Series Review: Mouse (2021)

Drama Mouse ini sebetulnya sudah hits dari Maret (saat tayang pertama kali) dan banyak relasiku yang ngomongin soal Mouse ini. Teman-teman blogger juga sepertinya sudah banyak yang mengulas drama satu ini. Tapi gw sendiri baru kelar nonton drama ini di September ini. 🀣🀣🀣 Nonton ini juga karena kakak ipar yang puterin drama ini saat santai di Minggu siang. Padahal gw awalnya kurang tertarik untuk nonton ini. Eh tapi karena sudah terlanjur nonton, jadi aja gw lanjutin nonton semua episodenya sampai habis. Oh faktor lainnya nonton ini karena Lee Seung Gi main di sini. 😍

Sumber: asianwiki

Mouse - λ§ˆμš°μŠ€

Sutradara

:

Choi Joon-Bae

Penulis

:

Choi Ran

TV

:

tvN

Jenis Film

:

Crime, thriller, drama, misteri

Total Episode

:

20 episode

Tanggal Rilis

:

3 Maret 2021

Cast Mouse - 마우슀

Sinopsis Mouse - 마우슀

Jung Ba Reum (Lee Seung Gi) adalah seorang polisi. Dia adalah seorang yang jujur dan selalu mencoba untuk menegakkan keadilan. Ia hidup bertetangga dengan Oh Bong Yi (Park Ju Hyun) yang tinggal berdua dengan neneknya. Jung Ba Reum suatu hari menghadapi pembunuh psikopat yang membuat seluruh rakyat takut. Keterlibatannya dengan pembunuh psikopat ini pun berujung mengubah seluruh hidupnya.

Di sisi lain, Go Mu Chi (Lee Hee Jun) adalah detektif polisi. Dia merupakan penyitas dari kasus pembunuhan berantai Head Hunter. Seumur hidupnya, menaruh dendam pada Head Hunter yang telah membunuh kedua orang tuanya, serta membuat kakaknya cacat. Dia pun menjadi detektif polisi yang menyelesaikan kasus pembunuhan berantai psikopat.

Sedangkan Choi Hong Ju (Kyung Soo Jin) adalah seorang produser acara stasiun TV yang menyiarkan tentang kasus-kasus pembunuhan Head Hunter. Terdapat rahasia kelam dalam hidupnya yang memacu dirinya untuk menjadi seorang produser dan menyiarkan acara tv yang menguak suatu kasus pembunuhan.

Review Mouse - 마우슀

Hmmm, nonton ini siap-siap dibuat pusing dengan alur maju mundurnya. Mungkin maksudnya sih untuk bikin penasaran penonton dengan masa kecil siapa ini yang diceritakan. Yang jelas awal-awal ya nyeritain masa kecil seorang psikopat berdarah dingin yang tega membunuh korban-korban tak bersalah demi kepuasan pribadinya saja. Oh sebelum itu, diceritakan dahulu kisah psikopat bernama Head Hunter yang merenggut nyawa kedua orang tua Go Mu Chi.

Baca juga: Review Stranger from Hell (2019)

Episode-episode awal gw puas dengan cerita yang dibawa dan misteri yang sedikit demi sedikit terkuak. Tegangnya dapet, misteriusnya dapet. Terus senang banget saat Head Hunter akhirnya berhasil tertangkap. Tapi makin ke episode tengah dan akhir gw merasa makin meh. Gw merasa ada cerita-cerita yang dipaksakan.

Namun gw suka dengan acting dari Lee Seung Gi. Dari karakter alim-alim, tiba-tiba jadi karakter seram gitu. Masih terbayang seringai piciknya. Astaga. Luar biasa acting-mu oppa. Di samping itu, gw pun suka dengan acting dari Lee Hee Jun. Menjiwai sebagai detektif dan caranya menguak misteri pun bagus.

Alur cerita yang kadang-kadang menceritakan masa lalu, sempat membuat bingung karena kan ga tau itu lagi ceritain masa kecil siapa. Terus pas bagian akhir-akhir, gw pusing dengan nama-nama yang disebutkan. Maklum, dalam cerita ini kan ada banyak kasus yang diceritakan. Terus gw lupa nama-namanya. Jadi pas di bagian akhir-akhir disebutkan lagi nama-nama orangnya, gw uda keburu lupa nama itu merujuk pada kasus yang mana. 🀣 Gw sampai googling dulu dong nama-nama yang gw ga inget itu, terus pas udah nemu jawabannya, "oh lagi ceritain kasus yang ini toh". Ada yang kaya gw juga ga? πŸ˜‚πŸ˜‚

Sebetulnya secara garis besar ceritanya seru, tapi ada beberapa bagian yang terlalu didramatisir. Terus menurut gw, Oh Bong Yi ini seperti karakter yang sengaja dibikin jadi utama gitu. Padahal kasus dia cukup selesai sampai situ. Tapi somehow kaya dipertahanin terus karakter ini sampai akhir.

Emosi penonton (maksudnya emosi gw) dibuat campur aduk saat nonton drama ini. Yang awalnya pro ke karakter ini karena merasa dia baik, eh tau-tau dibuat kaget karena karakter tersebut bukan protagonisnya. Sebaliknya, yang awalnya ngira suatu karakter sebagai antagonis, eh ga taunya dia malah protagonisnya.

Oh ya, karena episode tengah sampai akhir itu meh buat gw, gw agak setengah hati nontonnya. Kaya males lanjut nonton, tapi tanggung gitu. Jadi ya agak lama juga nyelesaiin drama satu ini.

*Spoiler Alert*

Beberapa adegan yang menurut gw bikin greget dan dramatisir....

Kakak Go Mo Chi, Go Mo Woon sudah diambang kematian. Dia diberi kesempatan untuk hidup oleh psikopat dengan cara dia marah kepada pembunuh (Head Hunter) yang sudah membunuh kedua orang tuanya. Go Mo Chi sudah memohon-mohon dengan penuh tangis agar kakaknya menuruti si psikopat itu. Tapi kakaknya ga kunjung marah dan berakhir leher digorok si psikopat pada tayangan langsung yang bisa ditonton warga Korea saat itu. Gila ga sih?? Lo kalo di posisi Go Mo Woon apakah tetap mau diam-diam saja dan memilih untuk mati?? Kesempatan hidupnya kan cuma disuruh marah. Marah aja sebentar dan bisa tetap hidup kan akhirnya.... Greget banget deh pas nonton bagian ini. 😀

Terus kan Oh Bong Yi sudah tau lokasi si pak pendeta ditawan, kenapa ga cepet-cepet lapor polisi? Tapi dia malah pergi ke TKP sendiri dan mempertaruhkan nyawa melawan psikopat. Djujur saya merasa ini dramatisir banget. Tapi kalo ga gitu ga seru ya. Wkwk. Cuma gw malah jadi yang... diih apaan sih nih film... 🀣 dan... diiiih apaan sih ni cewe, so soan heroic tapi nanti ujungnya zonk juga..

Masih ada lagi, yaitu adegan Sung Yo Han (Kwon Hwa Woon) mendatangi rumah Ba Reum. Dia pakai topi hitam dan pakaian serba hitam. Tapi anehnya dia ga pake masker untuk menutupi wajahnya. Harusnya kan kalo ga mau ketauan pasti cover juga mukanya. Ini seolah-olah sudah siap untuk diketahui wajahnya oleh rang-orang. Kan aneh?

Lalu ada beberapa adegan yang dengan mudahnya Ba Reum masuk ke rumah seseorang. Tiba-tiba dia sudah di dalam rumah dan nyari-nyari barang yang dia butuhkan. Adegan yang mirip-mirip seperti adegan sinetron gitu... Gampang aja nyelinap masuk ke rumah-rumah orang.

Ah sama ada adegan nepotisme. Wwkwkw. Oh Bong Yi yang SMA pun ga lulus, tapi dia bisa bekerja di stasiun TV sebagai asisten karena direkrut oleh Choi Hong Ju. Wow. Ya mungkin pada kenyataannya ada saja yang nepotisme begitu.... 

Adegan romansa pada drama ini juga kaya dipaksakan gitu. Sengaja dibikin ada tapi chemistry-nya ga dapet antara karakter Oh Bong Yi dan Jung Ba Reum. Huhuhu... Sayang sekali. Gw tuh merasanya Ba Reum seperti kakanya Bong Yi, bukan sebagai kekasih. Kurang cocok meraka berdua disandingkan sebagai pasangan. πŸ˜‚

Episode akhir dari drama Mouse ini juga kurang nampol. Hukum di Korea Selatan itu kalau hukuman mati tuh maksudnya di penjara seumur hidup ya? Soalnya Head Hunter yang dihukum mati tuh sampai akhir episode masih hidup gitu. Padahal kan di cerita sudah belasan tahun berselang sejak dia dijatuhi hukuman mati. Hmm don't know soal ini deh. Tapi gw agak heran aja, kok si Head Hunter kaga kunjung mati. 🀣

Misteri utama dalam drama ini juga malah membuat gw makin meh. Mungkin maksudnya biar kaya 21th Century Boys gitu kaya ada sindikat di pemerintahan untuk mencapai tujuan terselubung. Tapi jatuhnya malah meh buat gw. πŸ˜‘

Overall, gw cukup menikmati cerita Mouse ini. Penguakan misteri pembunuhan pada kasus-kasus kecilnya bagus. Tapi malah kurang bagus saat menguak misteri utamanya. πŸ˜‚ Rating dari IMDb untuk drama Mouse ini adalah 8,7. Tapi maaf, gw memberikan rating 7 bintang untuk drama Mouse ini. πŸ™

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐(7/10)

Chili Side Effect


Sudah lama nih gw ga update tentang kehidupan gw. Ada yang penasaran ga? 🀣🀣🀣 Oke tanpa basa basi, gw ceritakan sedikit kisah pilu gw soal hate love relationship dengan cabe. Mari disimak yak... 

Perayaan ulang tahun Mr. Q dibarengi dengan perayaan ulang tahun kakak ipar juga. Maklum ultahnya deketan gitu mereka. Hari Selasa kakak ipar yang ultah, hari Jumatnya si Mr. Q yang ultah. Nah karena rayain bareng, dibuatlah acara makan keluarga bersama di hari Minggu siang. Saat itu kakak ipar bawain ayam taliwang dari Manuk Locale.

Tentu saja yang namanya ayam taliwang itu khas dengan cabenya yang gurih-gurih enyoy dan pedas.  

Menggiurkan bukan melihatnya? Eh tapi itu ayam plecing sih yang di dalam foto. Tapi menurut kakak ipar, yang dibawa adalah menu ayam taliwangnya. Saat gw perhatikan bentuknya kayanya mirip sama di foto. 🀣 Jujur gw ga tau bedanya. Wkwkw. Saat itu sambelnya ga langsung dicampur kaya di foto. Tapi dipisahin dan ada beberapa level: tidak pedas (cuma ada dua paket), sedang, pedas, dan sangat pedas. Tak lupa juga dipesan kangkung plecing nan nikmat dari Manuk Locale juga.

Gw saat itu sudah agak lama puasa makan cabe ato sambal. Mulai puasa di akhir Juni dan cukup konsisten ga makan cabe atau sambal. Paling ya kalo ada makanan pakai cabe, cabenya gw sisihkan. Ga dilahap kaya sebelum gw puasa. Bisa dibilang hari Minggu siang itu merupakan pertama kalinya gw cheating makan sambal lagi. Jujur guys, gw itu orang yang suka sambal ato cabe, keputusan puasa makan sambal itu merupakan keputusan besar dalam hidup gw. Bayangin coba makan nasi uduk ayam goreng tanpa sambal. Alamaaak kurang nikmat. 😭😭😭

Balik lagi ke cheating hari itu... Saat gw makan ayam taliwang cocol sambalnya sih biasa aja. Gw makan yang level sedang saat itu. Ga berani lah gw makan yang sangat pedas karena sudah lama ga makan sambal biasanya level kuat pedasnya jadi kembali cupu. 🀣 Terus gw makan juga kangkung plecingnya. Nikmat dengan rasa asam, asin, dan pedasnya. Tapi saat gw lahap bumbu merah-merah yang ada di kangkung plecingnya... Alamak, nyelekit kali itu cabe. Keringet bercucuran dan tempo makan berubah cepat. Lidah sakit banget karena si cabai super itu. Tapi setelah beberapa lama gw makan dengan lalap timun, rasa pedas nyelekitnya berangsur-angsur hilang.

Berhubung sisa ayam taliwang masih ada di hari Senin. Gw masih bandel makan lagi padahal hari Senin pagi gw terbangun dengan kondisi tenggorokan yang sudah agak sakit. Tapi ga mungkin toh ya makan ayamnya tanpa cocol sambal. Tetap saja gw paksakan dengan cocol sambal. #badung

Malam harinya, rasa sakit di tenggorokan menjadi-jadi guys. πŸ˜‚πŸ€£πŸ€£ Bahkan Selasa sore gw sampai demam dan badan gw pegal serta sakit-sakit. Untung tiap pagi gw rutin konsumsi perasan lemon. Nah sebacanya gw, perasan lemon ini cukup membantu meringankan sakit tenggorokan. Gw juga mengaduk satu sedok makan madu ke dalam segelas air hangat supaya bantu meredakan sakit di tenggorokan gw. Tapi karena ga kunjung sembuh, hari Rabunya gw konsultasi ke dokter secara daring. Diresepkanlah obat Degirol dan Lameson. Gw request ke dokternya supaya jangan diresepkan antibiotik karena gw kan konsumsi probiotik. Nanti mikrobiome baik pada ikutan metong juga lagi kan karena antibiotik. 🀣 Gw juga ijin ga masuk karena ingin bedrest seharian. Bos gw saat itu sudah agak takut gw terpapar Covid-19, tapi gw rasa ini tuh bukan Covid-19. Murni karena efek samping makan cabe. πŸ™„ 

Hari Kamisnya kondisi gw membaik, masih ada sedikit sisa rasa sakit tapi sudah ga separah di hari Selasa dan Rabu. Kini saat gw nulis tulisan ini, gw sudah ga sakit tenggorokan (kondisinya sudah seminggu dari awal gejala). Tersisa pilek dan sedikit batuk efek sakit tenggorokan. Obat sakit tenggorokannya sebetulnya sudah ga gw konsumsi di hari Jumat minggu lalu karena gw sudah ga rasa sakit lagi. Tapi karena masih ada pilek dan tenggorokan malah jadi gatal, gw ganti obat jadi obat batuk ibu dan anak di hari Senin kemarin. Gw coba minum obat batuk ini dulu deh sampe esok hari. Doakan supaya gw segera sehat kembali ya. Oia, obat batuk sirup ini gw suka rasanya. Ada yang pernah minum obat batuk ini juga? Yang kemasan kardusnya warna merah itu. Hehe.

Sejak sakit tenggorokan di hari Senin minggu lalu, gw berjanji sama diri gw sendiri untuk ga bandel makan cabe ato sambal lagi. Gw sebetulnya memutuskan puasa cabe itu ya karena gw cukup sering radang tenggorokan. 🀣 Badan gw ga mampu menerima efek samping dari makan cabai. Kalau teman-teman ada yang mengalami chili side effect kaya gw juga kah?

🌢🌢🌢 

Series Review: Penthouse 2 (2021)

Gw uda kelar nonton serial Penthouse 2 ini dari bulan April lalu sih. Pas masih on going itu gw pantengin terus dah. Kalau uda up episodenya, langsung ditonton besokannya. Meski ga langsung paralel dua episode juga sih. FYI drama Korea Penthouse 2 ini seminggu bisa up 2 episode gitu. Tapi gw nontonnya tetep cicil, ga langsung maraton 2 episode. Bukan karena gw orangnya penyabar ya guys. Lebih karena jam nonton Penthouse 2 ini tuh saat gw istirahat makan siang. Jadi sambil makan, sambil nonton Penthouse 2. 🀣🀣🀣 Nah karena saat istirahat siang which is cuma sejam gitu, jadi cuma bisa nonton satu episode (atau bahkan cuma setengah episode) seharinya. Terus sempet juga keseling nonton Alice in Borderland season 1 jadi jabanin abis nonton Alice dulu baru lanjut nonton Penthouse 2 lagi. Haha.

Baca juga: Penthouse: War in Life (2020)

Tapi pos ini baru tayang sekarang karena rasanya malessssss banget buat nulis. #plak. Padahal kelar nontonnya uda dari kapan tauk. Malah Penthouse 3 sudah tayang! Bener-bener ya gw. Telat bingit nge-review-nya. 🀣🀣🀣

Jadi gimana tanggapannya buat Penthouse 2 ini? Mari disimak yaak...

Sumber: grid.id

Penthouse 2 - νŽœνŠΈν•˜μš°μŠ€ 2

Sutradara

:

Joo Dong-Min

Penulis

:

Kim Sun-Ok

TV

:

SBS

Jenis Film

:

Drama

Total Episode

:

13 episode

Tanggal Rilis

:

19 Februari 2021

Cast


Cast lainnya dapat dilihat di asianwiki.

Sinopsis

Cheon Seo Jin (Kim So Yeon) mengadakan tur konser dan namanya semakin terkenal. Sementara itu, dia juga mempersiapkan pernikahannya dengan Joo Dan Tae (Uhm Ki Joon), serta persiapan merger dari perusahaan mereka masing-masing. Namun, mereka merasakan perasaan berat karena kemungkinan adanya pengkhianatan dari masing-masing. Untuk membuat Cheon Seo Jin segera menyetujui merger tersebut, Joo Dan Tae pun mencari kelemahan Cheon Seo Jin, sehingga Cheon Seo Jin takluk berada di genggamannya.

Di sisi lain, anak-anak mereka tak suka apabila harus menjadi satu keluarga baru. Joo Seok Kyung (Han Ji Hyun) masih tidak terima dengan kematian Shim Su Ryeon (Lee Ji Ah), ibunya. Ha Eun Byeol (Choi Ye Bin) tidak menginginkan apapun dari ayah tiri barunya, tapi dia masih menyimpan rasa cinta tak terbalasnya kepada Joo Seok Hoon (Kim Young Dae).

Di samping itu, Oh Yoon Hee (Eugene) mengambil langkah pertama dari rencana balas dendamnya dengan menyerahkan diri ke polisi. Polisi memutuskan bahwa Oh Yoon Hee tak bersalah untuk kasus pembunuhannya.

Saat hari pernikahan Cheon Seo Jin dan Joo Dan Tae, mereka mendapat kunjungan kejutan dari Ha Yoon Cheol (Yoon Jong Hoon) dan Oh Yoon Hee. Sementara itu, Logan Lee (Park Eun Seok) merencanakan langkah selanjutnya dan Bae Ro Na (Kim Hyun Soo) memutuskan untuk kembali ke Korea Selatan.

Apakah rencana balas dendam Oh Yoon Hee dan Ha Yoon Cheol kepada Cheon Seo Jin dan Joo Dan Tae berhasil?

Review Penthouse 2 - νŽœνŠΈν•˜μš°μŠ€ 2

Episode satunya dibuka dengan misteri seorang gadis yang jatuh dari tangga sekolah dan bersimbah darah, serta ada lempengan tropi tertancap di kepalanya. Gw sebenarnya sudah menebak siapa dia dari pakaiannya. Cuma kan yang bikin seru, kok bisa dia sekarat di situ? Apakah mati atau masih hidup? Episode satunya cukup memberikan misteri-misteri yang bikin penasaran. Series Penthouse 2 ini masih memberikan keseruan lah dari episode-episode awalnya.

Tipikal prolog Penthouse ini tuh memberikan adegan klimaks di awal kemudian alur menjadi mundur sebelum kejadian tersebut terjadi. Mirip seperti Penthouse yang pertama saat adegan perempuan yang meninggal bersimbah darah di patung Hera Palace karena jatuh dari ketinggian. Adegan prolog di Penthouse kedua ini juga cukup mencengangkan meski ga semencengangkan Penthouse pertama.

Sebelumnya, gw akan sedikit spoiler dalam mengulas Penthouse 2 ini. Jadi buat yang belum nonton dan ga mau kena spoiler, mohon untuk tidak membaca bagian bawah ini.

~SPOILER ALLERT~

Gw merasa makin diikuti, jalan ceritanya jadi makin terasa dipaksakan. Tapi berhubung gw sudah nanggung nonton ini series, jadi mau ga mau tetap gw ikutin aja dulu. Kenapa gw bilang terasa dipaksakan? Pertama, kita sudah diberi sekilas ada wanita mirip dengan Shim Su Ryeon masuk ke dalam penthouse dan berciuman dengan Joo Dan Tae. Gw sudah feeling ini jangan-jangan Na Ae Gyo, wanita misterius bertato kupu-kupu yang merupakan ibu kandung dari Joo Seok Kyung dan Joo Seok Hoon. Tapi setelah diikuti, ternyata oh ternyata dia adalah Shim Su Ryeon yang masih hidup. Plot ceritanya jadi membuat karakternya ga benar-benar dimatikan.

Kedua yang paling terasa dipaksakan itu adalah kematian dari Bae Ro Na. Aneh banget buat gw. Kenapa? Saat Bae Ro Na koma, ibunya kan nemenin dong. Tapi ada saat-saat dia ga ada yang jagain which is sendirian. Secara budaya kita sih sebetulnya ga mungkin ga sih orang koma tapi ga ada yang jaganya? Tapi mungkin karena ini budaya di Korea Selatan dan Oh Yoon Hee sendirian juga sedangkan dia butuh untuk kerja juga kan, jadi ya gw masih bisa maklum lah Bae Ro Na di RS ga ada yang jaga. Tapi saat dia dinyatakan meninggal dan pada akhirnya dikuburkan, masa Oh Yoon Hee ga tau kalau mayat anaknya ditukar? Kesannya dipaksakan bukan? Kalau Oh Yoon Hee tau tapi sengaja nutupin kematian anaknya ya masih wajar buat gw. Tapi ini dia sampai ga tau itu aneh banget kan...

Ketiga, Bae Ro Na yang sudah sadar dari komanya, yang pertama kali ditelpon adalah Joo Seok Hoon? What the?! Ibunya malah uda di adegan berdiri di pinggir sungai Han buat bunuh diri gitu. Dramatisir yang dipaksakan menurut gw.

Terus tuh si jahat Joo Dan Tae kaya berkuasa banget. Ga bisa dikalahin. Selalu aja gagal rencana buat ngalahin dia. Terlalu OP gitu karakternya. 🀣 Tapi karena dibikin OP gini jadi saat ending akhirnya semua tokoh jahat dihukum sesuai dengan perbuatan jahat yang dilakukan tuh membuat hati gw rasanya bahagia! Hahaha.

Oia gw pikir karakter Ha Yoon Cheol yang ga becus di season pertamanya akan berubah jadi keren di season dua ini. Tapi nyatanya sama saja. Hahaha. Padahal di beberapa episode awal sudah ada peningkatan karakter ke arah kerennya. Tapi akhirnya jadi ampas juga yaamplop. Kenapa lu jadi cowo gitu banget dah?!

Buat pengembangan karakter para remajanya gw suka sih. Buat karakter para dewasanya kayanya ga terlalu banyak perubahan. Paling karakter Oh Yoon Hee dan Ha Yoon Cheol sih yang kerasa berkembangnya buat gw. Terutama saat mereka merencanakan balas dendam bersama. Cuma si Yoon Cheol jadi ampas lagi di akhir. Akh kecewa!!! Oh sama karakter Cheon Seo Jin yang menunjukkan kekuatan seorang ibu untuk melindungi anaknya. Nah di Penthouse 2 ini tuh sepertinya dibuat menggiring simpati sama hidup Cheon Seo Jin gitu. Kalo di Penthouse pertama kan gw rasanya sebel banget sama Cheon Seo Jin, nah di Penthouse 2 ini gw jadi ngerasa kasian gitu sama dia. Tapi tetap saja sih gw ga terlalu bersimpati dengan Cheon Seo Jin. Hahaha.

Untuk adegan akhir saat pengeboman itu menurut gw terasa sih efek fake dari api bomnya. Cuma cukup bikin gw ternganga juga sih. Hah?! Kok Bisa?! Gitu.... Terus jadi penasaran sama kelanjutan Penthouse 3. Pas Penthouse 3 sudah tayang, ternyata gw ga setertarik itu untuk lanjutin. Hahaha. Habis review-nya kurang bagus sih. #eh

Secara keseluruhan, masih cukup seru buat diikuti dan bikin penasaran. Cuma Penthouse 1 masih lebih oke dibanding yang kedua ini.

Rating dari IMDb untuk Penthouse 2 ini adalah 7,7. Tidak sebagus untuk series pertamanya. Gw juga setuju sih karena beberapa unsur yang dipaksakan tadi. Rating dari gw buat Penthouse 2 ini adalah 8 dari 10.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐(8/10)

Series Review: Kingdom (2019)

Gw sebenarnya sudah tertarik nonton ini sejak lama. Tapi baru gw maraton nonton di bulan Agustus ini. Sekalian biar uda kelar dulu dua season. Jadi gw ga kelamaan nunggu tiap episodenya tayang. Jujur gw cukup cepat nyelesein series ini. Eitsss, sebelum gw ngobrol ga jelas kepanjangan, cek dulu yuk detail soal drakor satu ini.

Sumber: asianwiki

Kingdom

Sutradara

:

Kim Sung-Hoon

Penulis

:

Kim Eun-Hee (webcomic & screenplay), Yang Kyung-Il (cartoon)

Network

:

Netflix

Based on

:

Burning Hell Shinui Nara oleh Kim Eun-Hee

Jenis Film

:

Political, thriller, drama

Total Episode S1

:

6 episode

Total Episode S2

:

6 episode

Tanggal Rilis

:

25 Januari 2019

Cast Kingdom

Sumber: asianwiki

Dan masih ada beberapa cast tambahan lainnya yang dapat dilihat dengan lengkap pada situs asianwiki.

Sinopsis Kingdom

Sepuluh hari telah berlalu sejak Raja jatuh sakit. Ratu Jo (Kim Hye Jun) dan ayahnya, Jo Hak Joo (Ryoo Seung Ryong) yang seorang Kepala Dewan Negara (Chief State Councilor) melarang siapapun juga untuk melihat Raja. Bahkan sang putra mahkota sendiri, Lee Chang (Ju Ji Hoon), juga tidak diijinkan untuk bertemu dengan Raja. Sementara itu, Kepala Dewan Negara Jo Hak Joo mengambil alih pemerintahan Joseon dan ia memerintah dengan tangan besi. Rumor pun menyebar bahwa Raja telah wafat.

Putra Mahkota Lee Chang menyadari sesuatu yang mencurigakan dan diam-diam masuk ke dalam istana Raja. Dia melihat bayangan monster melalui pintu dan mencium bau busuknya. Namun sayang, keberadaannya diketahui pengawal dan dia pun dikawal keluar dari istana. Pengawalnya, Moo Young (Kim Sang Ho) mencuri jurnal medis untuk Raja. Jurnal tersebut nyaris kosong, tapi tertulis nama tabib Lee Seung Hui (Kwon Bum Taek) sebagai tabib yang mengobati Raja. Untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Raja, Putra Mahkota Lee Chang dan Moo Young pergi ke klinik Jiyulheon di Dongnae yang jauh untuk bertemu dengan tabib Lee Seung Hui.

Ketika mereka tiba, mereka menemukan klinik sudah hancur dan banyak mayat ditemukan di bawah bangunan. Merasa terjadi pembunuhan masal, Putra Mahkota pun menitahkan untuk membawa mayat-mayat tersebut ke balai kota sebagai bukti adanya pembunuhan dan meminta untuk mencari siapa pelakunya. Putra Mahkota Lee Chang dan Moo Young kemudian tahu bahwa staf medis dari klinik tersebut masih hidup, yaitu Seo Bi (Bae Doo Na) dan mereka pun mencari Seo Bi untuk menanyakan keberadaan dari tabib Lee Seung Hui.

Saat mereka akhirnya menemukan Seo Bi, mereka pun diberitahu bahwa mayat yang mereka lihat di klinik tidak mati, melainkan mayat tersebut akan bangkit segera untuk membunuh siapa saja yang berada di dekatnya.

Review Kingdom

Jarang-jarang nih ada drama Korea yang episodenya cuma 6 episode saja satu season-nya. Cukup singkat kan. Apalagi durasinya sekitar 45 menitan deh. Saat nonton ini, gw merasa ga cukup cuma satu episode aja. Pengen langsung dilanjut aja terusss. Hahaha. 

Jujur sebenarnya gw ga nonton episode 1 dan 2 dari Kingdom season 1 ini karena Mr. Q sudah keduluan nonton dan ga mau diputer ulang. Jadi gw diceritain aja kisahnya sama doi secara garis besar. Meski ga nonton secara full, gw sebenarnya sudah nonton sekilas-sekilas juga sih. Apa yang Mr. Q ceritain pun sudah ada sedikit gambaran di kepala karena gw udah melihat adegannya. Paling yang agak bingung pas nonton di episode tiga itu, pengenalan tokohnya. Ini siapa, itu siapa. Tapi ga makan waktu lama kok buat mengenal para tokohnya. Ga sesulit pas nonton drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo yang tokohnya lebih banyak. Terutama tokoh pangeran yang ada sampe delapan deh. Gw lupa. πŸ˜…

Adegannya tentu seru dan memacu adrenalin. Terutama saat para mayat hidup bangkit dan siap menerkam orang-orang. Efek dan make-up yang dipakai bagus. Zombie-nya cukup menyeramkan dan ga abal-abal kaya efek yang ada di sinetron pada saluran TV ikan terbang. πŸ˜… Eh tapi ada sih sebenarnya beberapa yang kelihatan fake. Contohnya saja kepala manusia yang terpenggal. Masih kelihatan fake-nya.

Awalnya, Song Joong Ki sebenarnya yang diberikan tawaran untuk memerankan tokoh Putra Mahkota. Tapi gw bersyukur Ju Ji Hoon yang mengambil peranan Putra Mahkota ini karena menurut gw dari segi paras tuh lebih cocok diperankan oleh Ju Ji Hoon dengan paras yang lebih tegas dan ga ada kesan imut-imutnya gitu. Kenapa gw bilang gini? Soalnya gw sudah pernah lihat Joong Ki memerankan scholar di Sungkyunkwan Scandal. Nah di situ tuh kesannya cantik dan imut gitu. Meski memang bisa aja sih ber-acting tegas dan penuh karisma. Tapi gw merasa Ju Ji Hoon lebih cocok di sini. Maaf ini hanya pendapat pribadi. Jangan ngamuk yang para fans Song Joong Ki. πŸ™πŸ™πŸ™ 

FYI, Ju Ji Hoon sendiri sudah pernah juga memerankan Putra Mahkota loh. Sebelumnya di drama Princess Hours dan gw sungguh suka banget sama doi di situ. Karakternya tegas dan cool-cool gitu dah. Eh kenapa gw malah review aktornya ya bukan series-nya. Hahaha maafkan gw yang keluar topik. 😝

Balik lagi ke review Kingdom, intrik peperangan politik di sini seru juga diikuti. Rasanya pengen banget gw bejek-bejek itu Jo Hak Joo dan clan-nya. Terlalu berkuasa banget. Gw sampe kasian lihat nasib Putra Mahkota Lee Chang. Meski begitu, Lee Chang bisa membuktikan kepada rakyat bahwa dirinya bukan pemimpin yang meninggalkan rakyat saat menghadapi masa kesulitan. Dia mau membantu rakyatnya dan mengatasi masalah bersama-sama. Bukan malah melarikan diri untuk menyelamatkan diri sendiri apalagi memanfaatkan penderitaan rakyat untuk mendapatkan kekuasaan. Suka deh sama karakternya Putra Mahkota Lee Chang di sini.

Misteri yang dihadirkan juga cukup bikin penasaran. Kenapa mayat-mayat bisa bangkit kembali, asal muasal pandemi mayat hidup, cara mengatasi para mayat hidup, dan intrik-intrik politik keji yang dipakai Jo Hak Joo maupun Ratu untuk mendapatkan kekuasaan, semuanya dibuka satu per satu pelan-pelan. Sampai akhirnya ketemu titik terang. Nah makanya nih gw nonton ini cukup cepat karena penasaraaaannnn.

Ada beberapa adegan yang menurut gw hiperbola, ya namanya juga drama ya, drama Korea tuh tipikalnya suka mendramatisir. Maaf ini pendapat gw pribadi sih. Salah satu adegan yang menurut gw lebay tuh saat dikejar-kejar mayat hidup dan salah satu orang tergigit. Nah karena tahu sudah tergigit dan orang tersebut sebentar lagi akan berubah jadi mayat hidup, dia pun melilitkan rantai untuk menyambungkan dua pintu besi yang sudah rusak (ga bisa ditutup gitu) dan menancapkan pedang ke perutnya jadi pengunci rantai gitu. Istilahnya dia jadi kaya palang penutup pintu dan dirinya rela digigit oleh para mayat hidup yang mengejar. Aksinya cukup heroic dan di situ gw suka sih dengan aksinya. Tapi efek dramanya, teman-teman yang lain terdiam dan salah satu dari yang masih hidup maju mendekatinya dan menggorok lehernya agar segera mati. Darah pun bermuncratan dan agak lebay sih di sini adegannya.

Terus ada juga nih adegan lebay saat Putra Mahkota memukul lapisan es di atas danau menggunakan tinju tangannya. Awalnya ditembak gitu pakai senapan. Tapi lapisan es ga berhasil retak. Terus amunisinya abis, dipukul-pukul pakai senapannya. Masih ga retak, akhirnya dipukul pake tinju tangan. Dalam hati gw berkata, "Ya pukulnya pake senapan toh ya. Masa tinju lebih kuat daripada pake senapan yang dari besi??? Tangan berdarah, lapisan es juga kaga hancur." Secara logika, harusnya sih ga usah pake kepalan tinju buat mukulnya.

Lalu ada juga nih yang aneh. Kembali ke adegan heroic palang pintu tadi. Jadi pintu itu tuh kaya akses keluar masuk ke kota gitu. Saat para mayat hidup sudah ga ngerubungin pintu tadi, Putra Mahkota dan kawan-kawan berniat pergi keluar kota lewat pintu itu malam-malam. Tentu sebelumnya sudah memancing para mayat hidup ke sisi yang lain supaya pintu tadi bisa dipakai untuk keluar. Setelah Putra Mahkota dan kawan-kawan keluar, mayat si heroic tadi pun dibaringkan ke sisi pintu dan ditutupin penutup sebagai tanda penghormatan gitu. Terus habis pergi keluar, masa pintunya ga ditutup lagi? Nanti mayat hidupnya bisa masuk ke kota dong?

Oia, buat yang ga suka gore, sebaiknya sih ga nonton ini. Tentunya jangan juga nonton ini bareng sama anak kecil. Adegannya berdarah-darah dan kejam. 🩸🩸🩸🧟‍♂️🧟‍♀️

FYI, sedikit spoiler, ending season duanya masih agak menggantung dan di situ akhirnya gw melihat si cantik Gianna Jun yang memerankan Ashin, karakter wanita misterius yang ditemui Putra Mahkota dan rekan-rekannya di daerah Utara. Katanya sih lanjutan dari series Kingdom ini adalah Kingdom: Ashin of the North yang sudah tayang tanggal 23 Juli kemarin. Saat me-review ini, gw belum nonton filmnya tapi akan segera ditonton. Hehehe. Awalnya gw kira Ashin akan muncul di season dua dan main bareng sama Putra Mahkota. Eh taunya cuma muncul sebentar di episode akhirnya. Ckck.

Rating dari IMDb untuk series ini bagus loh, yaitu 8,4. Jarang-jarang kan tuh dapet 8 dari IMDb. Gw sendiri pun kasih rating 8 untuk series ini. Seru, ga terlalu bertele-tele, dan setiap karakternya diperankan dengan baik. Bisa membuat gw emosi juga saat nontonnya. Hehehe.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐(8/10)