Pengalaman Pertama Pakai BPJS Kesehatan

Kali ini gw mau cerita tentang pengalaman pertama pakai BPJS Kesehatan. Hari Minggu pagi gw terbangun dengan keadaan tenggorokan yang tidak enak efek makan comro setan kemarin sorenya. :( Minggu sore saat hendak berangkat ke Jakarta, gw sudah merasa tidak enak badan, seperti meriang gitu d. Seninnya gw masih masuk kerja bahkan rapat di Jatiasih. Saat itu gw masih ga enak tenggorokan, sampai sore hari gw merasa pening. Akhirnya gw memutuskan untuk berobat ke dokter karena tidak tahan dengan sakit ini :(. Dari kantor gw emang dikasih kartu BPJS Kesehatan. Gw tanya-tanyalah orang-orang kantor gimana cara berobat kalau mau pakai BPJS. Setelah tanya sana sini, kesimpulan yang gw dapat adalah gw harus berobah ke fasilitas kesehatan (faskes) yang tertera pada kartu BPJS Kesehatan tersebut. Di kartu gw tertera faskes Kel. Cikoko. Gw carilah tuh di google dan memang jaraknya sekitar 1 km dari kosan gw. Oia, kalau mau cek faskes juga bisa di situs resmi BPJS Kesehatan langsung di sini. Pada bagian menu Pencarian bisa dipilih mau dicari berdasarkan Nama, Wilayah, atau Jarak Terdekat.
Selasa pagi, gw berangkat dari kosan jam 7 pagi ke Puskesmas Kel. Cikoko. Ini pertama kalinya juga gw ke puskesmas. Hahaha... Biasanya gw dateng ke tempat praktek dokter atau kalau emang parah, langsung ke rumah sakit. Saat itu di sana sudah ramai dengan pasien yang sabar menanti giliran. Padahal masih pagi loh! Ternyata setelah melihat pengumuman, jam buka puskesmas kel. Cikoko ini berubah jadi lebih cepat selama bulan puasa, yaitu dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Untuk hari Jumat, dari jam 7 pagi sampai jam 14.30.
Karena gw baru pertama kali ke sini, gw antri di bagian loket pendaftaran untuk mendapatkan antrian pasien umum. Di loket gw serahkan kartu BPJS Kesehatan gw. Trus karena gw pasien baru, gw isi form gitu dan tujuan gw ke dokter apa. Selanjutnya si petugas bilang kalau mau berobat dibawa fotokopian BPJS-nya. Setelah mendaftar, gw menunggu untuk dipanggil. Ketika gw dipanggil, ternyata hanya dilakukan pengecekan awal saja berupa pengecekan tekanan darah dan ditanya mengenai berat badan dan tinggi badan. Setelah itu gw kembali menunggu dipanggil. Ketika nama gw disebut, gw masuk lagi ke ruang periksa (yang sama saat pertama kali dipanggil). Namanya juga puskesmas ya, ruang periksanya itu kecil dan diisi oleh dua dokter. Satu dokter yang bertugas melakukan pengecekan awal dan satu lagi dokter untuk mendengarkan keluhan pasien dan memberi obat.
Setelah dokter selesai memberi obat, si dokter ga perlu nulis-nulis resep obat di kertas resep gitu. Jadi semua sudah diinputkan dalam sistem dan dikirim langsung ke bagian apoteker. Nah setelah selesai input, si apoteker tinggal mengambil obat sesuai dengan resep si dokter. Gw pun menunggu sampai dipanggil kembali untuk mengambil obat. Setelah mendapat obat, gw tanda tangan, bukti gw sudah mengambil obat. Foila! Semuanya free alias gw ga keluar uang sepeserpun. Ya emang si obat yang dikasih juga obat generik. Selain itu ini ga gratis juga si karena perusahaan yang bayarin biaya asuransi BPJS gw. Tapi memang dengan adanya BPJS Kesehatan ini, sudah cukup membantu masyarakat untuk mendapatkan pengobatan yang layak. Apalagi setau gw biaya iuran BPJS Kesehatan ini tidak semahal kalau kita pakai asuransi swasta (yaiyalah). Jadi rakyat kecil bisalah untuk ikutan iuran BPJS Kesehatan ini. Hahaha..
Nah itulah pengalaman pertama gw pakai BPJS Kesehatan. Semoga gw ga perlu pakai kartu ini lagi di kemudian hari alias gw sehat terus. Amin. 

No comments:

Post a Comment