Kecewa dengan IM3 - Indosat

Gw sering banget nih merasa kecewa dengan pelayanan jasa yang diberikan oleh Indosat, khususnya IM3. Padahal gw sudah menggunakan kartu perdana ini sejak gw di bangku SMA, yang berarti gw sudah menggunakan jasa dari IM3 ini selama hampir 9 tahun. Cukup lah agar gw bisa disebut pelanggan setianya IM3. Namun akhir-akhir ini gw sering dikecewakan oleh jasa yang diberikannya. Sudah ada 3 kali gw komplain ke customer service-nya via surel.
Kejadian pertama saat gw sedang naik busway menuju kos Olen. Tak disangka-sangka tanpa adanya pemberitahuan melalui SMS seperti biasanya, pulsa gw tersedot sampai Rp 0,- karena gw menggunakan internet per kb alias internet tanpa paket. Biasanya Indosat akan mengirimi gw SMS untuk memberitahu bahwa paket internet gw habis dan akan menggunakan pulsa biasa apabila gw tidak membeli kembali paket internet. Saat itu gw mendapat SMS pemberitahuan kalau gw menggunakan internet biasa setelah pulsa gw tersedot habis. Memang sih tidak seberapa besar yang tersedot, hanya sekitar Rp 30.000,- namun tinggal ditambah pulsa Rp 20.000,- akan cukup buat gw membeli kembali paket internet bulanan yang biasa gw gunakan. Namun sayang, dengan tidak adanya internet, gw ga bisa untuk membeli pulsa via mobile banking. Jadilah gw mampir dulu di minimarket terdekat untuk membeli pulsa. Setelah isi pulsa pun ternyata paket internetnya tidak berhasil untuk diaktifkan. Ada lebih dari tiga kali gw coba aktifkan tapi ga berhasil juga. Padahal saat itu gw sedang butuh banget internet buat mesen ojek daring. Alhasil, gw minta bantuan Olen buat pesenin gw ojek. Sesampainya di kos Olen, gw langsung pinjam laptopnya supaya gw bisa kirim suret komplain terkait gagalnya paket internet yang mau gw aktifkan. Kasus pertama ini terselesaikan dengan aktifnya kembali paket internet bulanan gw. Gw cukup senang dengan kinerja CS Indosat karena cukup cepat tanggap menyelesaikan permasalahan gw. Oia, kerugian yang gw rasakan dari ini adalah gw jadi tidak mendapatkan kuota Roll Over karena sistem menganggap gw sudah tidak memperpanjang paket. Cukup sedih sih karena kuota pada paket sebelumnya masih banyak. Hampir satu giga. Namun memang salah gw juga karena gw tidak ingat untuk mengisi pulsa agar paket bisa diperpanjang otomatis. Namun kerugian dari gagalnya gw memasang paket internet saat itu adalah gw terlantar di pinggir jalan malam-malam karena gw tidak bisa memesan ojek daring untuk pergi ke kos Olen. Untung kondisi saat itu aman. Jadi gw selamat sampai tujuan. 
Kejadian kedua hampir sama dengan kejadian pertama. Lagi-lagi gw sedang di busway menuju kos Olen dan saat ini gw sudah tahu bahwa paket gw akan berakhir masa berlakunya. Namun karena gw ingin memanfaatkan kuota sampai maksimal dan akan berganti paket internet ke Telkomsel, jadi gw berencana untuk tidak memperpanjang paket internet indosat tersebut. Gw sudah memperhatikan bahwa kuota gw saat itu masih ada sekitar 100 MB. Namun tiba-tiba gw mendapat SMS pemberitahuan bahwa gw telah menggunakan internet per kb dan lagi-lagi pulsa gw tersedot habis. Pulsa gw hilang Rp 37.000,- karena sistem menganggap gw menggunakan internet per kb. Padahal jelas-jelas gw masih punya paket internet sekitar 100 MB. Aneh sekali memang sistem Indosat ini.  Sesampainya di kos Olen, lagi-lagi gw langsung pinjam laptopnya untuk mengirimi surel kepada CS Indosat. Saat itu tanggapan dari CS Indosat memang bagus dan akan mengembalikan pulsa gw. Puji Tuhan pulsa gw balik. Jadi gw sudah mempermasalahkan lagi kejadian ini.
Terakhir, hari ini, ya tepat hari ini. Gw dikecewakan kembali oleh Indosat. Kali ini kejadiannya berbeda. Seminggu yang lalu gw memasang paket telepon (sebenarnya bukan gw yang pasang si, tapi karena kerjaan, jadi gw dikasi paket telepon gitu selama seminggu), dan tepat hari ini paket tersebut diperpanjang otomatis!!! Yeaaay  TAPI hal ini yang bikin gw sebal. Gw kan ga mau memperpanjang paket telepon ini!!! Tapi sistem langsung otomatis saja memperpanjang. Harusnya kan dikasih sms pemberitahuan terlebih dahulu agar pelanggan aware dan menentukan pilihan apakah ingin lanjut berlangganan atau menonaktifkan paket tersebut. Alhasil, kirim lagi d komplain gw ke CS Indosat melalui surel.
Saya memasang paket telepon selama seminggu untuk 50 menit. Tapi saya tidak ingin memperpanjang namun sistem secara otomatis memperpanjangnya hari ini. Tolong dimatikan paketnya karena saya tidak mau memakai paket ini lagi dan apakah pulsa saya yang terpotong bs dikembalikan karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan untuk memperpanjang paket dan langsung diperpanjang begitu saja. Terima kasih
Ini tanggapan dari CS Indosat:
Selamat siang Ibu Frisca. Terima kasih telah menghubungi kami, saya Insiana yang akan membantu permasalahan Ibu. Sehubungan dengan permasalahan paket telfon di nomor 0857XXXXXXXX dapat kami sampaikan bahwa paket yang telah sukses dibeli tidak dapat dibatalkan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.
Bete deh gw karena pulsa gw kepotong untuk paket telepon yang ga gw inginkan. Lalu gw balas d tuh tanggapan begini:
Lalu bagaimana supaya nanti ga otomatis aktifin lagi paketnya? Masa pulsa saya disedot terus buat paket yang ga saya butuhin. Kecewa saya sebagai pelanggan.
Terus dijawab begini
Hai Ibu Frisca, Terima kasih telah menghubungi kami kembali. Melanjutkan email sebelumnya terkait status paket Nelpon di nomor 0857XXXXXXXX, jika kami cek saat ini status paket sudah tidak aktif. Ibu tidak perlu khawatir karena paket tidak terjadi perpanjangan. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Selamat beraktivitas kembali Ibu Frisca. 
Dalam hati gw berkata,"Yaiyalah ga akan aktif lagi, orang pulsa gw uda ga cukup buat perpanjang paket."  Sebal d. Kenapa ga dikasih tau dulu ya buat perpanjangan paketnya. Tahu begitu kan gw cepat-cepat nonaktifin paketnya. Yah memang ada salah gw juga sih karena gw (lagi-lagi) ga aware untuk menonaktifkan paket. Semoga ini menjadi pelajaran buat gw ke depannya dan semoga pembaca juga ga mengalami nasib kaya gw. Kan sayang pulsanya bisa dipake buat yang lain!!! Huhuhu... Jadi, bolehkah gw merasa kecewa?

Book Review: The Naked Marquis

iJak
Judul                       : The Naked Marquis
Penulis                    : Sally Mackenzie
Jumlah Halaman      : 352 Halaman
Tahun Terbit            : 2012
Penerbit                  : PT. Elex Media Komputindo
Sinopsis:
Emma Peterson mungkin hanya putri pendeta, sementara dia adalah marquis baru Knightdale, tapi Charles lebih suka menikahi Emma daripada disuruh mengikuti acara perjodohan. Tapi begitu usulan itu disampaikan, Emma langsung menyambutnya dengan lemparan porselen. Mungkin usulannya agak kurang ajar, tetapi bukankah keduanya akan sama-sama diuntungkan? Ia bisa mendapat pewaris untuk Knightdale, sementara Emma terjamin kesejahteraan dan posisinya. Sederhana, praktis, dan masuk akal. Bagaimanapun Charles harus menenangkan Emma, karena sebenarnya ia pun sudah mulai ... jatuh hati.

Ini adalah historical romance dan series ketiga dari Naked Nobility karya Sally Mackenzie. Lagi-lagi gw baca ini karena novel ini available di iJakarta, aplikasi buat baca e-book gratis. Gw memilih series ketiga ini karena review-nya mengatakan kalau seri yang ini lebih bagus ketimbang seri yang lainnya. Pas dibaca, benar saja...setiap lembarnya bikin berdebar-debar. Emma si anak pendeta yang polos dan dicap perawan tua ini akhirnya memikat sang marquis. Gw juga mesem-mesem sendiri pas baca kelakuan Charles untuk membuat Emma menyetujui permintaannya. Ya sebenarnya ini direkomendasikan untuk pembaca dewasa ya. Soalnya muatan di dalamnya sungguh vulgar untuk dibaca oleh remaja apalagi anak kecil. Sally menggunakan dua sudut pandang dari Emma dan Charles. Peralihan sudut pandangnya pun dibuat smooth dan benar-benar ringan untuk dibaca. Novel yang pas untuk killing my time while I'm waiting something. (・∀・) Nah selain drama, Sally juga sedikit membuat misteri di dalam novelnya. Ini nih yang bikin gw penasaran dan klimaks dari novel ini. Namun gw kurang suka cara Sally menamatkan novel ini.
"Lah kok udah tamat", ujar gw saat menamatkan novel ini.
Menurut gw masih harus dilanjutkan lagi kisah antara Emma dan Charles. Soalnya masih belum pas saja diakhiri saat itu. Ah, mungkin memang ingin dibuat begitu agar pembaca saja yang membayangkan kelanjutan cerita Emma dan Charles.
Oia, gw dapet makna dari novel ini yang cukup mengena buat gw:
"Wanita menganalisa setiap emosi, menelaah setiap tindakan, selalu berharap ada makna yang bisa diketahui. Pria tidak. Aku yakin itu. Kalau seorang pria mengabaikan James-bukannya akan ada orang yang melakukannya-semua aksi menjilat yang harus ia tahan.." Ia mendesah dan menggeleng. "Jadi, kalau seorang pria mengabaikan James, James hanya akan berasumsi bahwa pria itu tidak melihatnya." ucap sang duchess, istri dari James sang duke kepada Emma.
Yah ini memang benar adanya. Kalau wanita selalu beranggapan ada sesuatu atas setiap tindakan. Alasan dibalik tindakan seseorang. Di kala pria hanya cuek saja dan mengabaikannya. Terkadang memang gw perlu untuk berlaku seperti itu. Cuek bebek saja atas sesuatu dan bukannya kepo.
Wajah Emma merah padam. "Yah, tidak ... tapi bagaimana kau bisa tahu apakah yang dirasakan seorang pria terhadapmu itu cinta atau nafsu?"
Nah, ini juga sesuatu. Gimana hayo bedainnya? Tapi di novel ini tergambar kok jawaban atas pertanyaan Emma kepada Sarah, sang duchess. Overall gw kasih  ⭐⭐⭐ dari lima buat novel ini. 

Menghitung Hari

Menghitung hari, detik demi detik , eh gw bukan maksud mau nyanyi. Hahaha Gw lagi menghitung hari hingga saat gw datang ke pameran The World Ghibli Museum Jakarta yang bertempat di Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta. Sebenarnya pameran ini sudah berlangsung dari tanggal 10 Agustus 2017 lalu. Namun ternyata terjadi masalah karena ada beberapa area pameran yang masih belum rampung. Gw baca di Instagramnya terkait post permohonan maaf panitia. Jelas lah hal ini mengecewakan karena pengunjung cuma diperbolehkan masuk dari jam 1 siang hingga jam 3 sore. Padahal seharusnya pameran dibuka dari jam 10 pagi hingga jam 9 malam. Apalagi pengunjung yang datang bukan warga Jakarta saja. Ada juga pengunjung dari luar kota yang sudah menyisihkan waktunya dan memesan hotel untuk menginap. Intinya perjuangan pengunjung dari luar kota tentu lebih besar daripada pengunjung yang memang berdomisili di Jakarta. Namun permasalahan sudah teratasi karena pengunjung yang membeli tiket di hari saat pameran seluruhnya belum rampung diperbolehkan untuk datang kembali ketika pameran benar-benar sudah rampung.
Nah gw beli tiket untuk tanggal 1 September 2017 nanti. Gw berharap pamerannya sudah rampung seluruhnya. Jadi gw bisa benar-benar menikmati pameran Studio Ghibli yang ada. Ekspektasi gw cukup tinggi karena di pameran ini ada replika rumah Totoro, lalu tempat permandian air panas di Spirited Away, hutan Mononoke, Arrietty, Howl's moving castle, dan masih banyak lagi gw rasa. Intinya banyak deh yang dipamerkan dibandingkan di Museum aslinya. Jadi gw benar-benar excited buat ke sini.

Lari Pagi di Velodrome, Rawamangun

17 Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka
Nusa dan Bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka!
Skali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia, tetap sedia
Mempertahankan In-do-ne-si-a
Kita tetap setia, tetap sedia
Membela negara kita

Wah uda lama gw ga nyanyi lagu itu. Gw mengetikkan lirik lagu yang biasa dikumandangkan saat merayakan hari ulang tahun Indonesia ini sambil nyanyi dalam hati loh. (・∀・) Kalian juga mungkin bacanya sambil nyanyi dalam hati. Hayo ngaku!!! ヽ(^o^)
Ah yang mau gw ceritain bukan tentang lagu kemerdekaan Indonesia ini sih. Jadi ceritanya tepat tanggal 17 Agustus kemarin, gw berencana untuk bangun pagi dan lari pagi.  Gw sudah mengajak Olen nginap di kosan gw buat bangun pagi sama-sama dan lari bareng. Awalnya sih gw mao lari pagi di Universitas Indonesia. Gw ajak Evan juga karena doi biasa lari pagi di sana. Tapi doi udah ada rencana kencan gitu. Jadi yauda gw ajak yang lain d biar ga sepi-sepi banget. Saat itu yang terpikirkan di kepala gw adalah Agnes! Karena doi kosnya ga jauh-jauh banget sama gw jadi masih enak lah buat diajak lari pagi bareng. Trus Minggu sebelumnya doi abis ikutan acara fun run 5 km gitu. So, gw pikir doi mao diajak lari.
Hari sebelumnya gw tanya Agnes lagi apakah doi jadi untuk lari pagi. Trus doi usul buat lari pagi di Velodrome. Soalnya dia ajak cowonya juga buat lari pagi bareng. Trus bisa naik mobil sama-sama ke Velodrome.
Hari-H, gw sepakat buat lari di Velodrome berempat. Gw dan Olen pergi ke halte Semanggi untuk di-pick up Agnes dan Ko Fendi (duh pake i apa pake y ya, hmmm, untuk kedepannya, sebut saja Koko). 
Saat itu gw kesiangan berangkatnya. Bukan karena telat bangun, gw bangun sesuai alarm yang gw pasang. Namun ternyata waktu yang dibutuhin untuk benar-benar siap dan sampai di Halte Semanggi lebih lama dari yang gw rencanakan. Gw memang merencanakan untuk fitness dulu di kamar dan ternyata ini cukup makan waktu ya. Hahaha Maafkan gw ya Nes jadi ngaret.
Akibat keterlambatan itu, gw baru sampai di Velodrome jam 8an. Di saat orang-orang sudah mau selesai olahraga gitu. (-_-;). Sesampai di sana, gw melihat alat-alat olahraga yang kaya di taman-taman di Hongkong gitu. Wah keren di sini ada kaya ginian. Tapi kami berempat langsung menuju lintasan lari untuk menunaikan tujuan utama pagi ini. Ternyata dari parkiran ke lintasan larinya lumayan juga. Harus memutar gitu. Di perjalanan ke lintasan lari, kami melihat lebih banyak lagi alat-alat olahraga di sisi jalan. Ada alat untuk melatih otot tangan, otot kaki, ada alat pijat punggung. Macam-macam d. Jadi tak sabar untuk mencoba.
Di lintasan lari, lapangannya bagus. Bukan dari tanah merah, tapi semacam aspal berwarna jingga gitu. Bagus d pokonya! Setelah berinstagram story ria, mulailah kita berempat lari. Berhubung gw sudah kehabisan tenaga di pagi hari saat fitness, gw cuma sanggup lari 3 keliling full, yang berarti hanya sanggup lari 1,2 km saja. Sisanya gw lari dan jalan gitu. Gw salut melihat Agnes. Dia lari cukup kencang dan sanggup menyelesaikan 4 keliling lebih tanpa berhenti d sepenglihatan gw.
Selesai berlari-lari dan mandi keringat. Kembalilah kami berempat menuju parkiran. Minum kami ditinggal di mobil juga. Jadi ga istirahat-istirahat dulu di pinggir lintasan lari. Tapi di perjalanan balik, kami cobain semua alat-alat olahraga yang tadi sudah kami lihat. Wah andai Velodrome ini dekat sama kosan gw, kayanya gw akan cukup sering ke sini. Selesai di alat-alat olahraga yang depan pintu masuk lintasan lari, kami lanjut ke alat-alat olahraga yang ada dekat tempat parkir mobil kami. Di situ ada sepeda statis, ada alat buat putar-putar pinggang, ada alat kaya yang di tempat-tempat fitness gitu. Banyak d pokonya dan masih bagus. Oh ada jungkat-jungkit juga. Namun sayang tidak dikasi ban atau karet gitu buat membalnya, jadi nanti bisa bikin pantatku sakit pas menyentuh tanah. (-_-;)
Selesai main alat-alat olahraga itu, masuklah ke mobil dan gw menghabiskan satu botol Aqua. Trus kami pergi cari sarapan dan menemukan warung bakso pinggir jalan yang ramai oleh pengunjung yang kelaparan. Di dekatnya ada tukang kue ape, kue rangi, dan kue cubit (ini satu tukang btw). Trus ada tukang gorengan juga. Selesai makan bakso yang menurut gw kurang enak, gw beli d kue apenya. Satunya Rp 2.000,- mahalnyeuuu.
Esok harinya. Gw terbangun dengan seluruh badan gw sakit. Tangan, perut, terutama kaki yang lebih tepatnya paha kanan gw. Gw ga bisa jongkok. Harus pelan-pelan dan bahkan pegangan. Dari posisi duduk trus berdiri aja gw langsung kaku. Ga bisa berjalan normal. Jalan gw kaya siput! -ㅅ- Parah banget d. Untung cuma sehari gw kaya begini.

Paper Theater Totoro

Paper Theater Totoro ini gw dapetin dari Kibo sebagai buah tangan saat doi jalan-jalan di negeri sakura sana. Huaaa super kawai!!!(ノ◕ヮ◕)ノ*:・゚✧ Seneng banget liatnya!!!
Paper Theater Totoro
Paper theater ini yang wood style gitu. Biasanya kan dari kertas, secara namanya aja paper theater ya bukan wood theater. Hehehe ◔‿◔ Ini pertama kalinya gw biki ginian. Butuh ketelitian dan kesabaran untuk bikinnya. Buat yang ini, tingkat kesulitannya mudah. Jadi part-part kecilnya ga banyak. So, ga susah nempel-nempelinnya. Seru d buatnya!
Untuk membuat ini, perlengkapan atau alat-alat yang dibutuhkan adalah cutter, alas untuk meng-cutter, dan lem (gw pakai lem fox). Selanjutnya gw urutkan part-part yang ada seperti ini:
Part-Part
Kemudian gw buka kertas instruksi yang ada. BTW, karena ini dari Jepang, so intstruksinya pakai Bahasa Jepang. Namun cukup dimengerti kok dengan melihat gambar yang ditampilkan di instruksinya. Jadi masih mudah kok untuk membuatnya karena tinggal mengikuti langkah-langkah sesuai gambar yang ada di kertas instruksi.
Nah ini cuplikan-cuplikan dari saat gw mulai buat sampai paper theater ini selesai.


Nah gitu d pengalaman gw bikin paper theater Totoro ini. Next gw berharap di pameran Studio Ghibli Jakarta nanti akan dijual merchandise ini! Gw mau beli lagi nih >.<

Tepat 2 Tahun Setelah Lulus

Hari ini tepat 2 tahun gw lulus dan menyandang gelar Sarjana Teknik. Gila, sungguh tidak terasa 2 tahun telah berlalu. Gw masih ingat saat-saat gw berjuang bikin presentasi sidang dan latihan sidang. Terpojok karena gw ga bisa jawab pertanyaan teman-teman yang bertubi-tubi, terutama pertanyaan  dari Chandra dan Kibo yang menohok. Nangis karena gw ga bisa menjelaskan dengan baik apa latar belakang penelitian gw ke Kibo. Tapi dari situ gw belajar supaya gw bisa jawab pertanyaan-pertanyaan penguji pas sidang nantinya. Gw masih inget saat latihan sidang Novan bantuin gw cari jawaban untuk pertanyaan bertubi-tubi dari Chandra. Chandra juga kasih gw nasihat supaya gw defend TA gw dengan baik. Makasih ya teman-temanku yang sudah menyempatkan waktunya untuk bantuin gw latihan sidang. Kalian sungguh baik sekali dan berjasa supaya gw bisa punya gelar S.T. di belakang nama gw. Gw sayang kalian. ლ(´ε`ლ) *peluk hangat*
Semua memori ini langsung mengalir di otak gw saat gw melihat post 2 tahun lalu yang dimunculkan oleh Facebook (FB). Yak, ini salah satu algoritma FB yang cukup keren menurut gw. FB membuat user-nya bernostalgia dengan post-post yang dibagikan oleh user di masa lampau. Ini cuplikan post gw dua tahun lalu:
Tepat 2 Tahun
Melihat ini gw jadi merenung. Apa saja sih yang sudah gw lalui setelah gw menyandang gelar S.T. ini? Saat-saat bahagia ketika gw berada di sidang terbuka untuk yang kedua kalinya mulai muncul di benak gw. Gw masih inget pertama kali gw menghadiri sidang terbuka, which is sidang terbuka saat gw masuk sebagai mahasiswa di Institut yang katanya terbaik di bangsa ini. Dosen di podium bilang kalo dia berharap bakal ketemu sama kami lagi di sidang terbuka untuk yang kedua kalinya, yaitu di sidang terbuka saat kelulusan kami. Gw tersenyum mendengar hal itu. Gw pun berharap bisa ikut sidang terbuka lagi yang berarti gw lulus dari kampus gajah ini. Ga mau dong gw mengecewakan mama papa dengan di-DO-nya gw dari kampus. So, gw benar-benar berharap doa si dosen dikabulkan. And well, doa itu terkabul karena gw bisa ikut sidang terbuka yang membosankan menyenangkan itu bersama teman-teman yang juga lulus di bulan Oktober tahun 2015.
Gw juga masih inget gimana bahagianya gw ikut arak-arakan MTI untuk yang terakhir kalinya. Arak-arakan di saat gw yang diarak. Betapa lelahnya kaki melangkah keliling kampus namun momen itu tak terlupakan. Momen saat avanti di Tunnel. Momen saat nyanyi-nyanyi lagu MTI. Momen saat lempar topi toga di depan Plaza Widya. Momen saat teman-teman kasih gw bunga atau hadiah wisuda. Ah sungguh, dua tahun begitu cepat berlalu.
Setelah momen bahagia diwisuda itu berlalu, gw mulai disadarkan oleh kerasnya hidup ini untuk mengingat kembali apa itu tujuan hidup gw. Di saat gw pertama kali masuk kuliah atau saat gw ikut ospek jurusan, dosen-dosen dan kakak-kakak senior selalu menanyakan apa itu visi misi hidup gw. Gw dituntut untuk membayangkan gimana kehidupan gw 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, 15 tahun lagi, dst. Well, saat itu gw bingung untuk menuliskan visi misi hidup gw. Kayanya susah banget bikinnya. Gw pun berakhir dengan menuliskan visi misi besar dalam hidup gw. Tujuan akhir dari hidup gw,  yaitu mati dan ketemu Bapa di surga. Untuk itu misinya gw harus banyak-banyak mengumpulkan harta di surga, which is melakukan segala sesuatu yang menyenangkan Tuhan.
Tapi begitu gw lulus dari kampus gajah ini. Gw dihadapkan pada realita yang menuntut gw menentukan jalan hidup gw ke depannya. Yang benar-benar konkrit yang harus gw pilih. Kuliah lagi atau bekerja untuk menghidupi diri sendiri. Sudah lulus dan punya keahlian ga mungkin dong gw masih minta sama papa mama. Gw harus punya uang sendiri buat menghidupi diri gw ini.
Pilihan itu akhirnya jatuh pada bekerja. Gw masih belum kepikiran untuk S2. Emang sih gw sebenarnya masih bermimpi untuk bisa sekolah bahasa di negeri Tiongkok sana atau di Taiwan. Gw pengen bisa Bahasa Mandarin. Tapi mimpi ini hanyalah mimpi. Mungkin nanti akan ada saatnya gw bisa mewujudkan mimpi gw yang satu ini. Untuk sekarang gw masih menikmati hari-hari gw sebagai analis di sebuah perusahaan konsultan. Ah, jadi panjang gw ceritanya. Intinya gw pengen kasih tahu kalian kalo hari ini tepat dua tahun gw lulus!!!! Momen penting buat gw ini harus gw tuliskan supaya kelak, gw bisa ceritain ke anak gw. hihih (≧▽≦)

Journal: My Final August Cover

Hi (/◕ヮ◕)/
Before it's too late to post about this, I want to share about my final August cover for my bullet journal. As you read from my post before, I confuse about how to make my August cover. I chose to draw Garuda but I thought it's too difficult for me. (。>﹏<。) So my friend, Mei, told me to draw something like Batik. Yeah. She inspired me. She told me that she just write August in her cover with red ink pen. Later she will decorate it with Indonesian theme because this month is our country independence day.
First, I just do it like her. I just write 'Welcome August' with red ink marker and draw like a banner. I don't know what's next to draw in the empty space. So I just let it be like that. Later I draw Indonesian flag decorate on top page. And next, after a few days, I draw batik as a background. Here is the final cover of my August cover.
My August 2017 Cover
How is it? Do you like it? I made a mistake there if you notice. Hahaha... But I can't fix it and I just let it be like that. (︶^︶). I remember I have drawn batik for my drawing class task. I got a nice score for my batik. (๑˃̵ᴗ˂̵)ﻭ I really proud of it. But unfortunately, I lost my drawing book during independence day festival in my school. I'm sad I lost it. So I can't be nostalgic again with my drawing. Ckck...
Skip the sad emotion right now...I don't want you to be sad because finally I have an August Cover! yeaaaaa!!!! (/◕ヮ◕)/(\◕ヮ◕)\(/◕ヮ◕)/(\◕ヮ◕)/

Zombie Apocalypse

Nowadays, there are so many film or book or story about zombie. Yeah like zombie apocalypse. I have been watch movie about this, such as World War Zombie, Train to Busan, Inferno (not really about zombie, but there is a scene about hell and people like zombie for me), Maze Runner: The Scorch Trials, I am Legend, The Walking Dead, and so on. Beside movie (or series), I also play board game about Zombie Apocalypse like Zombicide, Mall of Horror, and Dead of Winter. Everything about zombie, the virus, dead, ruin, survive, and thing like if you've been bitten and you'll become like them, and many more . Yeah if this is real, I can't imagine what this world would like and it's really scary I think!
Everything about this influence me and this condition happened in my dream. Oh man, it's such a really bad dream. I have been chased by them in my travel back to my hometown. My bus flip over and I run as fast as I can. Oh gosh, I can feel it like real. Thanks God it's just a dream. I hope this never happen to me. A biological weapon that spread the world and make people like zombie as an example. I hope this really really never exist. (。>﹏<。)

Happy Birthday from Google

Happy Birthday from Google
Google really treat their user well. When I open this browser on my birthday and pop, they welcome me with that gif. So cuteeeee.  I know Google done this when my birthday before and they're keep doing this till now. I really appreciate it, Google! Beside this, Google also make a nice gif to celebrate independence day or the invention day or to appreciate the inventor or anything to remember things. Because of this, I can know when is "Hari Batik Nasional" or when the television was invented and so on.  Yup! This is really cool I think and very creative. Once again, thanks Google for remember my birthday, even though this is just an algorithm but it makes me smile to look at this gif.