今は27歳になり

今は27歳になり

もしもし‼ここにフリスカボがいます。昨日は私の誕生日でした。うそです。昨日じゃないです。でも。。。秘密です。ポイントは私は27歳になりました。
じゃ、日本語が足ります。
I don't know my grammar is right or not. Because right now I still learning N5 course. 😁😁😁 Since this is my blog, I think it's my right to write the post whatever I want. #plak. It's harm for the reader. 😆 Eh, if you want to know what I'm trying to write with Japanese...here is the translate for it:
Hello! Furisukabo here. Yesterday was my birthday. It's a lie, not yesterday. But...it is a secret. The point is I became 27 years old.
Kind like that...Really sorry if my Japanese is too bad. >.< 
Back to my point, yup, I am 27 years old this year and my birthday already past. It was a happiest moment for me since this year I through a lot of sadness. At that moment, I didn't expect a lot. I think it was just an ordinary day like everyday. But thanks for the goodness of my hubby, my family, and my friends, they made my day.

On that day, I did not have any plan to celebrate my birthday. I just ask my hubby to eat outside. Yup outside, so so sorry I went out but it just one cheat day for me. I ask him to eat steak because I really really want to eat steak and decided to eat at Pepperloin Steakhouse. Before, I already ask Pepperloin's mimin through IG whether they can serve dine in or not and they said they can serve dine in. Of course with such safety protocol of new normal.

Before, we sometimes went to this restaurant. They have a good and juicy steak, really like the steak from here. Plus, they have a meal set for two that we can have two drinks and two ice creams for free. Such a good promo! 
Hokubee Rib Eye by Pepperloin Steakhouse
As always, I order Hokubee Rib Eye medium well with mushroom sauce and fried fries. For side dish, I chose vegetables because I didn't like corn grill. For drink, I just chose ice tea because too much for me on the plate. (Psst: usually I order ice milo 😆 diet this time). And for ice cream, of course I chose vanilla ice cream. My favorite flavor ever...

FYI, it took around 1 hour for me to finish my meal. LOL. As I said before, too much on the plate so I need more time to finish this meal. 😆😆😆

Oh, before the Day, I order Putu Cake from KotakMakan. Ci Jane's post about things she bought successfully poison me to order and try this cake.
Putu Cake from KotakMakan
For this large Putu Cake, the price is a bit pricey for me, IDR 50K plus delivery fee IDR 20K make the price more expensive. But but..it's a treat for myself as a birthday cake for me. So forget the price for a moment. 💸💸💸And turns out this cake success to make me happy with the taste. The sweetness is enough for me and the texture is still fluffy even I ate it after I stored in refrigerator. 

After lunch, we went back home and I helped my hubby to clean his toys. Yup, his toys. He collect minuarts, a mini scene of Studio Ghibli and he already set the lamp in the display cabinet to store the minuart and any other figurines.
Clean and Organize
While I helped my hubby, the gift from Ica came to my home. She order me Nasi Tumpeng with her wish for me to go on the top like Nasi Tumpeng. I really grateful for her gift. Really, I didn't expect I received such a nice gift from her...

Not long from this, my hubby's older brother came to home (of course with his sweet family) and his wife, ci Shel, already prepared a birthday cake for me. Unique birthday cake because it's not a cake but risol and mini fruit pie cake. I didn't surprise with her birthday cake because she accidentally told me over chat 🤣🤣🤣 But I amazed because she gave me a birthday present. WOW.

Another unexpected gift is from my childhood friend, G, she gave me a fluffy cheese cake as a birthday present. Double WOW.

Thanks God for such a warm and sweet persons you gave me. I really really grateful for all of this. Plus my hubby's little sister also gave me a beautiful flower cake. She and Ci Shel decorated the table with all the cakes and celebrated my birthday... Thank you once again.


Note: the pink rose is not from my hubby, he's not a romantic person LOL. Can you guess from whom the rose is?

Hati-Hati Penipuan


Hati-Hati Penipuan

Hati-hati penipuan lewat pesan WA atau telepon ke nomormu! Kalian tentu sudah ga asing dong dengan penipuan lewat pesan SMS "Mama minta pulsa." Modus penipuan semacam itu sudah ga mempan, muncullah modus penipuan baru. Belum lama ini, mamaku hampir saja tertipu oleh pesan WA yang dikirimkan ke no HP mamaku. Isi pesannya begini...
Ma
Ini nomor hp saya yang baru ya ma
Save ma
Mamaku melihat foto profilnya adalah wajahku. Lalu mamaku pun berpikir, wah apakah aku ganti nomor baru. Kemudian memberitahukan adikku akan hal tersebut. Tak berapa lama, nomor tersebut pun menghubungi mamaku kembali via telpon WA. Adikku yang tahu, langsung meminta mama untuk tidak mengangkatnya dan memblokir nomor tersebut.

Untungnya saja adikku ini tahu bahwa pesan tersebut adalah dari seorang penipu. Adikku langsung menghubungiku via WA (juga) dan memintaku untuk konfirmasi apakah aku beli nomor baru. Aku yang saat itu sedang asik makan malam, sontak bingung. Mana mungkin aku ganti nomor. HP-ku cuma ada satu, ya bagaimana bisa aku beli nomor baru. Lagipula, ga mungkin banget aku mengganti nomor HP-ku yang sudah sejak lama kupakai.

Setelah tahu bahwa ada penipu yang mengaku-aku diriku dan menghubungi mama, aku pun meminta adikku untuk segera report nomor WA tersebut. Sialan banget penipu itu. Dia mengambil fotoku dari FB yang belum lama kuganti. Berarti penipu tersebut stalk FB-ku belum lama. Soalnya bener-bener belum lama aku update foto FB, eh fotoku tersebut dipakai oleh si penipu. GILA GILA GILA. Pencurian data!!

Kok bisa si penipu menghubungi no WA mamaku?? Usut punya usut, ternyata mama mencantumkan nomor HP-nya di profil akun FB-nya. Lalu kan di FB itu ada fitur relationship dengan akun FB orang lain gitu kan. Aku sadar kalau aku mencantumkan akun FB mama dan menandainya sebagai mamaku. Sejak saat itu, aku langsung mengatur pengaturan relationship tersebut agar cuma aku saja yang bisa lihat dan meminta mamaku untuk ga mencantumkan nomor HP di akun sosial media manapun.

Selain itu, aku pun langsung melaporkan nomor HP tersebut ke situs patrolisiber.id. Semoga saja tidak ada yang kena tipu lewat nomor HP yang mengaku-aku sebagai diriku. BTW nomor HP-nya adalah 089601092918. Ingat ya guys. Kalau nomor tersebut menghubungimu, langsung report saja!!!

Saat aku menuliskan pos ini, aku coba save nomor tersebut. Tau ga?? Ternyata profil picture sudah berubah menjadi wajah wanita lain. Aku ga kenal dia siapa. Dari wajahnya sih sepertinya berumur 30/40 tahun. Ngeriii! Nomor tersebut masih dipakai guys!!!

Dari kejadian ini, bisa diambil hikmah untuk ga semudah itu sebar-sebar data pribadi di sosial media. Apalagi aku mendengar berita kalau FB itu menjual data penggunanya ke situs dark web. Di situs dark web, bisa saja data-data kita dipakai orang ga bertanggung jawab dan paling apesnya diretas. Maka dari itu, jangan sembarangan guys mencantumkan data pribadi! Modus penipuan jaman sekarang tuh canggih-canggih.

Sekali lagi, hati-hati penipuan lewat nomor WA. Pastikan dulu kebenarnya. Konfirmasi ke orang yang bersangkutan. Jangan sampai deh kena tipu dan mengalami kerugian. Kalau kalian pernah ngalami penipuan begini?

Wanita Racun Dunia


Wanita Racun Dunia

Wanita racun dunia
Karena dia butakan semua
Wanita racun dunia
Apa daya itu adanya...
Penggalan lirik lagu "Racun Dunia" karya The Changcuters sempat booming beberapa tahun yang lalu. Bahkan aku pun pernah mendengar anak kecil menyanyikan penggalan lagu tersebut. Agak miris batinku. Soalnya lirik lagu tersebut kan menyindir kaum hawa sebagai racun dunia. Aku yang termasuk ke dalam golongan tersebut pun ga mau dong ya disebut sebagai racun dunia. "Enak saja!", balasku dalam hati. 😆

Meski diri ini tak ingin disebut sebagai racun dunia, sebenarnya lirik lagu tersebut pun ada benarnya juga. Coba saja tengok kisah penciptaan saat di dunia ini hanya ada Adam dan Hawa. Siapa coba yang memberikan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat kepada Adam? Eh tapi cerita ini pun sebenarnya butuh eksposisi lebih ya biar ga salah nangkep. #buatyangpahamaja

Kisah lainnya yang lebih jelas kelihatan "wanita racun dunia" tuh kisahnya Simson dan Delila. Karena Simson jatuh cinta kepada Delila, akhirnya Delila dimanfaatkan oleh raja-raja kota orang Filistin untuk memberitahukan kelemahan dari Simson. Tentu saja imbalannya adalah Delila mendapat uang. Memang ya uang itu akar dari segala dosa. #eh. Aku baca kisah Simson dan Delila tu geregetan banget. Masa Simson ga bisa lihat kalau Delila tuh ga tulus sayang sama Simson. Tapi ya gitu dah. Wanita racun dunia. Karena dia butakan semua...Sampai akhirnya, Simson pun kalah dan tragis banget dah akhir hidupnya. Kalau dibuat film, aku pasti nangis deh pas lihat ending-nya.

Baca juga: Egois

Selain dua kisah tersebut, masih ada lagi nih kisah tentang wanita racun dunia. Coba tengok saja, wanita sepertinya paling sering dapat cap orang ketiga atau yang lagi hits sekarang dengan sebutan PELAKOR alias Perebut Laki Orang. Kayanya keren gitu ya bisa ngerebut laki-laki milik wanita lain. Padahal ya ga gitu juga kali. Hal negatif kok dibanggain. Ye kan??

Sekali lagi, aku bukan mau mendiskreditkan sosok wanita. Toh aku sendiri pun wanita. Wanita mana yang mau dicap jelek sih??? Siapa juga yang mau disebut sebagai racun dunia? No No and Big No!!! Nah makanya dari kisah-kisah yang sudah kuceritakan di atas, kita bisa ambil nilai hidup dan memaknainya dalam hidup kita pribadi. Bo ya jangan mau lah tujuan hidupnya jadi wanita racun dunia. Harusnya kita bisa contoh hidup seperti Ruth, yang bisa hidup rukun dengan ibu mertua meski suami sudah ga ada. Bahkan Ruth mau loh ikut ibu mertuanya ke negara asal ibu mertua which is Israel yang merupakan negara asing baginya. Gile, aku kayanya belum tentu sanggup jadi seperti Ruth.

Kisah lainnya adalah Ratu Ester. Bagaimana sikapnya hingga bisa memenangkan hati raja sehingga ia terpilih menjadi ratu menggantikan ratu Wasti. Kemudian perjalanan hidupnya yang dipakai Tuhan untuk menyertai bangsa Israel. Sungguh luar biasa. Bisa baca sendiri yah kisahnya ratu Ester ini. Hehe.

So, untuk wanita di luar sana termasuk diriku. Ayo kita sama-sama menghapuskan cap wanita racun dunia. Haruslah hidup kita ini memberikan berkat bagi sekitar kita. Menjadi pendamping yang baik bagi pasangan. Ibu yang luar biasa bagi anak-anak.

100 Tahun ITB

100 Tahun ITB

100 tahun ITB. Oh sudah 100 tahun ya?? Sebagai salah satu pelajar yang pernah mengemban ilmu di kampus gajah itu, jujur saja aku ga tahu kalau sudah genap 100 tahun umurnya kampus ini. 😅😅😅 Namun semenjak feeds Instagram dan story di IG banyak berseliweran foto-foto teman kampusku mengenang kembali masa-masanya di kampus. Aku pun tersadar kalau hari ini telah genap ITB 100 tahun.

Kebanyakan mereka nge-post foto saat ayahnya atau ibunya lulus dari ITB, kemudian ketika mereka lulus, dan juga ketika adik atau kakak mereka lulus dari sini. Sebagai penanda kalau dalam keluarga mereka, ada "darah" ITB gitu.

Kalau aku sih tim yang adem ayem aja. Ga ikutan post tentang 100 tahun ITB di Instagram. Posnya di blog saja deh karena aku si anak blog ketimbang si anak Instagram. Hehehe.

ITB itu merupakan kampus yang penuh kenangan dan berkesan buatku. Rasa syukur yang sangat dalam kepada Tuhan karena aku bisa masuk kampus ini. Kenangan nangis karena dapet nilai jelek di saat temen-temen main nilainya jauuuh bagusnya. Begimana sengitnya dulu saat kuliah. Masa transisi dari yang anak rumahan jadi anak kos. Belum lagi menghadapi situasi sengit persaingan nilai. Padahal dulu saat sekolah, persaingan ga sebegininya ceu. Terus pengalaman lari-lari dari gedung GKU Barat ke Gedung TI lantai 4 demi dapat kursi di depan. Masi ingat aku muka-muka ngos-ngosan karena habis lari terus naik tangga untuk sampai di kelas. Edan kan ambisnya? Iya seambis itu anak-anaknya. 🤣🤣🤣 Eh tapi ga semua kok. Ada juga yang santuy ga lari-lari. Tapi aku kayanya masuk ke kelompok yang agak ambis dulu. Kubilang agak karena aku ga sebegitu getolnya belajar. Tapi termasuk ke jajaran yang suka duduk depan. #plak Eh tapi tapi aku juga kalau lagi males, duduknya agak belakang kok. #beladiri

Semasa di kampus, aku sudah dicekoki nilai-nilai luhur. Terutama saat ospek. Baik ospek gabungan saat TPB dulu maupun saat ospek jurusan. 
Bisa kontribusi apa untuk negara ini??
Bahkan di masa akhir ospek jurusanku pun angkatanku harus melakukan projek pengabdian diri secara nyata di masyarakat. Saat itu angkatanku membantu renovasi SD dan juga pengabdian ke desa.

Baca juga: Tingkat Dua di ITB - Ospek Jurusan TI

Selain itu, aku juga dicekoki kalau lulus nanti, harus jadi orang hebat. Ga boleh kalah sama pada pendahulu seperti pak presiden RI pertama, bapak gubernur, pak pejabat DPR, de el el de el el. Eh ternyata hasilnya, lulus dari kampus gajah ini, aku kerja sama perusahaan milik kakak seniorku. HAHAHA. Meski ga bisa kontribusi besar dan tampil di publik seperti bapak-bapak pejabat, at least perusahaan milik seniorku ini sungguh berkontribusi bagi negara ini. Karena perusahaan tempatku bekerja ini membantu remintansi Indonesia agar lebih baik dari yang sudah ada. Kalau penasaran, bisa kepo-kepo sendiri ke aku ya. Hehehe. 😅

Sudah ah bicara yang seriusnya. Kalau bicara yang ga seriusnya, berkat di kampus ini, aku ketemu sama si aa alias si suami. Hehehe. Dia itu satu fakultas denganku. Teman main saat masih di tingkat satu. Eh taunya kami berdua sama-sama masuk di jurusan yang sama. Berkat itu juga sih kami jadi semakin dekat hingga akhirnya bisa menikah di tahun 2019 lalu. Kalau mengingat-ingat kenangan kisah kasih dulu jadi geli sendiri. HAHAHA.

Tuhan memang punya rencana yang luar biasa. Sebetulnya si suami tuh bukan maunya masuk di FTI. Dia sebetulnya ingin masuk ke STEI karena minatnya dia dengan coding-coding gitu dah. Eh guru BP-nya salah nangkep karena dianggap mau masuk TI (Teknik Informatika) itu ya masuk ke FTI. Padahal itu salah besar saudara-saudara. FTI itu Fakultas Teknologi Industri dengan jurusannya ada Teknik Industri, Teknik Fisika, Teknik Kimia, dan Manajemen Rekaya Industri.

Berhubung suami sudah keterima di FTI, mau ga mau dia putar haluan ke TI alias Teknik Industri karena di TI juga ada pelajaran coding-coding dan dia paling ga suka dengan kimia-kimia dan fisika-fisikaan. Begitu juga denganku karena memang sejak awal aku ingin masuk Teknik Industri. Nah jadilah kami berdua masuk di jurusan yang sama.



Ah semoga saja nanti anak kami juga bisa bersekolah di kampus gajah ini. Kampus yang sangat nyaman untuk menuntut ilmu dengan lingkungan yang mendukung karena adem udaranya. FYI, Bandung itu salah satu kota yang sungguh nyaman untuk ditinggali.

Sudah ah, aku sudah harus segera pergi...Kuucapkan selamat atas 100 tahunnya ITB berdiri.
In Harmonia Progressio... Untuk Tuhan, Bangsa, dan Alamamater.

30 Days Mission


30 Days Mission

30 Days Mission

Aku ga tau aku kesambet apaan. Tapi aku membulatkan tekad untuk seriusin belajar Bahasa Jepang. Memang sih sejak dari SMA, aku udah jatuh cinta sama negara satu ini. Mimpiku kala itu ingin pergi ke Jepang dan berkunjung ke Osaka Castle. And yes mimpiku itu sudah terwujud di 2017 silam. Thanks to Mr. Kibo. Karena dorongan doi, aku bisa membuat papa setuju untuk liburan ke Jepang. Hehehe. 😆

Mimpi lainku juga ingin sekolah di Jepang. Untuk mimpi yang satu ini aku nyaris saja menggapainya saat SMA. Namun sayang sekali kandas karena aku tidak lolos. FYI, aku ikutan AFS untuk pertukaran pelajar selama 2 minggu ke Jepang. Saat itu aku sudah di tahap final sebelum ku dinyatakan lolos dan berangkat ke Jepang. Tapi mamaku ga ingin melepasku pergi ke Jepang. Mama slalu tanya padaku, "Yakin kamu pergi ke Jepang? Ga usah aja lah." Doa ibu memang doa yang luar biasa. Then it happen. Aku ga lulus. 😭😭😭 Bukan maksudku menyalahkan mama karena aku batal berangkat sekolah di Jepang. Mungkin memang bukan jalannya saja saat itu. Meski sedih tapi aku ambil sisi positifnya. Aku jadi ga ketinggalan pelajaran dan bisa lulus dengan peringkat yang baik. 😆

Selulusnya SMA, aku masih berusaha agar aku bisa kuliah di Jepang. Tapi lagi-lagi, mama ga mendukungku untuk sekolah ke luar negeri. Uang dari mana ya kan?? Cari beasiswa juga saat itu sulit buatku. Lalu, kujuga ga punya tekad kuat saat itu dan pasrah saja. Tapi lagi-lagi kubersyukur. Tuhan punya rencana yang luar biasa buatku. Setelah lulus SMA, aku diterima di ITB lewat jalur undangan. Puji Tuhan banget kan?!

Baca juga: Masuk ITB? - Part 1

Selulusnya kuliah, mimpi bisa sekolah di Jepang pun akhirnya terkubur. Aku sudah malas untuk melanjutkan S2 dan sudah asik kerja, serta sudah menikah. Ga mungkin dong ya aku sekolah ke Jepang terus suami di Indonesia. Aku ga sanggup LDM alias Long Distance Marriage.

Balik lagi ke 30 days mission, jadi aku ambil course online gitu yang memberikanku misi selama 30 hari. Tentu saja untuk melakukan ini aku dipersiapkan dulu dengan pre-training agar aku bisa menjalankan misi yang sesungguhnya. Selama 30 hari itu aku akan digodok supaya berbicara Bahasa Jepang. Tujuan dari misi itu memang untuk lancar percakapan karena biasanya orang yang belajar Bahasa Jepang itu saat mau ngomong eh malah blank

Dalam ikut misi ini, aku akan masuk ke dalam kelompok kecil dan kelompok besar untuk dapat menyelesaikan setiap misinya. Hingga saat ini aku masih menjalankan pre-training hari keempat. Semoga saja aku ga nyerah di tengah jalan. Jujur saja ada rasa takut ketika kumelihat teman-teman yang ikut misi tersebut tujuannya untuk kuliah atau kerja di Jepang. Padahal tujuanku ikut ini terbilang kecil. Supaya bisa ngomong Bahasa Jepang saja. Yang biasanya kalau kata orang itu karena ga pernah dipakai, malah jadi nguap ilmunya. Hmmm.

Sebenarnya di pre-training yang diberikan itu aku disuruh menuliskan mimpi-mimpiku. Kenapa aku mau belajar Bahasa Jepang. Kutuliskan mimpiku agar bisa nonton anime tanpa subtitle. HAHAHA. Tapi selain itu ya supaya aku bisa ajarin anakku di masa depan nanti Bahasa Jepang. Biar terlihat lebih keren. So small right? Kaya ga bisa bikin aku punya tekad bulat dan niat yang kuat supaya bisa Bahasa Jepang gitu. But I hope that's not just in a paper.

Sekian cuap-cuap cimpi dari aku tetang 30 days mission yang sedang kujalani saat ini (masih pre-training sih). Kalau kalian, pernah atau sedang belajar bahasa apa??