Series Review: Lupin (2021)

Hai-hai ✋ uda lama juga nih gw ga update pos di blog gw ini. Huhuhu. Lagi sibuk banget dan mager juga nih buat nulis blog. Tapi akhirnya ada kesempatan juga buat update. Tentunya setelah dicicil nulis dikit-dikit. Wkwk. Padahal tuh biasanya gw bisa kelarin satu pos dalam satu hari nulis.... Tapi berhubung lagi sibuk (sok sibuk) dan males, jadi ga nulis-nulis deh. Nulis ini dicicil-cicil gitu. Ah kebanyakan bacot ngomong ya gw. Langsung aja deh ke intinya. 😁 

Sumber: hollywoodgossip.co.in

Serial Lupin dari Netflix ini sudah tayang hingga dua season dan review yang gw bikin ini adalah review untuk dua season Lupin yang sudah gw tonton. Gw nonton ini tentu karena Mr. Q yang ngajakin nonton. Kalo engga mah gw juga kaga tau soal serial Prancis satu ini...

Lupin

Sutradara

:

Marcela Said, Ludovic Bernard, Louis Leterrier, Hugo Gélin

Network

:

Netflix

Jenis Film

:

Action, Crime, Drama

Based on

:

Arsene Lupin oleh Maurice Leblanc

Total Episode S1

:

5 episode

Total Episode S2

:

5 episode

Tanggal Rilis

:

8 Januari 2021

Cast Lupin

Sumber: IMDb

Sinopsis Lupin

Lupin bercerita tentang kisah hidup pencuri profesional bernama Assane Diop (Omar Sy), putra satu-satunya seorang imigran dari Senegal yang mencari kerja ke Prancis untuk memperbaiki hidup demi putranya. Ayah Assane, Babakar Diop (Fargass Assandé), dijebak dan dituduh sebagai pencuri kalung berlian oleh majikannya, Hubert Pellegrini (Hervé Pierre), seorang kaya dan berkuasa. Setelah dijebloskan di penjara, Babakar gantung diri di dalam penjara karena merasa malu, meninggalkan Assane yang masih remaja menjadi yatim piatu.

Dua puluh lima tahun kemudian, terinspirasi dari buku Arsène Lupin, gentleman thief, yang diberikan oleh ayahnya sebagai hadiah ulang tahun, Assane berniat untuk membalas dendam pada keluarga Pellegrini. Assane menggunakan karisma, kemampuan mencurinya yang sudah ahli, serta penyamaran untuk mengekspos kejahatan yang telah dilakukan oleh Hubert.

Review Lupin

Ini series Eropa kedua yang gw tonton setelah Money Heist. Episode pertama langsung disugguhkan trik-trik Lupin dalam melakukan “pencurian”. Sungguh menarik menyaksikan adegan-adegan mencuri ini. Assane benar-benar sudah menyusun rencana dengan sangat rapi dan matang sehingga pencuriannya pun sukses dilakukan. Seru nontonnya! Tentunya gw pun dibikin terkesima.

Alur cerita sejujurnya tidak begitu lambat. Kisah-kisah hidup dibalik pembalasan dendan Assane pun diceritakan dengan cukup. Ga kecepetan ataupun kelambatan. Cara menceritakannya pun ga yang bikin bingung kok meskipun alurnya maju-mundur. Malah menurut gw masih lebih membingungkan alurnya Memento (aseli gw harus nanya-nanya terus sama Mr. Q pas gw nonton ini 😅).

Acting dari para pemainnya menurut gw oke. Gw cukup dibuat kesal sama perbuatan Hubert yang membuat gw ingin melatih anjing gw juga supaya tiap gw sebut nama "Pellegrini", si anjing akan menyalak. HAHAHA. Jujur, karena pakai bahasa Prancis, gw cukup kesulitan nyebut nama-nama para pemainnya. Terutama Pellegrini. Gimana sih pengucapannya??

Buat gw, season dua itu lebih seru dibanding season satu. Kalau season satu kan lebih ke pengenalan tokoh dan asal mula kenapa Assane mau balas dendam, serta pencarian informasi terkait kematian ayahnya. Trik-trik pencuriannya paling seru tentu di episode satunya. Nah, kalau season 2 itu lebih seru aja buat gw. Soalnya lebih banyak action-nya dan bikin tegang gitu deh!

Adegan favorit gw ada di season 2 saat Benjamin (Antoine Gouy) dibuntutin hitman gitu. Wah tegang banget aselik! Cuplikannya ada tuh di klip yang gw sematkan di awal pos.

Untuk ending di season dua ini menurut gw sih uda cukup bagus. Selesai gitu lah ga ada season 3 juga ga apa. Sudah cukup buat gw. Tapi menurut kabar sih katanya akan dibuat season 3 dari series Lupin ini. Kira-kira ceritanya akan ke arah mana ya? Hahaha...

Rating dari IMDb untuk series Lupin ini adalah 7,5 dari 10. Ah, kenapa pelit sekali yang kasih rating. Buat gw seru kok. Menghibur dan cukup menegangkan. Gw kasih bintang 8 untuk series Lupin ini. Kira-kira teman-teman sekalian sudah nonton Lupin juga? Atau kalau belum, apakah tertarik untuk nonton ini?

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐(8/10)

Bincang-Bincang Film

Wah ga nyangka gw diajakin Bincang-Bincang Film sama Rahul yang super kreatif. Idenya selalu ada aja biar pos blog jadi ramai dan ga bosenin. Setelah kemaren menggagaskan ODOP 1.0, sekarang bikin BBF alias Bincang-Bincang Film. Nah kebetulan gw diajakin nih buat Bincang-Bincang Film ini. Apa aja tuh yang diperbincangkan? Yuk mari disimak.

Gw akan pakai icon 🦸‍♀️ dan 🦸‍♂️ sebagai icon dari Rahul. BTW, gw jawab pertanyaan Rahul dengan pakai "aku" karena ga enak ngobrol pake Rahul pake "gw-elo" 😛 Biar kesannya sopan gitu. #mintadikemplang. Oia, beberapa ada yang gw edit supaya lebih jelas. Maklum bahasa dalam chat kan banyak menggunakan singkatan, nah di sini gw edit supaya lebih enak dibaca. Enjoy!!!

Warning!!! Buat yang belum nonton series Game of Thrones harap berhati-hati karena mengandung spoiler. 😛✌

🦸‍♂️ Pertama-tama, saya akan jawab pertanyaan kak Frisca terlebih dahulu.

🦸‍♀️ Okei. Apa yang membuat Rahul tertarik nonton film? Apakah karena baca review dulu sebelumnya atau karena filmmaker-nya?

🦸‍♂️Saya sendiri biasanya nonton film karena beberapa faktor. Kadang karena liat antusiasmenya, kadang karena filmmaker-nya, atau bahkan kadang karena aktornya. Tapi itu tidak pasti, ada banyak faktor yang lain. Misalnya, karena premis dan ceritanya unik dan menarik atau bahkan karena ada kontroversial yang bikin filmnya jadi banyak dibicarakan. Terlepas dari itu semua, saya senang nonton film dan series.

🦸‍♀️ Berapa lama waktu yang dipake untuk nonton film? Apakah Rahul termasuk addict?

🦸‍♂️ Dulu, saya bisa nonton 2-3 film sehari. Sekarang mah boro-boro dua film. Satu saja sudah syukur. Sekarang juga lebih banyak nonton series. Bisa nyicil, jadi ngga gampang cape. Kalo sekarang ditanya apakah saya addicted, yah sudah tidak relevan. Waktu sudah banyak saya alihkan untuk mengerjakan hal-hal lain.

Note: Gw sungguh takjub Rahul bisa nonton 2-3 film sehari. Jujur saja gw kayanya ga pernah deh maraton nonton film gitu. Seringnya maraton nonton series di kala umur masih muda. Eh sekarang juga masih muda sih. 😛 #menolaktua

🦸‍♂️ Kalau kak Frisca, apakah termasuk addicted juga dalam menonton film/series? Kalau iya, kenapa?

🦸‍♀️ Hmmm jawabannya mirip seperti Rahul. Dulu sejak kecil aku sangat suka nonton. Kalo kecil tentu saja ya nontonnya kartun/anime yang ada di TV. Selalu tau kapan jam-jam tayangnya dan ga pernah mau kelewatan nonton. Pas mulai masuk drama Taiwan seperti Meteor Garden yang booming banget pun aku semakin ketagihan nonton. Karena di rumah aku ada adik cewe dan mamaku juga suka nonton, kami bertiga suka maraton nonton drama. 😂 Bahkan sampai tidur subuh-subuh donnggggg. Tentu saja ini terjadi saat libur sekolah ya.

Menginjak SMA, mulai masuk Korean Wave dan dikenalkanlah oleh teman-teman soal drama Korea (drakor). Cuma kan saat itu akses untuk nonton drakor agak sulit. Jadi aku baru bisa nonton kalau ke rumah teman sampai nginep dan begadang maraton nonton itu. 😂 Atau nonton saat jam kosong di sekolah.

Nah pas kuliah baru tuh akses internet lebih enak lagi jadi bisa nonton sendiri. Tapi karena tugas kuliah berat, aku ga begitu sering nonton. Nontonnya ya pas pergi ke bioskop gitu sama temen-temen. Drakor uda ga terlalu nonton maraton.

Sejak kerja, waktunya makin dikit lagi kan buat nonton. Jadi cuma saat jam makan siang atau saat sebelum tidur. Sudah ga pernah nonton maraton dan aku jarang nonton film gitu ya. Nontonnya lebih banyak ke series. Kalau nonton film kalau ga di bioskop atau saat akhir pekan saja yang waktu kosongnya lebih banyak. Dibilang addict sih iya tapi saat masih masa sekolah dulu. Kalau sekarang sudah ga begitu karena waktunya kan harus dibagi-bagi. Dan sama seperti Rahul, sekarang lebih seringnya nonton series yang durasinya lebih sebentar ketimbang movieMovie cuma pas akhir pekan saja. Itu pun kalau ada yang hype banget baru ditonton.

Note: Ealaah jawaban gw panjang bener yaak. Wkwkwkw Maklum wanita, ditanyanya seimprit, jawabannya bisa kaya kereta gerbong. Panjaaanggg.... 😜✌

🦸‍♂️ Film terakhir yang kak Frisca tonton memangnya apa? Dari cerita kak Frisca, kayaknya sudah sangat jarang nonton film.

🦸‍♀️ Engga juga kok. Akhir pekan kemarin baru aja aku nonton film Disney yang baru. Raya and The Last Dragon. 

🦸‍♂️ Ah iya, Raya. Saya udah lama pengen nonton itu, tapi ngga jadi-jadi.

🦸‍♀️ Kenapa ga jadi-jadi? Apa karena kesalip film lain yang lebih seru?

🦸‍♂️ Yah, begitulah. Banyak hal yang mesti diprioritaskan. Kebetulan kemarin sempat ada beberapa kesibukan juga, jadinya lebih fokus ke situ, dan nontonnya cuma 1 episode series sebelum tidur.

🦸‍♀️ Kalau film terkahir yang Rahul tonton apa?

🦸‍♂️ Film terakhir yang saya tonton apa yah? Kayaknya Harry Potter and The Chamber of Secret. Itu pun sempat nonton setengah, kemarin baru dilanjutin setengahnya lagi.

🦸‍♀️ Wah efek habis baca novelnya ya? Hihi

🦸‍♂️ Iya, kemarin kan sudah baca bukunya. Jadi pengen tau aja visualisasinya seperti apa. Sekarang lagi baca seri ke-3. Meski sempat stuck, tapi kayaknya akan lanjut lagi.

🦸‍♀️ Series apa yang sedang diikuti sekarang?

🦸‍♂️ Elite. Ha ha ha. Kak Frisca nonton itu?

🦸‍♀️ Engga euy.

🦸‍♂️ Saya kira kak Frisca nonton. Sepanjang nonton series itu, saya geleng-geleng.

🦸‍♀️ Ini series Barat ya?

🦸‍♂️ Spanyol kak Frisca. Pemainnya beberapa ada yang dari alumni Money Heist (judul series Spayol keluaran Netflix). 

🦸‍♀️ Oalaaahh genre-nya crime kah seperti Money Heist? Nanti tanggal 3 September 2021 akan keluar ya season 5 Money Heist.

🦸‍♂️ Lebih ke misteri. Vibes-nya kayak 13 Reasons Why (judul series Barat). Pencarian pembunuh seorang siswi di satu sekolah. Alurnya maju-mundur.

🦸‍♀️ Kenapa geleng-geleng tuh nontonnya? 🤣

🦸‍♂️ Tiap episode ada adegan sex-nya. Saya bingung, ini nonton series atau film semi. Ha ha ha

🦸‍♀️ Seperti series Game of Thrones awal-awal ya. Ada saja adegan plus-plus. Bahkan sampai ke sesama jenis 😅 Konon sih untuk menarik minat penonton. Makin ke depan season-nya, nudity jadi dikurangi karena sudah banyak penggemar. Memang untuk marketing saja nudity-nya 😂

🦸‍♂️ Saya belum bisa berpendapat soal ini. Soalnya baru ngikutin 1 season, itupun belum habis. Game of Thrones menurut saya adegannya masih termasuk kebutuhan cerita, kalo Elite ini sudah kayak senjata utama. Ha ha ha.

🦸‍♀️ Menurutku dalam Game of Thrones ada adegan-adegan yang bisa ga nampilin nudity tapi ditampilkan. Season 1-3 itu banyak banget nudity-nya. Tapi makin lama jadi ga ada lagi. Kalau baru nonton Game of Thrones season 1, biasanya ada tiga tipe penonton. 
  1. Ga lanjut karena terlalu vulgar, gore, dan ga ngerti jalan ceritanya. Soalnya rumit memang. Baru akan ngerti setelah lanjut tonton terus.
  2. Lanjut karena penasaran.
  3. Ga lanjut karena karakter jagoannya mati 😆

Rahul sudah nonton juga kah sampe habis?

🦸‍♂️ Iya, saya udah kelarin Game of Thrones. Sejauh ini sih masih bisa saya nikmatin. Biasanya akan saya stop kalau ceritanya sudah melebar kemana-mana dan saya sudah ngga tertarik lagi. Sekalipun jagoannya mati, kalo saya masih tertarik, saya tetap bakalan nonton. The Walking Dead, salah satunya.

🦸‍♀️ The Walking Dead aku ga berani nonton 😂 Pernah coba nonton 1 episodenya. Baru awal-awal ga lanjut lagi. Takut. Soalnya nonton sendirian dan filmnya bikin kaget muluk. Wkwkwk.

🦸‍♂️ Season 1 tetap yang terbaik. Tapi season selanjutnya masih punya daya pikat untuk bikin saya terus nonton.

🦸‍♀️ Masih on going kan ya sampe sekarang?

🦸‍♂️ Katanya sudah mau season finale. Panjang juga kalo dihitung-hitung. Kak Frisca memangnya jarang nonton film horor?

🦸‍♀️ Aku ga suka horor. Pernah nonton tapi ga mungkin aku nonton horor sendirian. Ada istilah "ngapain nontonin setan" 😜 Kalau thriller aku masih suka. Untuk horor aku lebih baik baca novel daripada nonton.

🦸‍♂️ Ha ha ha. Film ter-horor yang kak Frisca tonton memangnya apa?

🦸‍♀️ Hmmmm apa ya…. Sepertinya Insidious. Si nenek tuanya bikin aku susah tidur. Apalagi saat itu aku pertama kalinya ngekos which is aku sendirian kan... Salah banget aku nonton itu. Alasan nontonnya cuma karena saat itu di bioskop lagi ramenya film horor. Rahul suka horor?

🦸‍♂️ Insidious memang ngeri sih. Bukan cuma karena atmosfernya, tapi juga karena jump scare-nya. Saya suka nonton horor, meski pas habis nonton pasti kebawa-bawa.

🦸‍♀️ Sound effects Insidious annoying banget!!! Tau sendiri kan di bioskop pasti dubly gitu soundsystem-nya. Wah parah banget deh!!! Terus parahnya lagi karena bioskop rame, aku nontonnya di XXI Premier dong!!! Gilaa rugi banget! Hampir sepanjang film yang kulihat dinding di samping. Wkwkwk.

🦸‍♂️ Ha ha ha. Kak Frisca mirip kayak Adik saya. Kalo nonton horor, pasti mukanya ditutupin bantal.

🦸‍♀️ Biasa aku tuh nanya, uda lewat belum hantunya. Hahaha. Nah kalo uda lewat, uda deh tenang… cuma Insidious tuh kaya ga tenang-tenang. Wkwkwk. Adengannya pacu adrenalin mulu. Waktu kecil padahal aku suka nonton film Susana loh. Hahaha. Tapi pas uda gede ga mau lagi nonton horor. Ya nonton sih, tapi kalo terpaksa doang. 

🦸‍♂️ Dulu, pas selesai nonton film horror, saya pasti ketuk pintu Mama malam-malam karena takut tidur sendiri. Ha ha ha.

🦸‍♀️ Hahaha. Pastilah ya takut tidur sendiri. Aku sih karena ada adek, jadi tidur sama adek. Ga tidur sendirian.

🦸‍♂️ Kak Frisca kan sempat bilang lebih suka thriller. Tapi kan thriller cukup identik dengan adegan berdarah-darah. Kak Frisca suka?

Dibilang suka engga juga sih. Tapi aku masih bisa nonton daripada hantu. Kalo macam Red Sparrow atau Kill Bill pun pas adegan gore-nya kadang ngilu dan tutup mata. Waktu nonton Game of Thrones saat si viper dibunuh The Mountain ini aku ngilu banget. Agak nutup-nutup mata gitu juga nontonnya. Tapi lebih ke ngilu, bukan karena takut. Hehe. Lain sama hantu, aku gamau liat hantunya.  wkwkwk. Sebisa mungkin ga liat hantunya karena bakal kebayang terus. Ah mungkin bisa dibilang begini. Kalau thriller itu setegang-tegangnya, yang ngejar masih manusia. Kalo horor kan yang ngejar hantu ya…. Jadi selain bikin kaget, mukanya itu nyeremiiinn bikin kebayang ga bisa tidur. Wkwkw.

🎬🎬🎬

Warning!! Spoiler alert. Kalau yang ga mau kena spoiler Game of Thrones jangan baca bagian di bawah ini.

🦸‍♂️ Sekarang mari bahas GoT (Game of Thrones). Saya udah lama ngga ngomongin series ini. 

🦸‍♀️ Aku cukup maraton nih nonton GoT. Seling 1 tahun sampai season terakhirnya keluar. 

🦸‍♂️ Saya adalah salah satu orang yang ngga suka dengan season finale-nya. Bagaimana pendapat kak Frisca?

🦸‍♀️ HAHAHAHA setujuuuuu. Kaya tiba-tiba kok mudah banget ngelawan white walker-nya ya. Sejujurnya aku ga kecewa sih. Cuma di episode terakhirnya aja. Aku tuh kaya bilang “lah kok gini doang dibunuhnya?”

🦸‍♂️ Nah, padahal sudah di-build-up dari season pertama. Mulai dari dibicarain, sampai ditunjukin dikit-dikit. Eh, pas muncul, ngga se-OP (over power) yang saya kira. Sama seperti yang kak Frisca bilang.

🦸‍♀️ Iya kannnnnn. Di season 6 tuh ending-nya sudah dibikin ciamik. Kaya susah banget nih ngalahin white walker kalo mereka ga bersatu. Eh tau-taunya. Si Arya dengan mudahnya bunuh pimpinan white walker. Padahal yang lain uda susah payah buat lawan pasukan white walker. Hahhaa.

🦸‍♂️ Ha ha ha. Bahkan kemarin ada petisi untuk season finale-nya dibuat ulang. Saking ngga terimanya fans GoT. Saya dengar-dengar sih alasannya karena kreatornya mau garap film Star Wars. Seharusnya, itu bukan season finale. Tapi sama mereka dipadatin dan jadi season finale.

🦸‍♀️ Masa sih? Setauku justru karena season final makanya sampe ditunda lama gitu karena buatnya biar mantap. Eh taunya malah begitu.

🦸‍♂️ Saya dengarnya begitu. Seharusnya masih ada season selanjutnya, tapi karena kreator GoT mau ngejar trilogi film Star Wars, makanya dipadatin jadi satu season. Tapi sayangnya, mereka keluar dari projek itu. Ha ha ha.

🦸‍♀️ Oh begitu… Wah wah sudah padat-padatin eh malah keluar dari projek itu juga ya 😅

🦸‍♂️ Pas dengar berita itu, makin jengkel saya. Tapi mau gimana lagi. Masih banyak tontonan menarik.

🦸‍♀️ Rahul ikutan petisinya kah?

🦸‍♂️ Sejengkel-jengkelnya, saya ngga punya cukup waktu untuk ikut begituan. Mending move on ke film dan series lain. Ha ha ha.

🦸‍♀️ Hahaha. Betul Rahul. Yasudahlah ya dibikin gitu. Tinggal lanjut aja sama film lain yang lebih bagus. Hehe.

🎬🎬🎬

🦸‍♂️ Kemarin saya ngikutin Lupin. Dengar-dengar kak Frisca juga ngikutin.

🦸‍♀️ Iya aku ikutin Lupin juga. Sudah sampai season 2, tinggal beberapa episode lagi sih. Rahul sudah selesai nonton Lupin? Lupin menarik juga nih series-nya.

🦸‍♂️ Saya malah sudah namatin. Ha ha ha. Karena ngikutin Vincenzo lebih dulu, saya sempat beranggapan bahwa Lupin ini meh. Tapi setelah dilihat-lihat lagi, ternyata untuk standarnya, Lupin sudah keren. Buktinya, bikin saya betah nonton sampai habis.

🦸‍♀️ Vincenzo itu drakor yang dibintangi Song Jong Kie bukan? Aku malah ga nonton itu karena kayanya kurang menarik ceritanya 🤣

🦸‍♂️ Wah, ngga tau yah kalo kak Frisca. Tapi Vincenzo salah satu tontonan yang sangat menarik untuk saya. Saya sampai ngikutin 8 episode sehari saat itu. Ha ha ha.

🦸‍♀️ Wow 8 episode? Semenarik itukah?

🦸‍♂️ Kalo untuk saya yah, menarik. Soalnya saya senang dengan tontonan seperti ini. 

🦸‍♀️ Setelah nonton drakor Crash Landing on You (CLOY), nonton Vincenzo yang bercerita tentang army gitu jadi ga menarik.

🦸‍♂️ Wah, Vincenzo bukan cerita soal tentara kak Frisca. Saya juga mulai agak bosan dengan adegan para tentara. Apalagi semenjak DOTS (Descendants of The Sun) dan CLOY. Vincenzo itu mafia Italia keturunan Korea. Balik ke Korea, karena satu hal. Seru.

🦸‍♀️ Oooh aku salah nangkep berarti.

🦸‍♂️ Karena membahas drakor, saya pengen tau dulu drakor favorit kak Frisca apa?

🦸‍♀️ Hmmmmm apa ya? Hahaha. Kayanya ga ada yang sampe favorit banget gitu. Semua yang kutonton suka-suka aja. 😂 Tapi kalo suruh sebut judul, sepertinya Secret Garden atau Age of Youth. Keduanya adalah drakor jadul. Kalau Rahul drakor favoritnya apa? Jangan-jangan Vincenzo ya?

🦸‍♂️ Menarik. Kedua drakor tersebut belum ada yang saya tonton. Kalo ditanya favorit, kayaknya drakor pertama yang saya tonton akan jadi the one and only tontonan yang tetap menarik sekalipun di-rewatch berapa kalipun. Full House. Sama-sama drakor lawas juga. Ha ha ha.

🦸‍♀️ Oh ya Full House. Drakor itu diangkat dari komik. Tapi ketimbang Full House versi Korea, aku prefer versi Thailand. Lebih romantis. 🥰🥰🥰

🦸‍♂️ Ah, memangnya versi Thailand lebih bagus?

🦸‍♀️ Bukan lebih bagus. Tapi lebih romantis. Kalo yang versi korea tu lebih tengil gitu kan... Mulai nonton drakor karena apa Rahul? Jarang-jarang loh cowo suka nonton drakor.

🦸‍♂️ Saya dulunya nonton Full House lewat TV. Belum tau ada istilah drakor. Nonton yah nonton aja. Pas SMA, nonton DOTS, eh malah suka. Sampai sekarang malah kebawa-bawa karena drakor selalu ngasih hal baru. Premisnya juga unik-unik. Jadi ngga gampang bosan.

🦸‍♀️ Kalo cowo nonton drakor, bisa terapin tuh gimana perlakuan para cowo di situ. Wkwkw. Nah jadi nanti coba terapin ke gebetan juga. 😜

🦸‍♂️ Nah, menariknya, saya malah ngga suka dan ngga ingin juga memperlakukan perempuan seperti drakor. Saya tidak seganteng itu untuk jadi menggemaskan. Ha ha ha.

🦸‍♀️ Eh bukan masalah gantengnya Rahul. Tapi lebih ke treatment para cowo drakor ke cewe. Contoh saat hujan, payungan berdua dengan cewe tapi lebih cover si cewenya. Atau kasih jaket saat udara dingin. Hal-hal kecil kaya gitu kan uda bikin hati cewe jadi hangat 🥰

🦸‍♂️ Saya malah lebih prefer kalo jaketnya dipake sendiri. Sok-sokan ngasih jaket, ujung-ujungnya dingin sendiri. Saya memang bukan tipe cowok romantis. Ha ha ha. Kalo kak Frisca, pernah ngga nonton film terus ada karakter yang sikap dan gayanya kebawa-bawa?

🦸‍♀️ Hmmmm ada. Karakternya tapi lupa siapa. Dia suka bilang “menurut buku yang aku baca…” Kalau Rahul ada?

🦸‍♂️ Baru kemarin, nonton Vincenzo. Ngikutin cara ngomong bahasa Itali. Ha ha ha. Pas perkenalan diri, sama dialog "gedung ini adalah milikku" tapi pake bahasa Itali. Sama seperti Spanyol dan Prancis, bahasa Itali dalam Vincenzo jadi terdengar seksi. Terus jadi pengen punya korek Zippo juga.

🦸‍♀️ Haha bahasa Eropa memang terdengar seksi.

🦸‍♂️ Selain mengikuti gaya dan dialog pada film/series, saya cenderung suka ngiler dengan makanannya. Pernah ngga masak karena film?

🦸‍♀️ Masak karena nonton film sih engga. Tapi lebih ke nyobain makanannya. Misal jadi ingin makan ramen dan beli ramen. Atau jadi beli permen kalengnya yang ada di Grave of Fireflies-nya Studio Ghibli. Atau nyobain Butterbeer seperti dalam film/novel Harry Potter.

🦸‍♀️ Ah, iya, nyobain. Saya pernah gara-gara drakor malah pengen makan mi hitam. Setelah dikirimin, baru tau rasanya enak dan cocok dipakein telur rebus kayak Indomie biasa. Ha ha ha.

🦸‍♂️ Terakhir, saya mau main game sama kak Frisca.

🎬🎬🎬

Untuk mempersingkat pos yang sudah cukup panjang. Pada pos ini gw akan menampilkan game This or That yang dijawab oleh Rahul saja. Buat versi lengkapnya, bisa tengok ke pos Rahul. Hehehe.

Mari dimulai...

Anime/Drakor

Drakor. Hanya nonton beberapa anime.

Action/Crime

Crime. Saya suka film kriminal, karena biasa ada actionnya juga. Ha ha ha

DOTS: mihak Songsong Couple/Second lead-nya (Seo Dae Young & Yoon Myung Joo)

Second lead-nya lebih uwu. Ha ha ha

GoT: Arya/Hound

Hound. Ceritanya menarik.

Lupin: Ganimard/Lupin

Belum tau banyak soal Ganimard. Jadi Lupin.

Money Heist: Berlin/Palermo

Tetap Berlin

Insidious/Conjuring

Lebih prefer Insidious

Horor Indo/Horor Thailand

Thailand. Lebih unik dan variatif.

🎬🎬🎬

Allright! Sekian Bincang-Bincang Film yang digagaskan oleh Rahul!!! Terima kasih untuk kolaborasinya ya! ^^ Mohon maaf kalau ada salah-salah kata dan ada beberapa percakapan yang ga gw tayangkan karena pembicaraannya sudah melebar bukan ke film lagi. Hahaha.