Sumber: hellosehat.com |
Human Papilomavirus (HPV) adalah suatu grup virus yang terdiri dari 130 tipe HPV. Infeksi HPV ini bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. HPV 6 dan HPV 11 adalah virus HPV yang menyebabkan penyakit kutil kelamin. Kutil kelamin (Kondiloma Akuminata) adalah salah satu gejala yang paling umum muncul akibat infeksi menular seksual. Virus HPV yang menjadi penyebab penyakit ini biasanya ditularkan lewat hubungan seks, baik oral, vaginal, maupun anal. HPV juga kadang dapat menular ke bayi saat proses persalinan dari ibu yang terinfeksi sejak sebelum atau saat hamil. Sedangkan HPV 16 dan HPV 18 adalah virus HPV yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kanker serviks atau kanker mulut rahim. Infeksi HPV ini juga ditularkan melalui kontak seksual, termasuk vagina, seks oral, dan anal.
Sumber referensi: hellosehat.com
Tahun 2018 kemarin teman-temanku mulai ramai membahas soal virus HPV dan kanker serviks. Yang awalnya aku tidak tahu apa-apa soal ini, sampai akhirnya aku kepoin lewat mbah Google. Hasil pencarianku menyimpulkan bahwa di Amerika, banyak para remajanya divaksinasi HPV dengan diadakannya vaksin di sekolah-sekolah. Meanwhile di Indonesia, vaksin HPV ini rasanya belum terlalu disosialisasikan dengan gencar ke sekolah-sekolah. Yang ada malah lebih ditargetkan kepada wanita muda. Padahal vaksinasi HPV ini dianjurkan dilakukan sedini mungkin pada usia remaja 9 hingga 14 tahun. Rentang usia ini dinilai efektif karena pada masa inilah tubuh memberikan proteksi respon imun yang lebih baik dibanding usia di atasnya.
Satu lagi yang aku dapat dari hasil kepo mbah Google, vaksin HPV ini sebaiknya diberikan pada orang yang belum pernah berhubungan seksual karena akan bekerja lebih efektif daripada orang yang sudah berhubungan seksual. Lalu untuk orang yang sedang masa vaksin HPV ini juga tidak boleh berhubungan seksual dulu sampai 6 bulan. Maksudnya? Ya jadi misal kamu divaksin hari ini nih. Sebaiknya kamu jangan melakukan hubungan seksual sampai 6 bulan ke depan supaya kerja vaksinnya efektif sis! Nah terus gimana dong buat yang sudah berhubungan seksual? Ya tentu saja masih bisa mendapatkan vaksinasi HPV ini karena hal ini masih merupakan cara terbaik untuk melindungi diri dari virus yang mungkin belum berkembang.
Perlu diingat, vaksin HPV ini diberikan sebanyak 3 kali, masing-masing pada bulan 0, 2, dan 6. Tapi untuk remaja usia 10-13 tahun cukup diberikan sebanyak 2 kali. Harga vaksinnya sendiri bervariatif antara Rp 800.000 sampai Rp 1.300.000. Mahal? Iya ceu!!! Tapi lebih mahal kalau sampai kena kanker serviks kan daripada bayar vaksinnya?
Aku sendiri membayar seharga Rp 800.000 untuk vaksin pertama dan seharga Rp 1.230.000 untuk vaksin kedua dan ketiga. Lah kok beda? Iya jadi ceritanya saat melakukan vaksin pertama kali, aku melakukannya di rumah seorang dokter kenalan temanku gitu. Jadi cukup bayar biaya vaksinnya saja. Sedangkan untuk kedua dan ketiga, aku melakukannya di RS Graha Kedoya, which I need to pay administration fee and doctor fee. Harga jasa dokternya sendiri saja Rp 250.000 (kalau tidak salah ingat). Maklum dokternya kan dokter spesialis kandungan.
Terus aku juga mendapatkan tes USG gitu untuk mengecek kondisi mulut rahimku apakah normal atau tidak. Hasilnya normal ya puji Tuhan. Dokter juga mengecek kondisi telurku, hasilnya pun subur. Puji Tuhan ga aneh-aneh. Selain itu, aku juga bisa konsultasi apapun ke dokternya yang berkaitan dengan rahim. Contohnya saja, aku menanyakan kenapa saat menstruasi ada orang yang merasakan sakit begitu hebat dan ada yang ga sakit sama sekali. Menurut pak dokter sih itu memang beda-beda tergantung orangnya. Tapi ada cara supaya mengurangi rasa sakit saat menstruasi, yaitu dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung asam folat (kalau tidak salah ingat sih ini namanya) menjelang hari H. Dokter bilang sih coba kurangi makan tahu atau tempe atau makanan yang mengandung kacang kedelai saat menjelang menstruasi supaya nanti saat periode menstruasi, aku tidak merasakan nyeri perut. Saran dokter ini kulakukan dan hasilnya memang jadi tidak sakit guys.
Sebenarnya temanku yang kerja di Kalbe sudah menawarkanku untuk ambil paket vaksin HPV dari Kalbe gitu. Lagi promo khusus karyawan katanya. Berhubung dia itu cowo, dia mau berbagi benefit yang ia dapatkan ke teman-teman perempuannya. yang ia rasa lebih prioritas untuk vaksin HPV lah daripada dia. Tapi aku ragu untuk vaksin karena merasa penting ga penting gitu saat itu. Sampai akhirnya saat aku memutuskan untuk vaksin, promonya sudah berakhir dan alhasil aku vaksin di RS deh dengan harga yang lebih mahal. Ugh menyesal.... Tapi hal ini nih yang memicu aku untuk aware soal vaksin HPV ini. Makasih ya TS! ^^
Oia, vaksin HPV ini ada banyak jenisnya. Jenis pertama adalah vaksin yang umum digunakan untuk mencegah kanker serviks dan pra kanker. Vaksin jenis ini akan mencegah infeksi HPV 16 dan HPV 18 yang umum menyebabkan kanker. Vaksin ini ditujukan untuk wanita berusia 10-25 tahun. Jenis kedua adalah Gardasil. Nah sepertinya vaksin jenis ini nih yang aku beli. Vaksin ini digunakan untuk mencegah kanker dan pra kanker serviks, vulva, vagina, dan anus. Selain mencegah infeksi yang disebabkan HPV 16 dan HPV 18, vaksin ini juga menangkal infeksi HPV 6 dan HPV 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Jenis ketiga adalah Gardasil 9. Cakupan pencegahan infeksi HPV dari vaksin ini lebih luas karena mencakup HPV 31, HPV 33, HPV 46, HPV 52, dan HPV 58 yang merupakan penyebab kanker serviks. Untuk laki-laki, Gardasil 9 ini dapat digunakan untuk usia 9 hingga 15 tahun.
Sumber referensi: alodokter.com
Terus kira-kira ada ga sih efek samping vaksin HPV?
Efek samping yang aku rasakan paling reaksi lokal saja, yaitu sakit di tempat suntikan dan eritema/kemerahan. Berhubung aku disuntik di lengan kiri, jadi saat aku tidur menyamping ke kiri pasti jadi terasa sakit. Ya rasa sakitnya sekitar 1-2 hari gitu kok. Ga lama. Itu saja sih efek samping yang aku rasakan setelah vaksin HPV ini. Oia, FYI, aku melakukan vaksin ini saat aku sedang mestruasi loh. Tidak apa-apa kok melakukannya saat menstruasi. Menstruasiku masih berjalan lancar. Tidak ada pengaruhnya dari vaksin HPV ini.
Lalu apa masih ada efek samping lainnya dari vaksin HPV ini?
Menurut hellosehat.com sih ada dua jenis efek samping dari vaksin HPV ini, yaitu:
- reaksi lokal: sakit di tempat suntikan, eritema/kemerahan, dan bengkak;
- reaksi sistemik: sakit kepala, pireksia, mual, fatigue (kelelahan).
Jadi kalau ditanya vaksin HPV ini perlu atau tidak? Menurutku sih perlu ya. Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Apalagi kanker serviks merupakan jenis kanker nomor empat yang paling sering menyerang wanita menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO) atau kalau menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua untuk jenis kanker yang paling banyak ditemui setelah kanker payudara. Ngeri kan??! Makanya vaksin! ^^
No comments:
Post a Comment