Jalan-Jalan ke Bandung: Wisata Keliling Benua Asia dan Afrika di The Great Asia Africa Lembang

Mumpung masih trimester kedua, gw merengek pada Mr. Q untuk ajak gw jalan-jalan ke Bandung. Sebetulnya gw tuh uda lamaaaa banget banget pengen ke Bandung. Terakhir kali ke Bandung tuh November 2020 deh. Aseliii udah dua tahun dong ga ke Bandung. 🙈 Pantesan kangen ❤

Rengekan gw ditanggapi dengan di-booking-nya hotel di area Dipati Ukur, Bandung. Akhirnya tanggal 9-10 April 2022 kemarin akhirnya gw bisa main ke Bandung lagi!!! Yeay! Pada pos kali ini, gw pengen ceritain pengalaman gw main ke The Great Asia Africa, tempat wisata yang belum lama ini buka di area Lembang, Bandung. Sebetulnya pas November 2020 lalu itu sempet mau ke sini juga, tapi parkirannya naujubilah ramai bingitt!! Ga jadilah ke situ, jadinya main ke De'Ranch dan Floating Market deh.

Mampir ke The Great Asia Africa ini sebetulnya hampir batal karena Bandung diguyur hujan deras. Padahal pas gw sampai Bandung sekitar jam 11-an itu cuaca masih cerah loh. Gw makan siang dulu di salah satu cafe area Progo, namanya Bilbao Brasserie. Awalnya niat makan siang di cafe area Dago Atas cem The Stone Cafe, eh ternyata baru buka jam 4 sore. Sama juga dengan Cocorico, yang bahkan ga ada tanda-tanda kehidupan pas mampir depan cafe-nya (maklum lagi bulan puasa ceu). Jadi turun lagi ke area bawah dan mencoba ke area Progo. Finger crossed berharap ada cafe yang buka. Plus gw pengen mampir ke Rocca & Co lagi. Eh ternyata Rocca & Co sudah tidak beroperasi lagi dong. Huhuhu sedih. Jadilah nyobain cafe Bilbao Brasserie yang dulunya adalah Hartwood Cafe. Emang nih cafe di Progo itu sering banget berubah. Kalo ga bisa bertahan, tutup dan digantikan oleh cafe lain. Banyak beberapa cafe di sini yang kini sudah ga ada (salah satunya Rocca & Co. itu dan Fat Panda yang keduanya adalah cafe favorit gw). 😥

Nah pas selesai maksi ini nih Bandung tiba-tiba diguyur hujan deras. Padahal rencana gw tuh habis makan siang pergi ke The Great Asia Africa. Alhasil langsung puter haluan cari wisata indoor. Tapi nihil guys, karena ga ada tempat wisata indoor yang menarik buat gw. Akhirnya diputuskan jalan ke arah Paris Van Java saja karena searah juga kan kalo mau ke Lembang. Mana tau hujan berhenti mengguyur jadi bisa stick to the plan. Selama perjalanan itu gw nyanyi "rain rain go away, come again another day. Furi want to play, rain rain go away...🎵" berharap hujan segera berhenti. 🤣🤣🤣

Benar saja dong, mendekati Paris Van Java hujan sudah mereda dan diputuskanlah untuk terus nanjak sampai ke Lembang! Hore!!! Terima kasih Tuhan sudah mewujudkan mimpi bumil. 😍

The Great Asia Africa punya parkiran yang cukup luas. Pas dulu itu parkiran penuh sampai harus parkir ke rumah warga. Kebayang dong di dalem sepadet apa??? 😱 Untunglah kali ini tidak begitu ramai, jadi lebih secure dan bisa lebih enjoy jalan-jalannya. 🤩

The Great Asia Africa ini berlokasi di Jl. Raya Lembang - Bandung No.71. Tempat wisata ini terkenal dengan sensasi mengelilingi negara-negara dari Asia sampai Afrika tanpa perlu datang langsung ke kedua benua tersebut. Satu hari (bahkan setengah hari) cukup kok untuk keliling di tempat wisata seluas 5 hektar ini. Yang jelas pakai sepatu dan outfit yang nyaman untuk berkunjung ke sini guys. Harga tiket masuk The Great Asia Africa adalah Rp 50.000 per orang. Tiket ini sudah termasuk dengan penukaran snack berupa sosis panggang atau jus dengan aneka pilihan (kiwi, lemon, mangga, guava). Gw pilih tukar dengan jus kiwi, sedangkan Mr. Q tukar dengan jus lemon. Mama tukar dengan jus guava (yes, gw ke Bandung bertiga).

Sejujurnya sesampai di The Great Asia Africa masih agak sedikit gerimis. Tapi masih okelah untuk jalan-jalan di tempat wisata ini. Habis tuker jus, kami mulai perjalanan kami keliling The Great Asia Africa. 💃🏻 Firstly, kami cek peta yang ada di gerbang awal untuk menentukan rute perjalanan kami. Akhirnya diputuskan untuk mengunjungi area Asia terlebih dahulu. Ada Korea, kemudian Thailand, dilanjutkan ke Timur Tengah, kemudian area India, Indonesia, Jepang, Turki, dan terakhir Afrika.

Di beberapa negara, ada spot foto berbayar mulai dari Rp 20 ribu (Korea, Thailand, Timur Tengah) dan tempat penyewaan pakaian khas negara tersebut (Korea, India, Timur Tengah). Gw sendiri sih memilih untuk foto-foto sendiri saja biar gratis. Oia selain itu ada juga kedai-kedai souvenir dan jajanan khas negara tersebut. Yang menarik di area Jepang, bisa mainan nangkap ikan seperti saat festival musim panas di Jepang. Seru deh! Ada board of record-nya gitu untuk kelas anak dan kelas dewasa. Saat gw ke sana, rekor tertinggi untuk anak kalau ga salah sampai 99 ekor!! Gile, jago bingit ya!! Kayanya gw cuma bentar uda robek deh alat pancingnya 🤣 Terus di area Afrika sebetulnya ada animal park. Tapi somehow gw kok ga nemu area ini ya. 😅

Untuk kembali, pengunjung harus melewati rute Timur Tengah. Nah di sini bisa naik sky lift untuk naik ke atas (maupun turun). Lumayan ceu mendaki untuk pulangnya. Tanjakannya cukup membuat gw ngos-ngosan. Pas awal jalan sih enak ya karena menurun, pas pulang, e buset... cape ceu. 😣 Akhirnya diputuskan untuk naik sky lift saja. Eh selidik punya selidik, penyandang disabilitas, ibu hamil, lansia, dan orang yang bawa stroller bisa gratis naik ini. Tapi gw tetap bayar dong. 🙄 Efek ketidaktahuan ya begini nih. Biaya menggunakan sky lift ini Rp 10.000 per orang.

Overall, gw puas jalan-jalan ke sini. Setiap spot yang ada di sini seru untuk dilihat-lihat dan cukup terawat. Gw merekomendasikan keluarga muda dengan anak-anak untuk main ke sini. Seruuuu.

Kalian sendiri apakah sudah pernah berkunjung ke The Great Asia Africa?

Booster AstraZeneca Saat Hamil

Halo para pembaca sekalian. Apa kabarnya? Semoga kalian sehat-sehat dan bahagia selalu ya. Buat yang lagi sakit, semoga diberikan kesembuhan. Buat yang kurang bahagia. Percayalah kehidupan ini berputar. Nanti akan ada masa-masa saat kalian akan bahagia kok. Seperti dalam film Inside Out, justru terkadang sehabis mengalami sadness, kita jadi bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya nanti. Ceileh. Ngomong apa sih gw? 😅 Uda lama ga nulis, jadi somplak begini ya. Maafkan gw ya teman-teman. 😇

Di hari Jumat yang indah ini (karena long weekend), kangen juga pengen ceritain secercah pengalaman pribadi gw saat booster kemarin. Kalian sudah pada booster belum? Kalau belum dan sudah dapat tiket booster-nya, ayok-ayok segera booster supaya lebih imun terhadap Covid yang bau-baunya akan segera menjadi endemi nih.

Pendaftaran Booster COVID-19 di Jakarta

Gw lupa tepatnya kapan, sepertinya Jumat minggu lalu, gw mulai cari-cari pendaftaran online untuk melakukan booster. Apakah ibu hamil boleh vaksin booster? Boleh kok! Tapi baiknya sih konsultasikan dulu dengan dokter kandungan masing-masing ya. Informasi yang gw tau, sebaiknya vaksinasi Covid dilakukan di trimester kedua karena umumnya merupakan kondisi paling prima bagi para ibu hamil. Uda ga sakit mual-mual atau berisiko tinggi karena tenggat melahirkan yang dekat. That's why gw pun mulai cari-cari tempat vaksinasi Covid ketiga.

Setelah browsing sana-sini dengan keyword "Vaksinasi Booster Jakarta Barat", akhirnya gw mendapatkan link pendaftaran booster di RSUD Kembangan. Gw pilih di tanggal 11 April 2022 kemarin karena hari Sabtu dan Minggu tanggal 9 dan 10 April gw bertamasya ria bareng suami dan mama gw ke Bandung. Kalo habis vaksin kan sebaiknya bedrest, maka gw pilihlah hari Senin karena gw bisa seharian di rumah in case gw ga enak badan.

Oia, buat kalian yang tinggal di Jakarta, kalian juga bisa unduh aplikasi JAKI supaya bisa daftar vaksinasi. Konon kabarnya kalau daftar vaksin via JAKI, vaksin booster yang bisa didapatkan adalah Pfizer atau Moderna. Contohnya di RSUD Kembangan tempat gw booster. Karena gw daftar pakai link Google Form, vaksin yang gw dapat adalah AstraZeneca. Sedangkan buat yang daftar via JAKI, mendapat vaksin Moderna. Yah menurut gw semua vaksin sama aja sih. Jadi mau dapat AZ atau vaksin apapun it's ok buat gw karena sama-sama bisa menambah kekebalan tubuh terhadap virus Corona.

Hari H Booster AstraZeneca di RSUD Kembangan

Pagi hari gw bersiap dengan tak lupa sarapan pagi terlebih dahulu. Ingat sebelum vaksin, baiknya dalam keadaan kenyang jangan perut lapar. Takut pingsan. Saat itu gw sarapan dua pisang bolen Goela Semut yang baru gw beli di hari Minggunya di Bandung. Satu rasa coklat dan satu rasa keju. Uenak. Setelah itu, cus dah berangkat ke RSUD Kembangan dengan minta bantuan Mr. Q untuk anterin gw ke RSUD Kembangan.

Sesampainya di RSUD Kembangan, jam menunjukkan pukul setengah 9 pagi, sudah terlihat tenda-tenda dengan beberapa orang yang sudah duduk manis di situ. Kondisi tidak ramai dan tak ada antrian mengular sama sekali. Harusnya sih memang begini karena kan sehari sudah dikuotakan juga ya. Jadi ga mungkin ada antrian panjang.

Mr. Q menunggu di dalam mobil dan gw pun turun untuk melakukan registrasi. Setelah registrasi, gw diberikan form untuk gw isi dan nomor urut 18 tertera dan vaksin yang gw dapat adalah AstraZeneca setengah dosis. Mungkin karena vaksin 1 dan vaksin 2 gw adalah Sinovac, maka vaksin ketiga diberikan AstraZeneca setengah dosis saja.

Setelah isi form, gw cari tempat duduk untuk menunggu dipanggil. Seharusnya vaksinasi dimulai pukul 8, tapi ternyata baru dimulai sekitar pukul sembilan kurang gitu? Gw menunggu sekitar 1 jam sampai tiba waktunya gw dipanggil untuk ditensi dan ukur suhu tubuhnya. Terus kembali menunggu sampai gw bisa mulai disuntik. Tempat suntiknya adalah ruangan dari kontainer gitu dan nama peserta akan dipanggil menggunakan mic untuk memasuki ruangan vaksinasi. Tiga puluh menit kemudian nama gw dipanggil dan gw pun memasuki ruang vaksinasi. Di ruangan itu gw ditanyai nomor HP dan diproses datanya gitu supaya data vaksin ketiga gw bisa masuk ke aplikasi PeduliLindungi. Ga lama setelah itu, mulailah gw disuntik booster AstraZeneca setengah dosis. Lalu gw diberikan form untuk berikan ke tempat registrasi awal.

Keluar dari ruangan vaksinasi, gw menyerahkan form kemudian menunggu kembali nama gw dipanggil untuk mengambil sertifikat vaksin. Setelah sertifikat gw jadi, petugas vaksin pun memanggil nama gw dan berpesan "sehat-sehat ya". Gw pun pulang deh dengan mulai merasa pegal di lengan kiri gw bekas disuntik tadi.

Gejala Sehabis Booster AstraZeneca Saat Hamil

Gw melakukan booster AstraZeneca ini saat usia kandungan gw 24 minggu. Sehabis booster AstraZeneca di pagi hari, gw masih kerja (dari rumah) seperti biasa. Bahkan gw masak untuk makan siang gw hari itu. Namun kondisi gw drop saat tengah malam. Gw merasakan pegal yang lebih parah dari pagi hari sehabis suntik. Lengan kiri gw rasanya lemas dan sakit kalau digerakkan atau untuk menekan sesuatu. Jalan pun lambat layaknya orang sakit dan gw merasa badan gw meriang. Akhirnya gw pun minum parasetamol 500gr 1 butir tengah malam itu. Posisi tidur gw menyamping ke kanan karena lengan kiri gw sakit kalau ditekan.

Esok harinya, gw sudah lebih baik dari sebelumnya. Tapi siang hari sekitar jam 11 siang, gw mulai merasa ga enak badan kembali. Akhirnya gw pun minum parasetamol 500gr 1 butir lagi sehabis makan siang. Tak berapa lama, sesekali gw istirahat sebentar di sela-sela jadwal yang ga ada meeting. Mau gimana lagi, hari Selasa siang hingga sore gw padat dengan meeting. Jadi mau ga mau gw sempat-sempatin tidur sebentar saat tidak ada jadwal meeting walau hanya 15 menit saja.

Sore hari tubuh gw lebih baik daripada siang hari. Keringat dingin keluar dari tubuh gw. Gw tau tubuh gw masih belum fit sempurna. Jadi gw pun menutup laptop gw (tanda gw menyudahi kerjaan gw hari itu) lebih cepat dari biasanya. Tidur malam pun lebih cepat karena gw merasa lebih cepat ngantuk.

Hari Rabu dan setelahnya, gw merasa sudah kembali sehat seperti biasa. Namun yang berbeda, bayi dalam kandungan gw lebih aktif nendangnya dari biasanya. Gw merasakan tendangan-tendangan yang luar biasa. Berbeda dari biasanya sebelum booster AstraZeneca. Terkadang, ada rasa sakit sedikit juga di perut tapi masih bisa ditoleransi dan hanya sesekali saja. Selebihnya baik-baik saja.

Kira-kira begitulah gejala yang gw alami sehabis booster AstraZeneca saat hamil. Apakah ada yang mengalami hal yang sama? Informasi yang beredar baiknya ibu hamil divaksin Pfizer atau Moderna yang sudah ada penelitiannya. Tapi saat gw vaksin, petugas tidak ada yang melarang untuk menggunakan vaksin AstraZeneca. Gw harap ke dapannya akan baik-baik saja sih dan bayi dalam perut gw tetap sehat. Amin.