Pertanyaan Ajaib saat Menginjak Umur 25, Kapan Nikah?
Ya ampun bentar lagi bulan Maret berakhir guys. Tak terasa sudah mau memasuki bulan keempat di tahun 2018 ini. Perasaan baru kemaren deh ngerayain tahun baruan. Tahu-tahu sudah mau April saja. Ckck. Kalau sudah April, berarti tiga bulan lagi aku akan bertambah tua, yaitu sudah seperempat abad aku berada di bumi ini. Astaga! Umur seperempat abad berarti umur kalau ketemu orang akan ditanya, "Kapan nikah?" Jengjengjeng jenggg!!!
Tak bisa dipungkiri memang, akhir-akhir ini kalau aku ketemu relasi pasti akan ditanyakan pertanyaan ajaib satu itu. Baru bangettt kemarin aku ditanya seperti itu dan aku cuma bisa terdiam mesem-mesem dan tak ingin menjawab. Yang ada di kepalaku saat itu adalah sebuah pertanyaan, mengapa sih kalau ketemu orang tuh yang ditanya pasti pertanyaan ajaib macam itu deh. Ya gak selalu "Kapan nikah?" sih tapi tergantung dari umur kita saat itu. Misal kalau umur-umur anak kuliahan, yang ditanya pasti "Kapan lulus?". Kalau kita sudah lulus, pasti ditanya lagi,"Kapan dapat kerja?" dan pertanyaan "Kapan" lainnya.
Hmm...
Memang sih tahun 2018 ini tuh tahun saat teman-teman seusiaku melangsungkan pernikahan. Tahun untuk memulai kehidupan baru yang bukan sendiri melainkan kehidupan bersama orang yang dipilih untuk menemani hidup sampai maut memanggil. Buktinya saja di bulan Maret ini, undangan pernikahan datang bertubi-tubi. Bahkan hari berlangsungnya pernikahan mereka pun berurut, ada yang tanggal 30 Maret dan ada pula yang tanggal 31 Maret. Minggu kemaren, tanggal 25 Maret pun temanku baru saja melangsungkan resepsi pernikahannya. Kemudian nanti tanggal 7 April, satu undangan kembali dikirimkan. Waah aku turut bahagia untuk teman-teman seangkatanku tersebut. Sedangkan aku? Hehehe jangan tanya aku soal itu yah. Hehe.
Kalau bisa kufilter pertanyaan yang akan dilontarkan terhadapku, sepertinya pertanyaan ajaib satu itulah yang akan kusaring supaya aku tidak mendapatkan pertanyaan macam itu. Haha. Tapi itu cuma bisa dilakukan di dalam angan-anganku saja. Ah atau bisa? Ini bisa jadi ide gila dan keren ga sih kalau benar bisa terwujud? Hahaha. Kalau boleh jujur sebenarnya aku tak masalah sih dapat pertanyaan macam itu. Orang yang bertanya itu pun kuyakin cuma basa-basi saja. Karena toh memang percakapan basa basi di Indonesia ini pasti ya seputar itu. Pertanyaan kapan itu. Iya kan? Kalau sudah begitu, ya sudah jangan dikeluhkan dan terima saja dengan lapang dada. Tapi jangan pasrah juga sih apalagi sampai baper dan marah-marah. Cukup beri senyuman saja dan tak usah dibahas lebih lanjut. Ganti topik pembicaraan kalau perlu. Namun, sebenarnya pertanyaan tersebut juga jadi sebagai pengingat untuk kita gitu loh. Oh iya ya sudah saatnya aku untuk menikah. Pikiran seperti itu pun jadi mulai terbesit di benakku. Namun pernikahan bukanlah suatu hal yang bisa diputuskan dengan cepat. Mentang-mentang sudah punya pasangan kan belum tentu juga bisa langsung nikah. Apalagi kalau sudah menikah itu, ya tidak boleh cerai. Jadi aku benar-benar harus memilih pasangan yang tepat daripada aku menyesal di kemudian hari.
Pernah di suatu hari Minggu, pak pendeta berkata begini,"Menyesal saat salah beli barang paling dirasain cuma beberapa hari. Menyesal karena salah pilih pasangan akan dirasakan seumur hidup. Sedangkan menyesal karena tak mau ikut Tuhan akan dirasakan selamanya dalam kekekalan."
Ah kalau sudah ingat soal ini, aku jadi mulai bimbang lagi kan. Pasti ada deh rasa di hati kebimbangan itu. Tapi kadang kala aku juga sudah merasa mantap. Tapi...ah tak tahu deh. Kalau kalian gimana sih?
Aku pernah diceritakan oleh teman sekerjaku dulu saat aku sedang proyekan di Karawang. Dia menceritakan pengalamannya saat mau menikah dan memberi nasihat. Dia bilang, semakin mendekati hari pernikahan, pasti ada saja perasaan bimbang. Benarkah si dia adalah orang yang tepat? Yang bisa kita lakukan ya berdoa agar Tuhan bukakan jalan dan beri petunjuk agar kita bisa tahu siapakah si pemilik tulang rusuk ini. Ceileh bijaknya. Hahaha. Tapi bener loh. Cuma bisa dengan kekuatan doa. Soalnya kalau karena cinta, cinta itu terkadang buta loh. Kalau sudah dibutakan oleh cinta terus ternyata pasangan kita itu brengsek dan baru ketahuan saat sudah menjalani kehidupan pernikahan, ya kita akan menanggungnya sampai mati. Jadi jangan sampai deh ya kita salah pilih pasangan. Amin.
G rasa sih itu template basa basi baso goreng orang-orang pada umumnya, Pik. Tapi, jangan sedih, g udah bersinggungan dengan pertanyaan semacam itu dr umur g 22. X"D
ReplyDeleteHahahah iya gw pernah baca posmu yang tentang pertanyaan ajaib itu! Hihihi. Tenang kok gw ga sedih. Karena emang itu cuma basa basi busuk doang. Hahaha.
DeleteMba boro-boro mba yang ditanya kapan nikah?lah aku aja ditanya kapan lahiran mulu bikin ga enak tidur hahaha mendingan ga usah didengerin mba. Yang penting kita enjoy :)
ReplyDeleteSetuju nih mba, biarin aja apa kata orang, ya. Kamu lagi hamil jangan stres biar sehat2 baby nya, ya. :D
Deleteiya emang nih pertanyaan "kapan" tuh selalu jadi topik orang-orang ya..huhu
Deleteiya yang penting enjoy aja ya kita. Kalo ditanya anggap angin lalu hahaha
bener tuh, padahal yang tau soal jawaban 'kapan' kan cuma Tuhan, kecuali kalo kejadiannya udah lalu. masa iya kita cenayang wkwk padahal juga pertanyaan "apa kabar?" atau "gimana hubunganmu sama doi?" sambil doain "semoga disegerakan" kan itu masih terdengar lebih enak dan yang ditanya juga nggak merasa disudutkan
ReplyDeleteiya bangeeetttt
Deletekebanyakan pertanyaan basa basi temen2 tuh selalu soal "kapan" ini nih ya...ckck padahal masi ada pertanyaan yang lain yang lebih oke buat basa basi hahahaha