Kemarin ini aku dapat komen dari pembaca untuk ceritain review pemasangan kawat gigi di drg. Linus Boekitwetan. Wah, ga nyangka posku ini ada yang baca juga ya. Senangnya.... Nah karena uda ada penyemangatnya, makanya aku mau tulis nih pengalamanku pasang kawat gigi di drg. Linus Boekitwetan. Mari disimak ya para pembaca yang baik hati. ^^
Tanggal 16 Februari 2019 kemarin aku datang kontrol yang ke-11. Karena tiap kontrol itu aku bayar cicilan biaya kawat gigiku sebesar Rp 500.000, berarti sejauh ini aku sudah bayar Rp 5.000.000 (DP) + Rp 5.500.000 = Rp 10.500.000. Wow tinggal Rp 1.500.000 lagi maka cicilanku lunas. Huehehehe...
Tidak seperti prediksi awal drg. Linus, ternyata progress selesainya pemasangan kawat gigiku ini tidak bisa selesai di pertengahan bulan Februari. Tapi memang aku minta drg. Linus untuk bisa menyelesaikan perawatan kawat gigi ini di pertengahan Maret sih, tepatnya sebelum tanggal 20 Maret 2019. Soalnya tanggal 20 Maret 2019 itu aku mau pergi foto pre-wedding. Terus si Q itu ga setuju kalau pada saat foto, gigiku ini masih dipagerin. Nah makanya aku kasih target deh sama pak dokter. Hahahah. Uda kaya penyelesaian proyek bangunan aja ya pake ditargetin segala. Tapi meski begitu pak dokter dengan sabarnya menyanggupi permintaanku ini loh!
Padahal kalau dipikir-pikir, pemasangan kawat gigiku ini terhitung sangat cepat. Bayangkan saja, aku baru mulai pasang kawat gigi di tanggal 30 Juli 2018 dan aku minta selesai perawatan kawat gigi ini sebelum tanggal 20 Maret 2019. Berarti aku pasang kawat gigi cuma sekita 8 bulan saja. Uwoow, paket kilat. drg. Linus sendiri berkomentar demikian saat aku kontrol tanggal 16 Februari 2019 lalu dan yak, saat kontrol gigi kesebelasku itu, kawat gigi bagian bawahku sudah dilepas. Hooray! Kawat giginya bisa aku bawa pulang loh. drg. Linus yang menawarkan mau ga aku bawa pulang kawatnya buat kenang-kenangan. Langsung saja aku anggukan kepala karena saat itu aku ga bisa ngomong, kan lagi dilepas kawatnya.
Kawat Gigi Bawahku yang Bisa Dibawa Pulang |
Untuk kontrol berikutnya, aku sudah buat janji di tanggal 2 Maret 2019 nanti. Namun sepertinya aku terpaksa membatalkan janji tersebut. Habisnya papa mamaku minta aku pergi ke Bandung sih. Jadinya aku minta diatur kembali deh jadwal kontrol giginya. Nah kalau mau atur-atur jadwal ini, aku cukup WA saja ke nomor drg. Linus Boekitwetan. Responnya cukup cepat kok. Tapi kalau lama pun ya aku maklum lah, pasti pak dokter lagi nanganin pasien.
Kalau ditanya bagaimana pengalamanku selama pasang kawat gigi di drg. Linus Boekitwetan... aku sih suka-suka saja ya dengan pelayanan yang diberikan. Pak dokter selalu mengingatkanku untuk datang kontrol. Pasti di-WA deh buat nanyain jadi datang kontrol atau engga. Nah karena diingatkan ini, aku jadi ga lupa buat datang kontrol. Kalau engga mah, pasti lewat deh. Apalagi aku tuh harus lebih intens kontrolnya karena harus cepat selesai. Jadi aku dianjurkan untuk kontrol setiap dua minggu sekali gitu. Bulan-bulan awal sih masih tiga minggu sekali. Tapi di pertengahan progress, kontrolnya jadi dua minggu sekali.
Setiap datang kontrol, aku memang harus menunggu dulu sih karena masih ada pasien. Tapi nunggunya ga lama kok karena kan sudah buat jadwal. Tapi pernah beberapa kali drg. Linus yang nungguin aku. Soalnya aku ini pasien terakhir sebelum kliniknya tutup. Apalagi aku kontrol tuh hari Senin/Kamis gitu sehabis aku pulang kerja. Terus aku kan ga tau ya kondisi jalanan macet apa engga. Kalau macet, terpaksa lah drg. Linus yang nungguin aku. Untungnya drg. Linus ini mau loh nungguin pasien telat macem aku ini. Huhuhu baiknya pak dokter....
Saat masuk ruangan untuk kontrol, drg. Linus pasti memutarkan lagu-lagu hits gitu. Bikin hati senang mendengar lagu yang enak didengar. Terus pak dokter langsung lihat berkas milikku untuk cek perkembangan dan langkah apa yang selanjutnya harus dilakukan. Pak dokter juga suka minta aku buat ingetin di kontrol berikutnya harus dilakukan apa, supaya doi ga lupa juga gitu.
Kalau ditanya kesannya, drg. Linus itu orangnya ramah, suka ngajakin pasiennya ngobrol padahal si pasien itu ga bisa ngejawabin pertanyaan yang diajukan. Ya gimana atuh dok, aku kan lagi menganga karena lagi diperiksa, ga bisa jawab deh. Hahaha. Terus juga bukan tipe dokter yang ngelama-lamain progress pasang kawat gigi pasiennya gitu. Aku ingat drg. Linus bilang gini saat aku minta supaya bulan Maret sudah harus selesai "Iya, saya juga ga mau ngelama-lamain. Kalau emang uda bisa selesai, ya saya lepas kawatnya." Oke-oke dok. Terima kasih sudah mau menyanggupi. Terus selain itu, drg. Linus ini tuh suka bagi-bagi hadiah gitu saat hari-hari raya besar. Pas Lebaran kemarin aku dapat coklat dan kurma gitu. Lalu saat Natal, aku juga dikasi souvenir tempelan berbentuk gigi gitu. Lucu deh.
Souvenir Natal dari drg. Linus Boekitwetan |
Oia, karena kawat bawahku sudah dilepas, aku sehari-hari harus pakai retainer. drg. Linus bilang aku harus rajin-rajin pakai retainer. Lepasnya cuma saat makan dan gosok gigi saja. Soalnya kan perawatan gigi kawatku ini terhitung cepat. Jadi supaya ga berubah lagi, harus rajin pakai retainer. Bentuk retainer-nya bening gitu. Terus ada tempatnya juga, jadi kalau dilepas bisa diletakan di tempatnya supaya ga hilang. Kata drg. Linus, retainer ini jangan sampai hilang. Kalau hilang, biaya bikin barunya bisa sejutaan gitu. Wah lumayan banget kan kalau harus bayar lagi. Hiks.
Retainer Bening |
Tempat Retainer |
Buat dapetin retainer ini ga bisa langsung saat itu juga. Gigiku dicetak lagi baru dua hari setelahnya aku bisa mendapatkan retainer ini. Jadi karena aku kontrol hari Sabtu, kudapatkan retainer ini di hari Senin pagi jam 10. Buat ngambilnya ga perlu cape-cape dateng ke kliniknya kok. drg. Linus memang menyarankan agar aku memesankan ojek daring untuk mengantarkan retainer ini. Jadi ga perlu repot datang langsung cuma buat ambil ginian kan...
Oke, segitu dulu deh yang bisa aku ceritain. Rencananya sih tanggal 16 Maret 2019 ini gigiku sudah bebas dari pagar kawat ini. Hehehe. Ditunggu kelanjutannya ya saudara-saudari... ^^