Jalan-Jalan ke Bali: Ehem
Hari ini kami memutuskan untuk tidak menyewa mobil plus supir untuk mengantar kami seharian keliling Bali. Kami memilih untuk pergi ke tempat-tempat yang dapat ditempuh oleh kaki dari hotel yang kami inapi. Kami berangkat ke destinasi pertama kami sekitar pukul 10 pagi. Pertama-tama kami pergi ke Sisterfields di Jalan Kayu Cendana, Seminyak, untuk "sarapan" yang bisa dibilang brunch. Sesampai di sana, wuihhh tempatnya ramai sekali, terutama oleh bule-bule yang sedang asik brunch. Jadi kami langsung mendaftarkan nama kami di waiting list agar kami bisa dapat tempat duduk. Secara keseluruhan tempatnya bagus, dekorasinya oke, ada ruangan terbuka dan tertutupnya. Kami sih tentu pilih yang ruangan tertutup supaya adem. Panas banget bo Bali!!! Apalagi kami ke situ jalan kaki, ya sudah pasti keringetan. Hahaha.
Setelah nama kami dipanggil, kami pun menempati tempat yang tersedia buat kami. Awalnya si mba pelayannya salah. Dia malah membawa kami ke tempat duduk untuk 3 orang. Dia kira kami bertiga, padahal jelas-jelas tulisan di waiting list untuk 4 orang. Jadilah kami kembali menunggu sampai akhirnya tersedia 4 kursi. Setelah dapat meja, langsung saja kami memesan menu yang sudah kami lihat-lihat saat menunggu meja. Aku memesan roti panggang yang rasanya yummy banget dan sangat mengenyangkan! Review-nya bisa kalian lihat di @furisukabofood ya ^^
Setelah kenyang menghabiskan dua potong roti panggang dengan ham dan double cheese, kami berangkat lagi menuju Mad Pops di Jalan Kayu Ara, Seminyak. Ke sananya tentu dengan berjalan kaki ya saudara-saudari di hari terik Bali saat itu. Itung-itung nurunin makanan yang super ngenyangin deh. Hehehe. Nah Mad Pops itu apa sih? Ini adalah store untuk beli ice cream rasa unik juga gitu. Kaya Gusto Gelato, tapi Mad Pops memiliki varian rasa yang tidak sebanyak Gusto dan lebih kecil tempatnya. Bahkan store-nya ini sendiri cuma muat 3-5 orang di dalam, jadi sisanya menunggu di luar store supaya tidak sempit di dalam.
Kejadian epic di sini adalah saat kami tiba di Mad Pops, di dalam sudah ada tiga ciwi-ciwi cantik sedang mencoba varian rasa dan membeli Mad Pops tersebut. Setelah mendapatkan semua ice cream yang mereka pesan, mereka asik foto-foto dulu sebelum keluar dari store. Maklum dekorasinya cantik dan instagramable gitu. Kami pun menunggu di luar dengan sabar karena kalau kami masuk, pasti store penuh sesak. Tentunya sehabis jalan kaki, keringat sudah bercucuran apalagi cuaca saat itu sungguh panas. Wah rasanya ingin cepat-cepat masuk ke dalam store deh supaya bisa ngadem. Terlebih lagi cahaya matahari saat itu mengarah ke depan store. Jadilah kami menunggu sambil dipanggang matahari. Tak beberapa lama, datang sepasang kekasih hendak mampir ke Mad Pops juga. Si cewe sudah buka pintu untuk masuk dan langsung saja si Iren berdehem dengan keras "Ehem", dengan nada yang sinis. Si cewe pun merasa tertegur dan berkata "Oh ini ngantri ya..." dan melengos bersama si cowo untuk ikut mengantri di belakang kami. Sontak aku tersenyum geli karenanya. Tapi thanks to Iren, kalau dia tidak berdehem, tentu kami diserobot oleh sepasang kekasih dimabuk asmara tersebut.
Setelah ketiga ciwi-ciwi sudah selesai sesi foto, akhirnya kami bisa masuk untuk membeli ice cream yang kami ingini. Di sini kita cuma boleh mencoba maksimal dua varian rasa per orang. Jadi kami saling coba gitu deh biar bisa nyoba semua. Hahaha dasar ga mau rugi!
Setelah mencoba beberasa rasa, aku menaruh pilihan pada rasa Salted Caramel. Sebenarnya sih aku tidak begitu suka semua varian rasa yang ditawarkan. Aneh aja gitu rasanya. Jadi aku beli yang rasanya menurutku paling oke di antara semua. Kali ini aku beli dalam cup, habis kalau pakai cone lebih ribet karena harus cepat-cepat dihabiskan sebelum cair. Maklum aku makan es krim suka lama gitu, jadi kalau dalam cone pasti bisa luber-luber kena tangan. Apalagi habis dari Mad Pops kami harus kembali jalan kaki ke detinasi selanjutnya. Wah rebek deh!
Karena di Mad Pops tidak ada tempat untuk nongkrong, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Seminyak Village, mall yang ada di Seminyak. Di sana kami duduk-duduk di kursi yang disediakan untuk menghabiskan es krim yang kami beli. Setelahnya kami berkeliling deh untuk melihat-lihat isi mall. Karena luntang-lantung ga jelas, kami mampir ke mart gitu untuk beli air mineral dan kami memutuskan untuk foot massage di Spring Spa Seminyak Village. Awalnya si teman-teman yang lainnya ingin full body massage. Tapi aku hanya ingin foot massage saja karena aku bukan tipe orang yang suka pergi pijit. Hahaha. Jadi kan takutnya malah sakit-sakit badan bukannya malah tambah enak. Apalagi saat itu aku sedang alergi kulit. Kulitku di area tangan dan lengan ada ruamnya gitu dan sedikit gatal. Entah aku ini alergi apa jadi sampai begini ==" Jadi kalau diolesi lotion buat pijit gitu kan aku takut malah jadi makin parah. Eh kebetulan kalau mau full body massage harus menunggu dua jam lagi. Akhirnya kami memutuskan untuk foot massage saja.
Pilihan foot massage-nya sendiri terbagi jadi dua. Ada yang reflexology (pijat lebih ke area telapak kaki) dan ada yang biasa. Aku memilih yang reflexology supaya dipijat di area titik-titik refleksi gitu. Hihihi. Sensasi awa dipijit sih terlalu keras gitu, jadi sakit, terutama saat dipijat di area jari. Untung si mbanya sadar kalau aku kesakitan jadi lebih dipelanin lagi pijetnya. Hahaha Aku ga bilang soalnya pasrah gitu dipijat sama si mba. Hahaha.
Seusai dari sana, kami pergi ke Kim Soo untuk foto-foto di spot foto "Instagramable". Kim Soo ini bukan cuma cafe gitu, tapi toko furniture juga. Barangnya bagus-bagus dan unik-unik, misalnya saja tas rajut dari rami (menurutku si rami), talenan marmer, mangkok dari kerang, dan sebagainya. Di Kim Soo, kami memesan hand chop french fries untuk cemal-cemil saja karena saat itu perut kami masih belum begitu lapar. Apalagi sesudah dari Kim Soo kami berniat untuk pergi makan siang (yang sudah sangat siang). Kata Elis, di bagian belakang Kim Soo, which is tempat foto-foto kece, adalah properti pribadi pemilik. Jadi itu kolam renang di belakang ya ga boleh dipakai oleh umum. Yaiyalah ya, siapa juga pengunjung yang mau nyebur di situ. Hihihi.
Setelah puas nongkrong, foto-foto, dan lihat-lihat di Kim Soo. Kami berunding deh untuk menentukan tempat kami makan siang. Devi dan Elis mengusulkan makan Mak Beng karena menurut mereka ikannya super enak sekali!!! Tapi lokasi Mak Beng ini nan jauh di sana. Sempat berpikir untuk pesan lewat Go-Food dan makan di hotel tapi akhirnya kami memutuskan makan di Warung Wahaha.
Untuk pergi ke sana dari Kim Soo kami menggunakan taksi yang lewat di jalanan depan Kim Soo. Awalnya sih mau pesan taksi daring, tapi tak ada yang mau ambil dan biar cepat langsung saja stop taksi yang lewat. Kebetulan di jalanan itu banyak banget taksi yang berseliweran, jadi mudah deh dapat taksinya. Jarak dari Kim Soo ke Warung Wahaha tidak begitu jauh. Jadi bayar taksinya juga tak mahal-mahal amat lah. Nah di Warung Wahaha ini tidak memperbolehkan membawa minuman dari luar. Jadi botol air mineral kami disita sementara gitu deh. Menu yang terkenal di sini adalah pork ribs-nya. Kami memesan setengah pork ribs, nasi goreng babi, dan samcan babi gitu. Rasanya bolehlah. Tapi aku tak begitu suka rasa dari samcan-nya. Meski lemaknya banyak tapi aku tak begitu suka. Heheh.
Seusai dari sana kami memesan Grab Car untuk pergi ke Woo Bar. Di perjalanan ke sana kami berdiskusi soal penyewaan mobil setengah hari di tempat kami pertama menyewa mobil. Katanya untuk setengah hari itu akan dikenakan biaya sebesar Rp 200.000. Mendengar hal itu, supir Grab Car kami pun menawarkan untuk mengantar kami besok setengah hari dengan harga Rp 100.000 saja. Wah lumayan banget kan? Kami pun meminta nomor WA si pak supir supaya kalau jadi, kami langsung menghubungi nomor tersebut.
Sesampainya di Woo Bar, hari sudah mendekati senja, kami bermain di pantainya sebentar untuk (akhirnya) merasakan pasir pantai dan air laut mengenai kaki kami. Setelah puas foto-foto di pantai, kami menuju ke Woo Bar untuk mencari tempat duduk. Sayangnya spot duduk-duduk cantik untuk menikmati sunset sudah penuh. Kami jadi duduk di dekat tempat bartender, jadi yang kami lihat aksi bartender meramu minuman yang dipesan gitu. Semakin senja, kami sudah tidak peduli lagi dengan sunset-nya. Habis tak bisa dapat spot okenya juga. Jadi kami duduk-duduk saja di meja kami sambil menikmati pizza dan minuman yang dipesan. Oh ya, saat itu di Woo Bar sedang ada pertunjukan DJ. Aku lupa siapa nama DJ-nya. Hahaha.
Seusai dari sana, kami kembali memesan Grab Car untuk mengantar kami kembali ke hotel. Di hotel kami mandi dan yang lainnya memesan ayam betutu untuk makan malem, sedangkan aku minum Milo saja karena masih kenyang. Kami juga kembali mengorder Go-Mart untuk membeli Aqua dan camilan. Untungnya kali ini mamang Gojeknya ga kurang Aqua (fokus maksudnya). Jadi pesanan yang dibeli sesuai dengan permintaan kami. Tadinya sih seusai bersih-bersih dan makan, kami mau pergi ke La Favela. Tapi Elis tak mau ikut karena sudah malas keluar kalau sudah bersih-bersih. Yasudah jadi kami nonton TV saja di kamar hotel sambil bercengkrama sampai subuh.
BTW mau curhat dikit, alergi kulitku masih belum sembuh hari ini....Malah kadang membaik kadang memburuk gitu. Hhhh. Sepertiya aku alergi minum alkohol guys. Soalnya habis meminum Beer Bomb Shandy, malamnya aku merasa tanganku mulai alergi. Padahal aku tak makan seafood saat di Jimbaran, hanya minum air kelapa. Lalu saat di Woo Bar aku hanya mencicipi sedikit minuman Iren yang mengandung tequila dan minuman Devi berupa baileys, malamnya alergiku makin menjadi. Kemudian aku juga pernah mengalami hal serupa saat aku jalan-jalan di Jepang. Memang sih saat di Jepang aku hampir setiap hari minum beer karena cuacanya dingin sekali. Tapi apa iya alergiku ini karena alohol??? (。>﹏<。)
#kembar5trip #ehem
Setelah puas nongkrong, foto-foto, dan lihat-lihat di Kim Soo. Kami berunding deh untuk menentukan tempat kami makan siang. Devi dan Elis mengusulkan makan Mak Beng karena menurut mereka ikannya super enak sekali!!! Tapi lokasi Mak Beng ini nan jauh di sana. Sempat berpikir untuk pesan lewat Go-Food dan makan di hotel tapi akhirnya kami memutuskan makan di Warung Wahaha.
Untuk pergi ke sana dari Kim Soo kami menggunakan taksi yang lewat di jalanan depan Kim Soo. Awalnya sih mau pesan taksi daring, tapi tak ada yang mau ambil dan biar cepat langsung saja stop taksi yang lewat. Kebetulan di jalanan itu banyak banget taksi yang berseliweran, jadi mudah deh dapat taksinya. Jarak dari Kim Soo ke Warung Wahaha tidak begitu jauh. Jadi bayar taksinya juga tak mahal-mahal amat lah. Nah di Warung Wahaha ini tidak memperbolehkan membawa minuman dari luar. Jadi botol air mineral kami disita sementara gitu deh. Menu yang terkenal di sini adalah pork ribs-nya. Kami memesan setengah pork ribs, nasi goreng babi, dan samcan babi gitu. Rasanya bolehlah. Tapi aku tak begitu suka rasa dari samcan-nya. Meski lemaknya banyak tapi aku tak begitu suka. Heheh.
Seusai dari sana kami memesan Grab Car untuk pergi ke Woo Bar. Di perjalanan ke sana kami berdiskusi soal penyewaan mobil setengah hari di tempat kami pertama menyewa mobil. Katanya untuk setengah hari itu akan dikenakan biaya sebesar Rp 200.000. Mendengar hal itu, supir Grab Car kami pun menawarkan untuk mengantar kami besok setengah hari dengan harga Rp 100.000 saja. Wah lumayan banget kan? Kami pun meminta nomor WA si pak supir supaya kalau jadi, kami langsung menghubungi nomor tersebut.
Sesampainya di Woo Bar, hari sudah mendekati senja, kami bermain di pantainya sebentar untuk (akhirnya) merasakan pasir pantai dan air laut mengenai kaki kami. Setelah puas foto-foto di pantai, kami menuju ke Woo Bar untuk mencari tempat duduk. Sayangnya spot duduk-duduk cantik untuk menikmati sunset sudah penuh. Kami jadi duduk di dekat tempat bartender, jadi yang kami lihat aksi bartender meramu minuman yang dipesan gitu. Semakin senja, kami sudah tidak peduli lagi dengan sunset-nya. Habis tak bisa dapat spot okenya juga. Jadi kami duduk-duduk saja di meja kami sambil menikmati pizza dan minuman yang dipesan. Oh ya, saat itu di Woo Bar sedang ada pertunjukan DJ. Aku lupa siapa nama DJ-nya. Hahaha.
Pantai di W Hotel |
Seusai dari sana, kami kembali memesan Grab Car untuk mengantar kami kembali ke hotel. Di hotel kami mandi dan yang lainnya memesan ayam betutu untuk makan malem, sedangkan aku minum Milo saja karena masih kenyang. Kami juga kembali mengorder Go-Mart untuk membeli Aqua dan camilan. Untungnya kali ini mamang Gojeknya ga kurang Aqua (fokus maksudnya). Jadi pesanan yang dibeli sesuai dengan permintaan kami. Tadinya sih seusai bersih-bersih dan makan, kami mau pergi ke La Favela. Tapi Elis tak mau ikut karena sudah malas keluar kalau sudah bersih-bersih. Yasudah jadi kami nonton TV saja di kamar hotel sambil bercengkrama sampai subuh.
BTW mau curhat dikit, alergi kulitku masih belum sembuh hari ini....Malah kadang membaik kadang memburuk gitu. Hhhh. Sepertiya aku alergi minum alkohol guys. Soalnya habis meminum Beer Bomb Shandy, malamnya aku merasa tanganku mulai alergi. Padahal aku tak makan seafood saat di Jimbaran, hanya minum air kelapa. Lalu saat di Woo Bar aku hanya mencicipi sedikit minuman Iren yang mengandung tequila dan minuman Devi berupa baileys, malamnya alergiku makin menjadi. Kemudian aku juga pernah mengalami hal serupa saat aku jalan-jalan di Jepang. Memang sih saat di Jepang aku hampir setiap hari minum beer karena cuacanya dingin sekali. Tapi apa iya alergiku ini karena alohol??? (。>﹏<。)
#kembar5trip #ehem
Hoo strict juga ya wahaha ampe disita begitu botol minumnya 🤣🤣 g kmaren nyobain pork ribs tapi di nuri's sih yang ternyata ada juga di jkt, taunya belakangan pula. Tau gitu ke wahaha aja wkwkwk
ReplyDeleteAlerginya periksa aja pik klo sering kambuh mah, biar tau lebih jelas kan pemicunya apa. 🤔🤔
iya tuuuh ketat, ya biar jadi kita beli minumannya kan...padahal harga minumannya juga lumayan loh..hhhh hoo di nuri's, emang di jakarta di mana?? gw ga tau nuri's hahaha
Deletesebenernya ga sering kambuh juga sih Mei
itu titiba aje begitu
bingung makanya hahaha
uda gitu lama pulak sembuhnya =="