Cara Membuat Tanaman Hidroponik dengan Paralon

Jaman PSBB dulu, saat orang-orang terbatas mobilitasnya, papa mertua gw jadi melakoni hobi baru, yaitu bercocok tanaman hidroponik. Papa membuat tanaman hidroponik dengan paralon karena cukup efektif dan murah. Yang ditanam ada kangkung, selada, dan pakcoy. Sekali panen, besar-besar betullll sayurnya!! 😍

Eits, sebelumnya apakah sudah tahu apa itu hidroponik? Hidroponik adalah  cara budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah dan hanya memanfaatkan air. Jadi tanaman hidropnik adalah tanaman yang ditanam menggunakan media air, bukan tanah seperti pada umumnya nanem tanaman.

Nah gimana ya cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon?? Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat tanaman hidroponik dengan paralon:

Bahan yang Diperlukan

  • Paralon, sebaiknya pilih paralon yang tebal dan tidak beracun untuk tanaman.
  • Wadah Air yang berfungsi sebagai wadah untuk air nutrisi.
  • Pompa Air untuk mengalirkan air nutrisi ke paralon.
  • Selang Air untuk menghubungkan pompa air ke paralon.
  • Net Pot sebagai tempat tanaman ditempatkan.
  • Media Hidroponik: cocopeat, rockwool, atau bahan media hidroponik lainnya.
  • Nutrisi Hidroponik: campuran nutrisi yang cocok untuk tanaman yang akan ditanam.
  • Tanaman Hidroponik, sebaiknya pilih tanaman yang sesuai untuk sistem hidroponik.

Langkah-langkah Membuat Tanaman Hidroponik dengan Paralon

  1. Persiapkan paralon.
  2. Potong paralon sesuai dengan panjang tempat yang tersedia.
  3. Buat lubang kecil di sepanjang paralon untuk menempatkan net pot.
  4. Siapkan wadah air.
  5. Letakkan wadah air nutrisi di bawah paralon.
  6. Pasang pompa air di dalam wadah air untuk mengalirkan air ke paralon.
  7. Hubungkan pompa air dengan cara menghubungkan selang air dari pompa ke bagian atas paralon.
  8. Pastikan selang merata di sepanjang paralon.
  9. Tempatkan net pot dengan memasukkan net pot ke dalam lubang yang telah dibuat di paralon.
  10. Masukkan net pot ke dalam lubang yang telah dibuat di paralon.
  11. Pastikan net pot aman dan tidak goyah.
  12. Tambahkan media hidroponik dengan mengisi net pot dengan media hidroponik seperti cocopeat atau rockwool.
  13. Tempatkan bibit tanaman ke dalam media hidroponik.
  14. Sediakan nutrisi hidroponik.
  15. Campur nutrisi hidroponik dengan air sesuai petunjuk kemasan.
  16. Tambahkan campuran ini ke dalam wadah air.
  17. Nyalakan pompa air untuk memastikan air nutrisi mengalir ke paralon dan mencapai akar tanaman.

Pemeliharaan Tanaman Hidroponik dengan Paralon

Kita harus rajin pantau tingkat air nutrisi dan memastikan pH dan EC (konduktivitas listrik) sesuai dengan kebutuhan tanaman. Bersihkan sistem secara berkala untuk mencegah pembentukan alga dan bakteri yang mengganggu tanaman hidroponik. Perlu diingat bahwa jenis tanaman dan kebutuhan masing-masing tanaman dapat berbeda-beda guys. Jadi pastikan untuk melakukan riset terkait dengan tanaman yang akan ditanam dalam sistem hidroponik ini. Selain itu, sebaiknya beradaptasi dengan kondisi tumbuh dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan supaya kelak nanti panennya mantul alias tanamannya besar-besar!

Ngomong-ngomong, entah mengapa ya hasil panenan tanaman hidroponik papa mertua rasanya sedikit pahit! Padahal bentukannya sudah cakep banget loh. Besar-besar dan hijau segar. Tapi entah mengapa rasa seladanya enakan rasa selada yang suka dikasih gratis kalau beli nasi uduk. #eh. Mungkin karena pengaruh air nutrisi kali ya? 🤔 Kalau kalian yang pernah menanam tanaman hidroponik, rasanya apakah pahit juga? Tapiiii... kalau makan kangkungnya sih ga kerasa, soalnya kan ditumis dulu. Jadi kalau ngelalap deh kurang nikmat rasanya. 😅

Oia, apakah kalian juga ikut hobi bercocok tanam dan menanam tananam hidroponik dengan paralon? Gw sendiri sih lebih suka nanem pakai media tanam tanah ya karena kalau pakai hidroponik gini sepertinya harus telaten memastikan pH dan EC sesuai dengan kebutuhan tanaman. 😅 Eh tapi nilai plusnya ga makan tempat ya...

Postingan ini diikutsertakan dalam eco listerasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3DoP Ibuku Content Creator 🍀 

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat atau yang biasa disingkat menjadi PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Dinkes Sumut, 13 Oktober 2016). PHBS sendiri ada banyak sekali macamnya, bisa ratusan! Perilaku hidup bersih dan sehat misalnya dengan memberikan makanan dengan gizi seimbang, minum vitamin, membersihkan lingkungan, dan lain sebagainya.

Lantas apa ya perilaku hidup bersih dan sehat menurut WHO (World Health Organization) atau Badan Kesehatan Dunia? WHO menekankan beberapa prinsip dan praktik dalam mencapai PHBS, seperti berikut:

Cuci Tangan yang Baik

Dengan mencuci tangan yang baik menggunakan sabun dan air, terutama sebelum makan, dapat mengurangi risiko penularan penyakit. Selain sebelum makan, kita perlu mencuci tangan setelah menggunakan toilet, memegang uang, dan setelah bersentuhan dengan benda atau permukaan yang kotor. Waktu Covid 19 marak terjadi, tentu kita ingat dong kalau kita dianjurkan untuk selalu mencuci tangan pakai sabun. Cuci tangan sambil bernyanyi "Happy Birthday" untuk memastikan agar benar-benar mencuci tangan dengan baik.

Kebersihan Air dan Sanitasi

Prinsip dalam mencapai PHBS yang kedua adalah dengan menggunakan air bersih untuk minum, memasak, dan keperluan sehari-hari lainnya. Selain itu kita juga perlu mempertahankan sanitasi yang baik dengan menggunakan toilet yang aman dan menciptakan lingkungan yang bersih. Gw sendiri kerap membersihkan toilet seminggu sekali agar menjaga kondisi toilet tetap bersih dan kinclong. Bahkan gw sampai membeli cairan pembersih khusus untuk menghilangkan noda membandel. 😆

Kebersihan Lingkungan

Tentunya dalam menerapkan PHBS, kita harus menjaga kebersihan rumah, tempat kerja, dan lingkungan sekitar. Salah satu caranya adalah dengan membuang sampah dengan benar dan mengelola limbah secara aman. 

Baca juga: Solusi Mengatasi Sampah Plastik

Pola Makan Sehat

Namanya juga ingin menerapkan perilaku hidup bersih dan SEHAT, ya wajib hukumnya menerapkan pola makan yang sehat dong ya. 😏 Makannya jangan junk food atau fast food melulu, tapi benar-benar reall food dengan gizi seimbang dan kaya akan nutrisi. Apalagi kalo sudah umur, sebaiknya menghindari konsumsi berlebihan gula, garam, dan lemak jenuh.

Baca juga: Lifestyle of Health 1 dan 2 (LOH1 dan LOH2)

Aktivitas Fisik

Praktik satu ini sudah mulai kendur gw lakuin nih. 🤧 Padahal selain pola makan sehat, kita juga harus melibatkan diri dalam aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh. Tapi sebetulnya sekarang sudah banyak loh aplikasi yang bantu kita untuk melakukan aktivitas fisik walau cuma di atas kasur saja. Cuma memang niat harus kuat untuk gerakin tubuh, bukan mageran di atas kasur aja.

Vaksinasi

Sebagai orang tua baru, gw sudah melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh pemerintah dan organisasi kesehatan. Tujuannya tentu saja supaya kelak tubuh anak gw bisa kebal terhadap berbagai penyakit berbahaya. Kala gw masih kecil, kayanya kedua orang tua gw sudah melakukan vaksinasi juga terhadap gw. Soalnya ada tanda vaksin 9 titik di lengan kiri gw. Kalian sudah vaksin lengkap juga ga? Apa masuk dalam kelompok tim anti vaksin?

Pengelolaan Stres

Jaman Covid-19 kayanya banyak banget ga sih yang mengalami stres dan mental health issue jadi hal common di masyarakat kita. Oleh sebab itu, WHO pun menganjurkan untuk melakukan pengelolaan stres dengan cara yang positif, seperti olahraga, meditasi, atau kegiatan relaksasi lainnya. Bahkan jangan malu untuk seek professional help kalau dirasa perlu. Tubuh kita ini bukan raga saja yang perlu dijaga, tapi jiwa juga. 👍🏻

Penghindaran Risiko Kesehatan

Tentunya dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kita harus menghindari perilaku berisiko, seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan obat-obatan terlarang. Duh jangan sampai deh jadi pecandu rokok, alkohol, dan narkoba gais. Lebih baik uang untuk beli rokok/alkohol/narkoba dibelikan tiket wisata saja. Jalan-jalan dan tambah wawasan tentang daerah lain. Hehehe.

Pencegahan Penyakit Menular

Untuk mencegah penyakit menular, kita bisa mengikuti imunisasi yang direkomendasikan untuk mencegah penyakit menular. Contohnya vaksin covid yang ramai di dua tahun lalu. Selain itu kita juga dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan selama wabah penyakit. Contohnya menerapkan 5M, rutin Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobalitas.

WHO berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat sebagai bagian integral dari upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan global. Kira-kira begitulah perilaku hidup bersih dan sehat menurut WHO. Kalian sudah menerapkan semuanya belum?

🍀🍀🍀

Postingan ini diikutsertakan dalam eco listerasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3DoP Ibuku Content Creator 🍀 

Cara Mudah Membuat Kompos di Ember

Pada pos sebelumnya, gw sempet singgung-singgung soal lubang biopori dan manfaatnya yang menghasilkan kompos. Nah selain bikin lubang biopori, kita bisa loh membuat kompos di ember atau pot besar bekas di rumah.

Gimana ya cara membuat kompos di ember?

Merujuk dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (4/12/2022), bikin kompos bisa dilakukan dengan sistem ember tumpuk. Cara membuat kompos ini cukup efektif karena dapat memisahkan air hasil pengomposan (lindi) dengan ampas (sampah organik).

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk membuat kompos di ember adalah sebagai berikut:

  1. 2 buah ember (bisa pakai ember bekas), sebaiknya memiliki tutup
  2. Pisau atau Solder atau bor atau paku dan palu
  3. Gunting
  4. Kran Air
  5. Lem Pipa
  6. Sampah Organik
  7. Tanah atau cairan EM4
  8. Air secukupnya

Cara Membuat Kompos di Ember

  1. Ambil satu ember, lubangi bagian sisinya menggunakan bor atau pisau atau paku (pakai saja alat yang ada) untuk dipasangkan kran air. Sebaiknya posisi kran air ini diletakkan sekitar 5 cm dari bawah. Kalau ga mau pakai kran air juga bisa sih, nanti tinggal tuang saja dari ember ini Pupuk Organik Cair (POC) atau lindi yang sudah jadi.
  2. Pasang kran air di lubang tadi dan jangan lupa lem sisi bagian dalam kran air pakai lem pipa supaya menghindari kebocoran.
  3. Ember satunya lagi lubangi bagian dasarnya dengan bor atau solder atau paku yang penting jadi lubang-lubang kecil untuk menyaring rembesan air yang akan terbentuk jadi POC atau lindi. Bikin lubangnya sebanyak mungkin.
  4. Tumpuk ember dengan ember yang memiliki kran di bagian bawah dan ember dengan banyak lubang di bagian atas.
  5. Siapkan sampah organik (bisa daun kering, ranting-ranting, sampah rumah tangga, apapun lah yang penting bisa diurai oleh mikroorganisme). Sebaiknya potong kecil-kecil supaya mempercepat proses pembusukan.
  6. Campur sampah organik dengan tanah. Ga perlu banyak-banyak tanahnya, secukupnya saja.
  7. Siram dengan air supaya lembab. Ada juga yang pakai cairan EM4 yang dilarutkan dalam air untuk siramnya. Tapi katanya sih sebaiknya pakai air saja karena nanti air lindinya lebih bagus. Kalau pakai EM4, air lindinya bersifat asam yang kurang baik buat pupuk tanaman.
  8. Aduk-aduk.
  9. Masukkan ke dalam ember yang atas. Tutup embernya, simpan di tempat teduh dan tidak terkena air hujan.
  10. Diamkan selama kurang lebih 1 bulan dengan seminggu sekali dicek, kalau sudah kering, siram lagi pakai air biar selalu lembab.
  11. Kalau sudah sebulan, nanti akan ada air yang tertampung di ember bawah. Air inilah yang disebut air lindi alias POC. POC ini dipakai dengan dilarutkan dulu ke dalam air, kemudian bisa dipakai deh untuk nyuburin tanaman. Infonya sih cukup satu tutup botol air mineral untuk 1 liter air. Mantul kan!
  12. Nah yang di ember atas, ini sebagai kompos yang tinggal ditabur saja di tanaman.

Begitulah cara membuat kompos di ember. Cukup mudah bukan? Kalo kalian tipe yang no ribet-ribet club, bisa juga pakai ember, isi sampah organik yang sudah dicampur dengan tanah, siram air supaya lembab dan biarkan deh sampai jadi kompos. Gini juga bisa, cuma lebih lama ajaaa. Hehe.

🍀🍀🍀

Postingan ini diikutsertakan dalam eco listerasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3DoP Ibuku Content Creator 🍀 

Jenis-Jenis Plastik

Sejak plastik ditemukan, hampir setiap hari kita tentu bersinggungan terus dengan plastik kan dalam ragam bentuknya. Sebenarnya apa saja sih jenis-jenis plastik dan contohnya? Apakah kalian mengenali setiap jenisnya? Mungkin saja tau dan bisa bedain, tapi belum tentu tau nama plastiknya kali ya? Yuk sama-sama kita kenali jenis-jenis plastik dan supaya tau juga mana saja nih plastik yang biasanya bisa didaur ulang atau disetor ke bank sampah.

Jenis-jenis plastik saat ini terbagi ke dalam tujuh kategori. Di bawah ini akan gw jabarkan jenis-jenis plastik dan contohnya supaya kalian kebayang bentuknya. Hehe.

1. PET (Polyethylene terephthalate)

Sumber: San Jose Recycles

Jenis plastik PET atau juga disebut PETE, kayanya adalah jenis yang paling sering banget ditemuin ga sih? Suka ngambang juga di laut atau sungai karena oknum ga bertanggung jawab buang plastik PET sembarangan ke kali. Jenis plastik PET hanya bisa digunakan sekali pakai, sehingga tidak bagus kalau digunakan berulang kali. Apalagi kalau mengisinya dengan air hangat karena lapisan polimer dan zat karsinogenik pada plastik jenis PET (atau PETE) dapat larut (lepas) dan menyebabkan kanker pada organ tubuh manusia. Oleh sebab itu, biasanya sebelum didaur ulang, dikosongkan dan dibersihkan, kemudian remukan plastik botol agar ga makan tempat. Plastik PET sering ditemukan sebagai kemasan air mineral.

2. HDPE (High Density Polyethylene)

Jenis plastik HDPE biasanya dipakai untuk galon air minum, botol shampoo, botol deterjen cair, botol oli, dan plastik kemasan tebal lainnya. Jenis plastik ini termasuk golongan plastik yang cukup aman digunakan berulang kali karena paling sering didaur ulang dengan nilai ekonomi dan proses daur ulang yang sederhana.

3. PVC (Polyvinyl Chloride)

Jenis plastik PVC atau yang sering disebut sebagai “plastik beracun” karena mengandung berbagai macam bahan kimia beracun yang dapat larut dan berbahaya bagi kesehatan, adalah jenis plastik yang sebaiknya dihindari untuk dipakai sebagai kemasan makanan dan minuman. Jenis plastik ini biasanya ditemukan sebagai pipa penyambung saluran air.

4. LDPE (Low Density Polyethylene)

Sumber: San Jose Recycles

Kalo tadi high density, LDPE ini low density yang bersifat elastis, memiliki daya tahan yang lama dan dapat digunakan untuk berulang kali. Biasanya kita temukan jenis plastik LDPE digunakan sebagai kantong belanjaan alias plastik kresek, kantong plastik sampah, hingga sebagai bungkus makanan.

5. PP (polypropylene)

Sumber: San Jose Recycles

Plastik yang kelima adalah jenis plastik PP alias polypropylene. Plastik dengan simbol ini boleh nih digunakan sebagai tempat makanan maupun minuman karena karakteristik polypropylene sangat kuat dan cukup aman digunakan meski pada suhu yang panas. Kita bisa nemuin jenis plastik PP pada kemasan makanan dan minuman kalau jajan di luar.

6. PS (polystyrene)

Sumber: San Jose Recycles

Jenis plastik PS alias polystyrene banyak dipakai sebagai tempat makan, tempat telur, sendok/garpu plastik, foam packaging, hingga bahan bangunan (bahan flooring). Plastik ini sebetulnya dapat mengeluarkan styrene yang merupakan zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker. Jadi sebetulnya kurang baik dipakai sebagai kemasan makanan. Makanya suka ada yang bilang kan "jangan makan di styrofoam nanti makanannya jadi beracun." Ini betul, karena kalau kena panas, plastik PS akan mengeluarkan racun.

7. Lainnya

Sumber: San Jose Recycles

Plastik jenis lainnya biasanya digunakan pada plastik untuk botol susu bayi, botol minum olahraga, smartphone cases, dan compact disk.  Plastik akrilik juga masuk ke dalam golongan other.

Nah setelah mengetahui jenis-jenis plastik dan contohnya, sekarang sudah bisa bedain dong setiap plastik di sekitar kita. Kalau di daerah gw sendiri sih saat ini mau terima daur ulang untuk jenis plastik nomor 1 PETE/PET, jenis plastik HDPE, jenis plastik PP, dan jenis plastik lainnya. Keempat jenis plastik itu yang rutin gw kumpulin untuk nanti disetor. Tapi gw juga pilah-pilah jenis plastik LDPE (kresek) yang masih bersih untuk nanti gw reuse kembali jadi kantung belanja atau kantung sampah. Hehehe. Setidaknya memperpanjang umur pakainya biar ga cepat masuk ke TPA. Kalau kalian sendiri sudah mulai pilah-pilah sampah plastik ga?

🍀🍀🍀

Postingan ini diikutsertakan dalam eco listerasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3DoP Ibuku Content Creator 🍀

Solusi Mengatasi Sampah Plastik

Sampah, sampah, sampah. Selama kita masih hidup, pasti kita akan menghasilkan sampah. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Direktorat Penanganan Sampah, dari 311 Kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2022, sudah menghasilkan 36.218.012,28 ton sampah per tahun. 😱 Dari total sampah yang timbul tersebut, 18,1%-nya adalah sampah plastik dan 40,4% adalah sampah sisa makanan. Gile-gile-gile. Sayangnya, masih ada 35,99% (13.035.197,78 ton/tahun) sampah yang tidak terkelola. Alamak banyak betul! 😣😣😣

Gw pernah baca atau diceritakan, lupa dari mana sumbernya, kalau negara Jepang tidak melakukan penangan sampah dengan baik dengan memaksa warganya untuk memilah sampah sebelum dibuang ke tempat sampah, negaranya bisa-bisa tertimbun oleh sampah!! Lain dengan Indonesia yang masih belum menerapkan peraturan keras untuk memaksa warganya betul-betul concern dengan sampah. Padahal sampah yang dihasilkan Indonesia, khususnya sampah plastik, mendapat urutan kelima penyumbang sampah plastik di Samudra Pasifik (Okenews, 24 Agustus 2023). Sedih ya. 😭

Sayangnya lagi, masih banyak nih masyarakat kita yang minim kesadaran tentang dampak dari sampah. Padahal dampak akhirnya juga akan ke manusia juga. Contohnya mikroplastik yang termakan oleh ikan-ikan di laut, terus ikan tersebut dimakan manusia. Pada akhirnya berbagai senyawa kimia termakan oleh manusia dan menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia. Memang ada pepatah, apa yang kita tabur, itu yang kita tuai. Kalau kita menabur sampah, ya sampah juga yang kita dapati akhirnya. 🤧

Lantas bagaimana cara mengatasi sampah plastik agar tidak  mencemari lingkungan? Kesadaran untuk ga pakai plastik secara berlebihan menjadi salah satu solusinya. Zero waste

Baca juga: Sampah Plastik

Susah ga sih zero waste? Susaaah. Banget malah menurut gw. Tapi bukan berarti ga bisa. Untuk melaksanakannya butuh support dari sekitar. Kalau cuma sendirian, ga bisa deh menurut gw. Gw pernah mau mencoba zero waste tapi akhirnya gagal karena ga didukung sama anggota keluarga lain. Padahal bisa-bisa saja loh kalo mau saling dukung satu sama lain. Sampah sisa makanan dibuang ke lubang biopori atau dijadikan eco enzym (untuk sampah kulit buah) yang pada akhirnya dapat berguna sebagai kompos tanaman atau cairan pembersih. Sedangkan sampah anorganik dipilah-pilah dan disetor ke bank sampah. Harus banget ninggalin gaya hidup pengelolaan sampah tradisional: kumpul - buang - angkut melainkan mulai mengubah pola perilaku dengan pilah pilih sampah di rumah hingga gaya hidup 3R (reduce, reuse, recycle).

3R, reduce, reuse, recycle. Seperti yang uda beberapa kali gw ceritain, langkah kecil yang bisa kita lakukan tuh dengan sebisa mungkin mengurangi penggunaan plastik. Bawa botol minum atau kotak makan, kalau belanja ke pasar bawa juga kantung belanja sendiri, bahkan beberapa ada kok yang sudah sadar kalo jajan tuh bawa tempat makan sendiri. Gw pun pernah beberapa kali menerapkan hal ini saat gw masih ngantor. Gw bawa kotak makan kosong, terus saat beli makan siang, gw minta si abang penjual untuk pakai kotak makan kosong gw itu instead of kertas nasi atau styrofoam. Bawa sendok, garpu, dan sedotan sendiri. Untuk beli minum juga gitu, bawa tempat minum/tumbler sendiri. Ini adalah langkah kecil yang bisa kita lakukan sehari-hari. Prinsipnya tuh jangan bawa pulang plastik ke rumah.

Selain dari diri sendiri, butuh juga dukungan dari pihak lain. Contohnya dari penjual makanan. Sekarang ini beberapa tenant warung kopi di ibukota sudah bantu kampanye pakai tumbler dapat diskon beli kopi. Pasti pembeli lebih mau tergerak untuk pakai tumbler aja daripada gelas plastik sekali pakai. Lalu di Bali juga, pemerintahnya sudah menerapkan untuk ga pakai plastik lagi kalau berbelanja. Jadi warganya diminta untuk bawa kantung belanja sendiri. Kalau ini bisa diterapin secara menyeluruh, pengurangan sampah plastik tentu bisa terjadi. Syukur-syukur bisa zero waste. Kalo bisa sih hebat banget deh! 👍🏻

Ngomong-ngomong soal recyle, gw masih kok sampai detik ini untuk memilah-milah sampah dan setor ke bank sampah. Bersyukur bisa tinggal di Jakarta karena ada pihak yang mau jemput sampah pilahan ke rumah, bahkan dibayar. Jadi makin semangat kan milah sampahnya! Gw kumpulin tuh sampah karton, kertas, kardus, botol plastik, botol bekas shampoo, sabun, botol beling, dan minyak jelantah. Jenis-jenis sampah ini bisa diduitin! 😆 Meski dapet duitnya ga seberapa sih. Tapi gw ga mandang nilai duitnya, tapi lebih ke dampak buat lingkungan. Sedihnya gw tuh malah suka diomelin sama suami atau mertua karena ngumpulin sampah-sampah itu. 😭 Tapi gw ga gentar. Gw tetap kumpulin aja dengan rutin disetor supaya cepat diangkut biar ga menuhin rumah dan berakhir kena omel (lagi). Huft. Ya gini nih, kalau ga dapat dukungan, ngerjainnya pun jadi ga enak. 😥 Kalau kalian gimana, apa cara mengatasi sampah plastik agar tidak  mencemari lingkungan yang kalian sudah lakukan?

🍀🍀🍀

Postingan ini diikutsertakan dalam eco listerasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3DoP Ibuku Content Creator 🍀

5 Cara Mencegah Banjir Bandang

Musim hujan yang ditunggu-tunggu mulai datang nih gengs. Akhirnya ya setelah kemarau panjang, hujan akhirnya mengguyur juga! Meski belum tiap hari hujan sih sekarang-sekarang ini. Tapi gw sudah cukup senang bisa denger suara gluduk, hujan, dan wangi tanah basah karena hujan. 😍 Menjelang musim hujan, siap-siap juga nih gengs untuk jaga lingkungan supaya ga terjadi banjir bandang. Eits, tapi apa sih banjir bandang? Banjir bandang atau yang bisa disebut juga dengan air bah, adalah  banjir yang datang tiba-tiba dengan debit air besar akibat terbendungnya aliran sungai pada alur sungai. Banjir bandang ini bisa dibilang terjadi karena curah hujan yang lebat dan dengan intensitas yang tinggi.

Kalau ngomongin soal air bah, jadi inget tentang kisah Nabi Nuh deh. Hayooo pada tau ga siapa itu Nabi Nuh? 🙋🏻‍♀️ Itu loh yang bikin bahtera besar sesuai dengan firman Tuhan dan bawa masuk segala macam hewan sepasang ke dalam bahtera. Nabi yang dicemooh orang-orang karena bikin bahtera besar di atas gunung. Eh gataunya benar saja, pas bahteranya sudah selesai dan hewan-hewan sudah masuk semua di dalam bahtera, hujan deras turun dan wuuuzzz banjir bandang datang!!! Nabi nuh, keluarganya, dan hewan-hewan pun selamat dari bencana banjir bandang itu. ❤

Kalau Nabi Nuh disuruh Tuhan bikin bahtera untuk menghadapi banjir bandang, bagaimana dengan kita nih? Gimana sih cara mencegah banjir bandang yang bisa kita lakukan?

Membersihkan Got dan Sungai

Menurut gw sih dimulai dengan hal kecil dulu, yaitu dengan sadar akan sampah yang kita hasilnya. Jangan buang sampah ke sungai dan got karena nanti bikin mampet aliran air! Selalu cek dan bersihin got-got depan rumah, pastiin ga ada sampah yang menyumbat supaya aliran air bisa lancar. Juga bersihkan got dan sungai dari endapan biar bisa nampung lebih banyak air saat hujan deras melanda. Kalau endapannya ga pernah dikeruk, daya tampung got dan sungai tentu jadi lebih sedikit. Saat hujan deras, airnya bisa luber dan pada akhirnya malah meluas ke rumah (terjadilah banjir bandang!). Jadi musti rajin-rajin keruk endapan. Di lingkungan rumah juga sebaiknya ada kerja bakti bersama untuk bersihkan sungai dan pengerukan endapan. Selain jaga lingkungan, bonusnya jadi lebih akrab juga kan sama tetangga. Mana tau bisa dapet gebetan juga kan. #eh 🤭

Membuat Lubang Biopori dan Sumur Resapan

Cara mencegah banjir bandang yang lebih advance menurut gw adalah dengan membuat lubang biopori dan sumur resapan. Apa itu lubang biopori? Lubang biopori adalah silinder yang ditanam secara vertikal di tanah dengan kedalaman 1 meter, biasanya sih dipasang pada area tempat air berkumpul. Contohnya di sekitar pepohonan, got/parit/selokan, dan pekarangan rumah. Lubang biopori ini bikin penyerapan air ke tanah jadi lebih maksimal gengs. Tentunya jadi menambah cadangan air tanah juga. Selain itu, kita juga bisa loh buang sampah organik ke dalam lubang biopori. Nanti sampah organik ini akan dikomposkan secara alami dan dapat dijadikan sebagai pupuk yang bagus untuk tanaman. 🍀

Selain bikin lubang biopori, bisa juga membuat sumur resapan. Diameter sumur reasapan lebih besar daripada lubang biopori. Cara ini biasanya lebih cocok diterapkan di kota-kota besar yang jalannya sudah diaspal. Kalau skala rumahan, cukup dengan membuat lubang biopori.

Menanam Pohon atau Tanaman Lainnya

Dulu gw belajar di sekolah kalau salah satu fungsi akar pohon/tanaman adalah untuk menyerap air dan menahan laju air di dalam tanah. Jadi kalau punya pekarangan rumah, sebaiknya ditanami pepohonan atau tanaman yang bisa membantu mencegah banjir bandang. Hal positif lainnya selain mencegah banjir bandang adalah menambah estetika pada halaman rumah. Kita bisa tanam pohon mangga, jambu, tabebuya, ketapang, palem, dan masih banyak jenis pohon lainnya. Selain itu bikin adem juga kan karena pohon-pohon itu bisa menjadi peneduh dari teriknya matahari. 🌞

Gw sendiri tanem tanaman di teras kamar gw. Tanaman yang gw tanam itu lidah buaya yang sudah beranak pinak, succulent yang juga beranak pinak (tapi ga banyak karena mati anakannya 😥), wijaya kusuma, dan the only hana misteria yang sudah ga cantik kaya dulu. 😭 Oia gengs, buat kalian yang tinggal di Jakarta, bisa beli media tanam organik yang sudah kebuktian sama gw bikin tanaman subuuurr. Juga bisa nambah sekam bakar kalau kalian tanam lidah buaya kaya gw.

Beli media tanam organik di sini dan sekam bakar di sini. Pakai voucher gratis ongkir dari toko oren, bisa dikirim instan ke rumah! 😎

Tumpuk Karung Pasir di Dekat Sungai

Kalau rumah kalian dekat dengan sungai atau kali, cara mencegah banjir bandang lainnya adalah dengan menumpuk karung pasir di pinggir sungai atau kali. Tindakan ini bisa menghambat laju air agar ga terlalu cepat luber sampai ke rumah. Caranya siapkan karung berisi pasir penuh, pastikan karungnya tidak bolong supaya air ga merembes. Taro beberapa tumpuk sesuai kebutuhan di sepanjang sungai atau kali yang mudah meluap airnya di kala hujan deras. Tentunya cara ini sih harus koordinasi dengan RT atau RW setempat ya, supaya bisa udunan siapin karung pasir dan ditumpuk dekat sungai. Kalau sendirian yang mengerjakan, cape bangeettt dan biaya banyak. 🤧

Bangun Rumah Lebih Tinggi dari Jalan

Kalian suka liat ga beberapa rumah suka dibangun menanjak alias lebih tinggi dari jalan? Terutama rumah-rumah dekat sungai atau kali. Tentunya kalau rumah lebih tinggi dari jalan, potensi kebanjiran jadi lebih rendah kan. Tapi proses meninggikan rumah tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan biaya yang dikeluarkan juga lumayan.

🍀🍀🍀

Kalau sudah kena musibah banjir bandang pasti repot banget kan gengs!! Belum kalau perabotan yang rusak karena terendam banjir. Tentu tidak sedikit materi yang keluar. Oleh sebab itu sebaiknya kita harus mencegah banjir bandang terjadi. Dari lima cara mencengah banjir bandang yang gw sebutin di atas, cara paling mudah mencengah banjir sih dengan tidak buang sampah sembarangan, rutin bersihin kali atau got dekat rumah, serta tanam pepohonan di sekitar rumah. 🌳

Postingan ini diikutsertakan dalam eco listerasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3DoP Ibuku Content Creator 🍀

Rekomendasi Merk Clodi yang Bagus

Waktu mempersiapkan setiap kebutuhan menyambut kelahiran Baby Z, gw sebetulnya sempat berpikir untuk pakai clodi saja instead of popok sekali pakai (pospak). Itung-itung lebih hemat karena bisa cuci-pakai, juga ramah lingkungan kan... Gw cari-carilah, kira-kira apa ya rekomendasi merk clodi yang bagus?? Eh tunggu, sebelumnya, pada tau ga apa itu clodi? Clodi atau cloth diaper adalah popok kain yang bisa dipakai berulang kali untuk si kecil. Jaman dulu sebelum pospak umum dipakai, buk-ibu umumnya pakai clodi dan mereka (mama mertua gw) curhat betapa lelahnya pakai clodi karena cuciannya jadi segambreng! 😅

Sebelum bahas merk clodi yang bagus, sebetulnya ada plus minus memakai clodi. Ini bisa jadi pertimbangan untuk parents yang lagi bimbang antara pakai clodi atau pospak.

Poin plus pakai clodi...

Clodi Ga Bikin Ruam Popok

Clodi berbahan lembut, umumnya dari katun dan tidak menggunakan bahan kimia seperti gel pada pospak. So aman banget pakai clodi untuk kulit si kecil yang sensitif. Hal ini juga yang ga bikin ruam popok.

Hemat Uang

Bayangin deh kalau pakai pospak tuh sehari bisa 3-6 kali ganti. Kalau harga satu pospak itu Rp2.000 dan misal sehari pakai lima pospak, berarti sudah keluar uang Rp10.000 sehari. Sebulan keluar Rp300.000 kan gengs. Setahun sudah Rp3.600.000. 💸 Sedangkan kalau pakai clodi, harga clodi umumnya berada di kisaran Rp40.000-50.000. Bahkan ada yang budling Rp50.000 dapat tiga clodi. Terus stok 10 clodi cukup sih seharusnya untuk sehari-hari. Total biaya Rp500.000 bisa dipakai untuk setahun lebih. 👍 Hemat uang gengs. 😎

Clodi Ramah Lingkungan

Penggunaan clodi tentu saja ramah lingkungan karena bisa dipakai ulang. Sayangi bumi, pakai clodi aja! 🍀

Tapi pakai clodi ada juga minusnya...

Ribet dan Repot

Untuk working parents  yang keduanya bekerja, tentu saja ribet banget kalau pakai clodi yang setiap empat jam sekali musti ganti biar ga bocor. Belum lagi repot untuk langsung cuci clodi yang kotor. Padahal supaya clodi lebih awet, sebaiknya harus langsung dicuci saat terkena pup atau saat ganti clodi. 

Daya tampung clodi tidak banyak

Daya tampung clodi tentu saja tidak semaksimal pospak yang bisa berjam-jam ga perlu ganti. Kalau kita ga dispilin ganti tiap empat jam, bisa-bisa clodinya bocor!!!

🍀🍀🍀

Nah, setelah mengetahui plus dan minus penggunaan clodi, parents masih mantap untuk pakai clodi ga nih?? 

Kalau menjawab iya, pertanyaan selanjutnya, apa ya rekomendasi merk clodi yang bagus?

Jujurly, gw bukan penganut pakai clodi. Niatnya aja sih pengen, tapi suami ga begitu mendukung. 😕 Katanya, ngapain sih gw ribet, nanti repot harus cuci-cuci while gw sendiri musti sibuk kerja ina itu. Jadilah gw keikut tim pakai pospak. 😣 Cumaaa, sebelumnya gw sempet ngeliatin beberapa rekomendasi merk clodi yang bagus dan sempet masuk dalam whistlist gw. Disclaimer dulu nih, artikel ini bukan artikel berbayar ya gengs. Rekomendasi merk clodi yang gw sebutin memang hasil pemikiran gw pribadi. 🌷

Little Nata

Sumber: Little Nata

Clodi merk Little Nata ini punya beberapa pilihan. Ada yang insert clodi langsung bersentuhan dengan kulit si kecil (tipe coveria), ada juga yang dimasukkan ke dalam outer clodi terlebih dahulu (tipe pocket). Untuk tipe pocket, memiliki inner sebagai lapisan stay dry yang menjaga kulit si kecil tetap kering, sehingga cocok untuk baby yang kulitnya sensitif terhadap rasa basah. Insert juga tidak mudah bergerak dan bergeser karena punya kantung untuk meletakkan insert. Namun, saat kotor harus ganti semuanya (outer dan innner). Nah, kalau tipe coveria, poin plusnya saat kotor ga perlu ganti semuanya, cukup ganti inner-nya saja. Cuma memang umumnya mah pake yang tipe pocket ya.

Untuk clodi Little Nata ini punya berbagai ukuran, dari ukuran new born, hingga ukuran besar. Jadi punya banyak pilihan nih gengs. Cuma gw cantumin saja ya link beli untuk ukuran yang standar (fit 3-15 kg).

Belinya bisa cek di sini: Clodi Little Nata tipe Pocket dan Clodi Litte Nata tipe Coveria

Little Palmerhaus


Clodi merk Little Palmerhaus modelnya ga pakai outer atau inner segala, cuma kain dari katun bambu dan diikat pakai tali. Ini ga pakai insert clodi seperti clodi merk Little Nata. Tentu saja harga lebih affordable. Cocok dipakai untuk new born. Dijual per set isi tiga clodi. Motifnya lucu-lucu deh! 😍

Belinya cek di sini: Clodi Little Palmerhaus

Ningrat AIO

Sumber: Umaiyo_clodi

Kalo clodi satu ini, didesain paling mirip dengan pospak. Tinggal slup pakainya! Karetnya elastis, sehingga ga bikin si kecil kejepet karet gitu. Nyaman dipakai. Insert clodi Ningrat AIO ini sudah terjahit di dalamnya, jadi ga perlu lepas pasang seperti clodi Little Nata. Klaimnya sih memakai empat layer insert, sehingga daya tampung cukup oke. Cocok untuk bayi dengan berat badan 5-15 kg (reguler) atau 14-25 kg (jumbo/L). Daya tampungnya 280ml untuk ukuran reguler dan 340ml untuk ukuran jumbo.

Belinya bisa cek di sini: Clodi Ningrat AIO

🍀🍀🍀

Nah itulah gengs rekomendasi merk clodi yang bagus versi gw. Ada tiga tipe desain clodi. Kalau untuk umur Baby Z sekarang sih cocoknya pakai yang merk Little Nata atau Ningrat AIO. Tapi kayanya keburu beli yang untuk toilet training deh. Soalnya stok pospak di rumah masih banyak. 😅 Kalau parents tim mana nih? Tim pakai clodi atau pospak?

Postingan ini diikutsertakan dalam eco listerasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3DoP Ibuku Content Creator 🍀

Pelajaran Lingkungan Hidup

Jaman gw masih sekolah, gw inget banget ada mata pelajaran Lingkungan Hidup namanya, disingkat PLH. Pelajaran ini tuh baru muncul saat gw duduk di kelas 3 SMA. Sebelum-sebelumnya kaga pernah ada pelajaran ini. Mungkin sekolah gw mulai concern tentang lingkungan yang uda mulai surem (iklim ga tentu, banjir di mana-mana, pemanasan global, and so on you name it). Di pelajaran ini tuh gw dan teman-teman yang lain diajarin untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan belajar untuk cinta lingkungan. Salah satu yang jadi concern tentu saja tentang masalah sampah di sekolah. Untuk mengurangi sampah, pak Ari, as guru Lingkungan Hidup yang rangkap juga sebagai guru Biologi favorit anak-anak sekelas, mengajak murid-muridnya untuk membuat kompos dari daun-daunan kering yang dikumpulkan. So, untuk mengerjakan project kompos ini, dibagi menjadi beberapa kelompok. Tentu saja gw langsung bikin kelompok bareng sohib gw (El, De, Ren, dan Sis 😜). Gw lupa satu kelompok harus berapa orang, tapi yang jelas 5 sekawan (sebutan kami) jadi satu kelompok. Hehehe.

Tiap jam pelajaran Lingkungan Hidup, gw dan teman-teman yang lain keluar kelas untuk ngumpulin sampah organik (baca: daun kering, bukan sisa makanan ya). Gw sendiri sih ngumpulin daun-daun kering yang bertebaran di halaman sekolah. Saking bersihnya halaman dari daun kering padahal butuh banyak daun, beberapa anak malah sampai petikin daun hijau yang masih nempel di pohon dong... 😅 Ini sih namanya bukan cinta lingkungan ya guys. Harap jangan ditiru. 😣

Setelah daun-daunan kering itu terkumpul, kami diinstruksikan untuk mengguntingnya supaya lebih mudah dijadikan kompos. Terus siapin juga cairan EM4 sebagai mikroorganisme yang akan membantu penguraian, sehingga terbentuklah kompos. Projek bikin kompos pun selesai!! 😆 Hingga gw dewasa kini, gw jadi menerapkan juga tuh praktik bikin kompos di rumah. Gw punya beberapa tanaman di teras kamar gw, tentu saja sesekali harus dilakukan pruning supaya tampak cantik atau supaya jadi makin lebat aja cabangnya. Nah hasil pemotongannya itu gw kumpulkan di ember besar, dicampur tanah, dan diberi cairan EM4 supaya nanti jadi kompos. 🍀

Selain soal sampah organik. Tentu saja ada juga yang anorganik ya. Salah satunya soal masalah sampah plastik di sekolah. Masalah sampah plastik di sekolah menurut gw harus dipaparkan sedari dini. Kalau ga ditanamkan benih-benih reduce, reuserecycle sejak dini, pasti hingga dewasa akan jadi pribadi yang bodo amat dengan sampah plastik ini. Untunglah gw sudah diajarkan soal mengurangi sampah plastik ini di sekolah. Di sini gw jadi belajar betapa sulitnya plastik itu diuraikan. Bahkan saat ini lautan sudah tercemar oleh plastik dan mirisnya, jadi makanan ikan-ikan maupun burung laut kaaann... 😱😱😱

Acap kali gw tentu menemukan jajanan macam teh manis atau susu kental manis yang dikemas pakai plastik sayur (apa sih sebutannya ya) terus dikasih sedotan. Bertebaran di seluruh penjuru tong sampah sekolah. Belum lagi jajanan lain yang pakai kemasan plastik lainnya macam snack ringan bermicin itu. Makin banyak kan tuh sampah plastik di sekolah. Terus gimana dong untuk mengatasi masalah sampah plastik di sekolah ini??

Itu tadi, 3R, reduce, reuserecycle. Reduce alias mengurangi penggunaan plastik. Nah supaya ga sering-sering pakai plastik, gw sendiri saat itu sudah rajin bawa botol minum sendiri. Ini salah satu bentuk reduce (mengurangi) sampah plastik yang gw hasilkan di sekolah. Daripada beli air mineral kemasan, mendingan gw bawa aja botol minum sendiri dari rumah. Lebih hemat uang jajan juga kan. Heuheu. 😁

Reuse, alias gunain lagi plastik yang masih bisa dipakai. Kalau terkait poin ini, jujur saat itu kayanya gw masih kurang menerapkan reuse deh. Tapi sebetulnya bisa nih dengan pakai ulang kantong kresek hasil belanjaan misalnya. Saat ini sih salah satu reuse yang gw lakukan adalah kemasan plastik dari popok Baby Z gw pakai ulang untuk sampah popoknya. 🤣

Recycle, kalau tahap yang ini sih harus lebih effort dilakukannya. Paling kalau di sekolah, saat itu gw disuruh bawa kemasan minuman probiotik (sehari minum dua) yang sudah dibersihkan dan di-recycle menjadi boneka putri yang cantik. Gw suka bikin boneka ini!! 😍

Oia, kayanya kalau jaman sekarang mungkin diajarin untuk bikin eco-brick kali ya. Gw sendiri di rumah suka bikin eco-brick dan eco-brick itu iseng-iseng gw jual di e-commerce. Ternyata beberapa eco-brick gw dibeli dongg dan infonya sih untuk tugas sekolah. 😅

Baca juga: Sampah Plastik

Kalau kalian, gimana cara kalian mengatasi masalah sampah plastik di sekolah? Ada pelajaran Lingkungan Hidup juga ga di sekolah? Yuk yuk cerita di kolom komentar. 🌷🌷🌷

Postingan ini diikutsertakan dalam eco listerasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3DoP Ibuku Content Creator 🍀