sini bahasannya. πŸ˜…

Nostalgia

Pos ini masih dalam rangka ODOP alias One Day One Post yang digagaskan oleh Rahul. Tema ODOP kali ini datangnya dari si penggagas ODOP ini yang ngajak bernostalgia dengan jabarin Kronik Masa Sekolah.

Nostalgia

Ceritain kronik di bangku sekolah, ini kayanya bakal panjang deh. Soalnya banyak banget kan peristiwa yang terjadi dari TK hingga SMA. Meski sudah berpuluh tahun yang lalu, aku masih bisa sedikit banyak mengingatnya. Aduh kan jadi ketauan aku sudah tua. Tidak, tidak. Aku masih muda kok. Belum dipanggil nenek. πŸ˜†

Oke saudara-saudari, mari aku antar kepada Furisukabo pada masa sekolah yak. Jangan bosan bacanya. πŸ€ͺπŸ€ͺπŸ€ͺ

Sebelum aku masuk TK, aku dileskan oleh orangtuaku di tempat les khusus balita yang cukup populer di lingkunganku. Oang-orang menyebutnya les Bu Lucy (bener ga ya nulis Lucy-nya begini, soalnya bisa Lusi/Lusy/Luci juga kan). Samar-samar aku masih ingat wajah guru pertamaku ini. Seorang ibu guru yang sabar yang mengajarkanku cara menulis. Rambutnya panjang dan suka diikat. Seingatku, aku les selama satu tahun dan tahun berikutnya aku resmi masuk TK.

Papaku cerita kalau dulu aku tuh pertama kali didaftarkan di TK Maitrea (yang super dekat sama rumah). Tapi kata papa, mereka belagu ga mau terima aku dan menyuruh daftar ke TK Y (sebut saja demikian, aku ingin merahasiakannya πŸ€£). Akhirnya aku pun jadi masuk ke TK Y dan langsung masuk TK besar karena sebelumnya kan aku sudah les di Bu Lucy. FYI, TK Maitrea sekarang sudah ga ada. Kini lokasinya jadi pertokoan gitu, sedangkan TK Y hingga kini masi eksis. 

Di TK Y ini aku masuk di kelas B. Aku masih ingat seragamnya berupa terusan berwarna merah hati. Rambutku saat itu cepak. Iya cepak. Ga ada manis-manisnya. Saat anak-anak cewe lainnya pakai jepit rambut berhiaskan kupu-kupu yang bisa goyang. Aku polos saja dengan rambut cepakku. Jepit kupu-kupu ini cukup populer loh di kalangan anak-anak cewe. Sungguh lucu karena seolah-olah ada kupu-kupu yang terbang (goyang-goyang) di atas kepala. Aku cuma bisa mengaguminya saja karena saat aku punya jepit itu, jepit itu sudah tak populer lagi dan aku tak pantas juga pakainya. 🀣 Oia, alasanku berambut cepak bukan karena keinginanku juga sih. Tapi karena mamaku bilang lebih gampang urus anak dengan rambut pendek. Kalau panjang, ribet ceu keramasinnya. Maklum aku dan adikku itu selisih satu tahun. Aku kebayang sih ribetnya mamaku ngurusin kami berdua. Satu aja sudah pusing ye kan. Ini dua bocil yang musti diurus dan dijaga.

Kalau orang-orang liat foto TK-ku, pasti ga ada yang bisa nunjuk mukaku dengan benar. Karena selain karena aku berdiri di barisan para anak cowo, rambutku sudah mirip sama mereka. Jadi ga ada yang mengira kalau itu aku, si anak tomboy. Di masa TK ini, aku paling senang saat pelajaran main lilin. Soalnya bisa berkreasi jadi segala macam bentuk. Terus tentu saja saat istirahat karena aku suka main gelantungan Mongkey Bar. πŸ’πŸ’πŸ’

Lanjut ke SD, aku masuk ke SD Y. Iya namanya SD Y karena memang sama namanya dengan TK-ku sebelumnya. Lokasinya pun bersebelahan dengan TK Y. SD Y ini terbagi menjadi dua kelas untuk setiap tingkatnya. Aku selalu masuk ke kelas B selama enam tahun bersekolah di sini. Aku masih ingat di kelas 1 SD aku sekelas dengan anak yang dipanggil butet. Dia anak yang tempramen dan rambutnya entah mengapa seperti tidak disisir. Berantakan. Padahal rambutnya cukup panjang, sedada. Sedangkan aku, masih sama seperti TK, cepak. πŸ§‘πŸ» Butet suka diejek deh sama teman-teman yang lain. Mungkin karena rambut berantakan dan suka marah-marahnya itu. Jadi kalau dia marah, anak yang ngejek tuh jadi makin senang. Sungguh terlalu. Masih kecil sudah tukang ejek. Ckckck.

Ah tapi aku bukan anak yang sebaik itu juga kok. Aku pernah kasih jawaban ngaco ke anak cowo gemuk yang duduk di depanku. Seingatku namanya Agus, tenang ini bukan Mas Agus Warteg yang suka bikin cerpen πŸ˜†. Badannya Agus ini besar tapi suaranya lucu. FYI, Agus ini badannya paling besar!! Kalau dewasa, bisa jadi pesumo kali ya. Bayangkanlah perawakan sumo tapi ini masih anak kelas 1 SD. Ya seperti itulah Agus. Nah saat itu sedang latihan apa sedang tes ya. Intinya kami diminta guru untuk kerjain soal terus dikumpulkan. Aku tau jawabannya terus si Agus ini ga tau dan nanya aku. Aku kasih tau saja jawaban yang salah dengan ketawa-tawa. Jahat ya. πŸ˜…

Kelas dua SD, aku pernah lomba tahan makan pedas sama teman mainku si G. Jadi di kantin itu ada yang jual nasi goreng dibalut telur. Ini enak banget. Hingga SMA aku masih suka beli ini. Nah nasi goreng ini tuh ada yang pedas ada yang engga. Terus aku ditantang si G yang emang bisa makan pedas (anak kelas dua uda bisa makan pedas ceu) untuk makan nasi goreng telur pedas itu terus ga minum. Kami berdua pun melakukannya. Ga berapa lama, aku diare guys. Si G asik menertawakanku karena aku mencret πŸ€£ terus langsung nyuruh aku minum pertanda aku kalah dari dia. πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

SD-ku sebelum renovasi ini suka kebanjiran. Tenang bukan kelas-kelasnya tapi aksesnya saja. Akses ke SD-ku ini bisa dua jalur. Jalan depan dan jalan belakang pasar. Aku biasanya sih lewat jalan belakang pasar karena itu paling dekat dari rumah. Sebelum direnovasi, di kala hujan lebat biasanya suka ada genangan semata kaki di akses masuk sekolah. Kalau pagi hari hujan, sepatu kami pada basah kecuali ada orang tua yang bantu gendong kami supaya sepatu ga basah. Jadi pernah tuh di dalam kelas banyak anak yang jemur kaos kaki karena sepatu dan kaos kaki kebasahan. Aku termasuk anak yang jemur kaos kaki karena aku kan pergi sekolah sendiri, ga ditemani orang tua. Sungguh lucu. Pernah juga saat aku pulang sekolah, banjir sudah sedengkul! Ya ampun. Tapi sekarang sudah direnovasi. Uda ga pernah kebanjiran lagi deh area halaman sekolah maupun akses ke sekolahnya.

Di kelas tiga SD, aku kenal dengan anak cowo dari Madura (kayanya Madura deh) dengan nama Charkeu ah atau siapalah, namanya sulit ditulis olehku. Dia duduk di sebelahku. Anak baru ini sungguh lucu. Kegemarannya adalah makan pisang. Tapi diemut, jadi kalau makan pisang bisa satu jam. Sungguh lama. Aku ketawa saat dia cerita akan kegemarannya tersebut. Sayang si Charkeu ini kelas empat sudah pindah lagi. Jadi aku cuma kenal sebentar saja. Aku masih ingat wajah bulatnya dengan tahi lalat di dekat bibirnya. Sekarang dia sudah di mana ya?

Oia, menginjak kelas tiga SD ini, aku minta mamaku agar rambutku ga dipotong pendek lagi. Ceritanya aku iri sama teman-teman ceweku yang rambutnya ga ada yang sependek diriku. Jadi aku menolak keras saat mama mau menggunting rambutku. Sejak kelas tiga SD ini, rambutku dibiarkan panjang. Seingatku rambutku bergaya bob saat itu. πŸ‘©‍🦱

Kalau jaman sekarang anak SD sudah pacaran, pada jamanku juga sudah pada cinta monyet. πŸ˜… Teman mainku, sebut saja si A. Dia ini bisa dibilang akil baliknya cepat. Dia pernah marah-marah ke cowonya saat itu dengan mengancam akan buang kalung pemberian si cowo dan putus dengannya. Drama ya. Hahah. Kalau diingat-ingat jadi lucu sendiri. Padahal saat itu baru kelas empat SD.

Nah karena aku tergolong yang "lambat" suka sama cowo. Jadi teman-temanku suka ngucilin aku dengan berkata "ah lu mah masih kecil" Padahal, heloooww kalian juga seumur denganku! Sama-sama masih kecil. HAHAHA. Tapi mereka bukan bully aku kok, tapi lebih ke arah kalau lagi bahas cowo, aku suka ga dilibatkan. πŸ™„ Terutama saat lagi berada di spot khusus liatin anak-anak SMA. 

Kalian ga salah baca, beneran liatin anak SMA. Jadi SD-ku ini satu komplek dengan SMA. Saat anak-anak SMA jam pelajaran olahraga, kami yang masih kelas enam SD ini bisa berdiri di tangga merah. Ya sebutannya tangga merah karena pegangan tangganya warna merah. Terus kelas enam SD berada di lantai tiga, jadi ada satu spot di belokan tangga merah yang jadi spot liatin anak-anak SMA. Di situ teman-temanku membicarakan para kakak-kakak cowo SMA yang lagi main bola. Mereka sungguh bangga kalau kenal sama kakak SMA itu, apalagi kalau bisa jadian dengannya. πŸ˜³

Kelas lima SD, sekolahku mengalami renovasi. Jadi diberlakukan shift kelas gitu. Aku kebagian jadi shift siang. Enak juga sih karena aku jadi bisa bangun siang. Terus tiap pulang sekolah, aku langsung bikin mi instan (you know lah namanya) di rumah sore-sore. Sungguh momen yang nikmat. Nah karena renovasi ini, mainan-mainan di TK tuh jadi ada di halaman SD. Aku senang memainkannya. Bisa main Monkey Bar lagi. Hehe. Eh pernah satu kali, teman cowoku, sebut saja si H, jatuh saat main Monkey Bar. Dagunya ngocor darah!! Sungguh peristiwa yang cukup mengerikan kalau diingat-ingat.

Saat SD ini, aku punya teman sekelas yang mengidap penyakit jantung. Oleh wali kelas kami, anak ini di-treatment spesial. Ga boleh dimarahin. Takut kena serangan jantung kan. Eh pernah pas lagi nunggu giliran ujian praktek (kelas enam), wali kelas sebelah, sebut saja Pak R gebrak pintu kelas kami dan ngomong dengan suara kencang. Pak R marah karena penggaris kayu kelas patah. Sontak sekelas kaget dong. Yang awalnya ribut karena asik ngobrol dengan teman atau sedang ngapalin materi buat tes praktek, jadi hening seketika. Untung saja teman yang mengidap penyakit jantung tidak kena serangan jantung. πŸ˜±πŸ˜±πŸ˜± Oia, pak R ini terkenal sebagai guru killer. Pernah anak-anak cowo yang bandel dihukum di depan kelas dan dijewer satu-satu. Eh atau dihukum dengan dipukul tangannya pakai penggaris kayu ya. Aku sudah lupa.

Menginjak SMP, aku masih masuk ke SMP Y. Iya kamu ga salah baca lagi. Ini masih satu nama dengan TK dan SD-ku. Sekolahku ga jauh-jauh ya tetap saja ke Y lagi Y lagi. 🀣 Masing-masing tingkatan di SMP Y ini terdiri dari tiga kelas (A, B, C). Kelas 7 aku masuk di kelas B, lalu kelas 8B, dan kelas 9C. Teman mainku di masa SMP ini hampir berubah total. Soalnya teman baikku, si G dan si J pindah ke SMP lain semua. Cuma si Ren yang masuk ke SMP Y bareng aku. Jadi di SMP Y ini, aku nambah pertemanan sama anak dari SD Y yang sebelumnya cuma kenal, tapi di SMP jadi temen main. Bahkan salah duanya ini sudah satu TK denganku. Cuma pas di SD, mereka di kelas A, aku di kelas B. Makanya cuma kenal, tapi ga main bareng. Eh tapi aku dengan salah satu dari mereka pernah satu tempat les juga. Jadi kenal juga di situ. Dan siapa sangka aku dan mereka temenan hingga kini.

Teman SMP-ku ini ga cuma yang dari satu SD saja kok. Ada juga dari SD lain. Tapi kebanyakan memang yang dari satu SD gitu sih. Teman mainku itu ada Lis, Ka, Ren, Nda, Mpe, dan Ri. Tujuh sekawan. Meski selama tiga tahun ini kelas kami beda-beda, tapi tiap jam makan siang kami selalu duduk barengan. Makan siang bersama ceritanya. Tapi kadang-kadang ga bareng juga sih. Apalagi saat si Ren dan si Nda lagi berantem. Si Ren biasanya memilih untuk istirahat di kelas. Jadi di kantin kami berenam deh. Entah mengapa dulu itu si Ren dan si Nda ini sering banget berantem. Aku lupa alasan berantemnya kenapa.

Di SMP kelas dua, aku masuk ke OSIS. Ini masa-masa aku mengenal chatting bernama Mig33. Lewat ini juga aku kenal sama De dan anak-anak lain yang bersekolah di SR. Kelas dua SMP ini juga aku berganti HP jadi Nokia 7610 yang berbentuk daun itu. Apakah kalian tau? Akhirnya aku bisa punya HP sendiri, setelah sebelumnya HP itu dipakai berdua. Gara-gara asik chatting ini, aku pernah baru tidur jam 3 pagi! Ini pas lagi masa liburan sekolah sih memang. Astaga diri ini kerajingan chatting. πŸ˜…

Terus aku dan teman-teman juga suka ikut latihan paduan suara karena ditunjuk guru agamaku. Paduan suara ini buat misa gereja yang setiap awal bulan diadakan. FYI, sekolahku ini berlatar agama Katolik jadi tiap awal bulan selalu diadakan misa di GKR (Gereja Kristus Raja) yang berada di tengah-tengah persawahan. Asri ya. Kalau orang-orang nikmat makan di tepi sawah, aku bergereja yang samping-sampingnya sawah. Jadi udara pagi hari cukup sejuk di sana.

Aku senang bisa ikutan tim paduan suara. Ini sebenarnya bukan karena suaraku bagus juga sih. Tapi karena nilai sikapku kali ya yang baik. Jadi ditunjuk ikutan paduan suara bersama anak-anak Katolik lainnya. Yang ikut jadi tim paduan suara itu biasanya yang beragama Katolik, nah aku kan bukan ya. Tapi ditunjuk juga buat nambah anggota paduan suara. Teman-temanku yang bukan beragam Katolik juga ditunjuk paduan suara juga. Tiap latihan paduan suara yang biasanya di akhir jam pelajaran, kami disuruh pergi ke ruang perpustakaan. Aku sih senang-senang saja karena bisa skip pelajaran. HAHAHA.

Selain paduan suara, aku ikut pasukan pengibar bendera. Nah ini bukan karena sikapku baik. Tapi karena aku anggota OSIS. Jadi seluruh anggota OSIS itu wajib hukumnya jadi pasukan pengibar bendera. Karena upacara bendera cukup sering juga ya dilakukan, kami juga harus latihan dong biar kompak. Latihannya biasanya di akhir pelajaran gitu. Siang bolong ceu. Jadi jemur-jemur terik matahari gitu saat latihan. Biasanya kami dilatih oleh kakak kelas saat itu. Jadi biasanya ketua OSIS yang jadi pemimpin pasukan dan latih kami adek-adek kelas baris-berbaris.

Saat kelas tiga, yang mimpin pasukan si Ren. Pernah tuh suatu hari kami kedatangan pelatih dengan background tentara. Pertama-tama si pak pelatih ini mau lihat cara kami mengibarkan bendera. Kami ditertawakan karena komando yang diucapkan sungguh panjang. Lalu pak pelatih ini membenarkan komando yang selama bertahun-tahun kami lakukan seperti itu. πŸ˜… Seingatku si Ren kesal dengan pak pelatih karena sikapnya yang mengejek cara Ren memberikan komando yang panjang. Komandonya apa ya, aku lupa. Kalau ga salah "Pasukan, buka formasi, jalan di tempat, jalan!" Akhirnya komando apa ya yang dipakai. Mungkin si Ren masih ingat akan hal ini.

Oia, saat 17 Agustus, tentu saja sekolah memperingati hari Kemerdekaan Indonesia. Biasanya tim paskibra ini pakai seragam hari Senin saja. Tapi khusus untuk upacara hari Kemerdekaan, kami diminta untuk pakai seragam putih. Eh ini pas jamanku apa jaman adekku yang jadi tim Paskib ya. Hmm. Lupa-lupa ingat. Yang kuingat, karena sedang Kemerdekaan itu, kami tim Paskib diwajibkan tidak bergerak sama sekali selama upacara berlangsung. Jadi kalau kaki dilalerin atau gatel gitu harus ditahan. Jujur aja aku kesulitan banget tuh harus diam mematung saat itu. Ada kali ya sejam saat dengerin pidato upacara itu loh. Kan biasanya aku masih bisa gerak-gerak dikit. Tapi kali itu aku harus tahan jadi patung. Sulit loh guys! Tapi untung saja ga kejemur matahari. Jadi masih lebih nyaman lah. Buat tim paskib ini dapet area istimewa yang teduh. Kalau ga jadi tim paskib, sudah pasti berpanas-panas ria di halaman sekolah πŸ€£

Di tingkat akhir masa SMP, sekolahku mengadakan acara Open House gitu. Nah wali kelas kami, bu Fit mengajak kami untuk buka stand di bazaar sekolah. Bu Fit mengusulkan untuk buka stand meramal dengan bu Fit yang jadi tukang ramalnya. Kami mengiyakan dan semangat tuh menghias-hias stand kami dengan kain hitam. Saat hari bazaar bu Fit ini berdandan ala Gypsy gitu. Benar-benar seperti peramal. Bahkan si Ren cerita kalau bu Fit ini sampai puasa dan makan kembang gitu supaya bisa dapat wangsit! Totalitas yak wali kelasku. Terus bu Fit pun meminta dipanggil sebagai Madame 9C (Baca: nine si). Wah stand kelas kami ini sungguh ramai guys! Tiket ramal kami laku keras! Yang antri panjang. Tentunya aku ikutan beli tiketnya dan mau diramal. Madame 9C meramalkan jodohku adalah seorang yang kurus, tinggi, dan berkacamata. Setelah diingat lagi, ramal Madame 9C akurat guys! WOW. πŸ˜²

Aduh kan, panjang banget ceritanya. Padahal masih banyak segudang peristiwa yang belum kuceritakan dari TK hingga SMP. Tapi kalau diceritain semua, bisa jadi buku kali ya. Hehehe.

Terakhir nih. Di masa SMA, setelah bergalau ria mau masuk sekolah mana. Akhirnya aku kembali bersekolah di Y. Hmm untung saja Y ini tidak buka universitas, bisa-bisa dari TK sampai Universitas aku sekolah di sini kali. HAHAHA. Awalnya aku tuh mau sekolah ke Jakarta, di SMA tempat mamaku dulu bersekolah. Tapi sepertinya mama ga percaya aku untuk bisa ngekos dan hidup mandiri di Jakarta. Jadinya tetap deh aku disekolahkan di Karawang. Terus jadi mengerucut tuh pilihannya. Entah di SMANSA alias SMAN 1 atau tetap di Y. Eh tapi pihak sekolah kasih aku keringanan uang bangunan (yang jutaan itu) karena aku berprestasi saat SMP. Jadilah aku dimasukkan kembali ke SMA Y.

Teman SMP-ku ada yang tetap bersekolah di SMA Y, ada juga yang pindah ke luar kota. Mpe ke Sukabumi seingatku. Nda ke Bandung. Sisa aku, Ren, Lis, Sis, dan Ri yang ke SMA Y. Di kelas 10, terbagi jadi tiga kelas. Kelas 10A, 10B, dan 10C. Aku masuk di 10C bersama Lis. Sis dan Ri di 10A. Ren sendiri di 10B. Di 10C ini, aku kenal dengan teman baru, yaitu Na dan De. De sih emang sudah kenal via Mig33. Na ini  kenalnya gimana ya. Tapi aku dekat dengan Na karena satu meja. Lis dan De semeja. Saat kelas 10, kami selalu ngobrol berempat.

Menginjak kelas 11, mulai penjurusan IPA dan IPS tuh. Kelas IPA cuma ada 1 kelas dan IPS 2 kelas. Tentunya sebelum penjurusan ini, diadakan psikotest gitu. Hasil psikotestku menunjukkan aku cocok masuk di IPS. Mama juga bilang, masuk IPS gapapa soalnya IPA itu sulit. Saat pembagian rapot dan penentuan jurusan ini, aku sudah memantapkan hati untuk masuk ke IPS. Tapi siapa sangka wali kelasku saat itu, bu Vero, dengan senyum manisnya bilang,"Kamu masuk IPA ya." dan tulisan IPS dicoret. Aku terdiam membisu karena tau-tau sudah dimasukkan ke IPA. Pas aku komplain bermaksud masuk ke IPS karena psikotest-ku yang menunjukkan aku cocok IPS, bu Vero menyanggah. Bu Vero bilang ga apa kalau mampu di IPA, masuk IPA saja. Aku dipersuasi untuk tetap masuk IPA. Akhirnya aku mengiyakan. Di kelas IPA ini, aku bareng De, Ren, Sis, dan Lis. Ini awal mula terbentuknya Kembar Lima. πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°

Nostalgia
Sumber: Gambar De
Saat kelas XI ini, kami diberi project oleh guru Bahasa Inggris kami, Mam Ida, untuk ikut lomba drama Bahasa Inggris di SMANSA. Drama ini juga menentukan nilai praktik kami. Dengan semangat, kami ngerjain project ini. Setiap pulang sekolah kami latihan. Ada juga yang desain latar belakang drama. Menurutku project ini membuat kami jadi kompak sekelas. Lalu perjuangan kami membuahkan hasil karena kami juara II!!! πŸ₯³πŸ₯³πŸ₯³
Nostalgia

Sebelum akhirnya menempuh ujian kelulusan, anak-anak kelas XII pasti disuruh pergi live in. Kami pergi ke daerah Yogyakarta situ dan tinggal di rumah pamong masing-masing. Perjalanan ke Yogya ini naik kereta kemudian dilanjut dengan bus. Aku bareng Lis satu pamong. Selama seminggu kami belajar untuk tinggal dan bantuin orang tua pamong kami. Pamongku punya sawah, jadi aku dan Lis ikut ke sawah. Nyambit ranting-ranting pohon gitu. Masuk ke sawah. Jemur beras juga masak.

Kehidupan di desa ini sungguh santai. Pagi hari ke sawah, siang sudah pulang dan istirahat. Pamongku ga meminta kami bekerja yang berat-berat. Malah nyuruh kami pergi main. "Ga kesel?", tanya bu Pamong. Aku bingung dong. Ha? Kok kesel sih. Wong baru dateng, aku kesel kenapa. Bingung aku ditanya begitu oleh bu Pamong. Kukira karena wajahku yang jutek kali ya jadi bu Pamong mikirnya aku kesal kali ya. Usut punya usut, ternyata kesel ini artinya main. πŸ˜… 

Selesai Live In, sebelum kembali ke kota asal, kami diajak jalan-jalan ke Ketep Pass. Di sini udaranya sejuk karena memang berada di dataran tinggi. Sempat berfoto-foto dan ada juga yang makan jagung bakar. Setelah itu, kami lanjut jalan-jalan ke Candi Borobudur. Puanas tenan!! Tapi kami menikmati jalan-jalan ini.

Ah kan jadi panjang banget tulisan ini!!! Banyak banget cerita sekolah yang masih kuingat tapi kalau kutulis semua, kapan kelarnya. Ntar jadi satu buku sendiri hehehe. Sambil nulis ini, aku jadi nostalgia juga sama Kembar Lima di grup WA semalam bahkan sampai tengah malam. Mengingat-ingat masa-masa sekolah dulu dan betapa alay-nya kami jaman sekolah. Hihihi. Bikin senyam-senyum sendiri mengingatnya.

Kalau kalian, peristiwa apa yang paling membekas di jaman sekolah?

Mobile Game

Ada yang sadar ga kalau sekarang aku jadi rajin pos??? Padahal biasanya sebulan bisa ngepos empat kali aja sudah syukur. Eh dua hari ini bisa tiap hari begini. Aneh ga?

Iyak. Setelah sebelumnya ikutan 15 Days Writing Challenge dari kak siinurul, sekarang lagi ikutan ODOP alias One Day One Post yang digagaskan oleh kak Rahul!! Aku berusaha bisa nulis setiap hari seminggu ini nih. Pas juga yang ikutan ODOP ini 7 orang. Terus setiap orang sumbang satu tema untuk jadi tema harian. Hari senin adalah tema dari peri kecil Lia, yaitu Catatan Perjalan Terakhir Sebelum Corona. Terus tema kemarin adalah tema dariku, yaitu Mainan Kegemaran Masa Kecil.

Nah hari ini adalah tema dari kak Sella, yaitu Game yang Dimainkan di HP. Let's check this out! *Udah kece belum bahasanya kaya Youtuber gituu. πŸ˜Ž

Ngomongin soal game yang dimainkan di HP. Wah BANYAK!!! Apalagi jaman pas aku pakai iPad. Isinya kebanyakan game!!! πŸ€ͺ Sekarang masih ada sih iPad-nya, dibuka buat baca Alkitab doang. Sungguh holy ya diri ini #plak πŸ˜‚ 

Beda dengan game di iPad-ku yang kini sudah bulukan karena ga pernah dimainkan lagi, game-game di HP-ku masih setia aku mainkan. Game-game apa saja itu?

The Simpson Tapped Out

Ini game mulai aku mainkan dari aku masih kuliah. Sempet hiastus *ceileh hiastu, uda kaya penulis komik aje 😎 Tapi akhirnya balik lagi main ini gara-gara pak bos di tempat kerjaku mainan ini jugak!!

Game ini tuh permainan yang cukup sederhana. Desain kota Springfield, kota tempat Homer Simpson and friends tinggal, sesuai dengan keinginan sendiri. Letakin rumahnya Homer, Ned, dan kawan-kawan di kota ini. Dari yang awalnya cuma satu rumah, hingga jadi besar kotanya. Buat yang nonton The Simpson pasti tau dong kalau rumah Homer sebelahan dengan Ned, si tetangganya yang sungguh "religius" dan dibenci oleh Homer.

Baca juga: The Simpson Tapped Out

Untuk mengembangkan kota, tentu kita dikasih quests atau tugas-tugas supaya bisa dapetin item (bisa bangunan, karakter, dekorasi) yang cuma bisa didapatkan dari menyelesaikan tugas. Tugas-tugas yang diselesaikan akan memberikan kita EXP (experience untuk naik level) juga. Kadang ada sih yang cuma dapat uang. Nah uangnya ini bisa dipakai beli bangunan atau dekorasi untuk hias-hias kota.

Mata uang di The Simpson Tapped Out tentu saja ada dua. Dollar (didapat dari nyelesaiin tugas) dan Donut (didapat dengan beli pakai uang asli atau selesain tugas spesial). Donut ini dipakai buat beli item premium. Aku sendiri sih ga pernah ya beli Donut pakai uang betulan. Maklum aku pemain freemium. Maksudnya bisa beli item premium pakai Donut yang kudapatkan secara gratis lewat tugas spesial.  πŸ€ͺ

Eh tapi pernah sih aku belanjain Donut karena aku dapat voucher Google Play. Lumayan lah bisa beli item premium dari itu. Hehehe.

Game The Simpson Tapped Out ini terus dikembangkan sama developer-nya dan related dengan series-nya. Isi tugas-tugasnya tuh kadang nyeritain kejadian yang ada di series-nya. Kalau bacain percakapan antar tokohnya saat melaksanakan suatu tugas, aku suka ketawa sendiri. Soalnya kisahnya lucu!!!

Sekarang ini The Simpson Tapped Out sedang event Valentine gitu. Ceritanya si Homer ini lupa sama tanggal 14 Februari yang merupakan hari Valentine. Dia malah ngajak Lenny (temen kerjanya di pabrik) untuk nonton pertandingan gulat. Marge, istri Homer, nanyain ke Homer tentang hari Valentine saat ia pulang ke rumah. Tapi si Homer kan lupa yak. Terus dia malah ngeles dengan sudah ngerencanain malam Valentine dengan ngajak Marge nonton suatu hal yang ga pernah Marge lakukan dan itu adalah pertandingan gulat. Murkalah si Marge!! Kocak abis kan ceritanya πŸ€£πŸ€£πŸ€£

Nah untuk mengobati kekesalan, Marge bikin novel yang dulu novelnya ini sempat populer. Nama karakter utama wanita di novelnya bernama Temperance dan ga disangka-sangka, ada betulan karakter Temperance di Springfield. Terus Marge ngenalin Temperance ke Artie. Ga disangka si Temperance kaya kasian gitu sama Artie yang lonely. Marge uda feeling ga enak nih. Dia berusaha supaya Temperance ga jatuh cinta sama Artie dengan memunculkan Captain Mordecai yang jadi villain gitu. Terus Cyrus (suami Temperance) yang jadi hero-nya. Captain Mordecai bukannya memburu Temperance malah ketemu Homer dan diajak Homer ke tempat yoga dong. Hahaha. Terus kisah berlanjut kaya foto di atas. Marge baekan dengan Homer dan minta tolong untuk gagalin wedding Temperance dan Artie.

Sub-event pertama adalah Stranger Than Eviction Pt. 5 dengan hadiah utama di akhir event berupa karakter Temperance. Aku lupa sub-event ini mulainya kapan, yang jelas aku sudah menyelesaikan seluruh tugasnya *yaiyalah, sekarang sudah tanggal berapa?!

Sub-event kedua adalah Amorou Avarice Pt. 5 dengan hadiah utama karakter Cyrus, suami Temperance. Ini juga sudah aku selesaikan.

Sub-event ketiga adalah Heaven and Hell Pt. 5, hadiah utamanya cuma bangunan! Kukira bakal dapet Captain Mordecai, karakter antagonis di novel Marge saingan Cyrus. Untuk sub-event ini pun sudah kuselesaikan belum lama ini.

Sub-event keempat In Sickness and In Wealth Pt. 1, hadiah utamanya juga cuma bangunan!! Ah sayang sekalii bukan Captai Mordecai. Huhuhu.

Event Valentine akan kelar di tanggal 10 Maret 2021. Oia, setiap sub-event ini kita bisa dapetin enam hadiah (termasuk hadiah utama). Semua item dari event ini cuma bisa didapatin saat event berlangsung saja!!

FYI, aku sudah level 515 saat aku menuliskan pos ini. Udah cukup tinggi kan levelku! 😎😎😎

Arena of Valor

Aku mulai kepincut mainan Arena of Valor sejak kerja. Arena of Valor ini tipe game mobile battle arena gitu. Mainnya lebih seru kalau bersama teman. Di kantorku yang lama, bisa mainan ini bareng- bareng temen kantor. Tapi sekarang karena sudah pencar alias sudah ga di kantor itu lagi, jadi sudah ga gitu dimainkan bersama lagi. Sekarang pun aku ga begitu sering memainkan Arena of Valor alias AOV ini. Sudah dikit sih yang bisa diajak main bareng. Terus aku pun kepincut dengan game tetangga yang lebih banyak dimainkan pemain Indonesia ketimbang AoV.

Sebetulnya aku sudah punya banyak hero di AOV, ya wong mainnya dari Season 2 sejak muncul kan. Setelah aku cek, aku sudah punya 73 hero dan 114 skin. Mayan banget ga tuh?!

Baca juga: Arena of Valor


Di AoV ini, ada pembagian class hero jadi 6 kelas, yaitu tank, warrior, assassin, mage, archer, dan support. Aku paling suka menggunakan hero mage, archer, dan tank/support. Tapi warrior pun bisa saja aku mainkan meski tidak sejago ketika pakai tiga kelas itu. Paling sulit pakai hero assassin. Yaampun untuk bermain jadi assasin tuh kaya bukan jiwaku banget!! Harus ngendap-ngendap dan kill hero musuh yang darahnya tinggal dikit. Sulit ceu!!! Jadi sebisa mungkin aku menghindari pakai hero assassin apalagi kalau bermain di Ranked Mode.

Hero favoritku adalah Mganga dengan tipe yang suka poke musuh, pelan-pelan mengurangi darah musuh sampai akhirnya tsaaah mati kena skill ulitmate Mganga. Selain Mganga, aku juga suka pakai Ignis dan Ilumia. Ignis juga skill-nya poke musuh mirip Mganga. Dia menyemburkan api dari obor yang dibawanya gitu. Kalau Ilumia, dia poke tapi kontrol juga. Lebih ke kontrol sih menurutku. Soalnya suka bikin stun musuh. Ketiga hero itu adalah dari kelas mage. FYI, Ilumia ini cantik dan elegan sekalih. Dia kalau jalan bak lagi catwalk gitu. Biasanya kan lari ya, eh dia malah jalan cantik. jadi lucu aja liat grafiknya pas lagi kabur dari kejaran musuh dengan berjalan cantik.

Untuk hero tank, aku suka pakai Mina yang punya skill crowded control dan Arum yang punya skill life steal. Kalau jadi Mina, aku pernah jadi tank yang lebih banyak bunuh hero musuh ketimbang archer atau assassin di timku. Aneh kalau tank malah lebih banyak kill, tanda archer dan assassin tidak kerja. Untuk Arum sendiri, aku pernah dikeroyok musuh, lima lawan satu tapi aku malah bikin musuh sekarat dan bahkan bunuh dua tapi aku masih bertahan dong. HAHA. Kalau Arum sudah "jadi", dia tebel banget guys!! Susah dibunuhnya karena darah tebal dan life steal-nya itu!

Untuk hero archer, kegemaranku adalah Tel'Annas. Enak aja gitu mainin skill dia. Apalagi kalau attack speed-nya sudah jadi. Wuih enak banget deh!!! Ctass Ctass Ctass, hero musuh darahnya bocor gitu. Kalau Lindis sendiri, meskipun dia masuk kelas archer tapi aku suka menggunakannya untuk jadi assassin. Iya, meskipun aku cupu jadi assassin, tapi saat meta archer assassin sedang ramai, aku cukup sering pakai Lindis untuk jungling. Soalnya dia punya skill pasive yang mempercept movement speed kalau masuk ke rumput. Cocok kan tuh jadi assassin.

Kalau hero support, aku paling suka jadi Alice, si kecil-kecil cabe rawit. Licin banget loh si Alice ini. Susah diciduknya! Hehe. Terus skill-nya itu bisa bikin stun musuh. Kesel banget deh kalo kena stun. Lumayan bikin nyetop movement.

Ah Maloch sendiri adalah hero warrior/tank. Kalau aku sih pakai dia untuk jadi warrior yak. Ini hero warrior yang suka aku pakai. Meski ga jago, tapi kalau posisiku di tim mengharuskanku jadi warrior, yasudah deh aku pilih Maloch.

Nah itu hero-hero yang berada di jajaran atas berdasarkan Mastery.

Mode permainan di AoV ini ada banyak. Paling umum ya Quick Match 5vs5 dan Ranked Mode. Kalau di Quick Match ada tiga mode, 5vs5 Horizon Valley, 3vs3 Arena Flatland, 1vs1 Arena Black City. Ada juga Arcade yang terdiri dari Mode Mayhem, Blitz Mode, dan Abyssal Clash. Tapi ada juga Duo Race (paling baru), Clones Battle, Hook Wars, Football Fever, dan Battle Royale dalam mode Arcade. Lima mode ini ga dibuka. Entah kenapa. Maklum sudah jarang main AoV. Tapi aku sudah pernah memainkan semua mode di Arcade, kecuali Duo Race. Ga perlu lah ya aku jelasin di sini setiap mode di Arcade, ntar kepanjangan. πŸ€£

Lalu ada Carano Chess, kaya main di papan catur gitu tapi pionnya adalah hero-hero di AoV. Aku kadang bingung main mode ini. Harus gabung-gabungin sinergi antar hero-nya gitu. Masih ga gitu jago aku main mode ini.

Bot Match ini mode main dengan AI, buat training atau saat ga ada sinyal, bisa nih main di sini. Tapi aku jarang mainan Bot Match. Terakhir Custom Match. Ini bisa di-custom gitu mode mainnya mau gimana. Bisa lawan AI juga. Biasanya kalau mau sparing dengan Guild lain, bisa pakai Custom Match.

AoV ini aku mainkan terakhir kali tanggal 17 Februari 2021 kemarin setelah sebelumnya terakhir dimainkan tanggal 8 November 2020. πŸ˜…

Mobile Legend

Nah ini game tetangga yang aku ceritakan. Aku akhirnya kepincut mainan ini karena banyak temanku yang pindah main ke sini atau bahkan emang dari awalnya main ini, bukan AoV. Sekarang ini yang lebih sering main ini malah ketimbang AoV, meskipun aku mainnya sendirian. Ga punya temennya ceu. πŸ˜… Tapi sebelum main ini, aku mainan Super War Marvel dulu karena diajakin si Kibo. Terus pas dia pensiun main itu, aku pun jadi pensiun. Game-nya kini cuma jadi pajangan di HP saja.

Balik lagi ke Mobile Legend, aku baru level 21. Hero yang aku miliki cuma 16 dengan skin yang masih sangat sedikit. Aku ga tau persisnya berapa, soalnya ga ditampilkan sih di profil. Beda dengan AoV, kalau bisa pakai skin, hero kita akan dapat tambahan atribut. Makanya biasa tim AoV suka "ngejek" pemain Mobile Legend karena pay for win. Buat orang-orang yang punya skin (belinya kan pakai duit yak) akan punya kesempatan menang lebih besar dong dengan curi start atribut tambahan.

Untuk tingkat kesulitan, bisa dibilang main tim di AoV itu lebih berat ketimbang di Mobile Legend. Kalau timnya ga kompak, kesempatan menang di AoV tuh sangat kecil. Kalau di Mobile Legend, masih bisa menang lah. Eh malah jadi banding-bandingin yak. πŸ€ͺπŸ€ͺπŸ€ͺ

Mode permainan di Mobile Legend pun mirip lah kayak AoV. Ada Classic 5vs5, Ranked dengan tier tertingginya adalah Mythic (di AoV namanya Grand Conqueror), Brawl (di AoV namanya Abyssal Clash), VS A.I. (di AoV namanya Bot Match), Custom, dan Arcade.

Arcade ini terdiri dari Mayhem dan Magic Chess (di AoV namanya Carano Chess).

Entah mengapa kedua game ini punya mode yang mirip begitu. Hihihi.

Kelas hero di Mobile Legend ini terdiri enam, yaitu tank, fighter, assassin, mage, marksman, dan support. Di Mobile Legend ini, tentu saja hero favoritku adalah hero mage. Lagi-lagi aku suka hero dengan skill poke. Makanya aku sering pakai Odette dan yang terbaru aku suka Chang'e. Untuk support aku suka pakai Nana, dia ini bisa jadi mage juga. Baru setelah itu aku suka mainin hero marksman.

Ah jadi panjang gini cerita soal mobile game. Maklumkanlah aku yang sangat suka main game. πŸ€ͺ Kalau kamu, suka main mobile game ga? Atau malah ga ada game sama sekali di HP-nya?