Untuk anak-anak jaman pandemi begini, pasti ga akan pernah deh ngerasain main di luar sama temen-temen seumuran. Yaiyalah, orang harus stay di rumah terus kan. Para orang tua juga ngeri kali kalau anak-anaknya interaksi di luar sama anak-anak lain. Wong kebijakan sekolah offline saja ditentang karena pihak sekolah mana bisa menjamin anak-anak tetap menjalankan protokol kesehatan dengan pakai masker tiap saat dan jaga jarak. Hmm sungguh masa kecil kurang bahagia menurutku.
Lompat Tali
Lompat tali ini bukan pake tali rami gitu. Tapi dari jalinan karet gelang yang dibuat memanjang. Nah terus kita lompatin deh talinya. Lompat tali ini dimainkan per tim. Masing-masing tim bisa terdiri dari 2 orang atau lebih. Tapi kayanya saat aku memainkan ini ga pernah setim lebih dari 3 orang deh.
Cara mainnya, perwakilan tiap tim suit (batu, gunting, kertas/gajah, manusia, semut). Yang menang yang jalan duluan. Tim yang kalah, mengirimkan dua orang perwakilannya untuk ‘jaga’.
Tim yang menang harus melompati tali dari tiap ketinggian. Pertama kali dari ketinggian dasar, yaitu rata dengan tanah. Kemudian naik semata kaki, lanjut selutut, kemudian seperut, sedada, semata, sekepala, sejengkal di atas kepala, dan paling tinggi saat tangan diangkat (disebut merdeka).
Misal masing-masing tim terdiri dari dua orang. Dua orang dari tim yang menang harus bisa melewati setiap tingkatan. Apabila salah satu gagal melewati tingkatan. Anggota yang lain harus menebusnya sekali di tingkatan tersebut (kalau dia jalan terakhir) atau di tingkat berikutnya. Kalau gagal, gantian dengan tim yang jaga. Begitu terus sampai ada tim yang berhasil melewati tingkat merdeka. Yang menang, tentu saja yang berhasil melewati merdeka.
Deples
Hmm sejujurnya aku gatau tulisannya bener atau tidak. Yang jelas aku nyebutnya deples sih dulu. Permainan ini masih menggunakan tali dari jalinan karet. Cuma bedanya, talinya digabungkan dan dapat dimainkan per tim maupun perorangan. Minimal tiga orang kalau tidak mau main per tim. Kalau per tim, minimal empat orang dengan masing-masing tim terdiri dari dua orang.
Untuk memulai, tentu saja suit dulu biar ketauan siapa yang mulai duluan. Yang menang harus lompatin tali sekali atau lima kali di setiap tingkatannya (tergantung lagi level berapa). Tingkatan yg pertama si cuma lewatin kedua tali saja. Selanjutnya harus diinjak kedua talinya. Lalu injak kedua tali lima kali. Lanjut ke level berikutnya. Aku masih ingat ada level tempe, tahu, satu kaki, dan lain-lain. Kalau dijelaskan via tulisan pasti ga kebayang deh bentukannya. Haha.
Pemain akan gantian jaga kalau ga berhasil lewatin tiap tingkatan. Tapi kalau mainnya setim, anggota selanjutnya harus nebus kegagalan anggota sebelumnya dua kali lipat. Kalo gagal ato ga bisa nebus, yauda gantian sama tim yang jaga. Pernah ya aku setim terdiri dari 4 orang. Terus aku giliran terakhir dan anggota setimku gagal semua. Mau ga mau aku harus lompat 20 kali!!! Dan aku sukses dong tapi langsung ngos-ngosan buat lanjut ke level berikutnya π€£π€£
Tim yang menang, tentu saja yang berhasil melewati semua tingkatannya. Aku termasuk pintar memainkan Deples. Makanya aku biasanya jalan terakhir. Kalau setimku ada yang gagal, aku yang nebusin. Lah jadi sombong yak. π
Γngklek
Γngklek ini masih sama juga merupakan permainan lompat-lompat. Tapi ga pakai tali karet untuk memainkannya. Cuma tetap butuh karet sebagai pion milik kita. Untuk memainkan ini, sebelumnya harus digambar dulu Γngklek-nya. Biasa aku gambar pakai kapur di tanah. Ditandain gitu nomor satu sampai delapan. Paling atasnya yang berupa setengah lingkaran, aku sebutnya gunung dan level tertingginya adalah area luar gunung (atasnya setengah lingkaran).
Cara main Γngklek cukup mudah. Awal permainan itu semua pion diletakkan di kotak nomor satu. Pemain pertama mulai lompat dari kotak nomor dua sampai kotak nomor delapan. Terus putar balik deh. Saat di kotak nomor dua, ambil pion kita yang ada di kotak satu. Lalu kembali ke posisi awal. Setelah itu, lempar pion ke kotak nomor dua.
Kalau satu kotak, berarti harus pakai satu kaki lompatnya, kalau dua kotak, ya mendarat dengan dua kaki. Misal dari kotak nomor tiga kan kita masih pakai satu kaki, pas di kotak empat dan lima, kaki kiri di kotak empat dan kaki kanan di kotak lima. Kebayang ga maksudku? π Misalnya di kotak empat ada pion musuh nih. Kita ga boleh injak kotak empat, harus injak kotak lima pakai satu kaki. Gitu deh kira-kira.
Kapan kondisi mati? Saat lompat injak garis atau saat kita jatuh sewaktu mengambil pion (jadi ada anggota tubuh yang kena garis), bisa juga saat kita mencoba lempar ke kotak nomor dua, eh malah meleset. Pemenangnya yang berhasil menyelesaikan lempar-lempar pion sampai ke area luar gunung. Oia, saat pion sudah di area gunung, untuk ambilnya, kita harus balik badan (bayangin posisi kayang) dan kita meraba-raba untuk ambil pionnya. Nah kalau tangannya kena garis, mati juga. π
Main Γngklek ini bisa sendiri-sendiri maupun bertim. Tapi biasanya sih perorangan ya. Dua orang yang main sudah bisa. Tapi kayanya ga bisa juga kalau main ramai-ramai, nanti kotak Γngklek-nya penuh dong sama pion semua pemain. π
Yang sulit itu, kalau kotak nomor satu hingga tiga terisi pion. Kasus ini biasanya kalau mainnya ramai-ramai (berempat gitu). Nah kalau kaya gini, susah banget kan tuh harus lompat dari posisi awal dan mendarat di kotak empat dan lima. Kalau semua pemain ga ada yang bisa lompat, dibuatlah kotak "kuping" namanya di samping kanan kotak dua untuk mempermudah kita melompat. Tapi aku pernah loh berhasil lompat langsung ke kotak empat dan lima. Aku cukup jago main Γngklek. #jadijumawa π
Γngklek ini adalah permainan favoritku selain Deples. Aku selalu main ini sehabis pulang sekolah. π
πΉπΉπΉ
Masa kecilku dulu banyak main yang menguras energi ya. Lompat-lompat terus. Ga heran aku tumbuh tinggi. Tinggiku lumayan lah di atas rata-rata anak seusiaku saat dulu. Makanya aku cukup jago main Γngklek karena kan butuh kemampuan lompat jauh. π
Sebetulnya masih ada banyak permainan masa kecilku, seperti tos-tosan kartu (atau tajoz chip), benteng-bentengan, BP-BP-an (aku ga tau ini nama umumnya apa, tapi aku sebut BP-BP-an), petak umpet, tamagochi, gameboy, kelereng, dan masih banyak lagi. Tapi lebih banyak sih permainan yang ga pakai digital. Aku ga punya PS guys π
Kalau anak-anak jaman sekarang, mainnya jadi main sendiri di rumah yak. Contohnya para keponakanku ini. Asik dengan mainan-maianannya di rumah. Banyak sih memang mainannya. Beda denganku yang mainannya sungguh minim. Jadi aku lebih suka main dengan teman-teman daripada main sendiri di rumah. Kalau anak jaman sekarang merasa masa kecil kurang bahagia ga ya? π π π
Meskipun main karet identik dengan permainan cewek, tapi kami laki-laki sering ikut main juga. Kadang kami mesti pasrah kalo mesti kalah karena ngga bisa lompatin merdeka (atau lompatan terakhir). Kalo main deples itu kayaknya main tali yang disambungkan yah? Terus pemain harus ditengag dengan gerakan khusus menggulung tali karet dengan kakinya sembari menghitung 1.. 2.. 3.. Dst. Kalo memang benar itu deples, cara maennya seperti itu.
ReplyDeleteKalo engklek, itu ditempat saya namanya kengkeng. Di tempat saya ada berbagai macam jenis kengkeng, jadi bukan cuma seperti gambar kak Frisca itu. Ada yang namanya kengkeng sorong (ini yang paling basic), terus ada kengkeng robot (bentukan kotaknya menyerupai robot), kengkeng ketupat (bentukan kotaknya menyerupai ketupat) dan masih banyak lagi. Ha ha ha.
Sembari nunggu apel pagi, saya dan teman biasanya main kengkeng sorong. Selesainya lebih cepat dan gampang
Kukira kalau anak cowo itu akan jago loh lompatin merdeka hahaha. Soalnya aku suka setim dengan anak cowo karena mereka jago lewatin merdekanya!! Hehe
DeleteIya karetnya disambungin gitu, terus dijaga dua orang pakai kedua kaki yang direnggangkan. Betul Rahul, ada beberapa bentuk gitu. Bentuk tahu, tempe, dan lain-lain. Ada yang pakai satu kaki ada yang harus injak lima kali. Gitu deh hahaha
Oh namanya kengkeng yak. Lain-lain ternyata namanya ya di beda daerah. Seru ya main kengkeng hehe
Aku paling ga suka main lompat tali, soalnya ga bisa lompat tinggi sementara hampir semua temenku jago-jago main lompat tinggi, bisa salto segala pas talinya tinggi. Jadi peranku kalau ikutan main paling jadi yang megangin tali aja ππ
ReplyDeleteAku lebih suka main bola bekel, karena enak maininnya sambil duduk deeh wkwkwk
Fris, pasti kamu pas kecil dulu pulang-pulang habis main, banjir keringet yaa? Soalnya permainannya yang bikin berkeringat semua iniii π
sama kak Eya. Itu bukan permainan favoritku karena aku pun cuma bisa sampai level seperut saja. π π π Kalau yang tinggi, harus pakai cheat. Talinya ditekan pakai satu jari baru lompat deh hehe
DeleteNah kalau bola bekel, aku ga jago maininnya. SUSAAH! Jadi ga suka hahaha
So pasti kak Eya. Bau keringat hahaha
yang aku bingung si deples ini, kayaknya ga ada di Jember waktu aku kecil
ReplyDeleteada lagi nih, bola bekel, sama kayak mba eya bilang. Legend banget itu bola hahahha
dulu main lompat tali senengnya minta ampun, ya gimana lagi, jaman dulu anak SD taunya mainan dari karet gelang ini.
terus engklek ini juga legend banget, seneng dan seneng aja mainnya hahaha
Wah ternyata ga nyampe Jember ya. Atau sebenarnya ada tapi beda nama? Aku sulit menggambarkannya dalam tulisan. Harus pakai video hahaha
DeleteKak Ainun pasti jago ya main bola bekel? Aku pernah coba main tapi ga bisa. Level paling gampangnya saja aku ga bisa. HAHAHA. Jadi nyerah dan pilih main yang lain aja deh. hehehe
Iya jaman SD-ku belom ngenal teknologi HP atau video games. Masih asik main sama teman-teman di luar dengan mainan karet inii hehehe
Kayanya hampir semua anak main engklek ya hehehe
Ternyata mba Frisca saat main karet, disebutnya merdeka ya jika tangan diangkat ke atas π Kalau saya sebutnya bendera ahuahahaha, seru main karet, mbaaa. Dulu saya bisa koprol, sekarang sudah nggak bisa *eh nggak tau sih, nggak pernah coba lagi sejak tuak, takut encok, atau patah tulang* π€£ Wk.
ReplyDeleteTerus baru ingat pada permainan Engklek ada bagian cuping untuk bantuan hahaha, and yes, sama seperti mba, saya suka main Engklek, seruuu banget apalagi bagian gunung yang kita harus balik badan meraba-raba cari di mana batu (pion) kita π Untuk permainan ini, saya kadang masih main sama si kesayangan di rumah karena so much fun hahahaha π Especially bagian awal jaman bocah, ribet banget cari batu yang rata biar kalau dilempar nggak mental ke mana-mana π
Setuju soal anak jaman sekarang lebih sering main sendiri, soalnya keponakan saya yang kecil kecil begitu mba. Hehehe, sudah beda dunia memang π Terima kasih sudah berbagi cerita dan memberikan tema, mba Frisca ππ
Iya seingetku nyebutnya merdeka hehe soalnya kan tangan diacungkan ke atas. hehehe
DeleteSeru banget mainan karet. Selalu kumpulin karet gelang terus dijalin biar jadi tali hehe. Waw ternyata kak Eno jago jugaa hahaha aku ga bisa π
Kak Eno pakai batu sebagai pionnya? Itu sulit banget ga sih karena kurang enak pas dilempar. Bisa loncat lagi gitu hehe Kalau karet gelang yang banyak dan disatuin hingga jadi kaya bola, lebih enak tuh dilemparnya. hehe
Main di rumah itu pakai ubin jangan-jangan buat denahnya ya??
Main sendiri karena juga lagi pandemi sih kak. Jadi kan ga boleh main keluar juga. huhuhu
Sama-sama kak Eno hehe π₯°
Related semua dengan permainannya kak friska dulu, jadi kangen banget masa kecillll. Dulu permainan yang paling eksis pada masa ku itu adalah polisi maling dan galasin. Ini paling favoritku juga sih seru banget ππ bener-bener ngilangin penat kalo udah main ini sama temen2.
ReplyDeleteMengingat tamagoci apa kak Friska suka main games yang ada di hp nokia dulu? Games disitu juga memorable bahkan sampe sekarang hohoho. Oiya btw BP-bp an tuh permainan apa ya kak π
Galasin tuh yang mana ya? #lupa Kaya pernah denger tapi lupa cara mainnya. hehe
DeletePolisi Maling itu sama dengan kucing - tikus juga ga sih kak? hehe
Dambaan banget ga sih pas jam istirahat dan bisa main sama temen-temen hehehe Apalagi pas pulang sekolah hehe
Main dong kak! Bounce sudah kutamatkan! Hehe Sama yang tembak-tembak namanya apa tuh ya hmmmm
BP-BP-an ini setelah aku selidiki ternyata singkatan dari Bongkar Pasang kak!!! Hahaha boneka kerta yang bajunya bisa dicopot-copot itu loh kak pasti tau deh!
I miss the old times too ,where we all do not have gadgets.. so we spent our times well with all the friends outside.. nowadays kids more play gadgets rather than appreciate those who in front them :(
ReplyDeleteDo you play the same games like me Atie?
DeleteYup. Due to pandemic too, they can't play outside with other kids. So sad :(
yes.. all the same !
DeleteHallo, Kak Frisca. Salam kenal
ReplyDeletebaca-baca dari jenis permainan yang dimainkan jangan-jangan kita seumuran, hihihi...
aku waktu kecil dulu seneng banget klo main lompat tali apalagi klo udah level merdeka, ga ada yang ngalahin *sombwong*. wkwkkw
Klo BP-BPan udah macem dalang mainin wayang, sampai ibu-ibu tetangga pada mampir ke rumah buat dengerin jalan cerita pas aku main BP-BPan. hahaha...
Aduh jadi kangen masa kecil :)
Hai kak Pipit. Salam kenal juga ✋
DeleteWoaaa kakak lincah juga nih bisa lompatin merdeka. Aku ga bisa, takut soalnya buat salto hahaha
Kocak uga kak ampe ngajak ibu-ibu tetangga dengerin cerita BP-mu hihihi
Times flies yaaak
Kalo lompat tali kadang aku main juga sih, soalnya kakak dan adikku itu cewek semuanya, jadinya kalo mereka main lompat tali kadang ikutan. Kalo aku main kelereng mereka juga kadang main kelereng.
ReplyDeleteKalo engklek juga kadang main, kayaknya hampir semua permainan waktu kecil juga sering bermain.π
Fleksibel ya mas Agus. Main lompat tali oke, kelereng oke hehehe
DeleteMainan kita sama ya ternyata mas Agus π
Kak Friska, itu kalo main lompat tali juga aku selalu berharap dapet tim dengan orang-orang yang berbadan tinggi, atau paling enggak lincah. Hahahah π€£ Karena aku sendiri juga ga bisa salto wakakak π€£ Terus waktu dulu kayak ada apa sih semacam slogan atau apalah, yang bunyinya "Ajinomoto Cap Mangkok Merah Muda", gitu-gitu enggak Kak? Dulu waktu aku main lompat tali sih pake acara begituan Kak. Hahahah π€£
ReplyDeleteLalu Engklek di daerahku namanya Jangka. Hahahah beda jauh banget ya? π€£
Toooss. Kita berarti jangan setim kalo main lompat tali hahaha Ntar kalah ππ
DeleteIya iya ada! Itu saat lagi ngapain ya. Saat lagi ngitung gitu ga sih?? Kaya cap cip cup kembang kuncup gituu
Permainan Engklek ini beda daerah beda nama memang. Seperti Rahul yang nyebutnya kengkeng hehe
Abis baca post ini g jd bertanya-tanya, masih ada yg main deples gak ya pik jaman sekarang? Abis kayaknya dulu pas SD kan itu mainan sejuta umat, kayak hampir semua orang main gitu, kayak orang-orang main mobile legend sekarang wkwkwk
ReplyDeleteWah kayanya uda ga ada deh. Bahkan dari komen2 yg aku terima, ga banyak yg tau dan pernah mainin deples ini haha π banyakan mainannya engklek dan lompat tali
DeleteBtw apa kabar mei??? Uda lama aku ga BW ke kamuuu hahahaha
Sayang, ya. Padahal dulu deples itu seru & satu2nya permainan lompat tali yang aku bisa main XD
DeleteSo far so good, Pik. Dirimu gmn? Aku jarang nulis juga nih akhir-akhir ini, blogku berdebu XD XD
iya seru banget!! Mainan favorit ehehehe
Deletegreat! Aku juga baik heheh
Lagi asik mengerjakan hal lain ya Mei? Oia, Mei ga mao coba join Kafe MM??
forum untuk bertemu dengan blogger lainnya. Aku ikutan ODOP ini pun karena ada yang gagasin di sana hehe
Terus ada Ruang Motret juga buat bahas tips-tips fotografi
Siapa tau kamu minat bekecimpung di situu hehe
Lagi asik baca buku aja, sih.. TBR aku tak berkesudahan XD XD
DeleteGimana cara joinnya tuh? Kayaknya menarik.. Akhir2 ini kayaknya lagi kepingin join klub ini itu juga, so far baru join klub baca aja wkwkwk
Ke sini mei
DeleteLink Kafe MM : https://maniakmenulis.com/kafe-mm/
Daftar : https://maniakmenulis.com/form-pendaftaran-kafe-mm/
Penjelasan cara pendaftaran : https://maniakmenulis.com/cara-daftar-dan-login-kafe-mm/
Ditunggu di sanaaa
Udah daftar nih, pik. Hehe
DeleteYeay see you di kafe MM
DeleteDari semua permainan yang Cici sebutkan, hanya deplek yang aku nggak kebayang gimana cara mainnya, Ci π€£. Aku juga baru dengar nama permainan ini dari tulisan ini wkwkwk kayaknya aku kurang jauh mainnya π€
ReplyDeletePermainan yang aku paling nggak bisa mainin tuh lompat tali π€£ aku nggak bisa kalau harus koprol gitu, jadi biasanya kalau main lompat tali, aku jadi anak bawang wkwkw. Syukurnya lingkungan pertemananku jarang main lompat tali, jadi aku aman π€. Lebih sering main sepedah, atau lari-larian aja π€£. Jadi rindu masa kecil setelah baca tulisan ini π
Deples kali Lia π
DeleteKayanya si Deples ini tidak sepopuler Engklek deh haha
Aku pun ga bisa lompat tali Lia. Harus pakai cheat dulu. Kalo ga boleh cheat, aku berharap setim sama orang yang bisa koprol haaha kalo engga, sudahlah cuma bisa sampe seperut aja wkwkw terus biasanya minta main yang lain aja karena ga bisa wkwkwk