Series Review: Money Heist

Sumber: cXc

Aku nonton ini karena diajakin sama suami dan memang akhir-akhir ini banyak orang yang merekomendasikan series satu ini. Dari bahasa yang digunakan, series ini menggunakan Bahasa Spayol! Tumben banget nih suami nonton film Spanyol. Begitu pikirku. Tapi setelah mengikuti series ini, yang awalnya aku merasa aneh tapi lama-lama jadi ketagihan.


Money Heist

TV series dari Spayol yang mulai tayang sejak 2017 lalu. Sudah keluar hingga season empat dan kalau memungkinkan, tahun depan akan dirilis season lima. Genre dari series ini adalah action, mystery, crime.

Cast:

Sumber: Google

Sinopsis Money Heist

Seorang dalang kriminal yang disebut sebagai "The Professor" (Alvaro Morte) memiliki rencana pencurian terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah - mencetak milyaran Euro di Royal Mint of Spain. Untuk membantunya dalam melaksanakan rencana besar tersebut, dia merekrut delapan orang yang memiliki kemampuan kriminal tertentu dan sudah tak ada lagi yang harus dipertahankan (has nothing to lose). Maksudnya tuh kaya entah mereka mati atau membusuk di penjara. Jadi yaudah aja sekalian melancarkan aksi kejahatan besar. Toh hasilnya sama aja, mati atau ga masuk penjara.

Aturan dalam melancarkan aksi pencurian besar ini adalah dengan tidak mengenal kehidupan pribadi dari masing-masing anggota. Maka dari itu setiap orang memiliki nama panggilan berupa nama kota untuk saling memanggil. Kedelapan orang itu adalah Tokyo (Ursula Corbero), Nairobi (Alba Flores), Denver (Jaime Lorente), Moscow (Paco Tous), Berlin (Pedro Alonso), Helsinki (Darko Peric), Oslo (Roberto Garcia Ruiz), dan Rio (Miguel Herran). Mereka juga dilatih dulu sama The Professor supaya siap dalam melancarkan misi pencurian terbesar tersebut.

Dalam menjalankan rencananya, mereka menyandera beberapa orang agar dapat bernegosiasi dengan pihak yang berwenang (polisi). Pihak berwenang pun membuat strategi untuk menangkap The Professor. Semakin lama waktu negosiasi, semakin besar pulalah jumlah uang yang berhasil dicetak.

Review Money Heist

Jujur series ini bikin aku dag dig dug dan gregetan. Harusnya aku pro ke pihak berwenang. Eh tapi pengen juga gitu rencana pencurian terbesar tersebut berhasil! Strategi The Professor sukses bikin aku geleng-geleng kepala. Hal gila tersebut bisa-bisanya dilakukan.

Tokyo sebagai narrator atau salah satu tokoh central juga pas dalam menjabarkan cerita. Eh ini bukan nama ibukota Jepang, melainkan sebutan untuk salah satu tokoh dalam Money Heist. Karakter Tokyo ini diperankan oleh Ursula Corbero. Aku suka dengan acting-nya. Dapet karakter naughty girl dan arogannya. Tapi karakter yang paling aku suka adalah karakter Nairobi. Hehehe.


Di awal film sebenarnya aku ga begitu tertarik sih dengan ceritanya. Sempet nanya-nanya banyak ke suami tentang jalan cerita awalnya. Terus dia cuma komentar "Nonton dulu aja siiih." sambal pasang muka bete. 😂😂😂 Kupikir dia sudah sedikit banyak tahu ceritanya gitu kaan. Terus aku pengen dikasih penerangan awal. Aku benar-benar buta jalan cerita dari series ini saat aku nontonnya pertama kali. HAHAHA.

Karena aku banyak nanya, ya berarti episode awal dibuat tidak begitu jelas ceritanya buatku. Sampai akhirnya aku ber"oh" ria ketika nonton di pertengahan hingga akhir episode satu. Bukan cuma "oh", aku pun dibuat dag dig dug dan terkesima sama rencananya. Terus aku langsung bilang ke suami "Buruan lanjut ke episode 2!" Pertanda aku sungguh penasaran akan lanjutannya. 😅

Kalau aku ga salah nangkep informasi, sebetulnya series ini berakhir di season dua. Dan memang jalan ceritanya pun kalau diikuti akan berakhir di season dua. Tapi kata suamik, series ini dibeli hak ciptanya oleh Netflix dan dilanjutkan hingga ke season lima. Ga heran dia jadi booming ke mana-mana karena ditayangkan di Netflix.

Lagu Bella Ciao yang dinyanyikan dalam series ini juga jadi sering kudengar dan bahkan dimainkan orkestranya oleh The Truth Orchestra. 
Hingga pos ini kubuat, aku sudah menyelesaikan series ini hingga season empat. Kalau boleh spoiler, ending dari season empat ini gantung guys. 😆😆😆 Tak sabar aku ingin nonton season lima yang masih ga tahu akan tetap dibuat di tahun depan atau tidak.

Kalau boleh jujur juga, menurutku series ini sudah cukup sampai season dua saja. Akhirnya sudah pas dan ciamik buatku. Eh tapi karena dilanjutin, mau ga mau ceritanya ya dibuat lanjut gitu kaya sinetron Ter*anjung gitu yang nyambung teros. Meski agak maksa kesannya di season tiga. Hmm istilahnya kaya nyari gara-gara gitu supaya cerita kriminalnya lanjooot. Tapi akhir season empat sukses bikin aku penasaran akan kelanjutannya!

Beberapa adegan ada yang sedikit gore alias berdarah-darah. Jadi siap-siap buat kalian yang ga gitu suka lihat darah bermuncratan. Hehe. Terus juga vulgar. Ya namanya juga series barat. Jadi adegan ranjang biasa lah nyempil dalam series ini.

Secara keseluruhan, aku suka dengan Money Heist. Meski kadang ada bagian-bagian yang kubilang lebay dan ga perlu. Tapi aku cukup terhibur dan adrenalinku cukup terpacu dibuatnya. Belum lagi strategi-strategi yang dilancarkan juga buatku ternganga.

Rating dari IMDb untuk series Money Heist ini adalah 8,4. Wow. Bagus yaa… Kalau aku sendiri, akan kuberikan bintang 8 deh. Hehehe
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐(8/10)

Series Review: What's Wrong with Secretary Kim (2018)


What's Wrong with Secretary Kim ini kutonton setelah hampir seluruh episodenya tayang. Kenapa aku nonton ini? Kayanya karena kepincut saat lihat iklannya di IG deh. Nampak menarik story-nya. Jadi kucoba saja cari drama ini dan kutonton.

What's Wrong with Secretary Kim - 김비서가 왜 그럴까

Sutradara

:

Park Joon Hwa, Yoo Jong Sun

Penulis

:

Jung Kyung Yoon (penulis novel), Jung Eun Young

TV

:

tvN

Jenis Film

:

Komedi, Romance, Misteri

Total Episode

:

16 episode

Tanggal Rilis

:

6 Juni - 26 Juli 2018

Cast

:

 


Sumber: asianwiki
Serta masih ada lagi beberapa aktor dan aktris lainnya yang berperan sebagai cameo. Lengkapnya bisa cek ke asianwiki.

Sinopsis What's Wrong with Secretary Kim

Keluarga Lee Young Joon (Park Seo Joon) memiliki perusahaan besar dan Lee Young Joon bekerja sebagai vice president di perusahaan tersebut. Young Joon adalah pribadi yang pintar, kaya raya, dan tampan. Tapi ia juga sangat narsis dan arogan. Ia memiliki sekretaris pribadi bernama Kim Mi So (Park Min Young). Dia telah lama bekerja sebagai sekretaris Young Joon dan dapat mengikuti pace dari Young Joon. Tapi Kim Mi So tiba-tiba memutuskan untuk mengundurkan diri. Hal inilah yang membuat Lee Young Joon kebingungan setengah mati. That's why judulnya what's wrong with secretary Kim. Hehe 😁😁😁

Review What's Wrong with Secretary Kim

Aku ga kecewa menonton drama satu ini. Untung saja aku melihat iklan di IG yang menampilkan cuplikan drama What's Wrong with Secretary Kim. Ceritanya menarik banget buatku! Hehe. Sebenarnya cukup klasik sih. Tau sendiri kan pria kaya dengan sekretaris yang bekerja bersama bertahun-tahun. Lama-lama sudah terbiasa dan nyaman terus muncullah percikan cinta. Eh.
 
Meski ceritanya terbilang sering diangkat, tapi aku suka dengan adegan-adegan yang disuguhkan. Bikin gregetan dan aku terbahak-bahak di setiap adegan komedi yang ada. Acting Park Seo Joon yang super narsis dan arogan ini dapet banget. Acting Park Min Young juga tidak kalah bagusnya. Ah pokoknya mereka berdua dapet deh chemistry-nya. Cucok meong 😍😍😍
Kim Mi So kaget diserang Young Joon 💕
Sebenarnya drama ini diangkat dari novel atau webtoon. Jujur karena pas nonton ini masih on going beberapa episode, aku kepo sama webtoon-nya. Baca satu episode di webtoon pun bikin aku gregetan dibuatnya. Memang pasti lain sensasinya dengan drama live. Tapi keduanya membuatku suka mengikuti ceritanya. Ya meski untuk webtoon-nya aku cuma bisa baca sampai 3 episode. Habis sisanya harus bayar sih. Eh. 😅

Sebenarnya yang bikin beda dari cerita bos dan sekretaris kebanyakan, dalam cerita ini ada sedikit misteri di dalamnya. Misterinya itu terkait kenangan masa kecil Mi so dan juga Young Joon. Dalam menguak misterinya, agak lambat sih. Sebetulnya aku sudah menebak-nebak kalua Mi So dan Young Joon ini sudah pernah bertemu saat kecil. Cuma memang cuplikan kenangan masa lalu yang diberikan tidak begitu detil. Nanti detilnya pas sudah episode klimaks. Yaeyalah.

Sebetulnya cuplikan kenangan masa lalu itu agak sering ditampilkan yang menurutku too much aja. Makanya tiap ditampilkan cuplikan itu, aku pasti skip biar lebih cepat saja nontonya. Hehe. Tapi adegan romance dan terutama adegan komedinya tuh pas banget buatku. Sound effect yang disuguhkan juga pas buatku. Bikin adegan komedinya tambah dapat. Mungkin buat beberapa orang sih itu ga bikin lucu. Tapi buatku yang receh ini, bikin setiap momen komedinya lucuuu. Pasti aku ketawa dibuatnya. 😆

Adegan favoritku tentu saat adegan "ciuman pertama" mereka. Asli itu bikin gregetan dan terbahak-bahak sekaligus. Beberapa netizen bikin gif dari adegan itu. Lucu abiiis. Aku pun sampai ngulang adegan itu beberapa kali. Ah soalnya fave banget deh!!

Buat yang lagi pengen ketawa-tawa dan nonton tontonan ringan. What's Wrong with Secretary Kim bisa masuk ke dalam daftar tontonanmu. Aku ga kecewa sama drama ini! Hehee

Side story kisah cinta Bong Se Ra juga lucu buat diikuti. Kocak juga. Tapi sikap si Bong Se Ra lebay banget sih. Cuma karena lebay itulah bikin kocak jadinya. Hehehe.

Rating dari IMDb untuk What's Wrong with Secretary Kim adalah 8,1. Kalau dariku, 8,5 per 10 untuk What's Wrong with Secretary Kim. Tiap episodenya slalu bikin aku penasaran dan nagih siiih! Hehehe.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐✨ (8,5/10)

Kejutan dari Creameno

 
Kejutan dari Creameno

Setelah beberapa blogger kawakan mengulas tentang sosok Creameno si blogger cantik nan misterius ini, aku juga jadi ingin ikutan cerita tentang si pemilik blog Creameno yang sering dipanggil Kak Eno oleh para blogger. Tapi aku bukan mau mengungkap siapa sosok kak Eno atau membeberkan clue-clue terkait kak Eno, juga bukan bermaksud mendeskripsikan kak Eno dari sudut pandangku. Soalnya semua itu sudah diulas lengkap oleh Mas Anton dalam blognya di Maniak Menulis juga oleh Mas Satria tentang pengalamannya mampir di blog Creameno.

Nah jadi aku mau cerita nih pengalamanku dikejutkan oleh kak Eno. Ya bener-bener terkejut sampai speechless dibuatnya. Kenapa?? Jadi beginii...

Hari Sabtu kemarin aku baru saja pulang dari RS untuk mengantar ibu mertua kontrol ke dokter bersama suami. Di atas meja kaca, ada beberapa paket. Awalnya aku sih tidak sadar kalau ada paket untukku. Satu memang ada paket atas namaku yang sebetulnya adalah paket milik kakak ipar karena doi memang sudah bilang juga kalau pakai namaku untuk kirim paket miliknya. Eh tapi karena suami nanya-nanya tentang paket satunya yang juga atas namaku, aku jadi bingung. Kok ada dua paket ya? Rasanya kakak ipar cuma kirim satu paket. Terus kulihat kardusnya yang bertuliskan bakpia kukus. Dengan bimbang, aku ragu kalau itu paketku karena aku pun tak ada order makanan.

Suami pun langsung telpon kakak ipar untuk memastikan paket tersebut. Aku yang penasaran juga langsung ambil cutter untuk membuka isi paket tersebut. Mana tau isinya memang benar untukku.

Pelan-pelan kupotong sisi kardus paket tersebut hingga tutup atasnya bisa terbuka. Di atas itu sudah terpampang surat manis berikut:


Speechless. Aku cuma bisa terdiam dengan senyum sumringah dan tak percaya dapat kiriman dari Kak Eno. Yang terlintas dipikiranku adalah paket berisi buku kumpulan tulisan "thought" dari teman-teman blogger yang berpartisipasi pada kolom Paid Guest Post milik kak Eno. Eh tapi ternyata bukan! Isinya sesuai dengan keterangan yang ada di luar paket, yaitu bakpia kukus kesukaan kak Eno. ASTAGAAA.  やばい. OMG!!

どうもありがとうございます Eno senpai!!!

Suamiku pun terheran-heran dan bertanya paket dari siapakah itu. Ceritanya agak posesif atau kepo gitu ya doi. Hihii. Kuceritakan saja tentang kak Eno padanya agar doi tidak penasaran lagi.

Teruntuk kak Eno, makasih sekali lagi atas paket tak terduganya tersebut. Jujur kak Eno aku benar-benar tak menyangka bisa dapat teman blogger yang sungguh menginspirasi, tulisannya bikin kangen buat dibaca, serta punya banyak ide menarik dalam kepalanya. Tiap kali berkunjung dari blog Kak Eno pasti ada wawasan baru yang kudapat. Pemikiran atau sudut pandang kakak memberikan aku tambahan wawasan dan membuatku berpikir juga akan topik yang kakak bawa dapat tulisan-tulisan cantik kakak. Meski aku ga tau rupa kakak, tapi aku tauk kalau kakak itu orangnya cantik. Luar dan dalam. Eh awas hidungnya jangan mekar ya. 😁 Padahal kita hanya sebatas kenal lewat blog tapi aku bisa merasakan kebahagiaan seperti ini dari kak Eno. I'm very grateful to know you Kak! ❤❤❤
The great thing about new friends is that they bring new energy to your soul. - Shanna Rodriguez

Potong Rambut di Irwan Team Hair Design Saat Masa Pandemi

Cut My Hair
Pos kali ini mau cerita tentang pengalamanku potong rambut di Irwan Team Hair Design. Berhubung Irwan Team and Design ini punya banyak cabang, aku pilih cabang yang di Mall Central Park. Soalnya lokasinya paling dekat sih sama aku. Padahal kalau menurut info sih, yang paling mureh tuh di cabang BenHil. Harga mahasiswa katanya! 

BTW ini bukan pos berbayar. Aku pure pengen cerita aja sama kalian tentang pengalamanku potong rambut di Irwan Team Hair Design. Aku tipe orang yang jaraaaaang banget potong rambut. Jadi pengalaman ini tuh semacam pengalaman jalan-jalan ke luar negeri tersendiri buatku. 😂

Baca juga: Bye Bye My Long Hair

Awal kisah tuh aku nyeletuk ke suami kalau ingin potong rambut. Tapi nyeletuknya ada kali 3x dalam hari yang berbeda. Hehe. Selain karena sudah panjang, juga karena ujung rambutku super kering. Maklum efek dicat jadi ya gitu deh. Pengen kubasmi aja gitu rambut keringnya itu. Eh terus suami pun ingin potong rambut juga karena sudah Panjang (ini saat celetukanku yang ketiga kali deh).

Terus di akhir pekan, sore-sore kami pun berangkat ke Mall Central Park. Iya tau, harusnya ga boleh ke mall dulu karena berisiko tinggi akan paparan Covid-19. Potong rambut saja sudah memiliki risiko yang moderate. Tapi gunting rambut sendiri rumah bukan opsi yang kami pilih karena nanti hasilnya zonk. Padahal sejujurnya aku sudah niat untuk guntingin rambut suami. Namun suami langsung menolak keras akan niat baikku tersebut. 😂

Sejujurnya kami pilih ke Irwan Team Hair Design karena aku dengar di sana concern akan safety. Jadi setiap handuk dan kip (kain penutup yang dicepitkan di leher itu loh) dikhususkan pada satu orang saja. Kursi dan alat-alat yang dipakai disemprotkan cairan disinfektan dulu sebelum digunakan. Intinya tindakan pencegahan penularan Covid-19 gitu deh. Terus si suami dulu pernah gunting rambut di Irwan Team Hair Design cabang PIM 2 dan hasilnya baguuus. Jadi deh si suami minat ke Irwan Team Hair Design di Central Park Mall yang lebih dekat. Kalau di PIM 2 kan kejauhan. Waktu itu emang sedang khusus main ke sana saja jadi sekalian potong rambut. Biar satu dayung dua tiga pulau terlampaui gitu. 😝

Nah jadi sesampainya kami di depan Irwan Team Hair Design, sudah ada empat orang mba-mba yang nongkrong di bagian depan. 2 orang duduk di belakang kasir dan 2 orang berdiri untuk melayani orderan pelanggan. Ternyata untuk order, kita harus melakukan reservasi secara online terlebih dahulu. Ga bilang langsung "Mba pengen potong rambut" lalu dilayani, melainkan harus mengisi google form dulu yang berisi beberapa pertanyaan terkait kegiatan kita 14 hari terakhir. Aku penasaran, kalau ada yang mengisi pernah satu ruangan dengan orang positif Covid-19, apakah tetap diterima ya orderan-nya? Atau ditolak langsung ditempat? Hmmm... Tapi orderan aku dan suami sih diterima-terima saja saat itu.

Suami pilih dipotong sama Kak Edoy kalo ga salah namanya, sedangkan aku pilih Hansen kalo ga salah juga namanya. Harga potong rambut cowo dan cewe itu lain. Tentunya lebih mahal cewe. Mungkin karena lebih banyak kali yang dipotong? Entahlah aku kurang paham. Harga servis yang kubayar untuk potong rambut saat itu sekitar 300rb. Alamak. Untung saja aku bisa setahun sekali potong rambutnya. Kalau tiap bulan cem manaa ini uang tabungan!!

Setelah memilih mau dipotong sama siapa. Eh kok tata bahasanya agak ambigu ya. Dipotong rambutnya ya, bukan dipotong kepalanya. Aku bukan kambing potong ya saudara-saudari. Nanti jadi tindakan kriminal kalau kepalaku yang dipotong. Oke balik, aku diminta nunggu sebentar agar petugas selesai semprot-semprot disinfektan pada kursi yang akan kududuki. Selain disemprot, tentu dilap juga dong ya... Nanti kalau langsung diduduki, celanaku basah dong. Hm.

Setelah duduk santai, aku dipakaikan kip (penutup badan) dari plastik sekali pakai. Tujuannya sih biar satu kip satu pelanggan. Ga pakai bareng-bareng untuk mengurangi penularan Covid-19. Satu hal, sebelum masuk, tentunya kita harus pakai masker ya. Setiap pelanggan yang ke sana wajib pakai masker. Ya tentunya juga pergi ke mall saja harus pakai masker. Jadi masuk ke salonnya pun kami masih bermasker ria. Terus setelah dipakaikan kip, aku diberi selotip khusus kulit untuk ditempelkan pada masker supaya ketika karet penyangga di bagian kuping dilepas, masker tetap nemplok menutupi hidup dan mulut gitu. Kenapa karetnya dilepas? Tujuan supaya ga basah dan kotor saat rambut dicuci maupun saat dipotong.

Persiapan pertama selesai. Jujur aku kira karena new normal, ga ada sesi keramas sebelum potong rambut loh. Kukira pakai dry shampoo gitu dan akan langsung dipotong. Habisnya tukang potong rambutku sudah berdiri di belakangku dan menanyakan mau dipotong model apa. Aku cuma minta disesuaikan saja dan dipotong sebahu (saat itu rambutku sudah sedada). Kemudian si tukang potong rambut pun merekomendasikan potong layer. Yang kusanggah kalau dipotong layer akan membuat rambutku semakin tipis. Sudah tipis masa dibikin layer, jadi makin tipis dong. Eh tapi disanggah balik karena potong layer belum tentu membuat rambut tipis semakin tipis. Ya sudah aku iyain aja pasrah.
 
Setelah itu aku diminta untuk pergi ke area keramas. Oh ternyata ada sesi keramas juga. Kukira pakai dry shampoo. 😝😅 Lagi-lagi, tempat keramas yang akan kududuki disemprotkan disinfektan terlebih dahulu kemudian dilap. Setelah itu baru deh aku boleh selonjoran di tempat keramas. Setelah posisi sudah siap untuk dikeramas, petugas menanyakan jenis shampoo apa yang mau kupakai. Aku bingung. Ya gimana ga bingung, wong aku ga pernah ke salon. Ini ditanya jenis shampoo segala. Mana ku tahu kan di sana adanya shampoo apa saja. Jadi kutanyakan saja adanya shampoo apa di sana. 

Kemudian si petugas pun menanyakan jenis rambutku dan kujawab dengan ga penuh keyakinan bahwa jenis rambutku berminyak. Soalnya suka lepek. Si petugas pun meminta ijin untuk mengecek kulit kepalaku dengan cara menggosokan jarinya pada kepalaku dan menanyakan kapan terakhir kali aku keramas dan seberapa sering aku keramas. Wow detil uga ini mau keramas doang uda kaya lagi konsultasi rambut. Hihihi. Kujawab kemarin baru keramas dan aku suka keramas dalam dua hari sekali dan kadang setiap hari. Setelah itu petugas pun menentukan untuk pakai shampoo khusus rambut berminyak dan conditioner untuk jenis rambut apa ya aku lupa. Sepertinya conditioner untuk rambut kering? Yang kujawab dengan iya-iya aja.

Saat si petugas sudah mulai mengocorkan air pancuran, dalam hati aku berkata bahwa aku salah menjawab. Soalnya terakhir kali aku keramas itu tadi pagi. Berhubung gugup, jadinya kujawab kemarin. HAHAHA. Ga penting. Nah sesi keramas ini ternyata cukup lama. Shampoo yang digunakan adalah Shampoo Kerastase khusus rambut berminyak. Sembari dikeramas, kepalaku juga dipijat-pijat. Tak lupa si petugas juga menanyakan tingkat tekanan yang diberikan sudah cukup atau belum. Ah nyamannya… Di tengah-tengah, aku ditanyakan bagian mana yang terasa gatal. Kutunjukkan saja bagian mana. Kemudian si petugas menggosok pada bagian tersebut dan kembali menanyakan apakah masih ada yang gatal. Aku cukupkan saja.

Setelah itu dibilas deh. Eh ternyata sekali lagi dikeramasnya loh. Dipijat-pijat singkat. Ga selama yang pertama. Kemudian dibilas lagi dan tahap selanjutnya dipakaikan conditioner. Padahal ya yang masuk area keramas duluan tuh aku daripada si suami. Eh tapi yang selesai duluan dia dong. Aku lebih lama. Hihi.

Habis itu mulai deh sesi potong rambutnya. Sesi ini cepet banget. Kayanya lebih cepet ini daripada sesi keramas deh. Tau-tau uda kelar aja. Aku ditanya sih apa mau diwarnai kembali. Tapi aku belum berniat untuk kembali diwarnai rambutnya. Habis perawatannya repot. Kalo ga dirawat ya berakhir kering kerontang itu rambut. Hmm apa karena dulu rambutku di-bleaching ya. Soalnya saat semir rambut kedua kalinya, aku ga pakai bleaching dan rambutku hasil pewarnaan kedua tuh ga begitu kering dibanding rambut yang kena bleaching.

Yang jelas, saat ini aku mau rambut alamiku saja tanpa kena pewarnaan dulu. Heheh. Sesi potong rambut selesai, rambutku kini sudah sebahu. Kemudian aku digiring kembali untuk bilas rambut. Biasanya sih langsung dikeringkan, ternyata di sini ada bilas lagi seusai potong rambut. Petugas yang membilas rambutku ini adalah petugas yang sama dengan yang mengeramas rambutku.

Setelah itu masuk sesi pengeringan rambut dan blow. Aku dilayani oleh petugas yang lain yang khusus nanganin bagian ini. Again aku ditanya mau diwarnai lagi atau tidak. Kujawab kembali belum mau. Terus si petugas bilang warnanya sudah tinggal di ujung-ujung rambutku sekarang dan dia mengira aku sudah setahun lebih tidak potong rambut. Hihihi. Sebelumnya sih dia nanya dulu kapan terakhir kali aku potong rambut dan kujawab aku tidak ingat. Soalnya sudah lama dan aku jarang potong rambut. Tapi saat si petugas bilang aku sudah setahun lebih tidak potong rambut, kujawab dalam hati salah. Karena aku mengingat-ingat lagi kapan aku potong rambut. Ternyata aku potong rambut sekitar bulan November 2019. Belum setahun lah ya. Terus yang di ujung rambutku tuh warna rambut yang di-bleaching. Jadi terlihat pirang-pirang gitu. Kalau rambut yang diwarnai kedua masih ada cuma memang tidak begitu terang warnanya.

Sesi blow kelar, ternyata si suami masih belum selesai dong potong rambutnya. Keramas boleh cepet, tapi potong rambutnya lama beneeerrr. Aku nugngu di kursi deh sembari melihat-lihat lagi hasil potongan rambut baruku. Hmm aku tidak begitu suka. Mukaku terlihat tambah tua! Atau sebenernya emang sudah tua aja cuma ga ngaku tua ya 😝 Tapi ku agak menyesal. Harusnya potong lurus saja, tak perlu layer segala. Huhuu. Biarin lah, biar cepet Panjang dulu terus potong lagi di salon lain. Hihihi. Soalnya kalau potong lurus doang gitu berasa sayang aja ke salon mahal. #pelit

Secara keseluruhan sih Irwan Team Hair Design ini sungguh concern akan Covid-19 ini baik untuk karyawan maupun untuk para pelanggannya. Semua alat-alat seperti gunting sisir gitu disinar UV dulu sebelum dipakai. Pelayanannya juga bagus menurutku. Aku paling suka saat sesi keramas. Kayanya enak nih creambath di sini. Oia, sebelum rambutku dipotong, bahu hingga lenganku dipijat juga loh! Unexpected. Sedihnya, saat sedang di kasir, biaya cuci dan blow itu terpisah dengan biaya potong rambut. Biaya cuci dan blow-nya sendiri saja sudah seratus ribu. Beruntung aku pergi sama suami, jadi dibayarin suami deh. HAHAHA. 😎😎 Yang nangis si suami saat bayar kaget dengan angka tagihannya. Soalnya dia tidak mengira semahal itu. Hihihi.

Begitulah pengalamanku potong rambut di Irwan Team Hair Design. Potongan rambut suami sih bagus tapi masih belom sebagus saat potong di Irwan Team Hair Design cabang PIM. Tapi tetap oke lah karena dia jadi lebih enak dipandang ketimbang rambut gondrongnya dulu.

Psst, kebanyakan tuh aku nemenin suami pergi potong rambut soalnya si suami bisa 3 atau 4 bulan harus pergi potong rambut sedangkan aku bisa setahun lebih baru potong. Hehehe. Cuma kali ini aja nih aku sudah ga tahan dengan rambutku yang kering di ujungnya sehingga ingin segera dibasmi.

Kalau teman-teman pernah potong rambut di Irwan Team Hair Design juga kah? Atau memilih untuk potong rambut sendiri?

Mimpi Dalam Mimpi


Akhir-akhir ini, dalam tiap tidurku, aku selalu bermimpi. Mimpi lagi naik “angkot” ke suatu kota di Jepang bersama sobatku si mom Cha. Berdua saja. Aneh bin ajaib. Padahal dalam kondisi real, doi baru saja melahirkan putrinya yang pertama. Jadi ga mungkin banget kan jalan-jalan ke Jepang berdua sama aku. 🤣🤣🤣

Terus aku juga mimpi pergi ke Jepang bertiga dengan adikku dan teman kampus adikku. Super random. Di hari pertama, kami sampai di Jepang sudah malam. Jadi kami langsung check in ke penginapan yang sudah kami pesan sebelumnya. Setelah itu kami mampir ke コンビニ (mini market) yang ada di sebrang penginapan kami untuk membeli makanan. Yang kutahu, kami memilih untuk menginap di area Shibuya. Keesokannya, dari pagi kami mampir kembali ke コンビニ untuk beli sarapan. Tapi anehnya, コンビニ tersebut nyambung gitu dengan semacam super market (Carefour dalam benakku).

Kami saat itu sedang mencari satu susu rasa stroberi. Tapi nama merknya aku tak ingat. Awalnya kami tertarik beli yang ada di コンビニ saat pertama kali masuk situ. Tapi aku ga jadi beli. Makanya esok paginya saat mampir lagi ke コンビニ itu, aku berniat untuk membelinya. Eh tapi, posisi susu itu sudah berubah. Aku mencarinya, tapi tak ditemukan. Aku sampai tanya ke penjaga toko, tapi tetap saja aku ga nemu. Berhubung コンビニ ini nyambung dengan Carefour, aku bilang saja sama adikku dan temannya untuk belanjanya di Carefour. Karna pasti lebih lengkap dong di sana.

Mereka pun setuju dan kami masuk ke Carefour. Di sana aku langsung tanya saja sama pegawai toko karena sudah mencoba cari, tapi ga nemu. Aku nanyakan pakai Bahasa Jepang dong. Si pegawai toko agak kaget karena tiba-tiba aku pakai Jepang. Awalnya aku pakai Inggris dulu. GAHAHA.

Eh tapi si pegawai juga ga tau lokasinya dong. Dia malah mengantarkan ke area camilan gitu. Terus anehnya, dia kaya mencuri camilan di sana gitu dan menyelipkannya dalam bajunya. Aku bisa lihat karena kaget saat melihat di bagian perutnya jadi membesar tidak beraturan pertanda di dalamnya ada bungkus makanan. Terus dia memberikanku Chitato sebagai tanda maaf karena tidak menemukan yang aku cari. Hmm aku merasa disuap untuk ga bilang ke petugas lain kalau dia sudah mencuri.

Aku tolak terus ga lama temen kampus adikku mendatangiku dan si petugas itu menghilang. Aku ceritakan saja kalau aku ga menemukan susu tersebut. Terus aku bilang kalau kita sudah terlalu lama di sini. Masa aja ke Jepang cuma buat ke Carefour yang di Indonesia juga ada. Kami pun memutuskan untuk menyudahi waktu berbelanja tersebut.

Tapiiii, masa aku dan adikku kembali ke rumah di Indonesia?! Aku berusaha untuk membuat itinerary perjalanan kami. Terus aku tanya ke adikku kenapa kita malah balik ke Indonesia. Memang tiket pesawatnya berapa? Dijawab 500ribu. Wow. Harga tiket ini ga mungkin! Terus kutanya lagi, tiket untuk kembali ke Jepangnya bagaimana. Dijawab dengan senyum kalau belum beli. What?! Aku bingung. Terus aku pun terbangun. Wah batal dong aku jalan-jalan di Jepangnya.

Baca juga: Mimpi Sebelum Ujian

Mimpi lainnya adalah aku bermimpi sedang menceritakan mimpiku ke suami. Eh gimana?! Gini-gini, singkatnya aku kembali mengalami mimpi dalam mimpi. Inception gitu ya. 🤔

Jadi ceritanya aku lagi-lagi bermimpi sedang di Jepang. Hm, entah mengapa aku slalu mimpi sedang di Jepang. Ini efek aku memang lagi giat belajar Bahasa Jepang apa emang pengen pergi lagi ke negeri sakura itu ya. Yang pasti keduanya memang kuingini. Ingin giat belajar Bahasa Jepang sehingga lancar Bahasa Jepang, serta pergi jalan-jalan lagi ke Jepang.

Nah dalam mimpi itu aku seperti sedang di arcade dan juga pergi ke semacam Akihabara Radiokaikan atau Yodobashi yang berlantai-lantai bisa cuma jualan merchandise beragam karakter anime maupun kartun (disney terutama). Di sana aku kesulitan milih merchandise apa yang mau kubeli. Waktu yang cukup lama kuhabiskan di store tersebut karena banyak barang bagus yang pengen kubeli. Terus aku terbangun dan kuceritakan pada suami tentang mimpiku yang jalan-jalan ke Jepang. Sekalian kasih kode gitu kalau diri ini ingin kembali ke negeri itu. Hahaha

Eh tapi setelah kuselesai ceritain mimpiku, aku terbangun dari tidurku. Jadi aku mimpi dalam mimpi gitu. Paham kan maksudku? 😂😂😂

Kalau kalian, pernah ngalamin kaya gini juga?

30 Days Mission Complete

30 Days Mission Complete

こんにちは皆さん!お元気ですか。私は元気です。30日間のミッションが終わりました!Yeay!! 🎉🎉
Artinya... Halo teman-teman! Apa kabarnya? Kabarku baik. Aku mau pengumuman, misi 30 hariku sudah selesai!!!! Yeay!! 🎉🎉

Jadiiii sebelumnya kan aku sudah cerita soal aku coba ikutan 30 days mission dari online course gitu. FYI, aku join course dari PONGO. Aku tahu ada PONGO ini dari iklan di IG yang slalu muncul gitu. Entah pas lagi scroll feed maupun saat lihat-lihat story. Pas lihat harganya, eh kok murah ya. Biasanya untuk kelas Bahasa Jepang gitu sekitar 1,4 juta rupiah untuk 3 bulan les. Ini harganya aku contek dari harga les Bahasa Jepang di LBI UI ya. Sebelum kenal PONGO, sejujurnya aku sudah ada niatan untuk les di LBI UI seperti temanku si Mei yang les Bahasa Inggris di sana. Tapi berhubung sedang wabah begini dan aku ga punya waktu untuk pergi ke UI, jadilah aku tertarik untuk ambil online course ini.

Baca juga: 30 Days Mission

Nah si PONGO ini nawarin kelas Bahasa Jepang N5 sepaket dengan kelas ngomong (30 days mission) sekitar 800 ribu rupiah. Mantap pikirku. Sistem belajarnya so pasti online. Jadi akan ada live streaming gitu setiap minggunya untuk kelas N5. Sedangkan untuk kelas ngomong itu diadakan 3 kali seminggu. Nah yang mau aku bahas itu si kelas ngomongnya.

Jadi sebelum memulai, kami para challenger diminta untuk melakukan pre-training dulu selama 5 hari. Misinya itu tercantum didalam PDF gitu yang bisa diunduh di situs PONGO. Terus ketentuannya, ga boleh kerjain misi dengan cara dirapel alias dikerjain semua dalam satu hari. Tiap hari harus dikerjain satu misi. Jangan dikerjain kecepatan atau terlambat kerjain misi.

Selesai pre-training, dimulailah misi selama 30 hari tersebut. Dari hari Senin hingga Jumat akan dikasih misi harian dan ada PR untuk dikerjakan. Setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu jam 7 malam akan diadakan live streaming untuk membahas misi dan PR yang telah dikerjakan tersebut. Hari Selasa tuh bahas misi di hari kesatu. Hari kamis bahas misi hari kedua dan ketiga. Hari Sabtu bahas misi hari keempat dan kelima.

Jujur saja, makin hari misinya makin berat. Aku tiap hari bisa tidur sampai tengah malam untuk menyelesaikan tiap misinya. Terus pagi hari aku harus bangun pagi untuk kembali mengerjakan misi (baca: belajar materi). Sungguh menguras waktu tidurku yang seorang budak startup ini. Maklum saja, dari jam 8 pagi hingga 5 bahkan bisa 6 sore aku harus kerja. Baru bisa ngerjain misinya ya di waktu sebelum tidur itu. Ga heran kan aku tidur larut malam tiap hari.

Di minggu ketiga akhir dan keempat aku hampir menyerah. Rasanya lelah dan ingin menyudahi ngerjain PR-nya!! Tapi berkat ada pre-training, aku mulai ingat lagi apa tujuanku belajar Bahasa Jepang. Mimpiku apa dengan bisa Bahasa Jepang. Dari situ aku jadi semangat lagi buat ngerjain tiap misinya.

Akhirnya, tanggal 31 Juli 2020 kemarin, aku menyelesaikan 30 days mission ini dengan baik. Fiuh sungguh perjuangan yang luar biasa buatku. Lalu seperti pepatah Jepang, 
努力の後はきっと良い結果があるでしょう
Kerja keras pasti akan membuahkan hasil yang baik. Nah di akhir misi itu, ada pengumuman bahwa ada 5 siswa yang akan mendapatkan beasiswa untuk lanjut ke PONGO N4. Terus aku jadi salah satu yang dapet beasiswanya dong!!!! Uwaaaa, とても楽しいでしょう!


Beasiswa yang aku dapatkan itu berupa potongan sebesar 75% untuk lanjutin course N4 dan kelas misi 30 hari (lagi) tapi ini materinya N4. Tapi aku ga mau langsung daftar ke kelas N4. Soalnya aku merasa materi N5 yang sudah kupelajari, masih belum mantap. Aku masih belum hafal perubahan bentuk kata kerja. Masih ingin ulang review tiap materinya dulu. Untung deh beasiswa tersebut masih berlaku hingga awal September depan. Jadi aku ada waktu satu bulan untuk memantapkan N5 ini.

Ohya, aku mau bagiin apa saja yang aku dapat dari ikut misi 30 hari ini.

Lancar Bahasa Jepang

Hmm dibilang lancar sebetulnya ga juga sih. Berhubung kosakataku masih terbatas, jadi aku belum bisa banyak ngomong  Bahasa Jepang. Tapi sedikit banyak, aku bisa ngerti lah saat sensei ngomong Bahasa Jepang atau ada tulisan Jepang. Pas ngerti apa yang sensei ucapin dalam Bahasa Jepang tuh rasanya seneng banget 皆さん

Teman Seperjuangan

Di kelas PONGO N5 ini, aku dapat teman seperjuangan yang seru dan asik-asik. Meski bisa dibilang aku orang yang umurnya paling tua, tapi umur ini ga membuatku dikucilkan. Hehe. Malah seusai 30 hari misi ini, aku dan teman-teman masih cukup aktif di grup WA.

Sensei yang Ga Pelit

Sumpeh dah, Maru Sensei dan Abi Sensei itu baiiiikkk banget. Guru utamaku tuh Abi Sensei, Abi sensei ini ga pernah pelit waktu. Maksudku, ngajarnya tuh selalu lewat dari jam ngajar yang dialokasikan. Tiap kali live streaming tuh bisa sampai jam 9 lewat atau setengah 10 malam. Pokoknya sampai materinya selesai deh! Terus cerita dan pengalaman-pengalaman dari para sensei selama di Jepang juga suka dibagikan. Jadi aku dapat banyak insight baru perihal Jepang.

Bahkan ya, sehabis kelas misi ini kelar, Maru Sensei masih mau loh terimain Voice Note para murid untuk menghafal kotoba tiap minggunya. Baik kan??

Yak, itu deh pengalamanku selama menjalankan misi 30 hari. Doakan ya N5 nya bisa makin lancar niihhh terus aku mantap deh saat ikut kelas N4. Hehehe...

Series Review: The Legend of The Blue Sea (2016)

The Legend of The Blue Sea (Sumber: iflix Malaysia)

Series Korea satu ini sudah lama kutonton. Wong rilisnya saja di November 2016, berarti ini drama Korea lama. 😁 Seperti biasa, aku akan nonton series kalau sudah tayang semua alias sudah lengkap episodenya. Habis aku ga mau nunggu dan gregetan nungguin episode selanjutnya tayang! Jadi sembari tunggu episodenya lengkap, baru deh kutonton. Nah drama korea The Legend of The Blue Sea ini menurut orang-orang bagus. Terus si aktris cantik pemeran utama The Legend of The Blue Sea bahkan menang award gitu karena perannya dalam film tersebut patut diberi penghargaan. Nah berikut ulasan receh dariku tentang The Legend of The Blue Sea.

The Legend of The Blue Sea

 

Sutradara

:

Jin Hyeok

Penulis

:

Park Ji Eun

TV

:

SBS

Jenis Film

:

Fantasi, romance

Total Episode

:

20 episode

Tanggal Rilis

:

16 November 2016 – 25 Januari 2017

Cast

:

 



Dan beberapa aktris dan aktor figuran di beberapa episode seperti Krytal f(x)Ahn Jae-Hong (yang main di Reply 1988, aktris senior Kim Sun Young yang sering banget muncul di drama Korea yang kutonton, dan masih banyak lagi beberapa figuran yang pernah kulihat di drama-drama Korea lainnya.

Sinopsis The Legend of The Blue Sea

Beberapa waktu yang lalu di bulan Agustus 1958, gubernur yang baru terpilih, Dam Ryung (Lee Min Ho), menginap beberapa malam di penginapan yang dikelola oleh Tuan Yang (Sung Dong Il). Waktu malam, Tuan Yang memperlihatkan duyung yang tertangkap bernama Sim Chung (Jun Ji Hyun) kepada Dam Ryung. Kemudian pada malam hari, Dam Ryung melepaskan Sim Chung ke lautan. Sebelum Sim Chung berenang menjauh, Sim Chung mengulurkan tangannya pada Dam Ryung yang digenggam erat oleh Dam Ryung.

Beberapa tahun berlalu dan plot berubah ke masa kini, Joon Jae (Lee Min Ho) adalah seorang penipu dengan kemampuan magician. Dia bekerja bersama Nam Doo (Lee Hee Joon) dan Tae O (Shin Won Ho). Dalam misi penipuannya Joon Jae meniru sebagai jaksa dan menipu sejumlah uang dari ibu seorang tersangka yang kaya. Setelah berhasil menipu, ia kabur ke luar negeri dan tinggal di resort. Di waktu yang lain, Sim Chung berenang ke daratan dan melihat Joon Jae.

Review The Legend of The Blue Sea

Garis besar cerita mirip lah ya seperti kisah duyung gitu. Tau dong dongeng tentang putri duyung yang berubah jadi manusia karena jatuh cinta pada seorang laki-laki? Namun kisah akhirnya sedih karena cintanya tak terbalaskan. Ya, awal cerita karena tentang duyung tuh aku sudah berpikir seperti itu. Cuma The Legend of The Blue Sea hasil remake dari kisah putri duyung tersebut. Begitu pikirku.

Meski alur cerita mirip-mirip seperti dongeng yang telah ada, tapi tetap saja aku tak bosan menontonnya. Karakter Sim Chung si duyung sungguh lucu dan menggemaskan. Selain karena dia cantik juga sih. Hehe. Kemudian jarang-jarang nih aku lihat Lee Min Ho jadi penipu. Seru juga melihat aksinya saat menipu orang kaya. Hihihi.

Park Ji Eun, sang penulis, juga jadi penulis di film My Love from The Star yang juga diperankan oleh Jun Ji Hyun sebagai aktris utama dalam series tersebut. Oia, Park Ji Eun ini juga penulisnya Crash Landing on You loh!

Alur cerita agak lambat, namun tetap asik diikut. Gimana proses Sim Chung, si duyung mendekati sang pujaan hati. Juga saat dia adaptasi di kehidupan darat, serta kisah romansa antara Sim Chung dan Joon Jae. Ah semuanya seru untuk diikuti.

Ekspresinya Dapet Meski Aernya Dingiiiin

Kemudian aku setuju sih dengan penghargaan yang diberikan pada Jun Ji Hyun. Bayangkan saja ya kala itu sedang musim dingin. Tapi Jun Ji Hyun sanggup memerankan perannya sebagai duyung dengan baik. Bayangin aja berenang-berenang cantik saat musim dingin. Aku sih sudah menggigil duluan. Yang ada ekpresiku cuma ekspresi kedinginan. 😁😁😁 Aku pun juga suka banget sama badannya Jun Ji Hyun. Tau sendiri kan putri duyung tuh bajunya gimana. Ngepress badan! Tapi badannya Jun Ji Hyun bagus dipandang meski pakai pakaian ketat. Kalau aku, uda malu sama perut buncit duluan deh. >.<

Piscina Es Cau de Begur sebagai salah satu lokasi syuting

Lalu latar film yang ada di Spayol juga membuat mataku takjub melihat keindahan laut dan kota Spayol. Bikin mupeng pengen ke sana juga! Tapi tunggu Covid ini beres dan ada uang juga sih tentunya. 😅

Untuk klimaksnya, cukup membuatku deg-degan dan nangis bombay. Sungguh cakap drama Korea satu ini mengaduk-aduk perasaanku. Aku juga ga ekspek ceritanya begitu. Keren deh! Suguhan komedi dalam The Legend of The Blue Sea juga sukses bikin aku terbahak-bahak. Apalagi lihat kelakuan si Sim Chung. Ya ampun, bikin ketawa dan geleng-geleng kepala. Satu sih yang ga realistis, sudah didandanin seperti gembel saja Sim Chung masih terlihat elegan dan cantik pol! Ah ini sih aku aja yang syiriiik. HAHAHAHA.

Cerita sampingan dalam The Legend of The Blue Sea juga bikin aku sedih loh. Bagus juga cerita sampingannya. Sampai bikin aku nangis bombay juga. Habis yang meranin si Cho Jung Seok sih. Dapet bener mirisnya. Semiris kisahnya di Jealousy Incarnate. Hehe.

Secara keseluruhan, The Legend of The Blue Sea memberikan kisah cinta putri duyung yang lain dan seru untuk diikuti.

Rating dari IMDb adalah 8,1. Bagus bener ya rating-nya. Ga heran sih di Koreanya sendiri pun dapat rating bagus pada setiap penayangannya. Kalau aku sendiri, akan kasih rating 8 untuk drama The Legend of The Blue Sea ini!
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐ (8/10)