Tips-Tips Memilih Buah ala Phillip

Sebelum bahas mengenai tips memilih buah, gw mo cerita dulu sedikit.
Jadi gw punya temen yang kerja di salah satu perusahaan supplier buah gitu di Indonesia. Seringnya bersentuhan dengan buah-buahan bikin temen gw ini jadi kaya ahli buah gitu. Btw namanya Phillip, sohib (masa sih?) gw mengarungi sulitnya masa-masa perkuliahan di ITB. Saat itu ceritanya mau adain ketemuan gitu sebelum ganti tahun. Alhasil hari Kamis, 29 Desember 2016 gw adain kumpul-kumpul gitu di Central Park Mall (biar deket sama Phillip). Tapi karena hari Senin sebelumnya udah ada kumpul-kumpul, jadi pertemuan itu cuma gw, Mr. Kibo, dan Phillip aja.
Pertemuan ini ngobrolin hal-hal dari yang penting ampe yang ga penting...sampai akhirnya Phillip mengusulkan untuk ke Carrefour buat nambah-nambah ilmu cara memilih buah yang baik. Nah ini dia tips memilih buah ala Phillip.
1. Memilih Buah Pepaya
Konon katanya, kandungan yang ada dalam buah pepaya, baik itu pepaya organik, California, ataupun lokal itu sama aja. Padahal untuk harga, pepaya organik maupun California itu bisa 2 sampai 3 kali lipat lebih mahal daripada pepaya lokal. Jadi, tips dari Phillip sih pilih aja pepaya lokal. Cintailah produk-produk Indonesia (ceileh). Nah, buah mengetahui mana pepaya yang bagus itu diliat dari pantatnya (maaf kurang sopan). 
Pertanda Kemanisan Buah Pepaya
Bisa dilihat di gambar, ada warna kekuningkan kan membentuk garis lurus dari pantat (ops) ke tengah. Nah minimal ada tiga garis kaya gitu berarti buahnya manis. Ingat harus dari pantat ke tengah ya, kalo kuningnya merupakan bercak yang ada di sembarang lokasi itu namanya pepaya sakit. Oia kadang kala ada bercak abu-abu gitu...katanya sih itu sebenernya karena saat masih bayi, pepaya itu bergesekan dengan daun atau temannya sendiri, sehingga menimbulkan luka (alah). Alhasil ketika besar, luka itu pun membesar dan menjadi terlihat seperti bercak abu-abu yang membuat tidak enak dipandang mata. Padahal katanya pepaya itu baik-baik saja. Cuma parasnya yang kurang elok. Tapi tetap saja ya, ibu-ibu pasti akan memilih yang kulitnya bagus haha.. yang tabah ya, penampilan memang yang utama.

2. Memilih Buah Melon
Jadi saat di Carrefour itu ada tiga jenis melon. Melon hijau, rockmelon, dan golden melon. Kata Phillip kalau dia disuru memilih, dia akan lebih suka untuk makan golden melon. Karena menurutnya, golden melon itu paling enak! Iya enak juga harganya...seenaknya bolongin dompet...
Untuk memilih melon hijau maupun rockmelon itu mirip. Pertama-tama lihat dulu dari parasnya. Jaring-jaring yang semakin rapat itu semakin bagus. Kemudian lihat pada daerah tangkai. Kalau masih ada tangkai yang menjuntai, itu lebih baik lagi. Karena dari kondisi tangkai, kita bisa lihat kondisi kesegaran melon itu. Nah selain itu, ada julur-julur yang mengelilingi area lingkaran dimana tangkai itu mencuat. Nah kalau ada banyak julu-julur, berarti melon itu manis. Terakhir, kocok melon tersebut. Kalau terdengar bunyi klutuk-klutuk, berarti melon tersebut sebentar lagi akan busuk. Bunyi itu merupakan bunyi biji-biji yang sudah lepas. Jadi kalau bijinya sudah lepas, melon sudah sangat matang bahkan sudah mau busuk.
Julur-Julur Melon
Nah untuk golden melon, karena tidak punya jaring-jaring, kemanisan buah melon bisa diprediksi dari warna kulitnya. Kalau warnanya kuning keemasan, itu berarti manis. Agak sulit memang memilih golden melon, maklum harus peka terhadap warna kuning...hahaha

3. Memilih Buah Naga
Nah menurut Phillip, buah naga itu merupakan buah yang paling banyak kandungannya di antara semua buah. Makanya disebut wonder fruit. Gara-gara ini gw jadi rajin minum jus buah naga loh ahahah...Seinget gw, buah naga merah maupun putih tuh sama aja d kandungannya. Trus untuk memilih buah naga yang baik itu ya liat aja tingkat kepucatan warnanya. Warna yang pucat menandakan buah tersebut tidak bagus. Jadi pililah yang memiliki warna pink gelap yang bagus haha...

Segitu d tips-tips memilih buah ala Phillip...di akhir tur buah-buahan, dia selalu saja berkata jangan lupa beli buah *piiip* ya... Hahaha iya Phill, untuk pisang, gw pasti pilih pisang merek itu kok hehehe...karena pisang merek itu emang yang paling enak! Terima kasih buah tips-tips-nya ya ^^

Cara Bikin E-Paspor, Gampang kok! Tapi...

UPDATE 7 Februari 2018
Per 2018 ini ternyata antrian walk in sudah ditiadakan guys! Sekarang sistemnya sudah menggunakan aplikasi "Antrian Paspor" baik buat mereka yang mau membuat paspor biasa maupun yang e-paspor. Unduh applikasinya bisa di playstore buat pengguna Android dan di appstore untuk pengguna iOS. Ingat aplikasinya yang dikeluarkan oleh Direktorat Sistem & Teknologi Informasi Keimigrasian ya. Soalnya ada aplikasi-aplikasi bernama serupa yang berada di playstore.
Kalau baca dari review dari pengguna-pengguna yang sudah mengunduhnya sih sepertinya masih banyak kendala yang dialami ya. Terutama bagi mereka yang buru-buru untuk membuat paspor. Temanku sendiri untuk bisa mendapat nomor antrian harus menunggu hingga 2 bulan baru dapat nomornya. WOW. Jadi saran aku sih jangan bikin paspor buru-buru ya karena saat ini sistemnya masih belum berjalan dengan baik. Selain itu di Jakarta pun sepertinya banyak sekali calo yang memanfaatkan sistem antri online ini. Jadi bagi mereka yang memang mendesak untuk membuat paspor jadi tidak bisa karena antrian selalu penuh.
Opini saya sih dengan adanya sistem online ini sebenarnya sunguh membantu karena kita jadi tidak perlu bangun subuh untuk mengantri gitu kan. Tapi ya itu, harus ada penanggulangan bagi oknum-oknum yang memanfaatkannya untuk bisnis.

Oh ya, buat temanku yang sudah menggunakan aplikasi ini, setelah dia mendapatkan tanggal dan jam untuk membuat paspor, dia pun datang sesuai dengan jadwal tersebut dan benar saja namanya dipanggil sesuai dengan jadwal yang diberikan. Paspor pun jadinya setelah 3 hari kerja apabila dokumen yang disiapkan tidak bermasalah. Dari cerita dia bisa disimpulkan sistemnya benar-benar sudah memudahkan masyarakat yang mau membuat paspor guys. Ya semoga saja ke depannya sistem ini benar-benar bisa berjalan dengan baik!
===================================================================
Untuk persiapan kalau-kalau akan pergi ke luar Indonesia, gw mao bikin paspor... Tapi kayanya bikin e-paspor lebih oke nih soalnya bisa dapet bebas visa kalau-kalau mau travel ke Jepang. So, gw mulai deh cari-cari info tentang cara bikin paspor ekh e-paspor maksudnya hehe...
Pertama-tama gw googling tuh dengan kata kunci cara bikin e paspor dan muncul deh beberapa artikel tentang hal itu. Blog yang menjadi referensi gw adalah jalan2kejepang.com dan cermati.com. Nah dua situs itu ngasih info kalau sebelum dateng ke kantor imigrasi, kita harus siapin beberapa dokumen! Nah dokumen-dokumen ini ga boleh sampai ketinggalan. Kalau engga nanti pak petugas imigrasinya bakal nyuru kita dateng lagi. Ga mau dong uda cape-cape ke kantor imigrasi ekh malah disuru pulang. Oia...satu hal yang perlu dicermati!
>>>Bikin e-paspor itu cuma bisa di DKI Jakarta (tidak semua kantor), Batam, dan Surabaya.
Di Jakarta pun ga semua kantor imigrasi bisa melayani pembuatan e-paspor loh!! Gw memutuskan untuk datang ke Kantor Imigrasi Jakarta Barat. Menurut info yang gw dapet, di kantor ini antriannya ga nguler, jadi antrinya kaya antri di bank. Tunggu aja sampai nomor antrian kita dipanggil. Cuma jumlah antrian di sini paling banyak nih se-Jakarta. Gw kan beberapa hari sebelum ke kantor cek dulu jumlah antrian di http://infoantrianpaspor.imigrasi.go.id/ . Nah di situ itu, jumlah antrian di Jakbar tuh bisa mencapai 300 orang sehari dan ini untuk antrian walk-in aja loh! Belum terhitung antrian online maupun prioritas.
>>>Cek jumlah antrian di sini.
Sebenernya gw agak gambling si dateng ke kantor ini. Karena infonya di kantor imigrasi Jakarta Selatan ga bisa melayani pembuatan e-paspor sejak tanggal 5 Januari 2017 karena terjadi kendala di sistem. Nah bisa jadi kan tuh kantor imigrasi yang lain juga sama..kan sistemnya sama gitu...Jadi gw coba d telponin kantor imigrasi Jakbar sama Jakpus sebelum pergi. Gw juga twit ke akun twitternya kantor imigrasi Jakbar. Tapi nihil dong! Ga ada jawaban sama sekali. Padahal hari Kamis, 12 Januari 2017, gw dan keluarga gw uda berencana ke kantor imigrasi. Yang paling masalah si papa mama, soalnya mereka kan dari Karawang. Kasian kan kalo uda jauh-jauh dateng ke Jakarta ekh taunya ga bisa. :(
Pemberitahuan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan
Namun, dengan iman, ceileh iman, gw bulatkan tekad untuk tetap ke Kantor Imigrasi Jakarta Barat hari Kamis, 12 Januari 2017. Rabu malamnya, gw pergi ke kos dd gw di Kebon Jeruk, Jakbar biar gw ke kantor imigrasinya bisa sama-sama gitu. Kan ga enak juga ya pergi subuh-subuh ke kantor imigrasi sendirian...
Oke! Jam 4 pagi gw set alarm dan jam 5 pagi kita berdua berangkat dengan naik taksi online. Perjalanan tidak memakan waktu lama, jam 5.15 pagi kita berdua sampai di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat. Kita dituruninnya bukan di depan kantornya persis, jadi kite mesti nyebrang gitu.. gerbang kantornya agak masuk gitu emang..dan dari kejauhan gw udah melihat ada antrian! Nice! Itu masih gelap loh dan sudah ada antrian..luar biasa kan orang-orang yang mau bikin paspor itu. hahaha
>>>Datang lebih awal dan pakai pakaian formal serta bersepatu
Akses Menuju Kantor Imigrasi Jakarta Barat
Dari arah Stasiun Kota
Antrian ke-24 dari Kiri
Nah jadi ternyata ada orang yang inisiatif nulisin urutan antrian gitu di kertas...dan saat itu gw kedapetan nomor 27 dong. Mantap kali kan...Tapi meski uda pake catet-catet di kertas, orang-orang tetap antri ngular gitu. Jadi gw tetap berdiri tuh...worse case-nya gw berdiri sampai kantor imigrasi buka, alias jam 7.30 WIB. Puji Tuhan, jam 6 pagi gerbang kantornya udah dibuka sama pak satpam. Mulai d satu persatu orang-orang yang antri itu masuk. Sebelum masuk, pak satpam cek KTP dan paspor orang yang bersangkutan. Kalau cuma perwakilan, pak satpam tidak akan memberikan nomor antrian. Puji Tuhan jam 5.50 (maybe) papa dan mama dari Karawang udah sampai di TKP. Jadi kita semua udah dapet nomor antrian resmi d. Oia guys saat itu, orang dengan antrian nomor satu tuh datang jam 3.15 WIB loh! Luar biasa kan. Mereka juga sekeluarga gitu berempat. Katanya uda gagal dua kali. Yang pertama katanya karena sistemnya lagi gangguan jadi ga bisa. Yang kedua karena dateng jam 8 pagi, ga kedapetan nomor antrian. Akhirnya mereka memutuskan untuk datang jam 3.15 WIB. WOW.
>>>Antri tidak bisa diwakilkan
Nomor Antrian Resmi
Karena ada orang yang antri untuk jadi perwakilan saja, jadi antrian kita maju d jadi nomor 22...Lumayan maju dari 27 ke 22. hihi..Makanya guys jangan diwakilkan ya antrinya atau kalaupun diwakilkan, pas lagi ambil nomor antrian, yang bersangkutan sudah ada! Oia, ini berlaku untuk antrian walk in ya, kalau online kan sudah dapat nomor antrian sendiri. Tapi kalau antrian online, sayangnya tidak bisa buat e-paspor.
Jam 7.30 WIB teng, kantornya buka! Mulai d bapak satpam manggil nomor antrian prioritas dari 1 sampai 5 kemudian nomor antrian walk in dari 1 sampai 5, disusul nomor antrian online dari 1 sampai 5. Bapak satpam pakai mic jadi nyaring kok suaranya. Oia, di sebelah pintu masuk kantor, ada tempat fotocopy, selembarnya 500 perak. Dari sebelum itu tempat buka, sudah ada antrian orang yang mau fotocopy dong. Gw berdoa semoga saja dokumen gw lengkap.
Jam 8.46 WIB gw antri di dalam kantornya untuk pengecekan dokumen. Dokumen apa saja yang harus dibawa???

  1. Kartu Keluarga asli dan Fotocopy A4
  2. KTP asli dan Fotocopy A4 (yap A4 ya! jangan dipotong dan kalau bisa di tengah-tengah kertas posisi fotocopynya)
  3. Surat Domisili asli (bagi yang bukan KTP Jakarta, bawa juga saja Fotocopy A4 untuk jaga-jaga
  4. Surat Ganti Nama asli dan Fotocopy A4 (bagi yang pernah ganti nama)
  5. Akte Lahir asli dan Fotocopy A4
  6. Paspor Asli dan Fotocopy A4 (bagian yang ada foto dan identitasnya saja)

Untuk poin nomor 5, selain akte bisa juga ijasah atau dokumen yang ada nama lengkap dan tempat, tanggal lahir, serta nama orang tua setau gw. Cuma biar pasti, pakai akte ya! ahaha Gw si bawa juga ijasah untuk jaga-jaga. Selain itu, gw juga bawa Akte pernikahan asli dan fotocopy A4 untuk dokumen papa dan mama. Tapi sepertinya karena uda ada akte lahir, dokumen ini ga dipakai lagi.
Kalau keenam dokumen itu ga lengkap, SELAMAT anda harus datang kembali. Pas gw lagi antri, ibu-ibu di nomor antrian ke-19 ga lolos dokumen karena ada yang kurang. Jadi beliau mesti dateng kembali de. Kasian...Kejadian ini juga nih yang bikin gw harap-harap cemas. Gw sih uda yakin ya kalo dokumen yang gw bawa uda lengkap..trus pas giliran gw dan keluarga cek berkas...jeng jeng jeng...fotocopy paspornya belum ada! Glek! Tangan gw gemetar dan panik dalam hati...
"Pak rasanya fotocopy paspor ga perlu. Di website yang saya baca ga nyantumin suruh bawa fotocopy paspor."
"Oh perlu itu! Semua dokumennya kan nanti di-scan. Yauda ini yang kurang tinggal fotocopy paspor aja ya. Ini mapnya tapi tinggal masukin fotocopy paspor ya jangan lupa."
Fiuh! Untung masih diloloskan dan puji Tuhan, ada tempat fotocopy di sebelah hahaha..
Buru-buru d gw dan mama ke tempat fotocopy dan bayar Rp 2.000 untuk 4 lembar fotocopy paspor. Nah setelah kepanikan sesaat itu, jadi kita masih harus nunggu lagi untuk foto paspor. Sembari nunggu, kita harus isi dokumen yang diberikan pak petugas pengecekan tadi di dalam map. Untuk itu, jangan lupa bawa pulpen ya!
>>>Bawa dokumen lengkap dan pulpen
Loket Pengecekan Dokumen
Oia, untuk Kantor Imigrasi Jakarta Barat, loket untuk walk in tuh cuma ada 1, begitu juga untuk yang prioritas. Sedangkan loket untuk online ada 2, tapi saat itu, loket online juga cuma buka 1. Pantas saja agak lama menunggu untuk pengecekan dokumen. Huft. Padahal kata dd gw, di Jakarta Selatan loketnya ada 10. Tapi untuk komposisinya gw kurang tau d...
====================================================================
Pas masuk ke ruang foto, ada 6 loket kalau tidak salah untuk melayani foto dan input sidik jari. Berhubung gw bareng keluarga, jadi sama petugas disuruh masuk semua. Di sini petugas akan meminta kembali dokumen-dokumen yang asli, serta ditanya-tanya gitu d. Oia, pas foto, kita bisa cek dulu loh hasil fotonya udah sesuai dengan yang kita mau atau tidak. Petugas akan menanyakan apakah foto paspor kita sudah cukup atau mau ulang. Gw sempat meminta untuk ulang, hihi..Petugas yang melayani gw dan keluarga kala itu mba-mba yang masih muda dan cantik haha..ya meski cara bicaranya agak ketus tapi pelayanannya oke lah.
Oia, sebelum foto, kita diminta untuk memasukan sidik jari terlebih dahulu. Waktu itu gw cuma masukin jempol kanan aja. Somehow sidik jari gw sisanya uda ada di database. Padahal dd gw dan mama papa belum loh. Mereka harus menginput kesepuluh sidik jari mereka. E-KTP gw cukup sukses, pikir gw.
Setelah proses foto selesai, petugas memberi info untuk pengambilan paspor serta berkas untuk pembayaran paspor. Karena sistem lagi gangguan, jadinya paspornya baru jadi 2 minggu setelahnya. Hmmm lama juga ya...Padahal biasanya 3 atau 4 hari kerja juga uda selesai.
Jadwal Pengambilan Paspor RI
Oia, untuk pembayaran paspor, tidak dilakukan di petugas kantor imigrasi ya! Pembayaran bisa di bank-bank atau Kantor Pos. Lewat mesin ATM juga bisa kok! Tapi berhubung ATM Mandiri di Kantor itu lagi gangguan, jadinya bayarnya kita ke Kantor Pos dekat situ. Untuk e-paspor cuma bisa yang 48 halaman dan seharga Rp 655.000.
>>>Pembayaran paspor lewat bank, mesin ATM, atau di kantor pos
Dihitung-hitung, proses gw bikin paspor dari antri sampai bayar tuh dari jam 5.15 WIB sampai jam 10,00 WIB. Lama juga ya hahaha...Tapi kalo dihitung dari jam buka, butuh 2 setengah jam saja... Cukup cepat kan?
Nah untuk pengambilannya, katanya si butuh berkas yang dikasi sama petugas pas foto paspor dan bukti pembayaran. Kalau ambilnya diwakilkan, butuh fotocopy KK dan yang ambil harus salah satu dari yang bikin paspor alias yang ada di KK itu. Pengambilannya sendiri ada di loket khusus pengambilan paspor.

Satu lagi! Bagi yang sudah punya paspor dan masih berlaku, sayangnya kalian tidak bisa mengganti jadi e-paspor. Jadi kalian harus tunggu sampai kadaluarsa dulu, baru d bisa bikin.

Ya gitu d pengalaman gw bikin e-paspor. Uda ga perlu pake calo lagi d sekarang kalo mao bikin dan antrinya pun tertib. Hehehe...buat yang baru mau bikin, good luck ya!!!

Kambing Jantan dan Edgar

Jadi gw baru nonton Kambing Jantan The Movie sejak 2 hari lalu dan baru selesai Kamis kemarin. Karena penasaran, gw cek kambingjantan.com buat baca-baca blognya Raditya Dika itu. Tapi ternyata setelah gw klik itu yang muncul bukan blognya Dika, tapi situs free dating, tips merawat kulit wajah, dan sebagainya yang ga ada sangkut pautnya sama sekali ama cerita bodoh Dika.
Gw ga habis akal, gw googling aja tuh Raditya Dika dan akhirnya nemu situsnya Dika, yaitu ini. Karena gw mau baca blog awal-awalnya, gw langsung aja ke page terakhir di blog itu. Gw bacain satu-satu post-nya. Maklum gw ga suka ngikutin dari tengah-tengah. Niat banget ya gw. Tapi sayangnya blog tentang Kambingjantannya uda ga ada, yang ada justru proses pembuatan film Kambing Jantan dan cerita-cerita keseharian Dika di tahun 2007. But I still like to read it. Apalagi gw baru aja selesai nonton filmnya kan, jadi seru aja ngebaca proses pembuatan itu film. Thanks Raditya Dika untuk story yang dibagiin ke pembaca.
Oia, kalau boleh jujur, gw ga pernah baca novel Kambingjantan hihihi, yang ada gw baca komik Kambingjantan. Itu pun ga selesai karena gw bacanya di kelas saat jam istirahat. Maklum gw minjem karena saat itu toko buku di Karawang ga lengkap, jadi agak sulit juga ya gw beli-beli novel hits gitu. So, gw bener-bener ga tau cerita lengkap yang ada di Kambingjantan karena cuma nonton filmnya aja. Tapi di film itu gw ga sengakak ketika baca novelnya Raditya Dika (fyi gw baca Marmut Merah Jambu dan Manusia Setengah Salmon). Sorry to say, komedi di situ garing. Ga membuat gw sampe ngakak kaya baca novelnya. Trus menurut gw alurnya agak kurang mengalir dan agak bosan sih nontonnya. Mungkin efek gw baru nonton di tahun 2016 ini kali ya? Tapi ending-nya boleh lah.
Flashback ke saat gw pertama kali kenal novelnya Dika.
Pertama kali gw baca novelnya itu karena teman di kelas ngakak sendiri gara-gara baca novelnya. Penasaran, gw tanya d itu novel apa. Saat itu narasumber yang gw tanya adalah Ms Z, ketua kelas gw. Dia salah satu penggemarnya Dika selain Ms K (alm.) yang punya koleksi lengkap buku Raditya Dika, Nah Ms K (alm.) inilah sumber gw pinjem novel-novelnya Dika saat itu.
Novel Dika yang gw baca pertama kali itu Marmut Merah Jambu. Wah ini novel bener-bener super kocak. Ga heran Ms Z ketawa-ketawa sendiri di kelas baca ni novel. Sejak itu gw jadi suka bacan novelnya Dika. Makanya pas muncul Manusia Setengah Salmon, gw juga baca itu walaupun minjem, Hehehe.. Buku terbarunya Koala Kumal pun gw baca walau baru setengah. Maklum novel yang ini juga gw pinjem dari Mr. Kibo dan karena harus pindahan kos, gw ga bisa lanjut baca novelnya d. Mental minjem banget ya gw! Hahaha...Abis uangnya udah dijatah buat komik sih, Sorry ya Dik!

Balik ke blognya Dika, gw baca post dia berjudul Friendster & Edgar dan di situ nampilin foto super close up-nya Edgar dengan gigi kelincinya. You know what?! Malamnya gw langsung mimpi buruk karena liat foto Edgar. Berhubung gw juga sama punya gigi kaya kelinci, gw mimpi gigi kelinci gw yang unyu ini jadi super miring membentuk huruf V terbalik! Yang lebih parahnya lagi...gigi seri kanan gw retak dan patah gitu di tengahnya! Gila di mimpi itu gw super panik dan nangis karena serem banget dengan gigi gw!! Saking panik dan syoknya gw terbangun dengan langsung cek kondisi gigi seri gw. Puji Tuhan gw baru sadar kalau itu cuma mimpi.
Gila..ada apa dengan foto Edgar sampe membuat gw mimpi buruk?!

Bakar Jagung Pertama

Lanjutan cerita sebelumnya, bakar-bakar jagungnya akhirnya dilakukan. Awalnya gw sempat pesimis karena mama sempat bilang,"Jagungnya dikukus aja d" setelah mendengar papa bilang jangan bakar jagung pagi-pagi nanti panas dalam. Tapi ternyata terlaksana juga loh siang tadi.
Persiapan pertama adalah menyalakan arang.
Tahap ini susah juga loh! Awalnya tu arang disulut pakai koran bekas yang udah dibakar. Tapi ga berhasil pake cara ini. Trus Flo mengusulkan untuk bakar arangnya sedikit di kompor buat nyulut arang lainnya. Cara ini bisa membuat arang itu terbakar, tapi cuma sedikit. So cara yang ini bisa dibilang ga berhasil. Cara selanjutnya adalah dengan menyiramkan alkohol ke arangnya lalu dibakar. Oke untuk cara yang ini, api tersulut di kumpulan arang-arang itu. Namun masih belum bisa membuat arang-arangnya itu terbakar. Karena geregetan, mama nyiram minyak bekas ke atas arang itu. Pada akhirnya, arang-arang itu terbakar juga meski butuh waktu lama. Tips untuk bakar arang adalah pakai minyak tapi jangan disiram kebanyakan. Mama nyiramnya nafsu sih, jadi kebanyakan gitu bikin arangnya basah. Hahaha 
Akhirnya Arangnya Kebakar

Setelah arang sudah menyala, dimulai d naro panggangan dan bakar jagungnya. Jagungnya ga langsung diolesi mentega. Kata papa sih tunggu setengah mateng dulu baru oles menteganya.

Jagung Bakar Pertama
Meski bakar cuma 5 jagung, cukup bikin keringetan dan lelah ahaha..Selain jagung, dilanjut bakar roti. Tapi rotinya jadi mudah gosong karena dipanggang di situ (yaiyalah).
Jagungnya enak loh! Meski ada hitam-hitam di beberapa bagian, tapi oke lah. Si mama jadi ketagihan bakar-bakar. Doi pengen kapan-kapan bakar jagung lagi. Oke d ma. Nanti kalo ada libur panjang, kita bakar-bakar lagi ya! Tapi jangan cuma jagung ☺