Saat aku sedang cari inspirasi untuk membuat halaman tentang series yang kutonton di jurnalku, aku melihat bahwa orang-orang banyak mencantumkan Stranger Things sebagai salah satu series yang recommended untuk ditonton. Bahkan sampai ada yang berkomentar seperti ini:
"OMG. This is so so crazy! I can't stop wait this series episode go out!!!"Yang artinya:
"Gila gila gila! Ini sungguh sungguh gila! Gw ga sabar buat nunggu episode series ini keluar!!"Bikin gw penasaran, emang sebagus itu ya series Stranger Things ini???
Stranger Things Season 1
Sutradara
|
:
|
Matt Duffer, Ross Duffer, Shawn Levy
|
Penulis
|
:
|
Matt Duffer, Ross Duffer, Jessie Nickson-Lopez, Paul Dichter, Justin
Doble, Jessica Mecklenburg, Alison Tatlock
|
TV
|
:
|
Netflix
|
Jenis Film
|
:
|
Drama, Fantasy, Horror
|
Total Episode
|
:
|
8 episode
|
Tanggal Rilis
|
:
|
15 Juli 2016
|
Cast
|
:
|
Add caption |
Baca juga: Series Review: Titans Season 1 (2018)
Review Stranger Things Season 1
Dari awal nonton, sudah dibikin penasaran banget. Cut off antar episodenya tuh bikin penasaran teruuuss! Ga heran orang-orang yang nonton saat series ini masih on going tuh ga sabar untuk cepat nonton episode selanjutnya. Habis bikin penasaran terus sih. Terus efek misterinya juga dapet. Aku harap-harap cemas saat nontonnya. Apalagi kalau sudah mulai muncul sosok-sosok monsternya. Bikin jantung mau copot!
Secara keseluruhan aku suka sama misteri yang ditampilkan. Satu per satu misteri akhirnya terkuak dan terpecahkan. Terus geregetan gitu sama Jonathan dan Nancy yang sok sok berani buat bunuh monsternya. Padahal kan mereka belum tahu bisa bunuh monster itu pakai cara apa. Paling bikin tegang tuh saat si Nancy masuk ke dunia upside down. Ugh!!! Ketengangan yang dihadirkan tuh dapet banget deh!! Kalau ga percaya, nonton saja sendiri. Hahaha.
Romansa yang dihadirkan juga cukup oke. Konflik-konflik antara pacar atau konflik antar sahabat juga cukup seru buat diikuti. Musik latarnya juga pas. Kalau ditanya bosen ga nonton series ini? Aku akan mantap menjawab tidak. Ya habis selalu dibikin penasaran dan pengen cepetan tahu ada apa di balik itu semua. Hahaha.
Rating dari IMDb untuk Stranger Things Season 1 adalah 8,9/10. Wah lebih tinggi dari rating untuk Titans Season 1 loh!! Tapi memang keren sih!! Hehe. Rating dariku 9 dari 10 bintang!!!
Secara keseluruhan aku suka sama misteri yang ditampilkan. Satu per satu misteri akhirnya terkuak dan terpecahkan. Terus geregetan gitu sama Jonathan dan Nancy yang sok sok berani buat bunuh monsternya. Padahal kan mereka belum tahu bisa bunuh monster itu pakai cara apa. Paling bikin tegang tuh saat si Nancy masuk ke dunia upside down. Ugh!!! Ketengangan yang dihadirkan tuh dapet banget deh!! Kalau ga percaya, nonton saja sendiri. Hahaha.
Romansa yang dihadirkan juga cukup oke. Konflik-konflik antara pacar atau konflik antar sahabat juga cukup seru buat diikuti. Musik latarnya juga pas. Kalau ditanya bosen ga nonton series ini? Aku akan mantap menjawab tidak. Ya habis selalu dibikin penasaran dan pengen cepetan tahu ada apa di balik itu semua. Hahaha.
Rating dari IMDb untuk Stranger Things Season 1 adalah 8,9/10. Wah lebih tinggi dari rating untuk Titans Season 1 loh!! Tapi memang keren sih!! Hehe. Rating dariku 9 dari 10 bintang!!!
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐ (9/10)
Rangkuman Stranger Things Season 1
Berlatar belakang jadul alias jaman dulu, series ini membawa kita ke era jaman saat TV masih hitam putih, belum ada CD melainkan kaset musik yang diputar pada tape, serta masih digunakannya walkies talkie untuk komunikasi jarak dekat. Diceritakan empat anak yang saling bersahabat sedang bermain bersama di ruang basement rumah Mike (Finn Wolfhard). Mereka asik bermain hingga ibu Mike mengingatkan bahwa sudah larut dan mereka harus segera menyudahi permainan mereka. Pas sekali game memang sudah berakhir dengan karakter Will (Noah Schnapp) mati setelah melawan bos monster. Akhirnya Dustin (Gaten Matarazzo), Lucas (Caleb McLaughllin), dan Will pun berpamitan.
Rumah Will adalah rumah yang paling jauh, sehingga Will pun harus seorang diri mengendarai sepeda mungilnya sampai ke rumah. Tiba-tiba suatu hal yang ganjil terjadi. Lampu sepeda Will mendadak berkedip-kedip dan akhirnya padam. Saat Will melihat ke arah belakangnya, dia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Dengan cepat Will mengayuh sepedanya agar cepat sampai ke rumah. Naas, Will terperosok di pinggir hutan, sehingga ia tak dapat mengayuh sepedanya kembali. Tanpa pikir panjang, Will langsung berlari melewati hutan yang merupakan jalan pintas menuju rumahnya.
Setibanya di rumah, Will langsung memanggil ibu dan kakak laki-lakinya, Jonathan (Charlie Heaton). Sayangnya mereka tak ada di rumah. Will yang ketakutan karena masih dikejar-kejar oleh sesosok makhluk yang ia tak tahu itu apa, segera menuju ke pondok perkakas di belakang rumahnya untuk mengambil pistol. Saat makhluk tersebut menuju ke pondok tempat Will berada, Will sudah siap menodongkan pistolnya. Tapi tiba-tiba lampu bohlam di pondok tersebut menjadi sangat terang dan pecah. Bersamaan dengan itu, Will pun menghilang.
Di sisi lain, seorang anak perempuan sedang melarikan diri. Saat melihat ada rumah, dia pun menghampiri rumah tersebut untuk mencari makanan. Beruntung pemilik rumah memperbolehkan dia untuk makan dan bisa beristirahat sejenak. Tak berapa lama, datang seorang wanita ke rumah tersebut dan mengatakan bahwa ia adalah agen polisi yang ditelepon oleh pemilik rumah tersebut saat menemukan seorang anak di rumahnya. Saat dipersilakan masuk, tak berapa lama si pemilik rumah ditembak kepalanya oleh wanita tersebut. Si anak perempuan yang melihat kejadian tersebut pun langsung melarikan diri kembali dan disertai dengan dikejar oleh komplotan wanita tersebut.
Keesokan harinya, ibu Will, Joyce (Winona Ryder), mendapati bahwa Will belum pulang ke rumah. Ia langsung menelpon rumah Mike untuk menanyakan keberadaan Will. Setelah menelpon, Joyce pun mendapati bahwa Will tak ada di rumah Mike. Segera Joyce mencari-cari Will dan ia pun bergegas melaporkannya ke kantor polisi.
Mike, Lucas, dan Dustin pun menyadari bahwa Will menghilang dan mereka pun sepakat untuk mencari Will. Meskipun oleh pihak polisi mereka dilarang untuk mencari Will sendirian karena masih anak-anak, mereka tetap bersikeras untuk pergi mencari Will.
Malam hari dan di tengah hujan deras, mereka bertiga menyelinap dari rumah masing-masing untuk pergi mencari Will. Tentunya mereka sudah membawa peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pencarian Will tersebut. Tak disangka-sangka, mereka malah menemukan seorang anak di tengah hutan. Mike pun membawanya ke ruang basement rumahnya dan mendapati bahwa anak tersebut adalah seorang anak perempuan meskipun penampilannya seperti laki-laki karena rambutnya gundul. Saat ditanya namanya, anak perempuan tersebut tidak bisa menjawab. Karena di tangannya ada tato angka 11, Mike pun memanggilnya Eleven.
Bagaimana perjalanan tiga anak + Eleven dalam mencari Will? Apakah Will berhasil ditemukan?? Lalu siapakah sebenarnya Eleven? Apa sebenarnya mahkluk yang dilihat Will? Dalam series ini, akan terkuak satu per satu misteri tersebut.
Rumah Will adalah rumah yang paling jauh, sehingga Will pun harus seorang diri mengendarai sepeda mungilnya sampai ke rumah. Tiba-tiba suatu hal yang ganjil terjadi. Lampu sepeda Will mendadak berkedip-kedip dan akhirnya padam. Saat Will melihat ke arah belakangnya, dia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Dengan cepat Will mengayuh sepedanya agar cepat sampai ke rumah. Naas, Will terperosok di pinggir hutan, sehingga ia tak dapat mengayuh sepedanya kembali. Tanpa pikir panjang, Will langsung berlari melewati hutan yang merupakan jalan pintas menuju rumahnya.
Setibanya di rumah, Will langsung memanggil ibu dan kakak laki-lakinya, Jonathan (Charlie Heaton). Sayangnya mereka tak ada di rumah. Will yang ketakutan karena masih dikejar-kejar oleh sesosok makhluk yang ia tak tahu itu apa, segera menuju ke pondok perkakas di belakang rumahnya untuk mengambil pistol. Saat makhluk tersebut menuju ke pondok tempat Will berada, Will sudah siap menodongkan pistolnya. Tapi tiba-tiba lampu bohlam di pondok tersebut menjadi sangat terang dan pecah. Bersamaan dengan itu, Will pun menghilang.
Di sisi lain, seorang anak perempuan sedang melarikan diri. Saat melihat ada rumah, dia pun menghampiri rumah tersebut untuk mencari makanan. Beruntung pemilik rumah memperbolehkan dia untuk makan dan bisa beristirahat sejenak. Tak berapa lama, datang seorang wanita ke rumah tersebut dan mengatakan bahwa ia adalah agen polisi yang ditelepon oleh pemilik rumah tersebut saat menemukan seorang anak di rumahnya. Saat dipersilakan masuk, tak berapa lama si pemilik rumah ditembak kepalanya oleh wanita tersebut. Si anak perempuan yang melihat kejadian tersebut pun langsung melarikan diri kembali dan disertai dengan dikejar oleh komplotan wanita tersebut.
Keesokan harinya, ibu Will, Joyce (Winona Ryder), mendapati bahwa Will belum pulang ke rumah. Ia langsung menelpon rumah Mike untuk menanyakan keberadaan Will. Setelah menelpon, Joyce pun mendapati bahwa Will tak ada di rumah Mike. Segera Joyce mencari-cari Will dan ia pun bergegas melaporkannya ke kantor polisi.
Mike, Lucas, dan Dustin pun menyadari bahwa Will menghilang dan mereka pun sepakat untuk mencari Will. Meskipun oleh pihak polisi mereka dilarang untuk mencari Will sendirian karena masih anak-anak, mereka tetap bersikeras untuk pergi mencari Will.
Malam hari dan di tengah hujan deras, mereka bertiga menyelinap dari rumah masing-masing untuk pergi mencari Will. Tentunya mereka sudah membawa peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pencarian Will tersebut. Tak disangka-sangka, mereka malah menemukan seorang anak di tengah hutan. Mike pun membawanya ke ruang basement rumahnya dan mendapati bahwa anak tersebut adalah seorang anak perempuan meskipun penampilannya seperti laki-laki karena rambutnya gundul. Saat ditanya namanya, anak perempuan tersebut tidak bisa menjawab. Karena di tangannya ada tato angka 11, Mike pun memanggilnya Eleven.
Bagaimana perjalanan tiga anak + Eleven dalam mencari Will? Apakah Will berhasil ditemukan?? Lalu siapakah sebenarnya Eleven? Apa sebenarnya mahkluk yang dilihat Will? Dalam series ini, akan terkuak satu per satu misteri tersebut.
No comments:
Post a Comment